Xiao Chen, pemuda malang yang hidup sebatang kara di pinggiran Kota Yan. Dia tidak tau asal usulnya, yang dia ketahui bahwa, dirinya hanya seorang anak malang yang diasuh oleh seorang kakek tua beberapa tahun lalu.
Kenyataan itulah yang membuat hidupnya cukup menderita. Takdirnya begitu pilu saat tinggal disana, bagaimana tidak? Jika tubuhnya saja, dijadikan sarana pelatihan oleh para pemuda Kota Yan.
Hingga pada suatu hari, Xiao Chen melihat rumahnya telah menjadi puing-puing reruntuhan. Tentu Xiao Chen dibuat marah karnanya, terlebih lagi, satu-satunya peninggalan orang tuanya telah direbut oleh anak penguasa Kota.
Xiao Chen, dibuat muak oleh takdir pilu itu. Ia pun pergi meninggalkan Kota Yan, dan berjanji akan membalas semua hinaan yang ia terima selama ini dalam waktu 3 tahun kedepan.
Akankah Xiao Chen berhasil membalas dendamnya dan merebut kembali peninggalan orang tuanya?
Simak terus perjalanan Xiao Chen disini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chen Xuan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 : Beruang Darah
Yuan Ma hanya bisa menggelengkan kepalanya, meskipun dia tidak mengerti kenapa hal seperti itu terjadi Xiao Chen. Tapi baginya sudah mendapatkan murid seperti Xiao Chen adalah sebuah anugrah.
Dengan sedikit tersenyum, Yuan Ma masuk kedalam cincin penyimpanan Xiao Chen lalu masuk kembali kedalam pedang Shenghuo. Xiao Chen tak mengetahui kalau Yuan Ma masuk kedalam pedang Shenghuo, tapi tetap saja dia terkejut karena Yuan Ma bisa masuk kedalam cincin penyimpanan barunya itu.
"Guru, apakah kau ada disana? " Ucap Xiao Chen berteriak melihat cincin penyimpanannya itu. Dia tidak menyangka kalau Yuan Ma akan masuk kedalam cincin penyimpanan itu.
"Tentu saja aku disini! Ada apa?" Ucap Yuan Ma membalas lewat pikiran.
Jika ada ada orang lain disana, mereka tidak akan mendengar apa yang dikatakan oleh Yuan Ma. Hanya Xiao Chen lah yang bisa mendengar apa yang dikatakan oleh Gurunya itu.
"Bisakah kita berkomunikasi seperti ini Guru? " Ucap Xiao Chen kembali bertanya.
"Tentu saja bisa, hanya saja kau tidak perlu berteriak seperti itu, cukup pakai hatimu saja jika ingin berbicara denganku!" Yuan Ma membalas.
Xiao Chen mengangguk mengerti apa yang dikatakan oleh Yuan Ma. Setelah itu dia mulai berjalan pelas keluar dari Hutan monster itu. Melewati banyaknya pepohonan disertai dengan adanya angin sepoi sepoi yang menyapu nya.
Xiao Chen merasakan ketenangan batin yang begitu dalam. Dia terus berjalan kedepan lalu menengadah ke atas sambil menutup matanya dan menghirup udara yang begitu segar. Dia kembali membuka matanya dan menatap kedepan lalu berkata.
"Inilah kehidupan yang kuinginkan! " Ucap Xiao Chen dengan perasaan gembira. Entah kenapa, beberapa hari ini Xiao Chen merasa senang. Ya, itu karena tidak ada yang mengganggunya seperti yang dilakukan oleh Yan Cao dan antek-antek nya🤭.
"Ha-ha-ha, jika kau ingin menjadi kultivator sejati, maka kau tidak akan mendapatkan kehidupan seperti yang kau inginkan ini lagi sampai kau menjadi yang terkuat diantara yang terkuat! " Ucap Yuan Ma tertawa setelah mendengar perkataan Xiao Chen.
Menjadi seorang kultivator sejati tentu saja tidak akan mendapatkan kehidupan yang begitu baik. Kecuali jika memiliki kekuatan yang tinggi, maka itu akan berbanding terbalik. Di benua Dou Cun ini, Kekuatan dan bakat lah yang terpenting.
Seperti kata pepatah, Yang kuat memakan yang lemah dan yang lemah hanya bisa menjadi budak atau pengikutnya saja. Meskipun seperti itu, banyak juga orang yang berusaha begitu keras untuk meningkatkan kekuatannya.
Biarpun sudah menghabiskan begitu banyak sumber daya, tapi kekuatan mereka tetap tidak naik begitu jauh. Hal itu semua terjadi karena bakat mereka hanya biasa biasa saja tapi tetap dipaksakan untuk berlatih.
Xiao Chen berhenti berjalan lalu menatap cincin nya itu. Dia tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh Gurunya itu.
