Ini kisah tentang Lydia Maura , seorang janda yang memiliki satu anak, yang harus terpaksa menerima pinangan dari seorang pria yang sudah beristri ... Lydia menolak kerasa , sebab , diri nya tau bagaimana sakit nya di duakan .. walaupun kenyataannya masa lalu nya tidak lah seperti itu , tapi Lydia tetap tidak mau . Lydia tidak akan sanggup harus berbagi .. Namun kedua orang tua nya sudah menerima pinangan dari pria itu , mau tidak mau Lydia menerima pernikahan nya ... Pria yang bernama Muhammad Arsyad Zayn , pria tampan dengan segala kesempurnaan nya . Entah mengapa malah menikahi Lydia , padahal yang Lydia tau istri nya jauh lebih baik dari Lydia ... Yuk ikuti kisah nya ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 10
Ucapan Fatih tadi bagai pisau yang menusuk di relung hati Lydia .. Lydia sungguh merasa sangat bersalah kepada pria itu ..
Walaupun banyak pertanyaan dari orang-orang tentang siapa pria yang datang tadi , namun setelah di jelaskan oleh pak Asep , jika dia hanya bos Lydia , mereka semua nya paham dan tidak banyak bertanya lagi .. Dan tentu nya, pak Asep tidak menjelaskan yang sebenarnya ..
Umi Aisyah dan Abi Husein sudah pamit pulang ... Sedangkan semua orang yang menyaksikan pernikahan Lydia juga sudah pulang...
Dan kini tinggallah , Arsyad ...
Arsyad akan menginap di rumah pak Asep . Dan rencana nya besok baru membawa Lydia beserta Zahra ke kediaman keluarga nya ...
Jaka -- asisten nya juga sudah pulang ...
Cklek
Arsyad membuka pintu kamar Lydia , dan yang Arsyad dapati , istri nya itu tengah duduk di pinggiran ranjang , dengan tatapan yang lurus ke depan ..
Entah lah , semenjak kejadian tadi , Lydia banyak melamun dan diam .. Bahkan ketika Arsyad berbicara , Lydia tidak menanggapi nya sama sekali . Senyum pun tidak ...
Menghembuskan nafas nya panjang , Arsyad membawa langkah nya mendekat ke arah Lydia yang tidak bergeming sama sekali dengan kehadiran nya .. Wanita nya itu masih setia memandang ke depan , entah apa yang menarik , yang Arsyad lihat hanya lah gorden berwarna merah yang menjuntai menutupi jendela kamar tersebut ...
Seeet
Arsyad duduk di samping Lydia , namun Lydia masih tetap sama , tidak bergeming sama sekali ..
Tangan Arsyad terulur , mengelus kepala Lydia yang masih mengenakan hijab .. Arsyad mengelus kepala tersebut dengan sayang ...
"Maaf" satu kata tersebut keluar dari bibir Arsyad , entah apa yang mendorong nya , tapi Arsyad ingin meminta maaf kepada Lydia .. Sejujurnya Arsyad tidak tega , ketika Lydia mengatakan jika diri nya sudah menerima pinangan dari pria lain , dan itu artinya , Lydia menyukai seseorang ..
Namun karena keinginan nya yang terus menyeruak di dalam diri nya . Arsyad sampai tidak memperdulikan apa pun , anggap lah Arsyad egois .. Arsyad hanya ingin apa yang di inginkan nya tercapai ... Dan kini Arsyad sudah mendapatkan nya ..
Namun rasa bersalah di dalam diri nya seketika muncul ,ketika pria yang mungkin -- pria yang di maksud oleh Lydia tadi ..
Lydia menyeka air mata nya yang entah sejak kapan berada di pipi nya .
"Untuk ?" Tanya Lydia datar , tanpa mengalihkan sedikit pun pandangan nya .
"Maaf untuk semua nya . Maaf karena saya , kamu jadi gagal menikah dengan pria yang kamu sayang , dan karena saya kamu menangis seperti ini" ucap Arsyad, menundukkan kepala nya ...
Lydia memejamkan kedua bola mata nya .. mencoba untuk berusaha tetap tenang , Lydia tidak ingin berbicara kasar kepada pria yang ada di samping nya . Bagaimana juga Arsyad saat ini adalah suami nya . Suami sah Lydia .. Lydia jelas tau bagaimana memperlakukan suami ,
"Lydia Maura , saya benar-benar minta--"
Ucapan Arsyad terpotong ketika Lydia menyeka kalimat nya ..
"Anda tidak perlu minta maaf .. mungkin ini sudah menjadi takdir Allah . Kita sebagai manusia tidak mampu berbuat apa pun , semua nya sudah menjadi garis yang maha kuasa " ucap Lydia .
Arsyad tertegun mendengar nya .
Lalu kemudian hening ,
Hingga beberapa saat ...
"Sudah malam , sebaiknya kamu tidur " ucap Arsyad menatap lembut Lydia .
