kisah seorang anak pungut yang di perlakuan tidak baik oleh ke dua orang tua angkat nya yang bernama zara ,dan malam itu dia dijual oleh ke dua orang angkat nya seharga 2 Miliar untuk melayani se orang laki - laki yang sedang mencari gadis perawan yuk kita simak kisah selanjutnya,,,,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syqila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
" Tahu apa kau tentang dengan perasaan ku ?" tanya Zara
Mata nya masih tak lepas memandangi Saka ,pria yang sudah menghancurkan hidup dan masa depan nya
pandangan Zara kembali buram karna bulir bening yang menumpuk pada pelupuk mata nya, kemudian menetes dengan bersamaan .
" Tidak kah kau pernah merasakan bagaimana rasa nya ke hilangan sesuatu yang begitu berharga dari diri mu?" Zara masih menatap Saka dengan tatapan kesakitan , juga sesak dan nyeri yang ia rasakan sekarang pada dada itu secara bersamaan .
" Se - berharga itu bagi mu ?" tanya Saka , Zara mengangguk
" Ya ,lebih berharga dari nyawa ku " ucap nya
Saka langsung berdiri
" Bersiap lah ,karena kita akan segera berangkat ke California " ucap Saka langsung keluar dari kamar itu begitu saja
Zara menatap punggung Saka yang mulai hilang di balik pintu . Setetes air mata nya kembali menitik menatap ke pergian Saka yang sama sekali tak peduli dengan nya .
Terbuat dari apa hati pria itu ? Sampai ia sama sekali tak peduli dengan kesakitan Zara sekarang . Zara menengadah ,ia memejamkan mata nya dengan bulir bening yang sudah turun menuju leher nya , kedua bibir nya ia kulum dengan dada yang naik turun karena sesak . kenapa rasa nya sesakit ini ?
Tak ada yang peduli dengan nya ,Rasa nya Zara benar benar sendiri dan sudah hancur sekarang, tak ada yang tersisa sedikit pun ke bahagiaan untuk nya .
Sementara di luar kamar , Saka kembali mengambil liontin yang ia masukkan pada saku jas nya sebelum mendekati Zara di kamar tadi . ia menatap lagi liontin yang terlihat sangat berharga bagi wanita itu, sejenak terdiam Saka kembali memasukkan liontin itu ke dalam saku jas bagian di dalam nya dan turun ke bawah untuk menuju pantry karena merasa haus .
Klekk !
Saka masuk ke dalam kamar ia tak melihat ada Zara di sana . namun tak beberapa lama sepasang bola mata milik nya menangkap sosok wanita yang berdiri membalakangi nya ,Zara wanita itu tengah berdiri di depan jendela dengan tatapan kosong, namun air mata nya tak henti mengalir.
Saka menghela napas nya dan ia berjalan mendekat , ini sedikit aneh menurut nya untuk menghadapi situasi yang sama sekali merepotkan bagi pria itu .
Saka belum pernah di hadang situasi yang membuat nya menjadi bingung sendiri ingin melakukan apa .
Saka berjalan mendekat ia berdiri di belakang Zara .
" kenapa kau belum bersiap siap ?" tanya Saka
Tentu saja Saka bertanya ,karena sebelum keluar dari kamar tadi pria itu meminta Zara untuk bersiap siap karena mereka akan segera berangkat ke California , dan ketika ia kembali menemui Zara wanita itu belum bersiap siap dan lebih ke acuh saja .
Zara mendengar namun ia tak bergerak sama sekali meskipun ia tahu bahwa Saka sudah menunggu nya lumayan lama di bawah sana . Masa bodoh dengan perintah Saka ,pria itu sendiri tak peduli dengan perasaan nya yang begitu sedih saat ini , Saka memang Bastard yang memang tak memiliki perasaan barang kali hanya sedikit saja.
Saka membalikkan badan itu , menatap Zara yang kini malah menunduk dengan sengaja menghindari kontak mata dengan diri nya .