"Apa maksudmu Guru? " Ucap Xiao Chen bertanya dengan penasaran. Dia baru saja memasuki dunia kultivator yang sebenarnya, jadi dia tidak begitu mengerti tentang hal hal seperti yang dikatakan oleh Yuan Ma.
"Suatu saat nanti kau akan mengerti, kalau didunia ini, kekuatan lah yang terpenting! Jika kau tidak memiliki kekuatan, maka kau hanya akan menjadi hinaan orang lain! Aku rasa kau sudah merasakannya!" Ucap Yuan Ma. Meskipun dia tidak tahu apa yang telah terjadi kepada Xiao Chen, tapi mengingat Xiao Chen yang tidak memiliki Dantian.
Dia sudah sangat yakin kalau Xiao Chen pasti selalu menjadi hinaan orang lain. Karena hal seperti itu sudah menjadi makanan sehari-hari nya disaat dia masih muda dulu. Hanya saja dia berbeda dengan Xiao Chen. Dia memiliki Dantian dan Xiao Chen tidak memiliki Dantian.
Dia hanya kekurangan bakat saja disaat masih muda dulu. Namun dengan tekadnya yang begitu kuat untuk menjadi seorang Kaisar Agung, dia mampu menjadi kultivator yang hebat. Meskipun dia tidak mencapai Kaisar Agung, tapi namanya saat itu tetap menggemparkan Benua Dou Cun.
"Kekuatan ya! Suatu saat nanti, aku akan membuat seluruh orang di Benua Dou cun ini mengakui keberadaanku! " Ucap Xiao Chen dengan percaya diri.
"Bagus.. Bagus.. Aku suka semangatmu yang begitu membara! " Ucap Yuan Ma.
Xiao Chen sudah bertekad untuk mendapatkan kekuatan yang begitu besar. Dia tidak ingin dihina lagi karena tidak memiliki Dantian atau apapun itu. Dia sudah muak dihina dan dijadikan bahan latihan.
Pandangannya menuju kedepan lalu mulai berjalan dengan perlahan. Saat ini semangat Xiao Chen begitu membara untuk mendapatkan kekuatan yang besar. Keinginan untuk balas dendamnya kepada semua orang di Kota Yan saat ini begitu besar.
Namun, baru setengah perjalanan Xiao Chen dikejutkan dengan munculnya Beruang Darah, Beruang Darah itu memiliki luka tusuk dikepalanya. Ternyata itu adalah Beruang Darah yang menyerang Xiao Chen sebelumnya.
"Ternyata kau belum mati ya! Baguslah kalau begitu, aku bisa balas dendam kepadamu karena sudah menyerangku sebelumnya! " Ucap Xiao Chen sambil mengeluarkan pedangnya dari cincin penyimpanan.
Xiao Chen sedikit kaget ketika mengeluarkan pedangnya itu, karena ini adalah pertama kalinya Xiao Chen mengeluarkan sesuatu dari dalam cincin penyimpanan.
Xiao Chen menatap tajam Beruang Darah itu, dengan sedikit gerakan yang sudah dia pelajari. Dia melangkah maju kedepan Beruang Darah itu.
Raurrrr!!
Beruang Darah itu berdiri lalu meninju dadanya dengan kedua tangannya sambil meraung dengan keras. Dia menatap Xiao Chen yang sedang menuju kearahnya lalu menyerang Xiao Chen dengan cakar tajamnya.
Hanya saja dikarenakan tubuhnya yang begitu besar dan ditambah dengan lukanya tadi menyebabkan gerakannya menjadi sedikit lebih lambat. Yang mana hal itu adalah kesempatan bagi Xiao Chen untuk melakukan serangan pada titik fatal nya.
Xiao Chen menghindari cakaran Beruang Darah itu lalu menusuk tepat di ketiak Beruang Darah itu. Pedang Xiao Chen bahkan sampai menembus keatas.
Beruang Darah itu meraung dengan keras karena kesakitan, dia mulai kehilangan akal dan mencakar dengan berputar putar.
Xiao Chen yang melihat kesempatan emas lagi kembali melakukan serangan tepat dibagian luka yang diberikan oleh Qin Yu saat itu. Dia sebenarnya sedikit kaget karena ternyata beruang darah itu masih belum mati. Ketebelan tubuhnya benar-benar membuat orang iri.
Setelah serangan yang dilakukan oleh Xiao Chen, Beruang Darah itu seketika terjatuh dengan keras menghantam tanah.
Brukkk!!
Serkkk!!
Xiao Chen mencabut pedangnya itu lalu menendang nendang dengan pelan dibagian perut Beruang Darah itu.
"Sepertinya dia sudah mati sepenuhnya! " Ucap Xiao Chen lalu dia teringat kalau dia sudah lama tidak memakan daging.
"Kalau dijadikan daging panggang pasti sangat enak! " Ujar Xiao Chen dengan senang. Lalu dia memasukkan mayat beruang darah itu kedalam cincin penyimpanannya.
✊🙂
😌
🗿🗿/Facepalm/