sebelum membaca, saya ingatkan bahwa latar cerita ini bukan di indonesia tapi di luar negeri. cerita dewasa ++++ untuk yang suka silahkan membaca , untuk yang tidak suka silahkan skip☺️
perjalanan kisah cinta seorang gadis remaja berusia 17 tahun bernama maura arabella davion bersama pria tampan yang umurnya lebih tua 10 tahun bernama darren arthur louis.
mereka berdua terjebak pada malam yang panas karena pengaruh obat perangsang dari grace teman maura namun hubungan itu berlanjut hingga menimbulkan konflik-konflik kecil(
S. 1)
***
Eliza Louis atau lebih dikenal dengan Eliza arabella seorang model papan atas amerika yang sedang naik daun tengah berkencan dengan Elgard Rodrigo salah satu pebisnis terkaya di newyork.
berita tersebut menjadi headline di penjuru kota newyork "apa pendapatmu tentang ini om?" tanya eliza
Elgard terkekeh "biarkan saja... toh kita sudah melakukannya" bisk elgard (S.2)
SELAMAT MEMBACA ()
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ls.stwn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
sudah terlambat
Tiba-tiba saja mama nichole bangun dan melihat grace berada disampingnya bersama maura
"grace..anakku"
"ma..kenapa mama jahat sekali sebagai ibu ? Meninggalkanku sendirian sedangkan mama enak sekali tidur disini" gurau grace
"ma-mafkan mama"
"ma..harusnya grace yang meminta maaf.. Karena grace mama jadi banting tulang .. maafin grace ma yang belum bisa berbakti"
"tidak grace..mama bangga padamu... Dan ak n selalu bangga" ujar mama nichole
"ma.. mama harus sembuh... Kita benahi lagi semua nya..."
mama nichole tersenyum masam" do'akan saja agar mama bisa tetap hidup dan menjagamu"
Grace mengangguk lemah dia sudah tak bisa lagi berkata-kata ..sakit dan sesak di dada nya seakan menghujam nya bertibi-tubi. Lihatlah orang yang melahirkannya sedang terbaring lemah dirumahsakit dan selama ini mama nichole mnahan sakitnya sendiri
"ma..mulai sekarang kita tidur bersama ya .. Aku rindu dipeluk mama" isak grace
Maura yang berada disana pun ikut menitikkan airmata nya
"kemari sayang ." ujar mama nichole
"ma..jangan tinggalin grace... Grace tidak mau sendirian lagi..kalau mama sembuh grace saja yang bekerja..grace janji akan jadi anak baik dan tidak akan sembarangan mengencani teman pria... "
Mama nichole terkekeh pelan mendengar penuturan grace selama ini grace terlihat acuh dan dewasa sudah lama sekali tidak melihat grace merengek seperti ini
"kalau begitu aku permisi dulu ya tante..grace.."ujar maura merasa tidak enak
"maaaf maura .. Aku tak menghiraukanmu" lirih grace
"aku mengerti... Kalau ada apa-apa hubungi aku ya" ujar maura mengelus lengan grace
"sekali lagi terimaksih banyak"
Maura hanya mengangguk pelan setelah itu meninggalkan grace dan mama nya.
Baru saja beberapa langkah meninggalkan kamar itu mulut maura dibekap oleh seseorang yang entah siapa. Maura mencoba meronta namun tiba-tiba saja dunia nya menjadi gelap
"bagaimana?"
"aman..ayo kita bawa ketempat yang dikatakan bos"
***
Sesampainya disebuah rumah mewah bergaya klasik ketiga nya disambut hangat oleh seorang pria " kerja bagus.. Bawa dia ke kamar" ujar pria itu
Beberapa saat kemudian maura terbangun. Kepalanya pusing namun dia tidak ingat apa yang terjadi terakhir dia berada dirumah sakit.
"a-apa yang terjadi padaku"
"ponsel..ya dimana ponselku" ujar maura panik
Namun tiba-tiba saja pintu terbuka menampilkan seorang pria yang tak asing bagi maura
"ke-kevin..kenapa kai ada disini" ujar maura
kevin tersenyum culas " well..akhirnya kau datang juga kemari sayang" ujar kevin membelai lembut pipi maura dan langsung ditepis oleh maura
"kasar sekali "ujar kevin
"apa mau mu ! Jangan main-main denganku! " bentak maura
setelah nya kevin malah tertawa "kau ini lucu sekali kalau sedang marah maura"
"biarkan aku pulang dan lepaskan aku"
"hoho.. Tidak akan aku lepaskan kau barang sedikitpun..." desis kevin
"apa maumu !" bentak maura lagi
"aku mau kau... Kau yang sudah menolakku dua kali..dan kau juga yang membuatku tertantang untuk memilikimu"
"dasar manusia tidak waras" sungut maura
Kevin terkekeh dan berjalan memutari maura" kenapa kau lebih memilih lelaki tua itu dibanding aku hm? Apa karena dia lebih pengalaman diranjang?"