Lydia mengangguk kan kepala nya . Tangan nya terangkat , membuat Arsyad mengerutkan kening nya .
"Salim emmm--"
Arsyad tersenyum lalu mengangkat tangan kanan nya , Lydia langsung menyalami Arsyad .
"Maafin kalau saya ada salah-"
"Panggil saya apa pun yang kamu mau , Senyaman kamu saja " ucap Arsyad yang tau jika istri nya itu sedari tadi bingung dengan panggilan diri nya .
Lydia mengangguk kan kepala nya . Walaupun sudah di bilang seperti itu oleh Arsyad , tapi Lydia juga masih bingung dengan panggilan yang akan diri nya sebut kepada Arsyad ..
Arsyad yang melihat sikap Lydia menjadi gemas sendiri .. ingin sekali Arsyad mencubit pipi caby milik Lydia , namun niat nya urung , takut Lydia tidak nyaman nanti nya ..
"Emmm gimana ? Apa kamu sudah memikirkan nya ?" Tanya Arsyad yang melihat Lydia masih menundukkan kepala nya malu-malu ..
Lydia mengangguk singkat .
"Apa ?" Tanya Arsyad lagi .
"Abang .." sahut Lydia .
Arsyad menyunggingkan senyuman nya . Arsyad mengangguk angguk kan kepala nya ... Suka sekali dengan panggilan yang di layangkan oleh Arsyad ...
"Saya suka , emmm kalau begitu , kamu tidur , ini sudah malam, besok kita akan pulang ke rumah saya " ucap Arsyad .
"Tapi , saya belum bilang ke cafe , jika saya sudah tidak bekerja lagi di sana "
"Kamu tidak usah khawatir , saya akan menyuruh asisten saya yang akan mengurus semua nya . Kamu tenang saja . Yang terpenting sekarang kamu istirahat " ucap Arsyad lembut dengan senyum yang mengembang di kedua sudut bibir nya ..
Lydia mengangguk kan kepala nya . Lalu membaringkan tubuh nya di atas ranjang ..
Arsyad , mengikuti Lydia , beranjak berdiri berlalu ke sisi kanan , dan membaringkan tubuh nya di samping Lydia . Tidak ada penolakan sama sekali oleh Lydia . Karena Lydia tau bagaimana cara nya menjadi seorang istri ...
Tidak lama Lydia sudah hanyut dalam alam mimpi nya. Sedangkan Arsyad sedari tadi belum tidur sama sekali . Arsyad menoleh ke samping menatap wajah teduh sang istri .. tangan nya terangkat mengelus pipi caby milik istri nya .. Arsyad melabuhkan kecupan di kening , lalu kedua mata Lydia , hidung serta bibir nya . Arsyad mengecup nya singkat ...
Sungguh Arsyad sangat mencintai sosok wanita yang saat sekarang ini sudah menjadi istri nya itu . Cinta nya sedari dulu tidak pernah pudar ... Ya Arsyad mencintai Lydia sudah lama , sewaktu mereka bersekolah dulu .. dan kini Arsyad sangat bahagia telah memiliki Lydia .. ternyata Allah telah menjawab doa Arsyad di sepertiga malam nya ... Sungguh Arsyad sangat bersyukur ...
___oOo___
"Aaaaaaaa"
"Astaghfirullah astaghfirullah " Fatih terus beristighfar sambil memegangi dada nya , bulir bening tidak berhenti membasahi pipi nya ..
Fatih sampai jatuh terduduk di atas rerumputan ...
Ya Fatih saat ini berada di danau ... Tempat yang bagi diri nya selalu menenangkan diri nya , jika diri nya sedang tidak baik-baik saja seperti saat sekarang ini ...
"Ya Allah , kenapa ini harus terjadi kepada ku ? Baru kemarin Engkau memberikan kebahagiaan kepada ku , lalu kenapa cepat sekali Engkau merenggut nya dari ku ya Allah ... "
"Ini sungguh sangat menyakitkan ya Allah " lirih Fatih ,
Bahu nya bergetar hebat , ...
Fatih menangis terisak ..
"Bunda .... Bagaimana Fatih menjelaskan nya kepada bunda ..."
"Lydia kenapa tega sekali melakukan ini kepada Fatih .. bunda ..."
"Fatih salah apa ? ...."
Fatih memejamkan kedua mata nya ...
Tangan sebelah nya mencengkram rerumputan ... Melampiaskan rasa sakit nya ...
Sedangkan Romi yang tidak jauh berdiri dari tempat Fatih menyeka air mata nya .. entah kenapa air mata nya ikut keluar melihat keadaan sahabat seperti saat sekarang ini ..
Romi sangat mengenal Fatih ..
Romi sangat mengenal sahabat itu ...
"Gue enggak nyangka Lo bakalan sehisteris kayak begini fat !" Gumam Romi menatap nanar Fatih ...
___oOo___
ayo tunjuk jari
so sweet bayangin Arsyad sama Lidya
Farel menitipkan mu dan Rayyan sudah saatnya kembali ke ayah