" Apa kau tidak dengar ?" kata Saka
Melihat reaksi Zara yang diam seperti ini membuat Saka sedikit kesal , namun Saka tahu mengapa Zara menjadi diam begini .
" Akan ku ganti yang lebih bagus dari itu " kata nya
" Bukan masalah bagus atau tidak nya !" jawab Zara yang langsung mengangkat pandangan . ia begitu kesal dengan Saka yang selalu menganggap enteng dan bisa menganti apa pun itu dengan uang.
" Liontin itu pemberian ke dua orang tua ku , hanya itu yang tersisa dalam hidup ku dan kau , kau membuang nya begitu saja ! kau sangat berengsek Saka !"
Saka kembali menatap mata berair milik Zara .
" Kau sama sekali tak memikirkan perasaan ku ... " ucap Zara terhenti
" Dengar baik baik jangn mempersulit sesuatu yang sebenarnya begitu mudah " potong Saka yang membuat Zara tak sempat menyeselai kan ucapan nya .
Saka mencengkram rahang Zara membuat wajah itu sedikit terdongak dengan mata yang semakin berair menatap Saka.
" Apa kau lupa dengan siapa diri mu sekarang ? " ucap Saka
Bola mata Zara bergerak menatap Saka yang kini menunduk menatap nya dengan wajah yang datar .
" Ibu dan bapa angkat mu menyerah kan mu pada ku sebagai uang untuk mereka , dan tugas mu hanya lah menjadi pemuas nafsu ku . Kau ku biarkan hidup saja itu adalah hal yang paling beruntung " ucap Saka lagi
Air mata Zara menitik dengan sendri nya , menatap Saka dengan perkataan yang menyayat itu , membuat hati nya begitu terluka mendengar hal itu tersebut.
Saka kembali melepaskan tangan nya yang mencengkeram rahang Zara dengan tatapan yang masih sama datar .
" Segera lah turun aku menunggu mu di bawah " ucap Saka yang memberitahu
Saka langsung berbalik badan berjalan menuju keluar kamar dengan tangan yang ia masukkan pada masing masing saku celana nya .
Zara menatap kepergian Saka dengan menitikkan air mata ,wanita itu langsung berjongkok dan menutup wajah nya dengan lengan yang menumpu pada lipatan lutut .
" Hiks "
Zara sangat sakit sekarang,kenapa rasa nya sangat nyeri sekali tidak di anggap seperti ini ? dan harus nya Zara sadar ia tak terlalu begitu penting bagi siap pun .
Air mata Zara semakin deras bercucuran ,ia menangis di sana dengan perasaan yang begitu hancur . tidak ada tempat mengadu , tak ada rumah untuk berlindung dari panas nya matahari dan juga ke dingan nya hujan
Kenapa Tuhan membiarkan nya hidup jika tak ada ujung yang bahagia ? Zara rasa nya tak kuat di perlakukan seperti ini . selama ini wanita itu hanya ingin di sayangi oleh orang yang juga ia Sayangi . tapi kenyataan nya sangat berbalik sekali.
ke dua orang tua angkat nya sudah mengorbankan Zara Demi mendapat kan uang untuk membayar hutang hutang mereka dan sisa nya untuk merika hidup foya foya , Lukman pria itu kembali menyerahkan Zara yang sudah berusaha mati matian untuk melarikan diri dari Saka .Dan bahkan Saka sendiri hanya menganggap nya sebagai tempat pelampiasan akan nafsu semata .
Zara sangat sakit dengan semua ini ,kebahagiaan begitu jauh dari pandangan Zara sekarang ,atau mungkin hanya akan ada ke sedihan tak berujung ?
Zara merasa sedang tenggelam di lautan dalam yang jika ia mengulurkan tangan nya tak ada seorang pun yang dapat menggapai dan mengeluarkan diri nya dari lautan penuh luka ini .
Sementara Saka ia masih menatap Zara yang menangis terisak sendiri di kamar itu pada celah pintu yang tak tertutup rapat . ia menggigit pipi bagian dalam nya dengan menghembuskan napas pelan dan segera turun ke bawah menggunakan lift yang tersedia di rumah itu