Maura hanya diam karena malaas menanggapi orang tidak waras seperti kevin
"atau punya nya besar hm? Berapa kali dia membuatmu mencapai puncak?"
Maura tiba-tiha menampar keras pipi kevin" diamlah atau akan ku robek mulutmu" sungut maura
"tenanglah maura .aku hanya bertanya... Aku hanya ingin melihat bagaimana kekasih tuamu itu bisa menyelamatkamu.. sebelum itu terjadi aku harus sudah mencicipimu" ujar kevin santai
"jangan berharap ka b*j*ngan !"
"tenang lah maura... Ini akan nikmat" ujar kevin lalu menerjang maura secara tiba-tiba
"tidak kevin..lepaskan !" teriak maura
"diamlah sayang dan nikmati saja.. Kau akan merasakan surga dunia yang tiada duanya bahkan pria tuamu itu tidak akan bisa melakukannya" ujar kevin
Dengan sekuat tenaga maura mendorong kevin tapi tenaganya kalah kuat. namun tuhan sepertinya masih memberinya keberuntungan dia meraih sebuah gunting dan menancapkan ke punggung kevin
kevin berteiak kesakitan.namun karena pintunya terkunci para pengawal pun tidak bisa masuk. Maura mencari cara agar bisa keluar dari sini namun dihalangi oleh kevin yang memegangi kaki nya
"lapas kevin!"
"tidak akan ku biarkan kau pergi !" ujar kevin
Mauara menarik-narik tangganya namun tetap tidak bisa akhirnya dia mencabut gunting yang berada dipunggung kevin dan menancapkannya lebih dalam
"Aaaaarrrgggghh" teriak kevin
Saat kevin kesakitan maura menggunakan kesempatan itu untuk kabur dari sana. Dia melewati jendela kamar itu untuk menghindari pengawal dia melewati halaman belakang rumah kevin
Dia terus berlari hingga dia tidak sadar kaki nya sudah lecet
"ayo maura..sebentar lagi" gumamnya
Maura terus berlari menuju kerumunan orang setidaknya dia bisa kabur dari kevin terlebih dahulu
"ponselku !"pekik maura yang teringan ponselnya berada ditas dan tas itu berada di rumah kevin tadi
"aku harus menghubungi darren..harus.." ujar maura
Dengan sedikit keberanian dia meminjam ponsel pada orang yang lewat namun tidak ada satupun yang percaya padanya sampai tiba saat ada seorang wanta muda yang umurnya sepantaran dengannya memberikan ponselnya pada maura
"pakai saja dulu..siapa tau penting" ujarnya
"terimakasih .aku akan membalas semua kebaikanmu"
"tak masalah"
"hei kau mau kemana?"
"aku mau bekerja.. Aku punya toko kue disana..kalau mau mengembalikan ponsel itu datanglah kesana... "
"apa kau tidak curiga padaku?"
Wanita itu melihat maura dari atas sampai bawah " tidak .bajumu saja keluaran terbaru sebuah brand ternama... "
"terimakasih.. karena sudah percaya padaku..." ujar maura
"apa kau lapar jika iya setelah menelepon mampirlah kesana."
"baiklah..
"aku pergi dulu" ujar wanita tadi
"hei..siapa namamu?" teriak maura namun tidak didengar oleh wanita itu
"ahh darren..sebentar..."
Maura lalu menghubungi darren namun tidak kunjung mendapat jawaban sampai akhirnya maura menyerah dan menelepon mommy dan dady nya
namun tak kunjung diangkat juga. Akhirnya maura memutuskan untuk kembali menghubungi darren
saat sudah putus asa tiba-tiba saja panggilan itu terjawab
"hallo.."
Deg
Maura terkejut karena yang mengangkat adalah seorang perempuan
"i-ini siapa?"
namun bukannya menjawab maura malah mendengar suara aneh disana
"ayo megan... Lanjutkan "
"tenang tuan darren ... Akan ku berikan service terbaik"
maura tiba-tiba saja mematikan ponselnya tubuhnya membeku seketika nafasnya seakan hilang separuh
"megan? Darren?"
Pikiran maura berkecamuk "pasti bukan megan sahabatku kan?" gumamnya lagi
Tubuhnya gemetar karena menahan emosi dan sakit hatinya. Tubuhnya mendadak dingin air matanya luruh begitu saja. Tiba-tiba dia tak sadarkan diri.
***
"bagaimana tuan darren? Anda lihat bukan ? Maura tidak seperti apa yang anda kenal..dia..dia mengkhianatimu" ujar megan
darren meremas foto maura itu. Amarahnya memuncak dia sangat marah bakan emosinya sudah tak tertahan
Selama ini dia ternyata maura sudah mengkhianatinya. Itulah alasan maura tidak pernah marah saat darren terlibat salah paham dengan wanita
"layani aku..." ujar nya pada megan
"dengan senang hati tuan..darren..."
***