NovelToon NovelToon
Rahasia Puteri

Rahasia Puteri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Janda / Selingkuh / Bullying di Tempat Kerja / Mengubah Takdir / Wanita Karir
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: SangMoon88

Seorang wanita bernama Puteri mempunyai masa lalu yang kelam, membuatnya memunculkan sifat yang berkamuflase. Seperti seseorang yang mempunyai dua kepribadian, plot twist dalam setiap kehidupannya membuat kisah yang semakin seru

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SangMoon88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 26

Selvi tak kuasa membendung air matanya. Akhirnya ia menceritakan semua masalahnya kepada Puteri. Puteri pun mengerti apa alasannya Selvi melakukan semua itu.

Puteri berpikir, betapa beruntungnya ia, mampu melewati ini semua dengan dukungan orang-orang yang sayang padanya, tidak seperti Selvi, ia harus menanggung semua itu benar-benar sendiri.

Puteri memeluk saudarinya itu, mencoba untuk menenangkannya. Puteri bingung harus bagaimana, karena masalah yang Selvi ini bisa dibilang cukup rumit.

*********************

POV SELVI

Karena masalah rumah tangga orang tuanya, Selvi menjadi anak yang broken home, kurang kasih sayang dan perhatian, membuatnya salah memilih teman.

Hingga ia pun terjerumus dalam dekapan seorang pria bernama Aldi. Aldi adalah cinta pertama Selvi, begitupun sebaliknya, hubungan yang mereka jalin pun sudah bertahun-tahun dari semasa SMA.

Saking bebasnya kehidupan Selvi yang tanpa pengawasan orang tuanya, membuat ia terjerumus terlalu jauh. Dia melakukan banyak hal bersama Aldi, hingga suatu hari saat diawal kuliah, Selvi mengandung buah cinta mereka.

Selvi yang tertutup, membuat ia memendam semuanya sendiri, termasuk kehamilannya. Ia tahu betul baik Aldi maupun dirinya belum siap dengan kehadiran janin itu.

Dan baginya percuma jika ia membagi masalahnya dengan Aldi, bukannya memberi solusi, ia justru akan membuat masalah itu semakin rumit.

Sebenarnya background Aldi dan Selvi hampir sama, berada ditengah keluarga yang broken home, bedanya Selvi masih mempunyai seorang kakak laki-laki yang masih peduli dengannya, sedangkan Aldi anak semata wayang, dan hubungannya dengan kedua orang tuanya benar-benar sudah buruk .

**********************

Flash back on

Suatu hari Selvi mencari diinternet mengenai klinik untuk mengg*g*rkan kandungan, ia lantas mengunjungi klinik itu seorang diri yang berada diluar kota.

Singkat cerita hal itu sudah terjadi, ia pun berhasil melakukan ab*rs*, namun sayang ia mengalami infeksi pada rahimnya, ia sering merasakan nyeri.

Sampai beberapa bulan berlalu, rasa nyeri itu selalu datang, ia berkonsultasi dengan dokternya, dan dokter mengatakan bahwa yang terjadi dengan Selvi adalah Endometritis yaitu infeksi rahim yang lama atau kronis

Dokter mengatakan infeksi yang ia alami pasca kuret itu memang sering terjadi, namun hal yang perlu dikhawatirkan adalah Infeksi rahim dapat menyebabkan komplikasi jika tidak diobati segera, seperti Kehamilan ektopik, Kemandulan, Infeksi menyebar ke rongga perut.

Maka untuk memastikan diagnosis, dokter menyarankan untuk melakukan beberapa tes, seperti pemeriksaan panggul, tes urine, pemeriksaan darah lengkap, CT scan, USG panggul, dan Laparoskopi.

Selvi yang mendengar hal itu merasa sedikit takut, lantas ia coba bercerita kepada Puteri. Namun sayang saat ia menemui Puteri, justru kala itu Puteri sedang mengalami masalah seperti dirinya dulu.

Flash back off

*************************

Mendengar penuturan Selvi kemudian Puteri pun bertanya,

"Lalu sekarang bagaimana hubunganmu dengan Aldi??"

"Sepertinya sudah berakhir!!!" Jawab Selvi cuek sambil menyalakan rokoknya.

"Mengapa begitu??" Tanyanya sambil menyalakan rokok juga.

"Aku sudah muak Put, dan aku belajar banyak darimu setelah beberapa hari ini kita bersama, seandainya aku bisa lebih kuat sepertimu, maka aku pasti tidak akan mengalami ini semua!!!" Tuturnya sambil manahan air mata.

"Dengarkan aku Vi, yang telah berlalu, biarkan berlalu, itu sudah menjadi garis takdirmu, yang penting adalah kini kedepannya kita harus hidup lebih baik, aku juga awalnya seperti mu bukan?? Bedanya aku mau membagi masalahku dengan kamu dan teh Wulan, sedangkan kamu hanya menyimpannya sendiri!! Saran aku, kamu jangan terlalu tertutup, kini kamu bisa percaya kepadaku kan?? Aku saudarimu, kamu bisa bercerita apapun kepadaku oke!!" Puteri merangkul untuk menenangkan.

Selvi hanya terdiam menunduk, mencerna kata-katanya Puteri dengan baik, lalu ia pun mengangkat kepalanya seraya berkata

"Ia Put, aku akan mencoba memperbaiki diriku, terima kasih kamu sudah membuatku nyaman sampai aku mau terbuka soal semua ini padamu!." Jawabnya meyakinkan.

