King Jayden Wiratama, seorang mafia berdarah dingin yang memiliki wajah tampan bak malaikat. Namun, di balik ketampanan nya itu tersimpan sesuatu yang tak di ketahui orang.
Ayyara Marshka Anggita, seorang gadis yang tak sengaja masuk dan terjebak dalam kehidupan seorang Jayden, membuat nyawa nya terancam bahaya karena musuh menjadikan Ayyara sebagai target untuk membalaskan dendam pada Jayden.
Bisakah Jayden melindungi gadis yang dia cintai itu dengan aman?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23 - Menepati Janji + Visual
Malam hari nya, Rendy berkunjung ke rumah Ayyara. Pria berwajah tampan itu pun di persilahkan masuk oleh Agnes, yang di ketahui oleh wanita itu adalah kalau pemuda tampan ini adalah kekasih putri nya. Selain itu, mereka juga sudah saling mengenal satu sama lain, karena Rendy adalah tetangga mereka dulu.
"Rendy.."
"Hehe, iya Tante. Ayya nya ada?" Tanya Rendy.
"Ohh, Ayya ada di kamar nya. Katanya lagi belajar." Jawab Agnes.
"Kalo gitu, Rendy ke kamar nya Ayyara dulu ya, Tan."
"Iya, hati-hati."
Rendy mengangguk dan pergi ke kamar gadis itu, pemuda berwajah tampan itu menyunggingkan senyuman manis saat melihat kalau gadis yang tengah dia rindukan itu ada di balkon. Gadis itu berdiri dengan tatapan mata yang lurus ke depan, dia terlalu asik dengan sesi melamun nya hingga tidak menyadari kalau Rendy masuk ke dalam kamar nya.
"Sayang.." Panggil Rendy dengan suara berat nya, dia memeluk Ayyara dari belakang. Pria itu juga menyandarkan kepala nya di pundak Ayyara.
"Kamu disini?" Tanya Ayyara, sungguh demi apapun dia benar-benar terkejut saat mendapati Rendy ada disini. Dia malah takut kalau ini halusinasi lagi seperti waktu itu, dia berhalusinasi kalau ada Jayden yang memeluk nya, padahal pria itu tidak datang sama sekali.
"Iya, aku merindukan mu."
"Hmmm, kamu merindukan aku?" Tanya Ayyara, dia berbalik dan melerai pelukan pria tampan itu. Gadis itu bersandar pada tralis besi dengan kedua sisi nya yang di apit oleh kedua tangan Rendy.
"Iya, sayang.."
"Seharian ini kamu kemana aja?" Tanya Ayyara sambil mengusap lembut rahang tegas sang kekasih.
"Di rumah aja sih, sore nya aku nge-game, malam nya aku kesini buat ketemu ayang mbeb." Jawab Rendy, membuat Ayyara tersenyum kecil.
"Kamu gak kangen sama aku, Bby?"
"Ya, aku juga kangen sama kamu kok." Jawab Ayyara dengan senyum yang terlihat jelas kalau senyuman itu terkesan di paksakan.
'Maaf Ren, tapi aku lebih merindukan Daddy Jayden dari pada dirimu sekarang. Entah sedang apa dia sekarang.' Batin Ayyara.
Sedangkan di tempat lain, markas Jayden di serang besar-besaran oleh musuh bebuyutan nya. Pria itu menghajar para cecunguk itu satu persatu tanpa senjata apapun, karena dia sedang ingin melakukan nya. Dia ingin memastikan kalau kemampuan nya dalam hal bela diri masih bisa di andalkan.
Bugh.. bughh…
Suara pukulan yang cukup nyaring terdengar di setiap sudut ruangan ini. Jayden terlihat sangat menakutkan saat ini, keringat membanjiri tubuh nya namun dia tak peduli sama sekali. Entah sudah berapa puluh musuh yang sudah berhasil dia tumbangkan.
Sreett..
"Aaaarghhhh.." Teriak salah satu musuh Jayden. Tangan nya mengeluarkan banyak darah, pria itu benar-benar tahu akan hal semacam ini. Dia menyayat kulit di lengan musuh nya perlahan, bahkan luka nya terlihat kecil tapi mengeluarkan banyak darah.
"Jack.." Teriak Jayden. Jack yang juga tengah berkutat dengan banyak orang yang menyerang nya secara keroyokan langsung paham dengan maksud Jayden. Dia merogoh pisau kecil dan senjata api dari saku nya, lalu melempar nya.
Jayden menangkap nya dengan mudah, kali ini dia akan banyak membunuh orang. Apapun caranya dia harus menang. Anggota nya juga banyak yang sudah tumbang, tentu saja hal itu membuat Jayden sebagai pemimpi merasa marah.
Dor.. dor.. dor..
Jayden melayangkan beberapa tembakan ke arah para musuh dan ketiga tembakan yang di lakukan nya, semua nya tepat mengenai sasaran.
Pria itu tersenyum kecil, dia bahkan berhasil membunuh sang pimpinan musuh dengan begitu mudahnya. Jack mendekat, semua musuh sudah tergeletak di lantai dengan darah yang memenuhi markas ini.
"Bereskan.." perintah Jayden, anggota nya pun langsung membereskan semua kekacauan yang sudah di buat oleh musuh-musuh.
"Cihhh, berani nya keroyokan. Dasar cecunguk!" Ucap Jack, dia mengusap keringat di dahi nya.
"Sudahlah, aku akan ke ruangan ku sekarang!"
"Iya, Jay."
Jayden pun pergi ke ruangan nya, dia membuka pintu ruangan itu dengan perlahan dan menutup nya kembali. Pria itu mengambil satu batang rokok dari dalam wadah, lalu menyesap nya dan membiarkan asap nya mengepul memenuhi ruangan bernuansa serba hitam ini.
Tapi, tiba-tiba saja Jayden ingat kalau dia sudah berjanji untuk segera mengabari Ayyara kalau pekerjaan nya sudah selesai. Pria itu merogoh ponsel nya dan mengetikan pesan pada sang gadis.
'Baby, Daddy sudah selesai dengan pekerjaan. Tapi sekarang, Daddy lelah. Jadi Daddy akan beristirahat, good night and sweet dream, dear.' Isi pesan yang di kirimkan oleh Jayden.
Jayden pun kembali memasukan ponsel nya, tanpa mempedulikan apakah gadis itu akan membalas nya atau tidak.
Sedangkan di tempat lain, Ayyara tersenyum saat melihat pesan yang di kirimkan oleh Jayden. Setidaknya dia baik-baik saja, makanya bisa mengirimi nya pesan seperti ini. Ayyara merasa senang karena ketakutan-ketakutan tak beralasan nya tidak terjadi.
"Syukurlah, kalau dia tidak apa-apa." Gumam Ayyara, karena dia yakin kalau pekerjaan yang di katakan oleh Jayden pasti pekerjaan nya sebagai seorang mafia, entahlah tapi dia sangat meyakini hal itu. Tapi, dengan pria itu menepati janji nya saja, Ayyara sudah merasa sangat bahagia.
Sederhana saja mampu membuat dirinya bahagia, baginya hal-hal yang menurut orang lain sepele, tapi bagi Ayyara ini benar-benar suatu hal yang membanggakan. Tentu saja dia merasa di hargai dengan hal ini, itu menunjukkan kalau Jayden adalah pria yang bisa menghargai pasangan nya.
.....
🌻🌻🌻🌻
VISUAL
King Jayden Wiratama
Ayyara Marshka Anggita
semoga suka🥰