"Sekarang kita harus bangkit, kita tutup lembar lama, dan kita mulai hidup baru, dengan semangat baru, kita raih cita-cita dan impian kita, mewujudkan setiap harapan yang selalu kita lantunkan dalam doa, semoga apa yang menjadi niat baik, Allah mengabulkan dan mempermudah jalannya. Aamiin!!!" Jelas Puteri memberikan semangat.

"Aamiin"

"Besok hari terakhir aku cuti, gimana kalo kita jalan-jalan??" Ajak Puteri sambil menenggak gelas terakhirnya.

"Hu'uh boleh, oke kalo gitu kita tidur sekarang ya!!"

Mereka pun segera masuk kedalam, dan beristirahat.

****************

Disisi lain, Nino yang baru tiba dirumahnya, buru-buru masuk kedalam kamar, kejadian hari ini benar-benar membuatnya trauma.

Sakit yang ia rasakan di pipi tidak ada apa-apanya dibandingkan sakit pada hatinya, rasa malu yang besar hingga ke ubun-ubun karena menjadi olok-olokan orang yang melihatnya bertel*njang bulat disepanjang jalan.

Pertama dalam hidupnya ia merasakan malu yang luar biasa, aib yang akan ia kenang seumur hidupnya. Ia pun menangis sesegukan dikamarnya.

Ia merasa frustasi dengan perlakuan yang Puteri lakukan padanya, kemudian ia merenung, kini ia mengerti apa yang dirasakan mantan kekasihnya itu, saat ia memperlakukannya dulu.

Kemudian ia mengingat kembali semuanya, saat ia merebut paksa keper*w*nan Puteri, lalu berbuat semena-mena kepadanya, terlebih sakit hatinya Puteri kala harus kehilangan janinnya karena ulahnya, sampai-sampai Puteri hampir kehilangan nyawanya.

Ia merasa bersalah, mengapa ia sampai setega itu memperlakukan wanita yang ia cintai dengan sepenuh hatinya. Ia menyesal, sungguh menyesal, kini ia harus kehilangan Puteri, padahal Puteri adalah wanita yang berharga dihatinya.

Kemudian memorynya beralih kepada Rita, bagaimana ia memperlakukan Rita, menjadikannya pelampiasan dan samsak hidup untuk melampiaskan emosinya.

Perasaan bersalah itu semakin dalam kala ia mengingat bahwa ia telah memb*n*h calon anak pertamanya, ia membayangkan seandainya janin itu masih ada, tumbuh sehat didalam rahim Puteri, kemudian pernikahan itu terjadi, ia seharusnya bahagia.

Membayangkannya bersanding dengan wanita pujaannya, menjadi seorang suami sekaligus ayah, membina keluarga yang bahagia dengan bayi lucu buah cinta mereka.

Namun semua bayangan itu harus sirna, dalam sekejap dia sudah menghancurkan semuanya. Ia merutuki dirinya sambil memukul-mukulkan kepalanya, tangis kejernya tak terbendung lagi, ia menangis, berteriak, tertawa seperti orang gila, dan membangunkan seisi rumah.

Papah yang khawatir mendengar itu lantas lalu menuju kekamar Nino, berusaha mencari tahu apa yang terjadi dengan Putranya.

"Nino.. Nino.. Kamu kenapa??, mengapa berteriak-teriak, ada apa??" Tanya papah sambil menggedor pintu kamar Nino.

" Ada apa sih pah, berisik banget!!!" Tanya Desi yang terbangun.

"Ini kakak kamu Des, dia histeris!! Papah juga gak tau kenapa??"

Kemudian papah meminta tolong tetangga untuk mendobrak pintu kamar Nino, padahal jam sudah menunjukan pukul 02.00 dini hari.

Para tetangga berbondong-bondong membantu papah mendobrak pintu kamar Nino, dan alangkah terkejutnya mereka melihat Nino yang masih dalam keadaan telan*ang berdiri mematung sambil menggenggam pisau ditangannya.

Sambil menangis ia terus mengatakan "Maafkan aku Put, maafkan aku, aku bersalah!!!, aku bersalah!!, aku tidak pantas hidup, lebih baik aku mati jika aku harus tanpamu!!!"

Ketika hendak menancapkan pisau itu ditubuhnya, warga dan papah yang menyaksikan itu langsung menerkam Nino, merebut paksa pisau yang dipegangnya, dan segera menutup tubuhnya dengan selimut.

Ia berontak, menangis dan menjerit-jerit dengan histeris, 5 orang warga dan papah yang membantu memegangi dan menahan tubuh Nino sempat kewalahan.

Namun kemudian ia terduduk lemas, karena sudah kehabisan tenaga. Membuatnya tak sadarkan diri. Papah meminta warga untuk menggotongnya ke tempat tidur, lantas ia pun segera menghubungi dokter.

Nino kemudian terbangun dan memberontak lagi, untung warga masih ada ditempat itu, sehingga masih bisa membantu untuk memegangi tubuhnya yang hendak bangkit mengambil pisau ingin melukai dirinya lagi.

Tak berselang lama dokter pun tiba untuk memeriksa kondisi Nino, dokter memberikan suntikan penenang yang membuatnya tertidur. Dokter mengatakan jika ia sepertinya mengalami pergolakan batin yang mendalam hingga sedikit depresi, dan sebaiknya Nino dibawa ke RS untuk menjalani serangkaian pemeriksaan untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!