NovelToon NovelToon
Menyimpan Rasa Untuk Kakaknya

Menyimpan Rasa Untuk Kakaknya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Persahabatan / Romansa
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Lucky One

Lilyana Belvania, gadis kecil berusia 7 tahun, memiliki persahabatan erat dengan Melisa, tetangganya. Sering bermain bersama di rumah Melisa, Lily diam-diam kagum pada Ezra, kakak Melisa yang lebih tua. Ketika keluarga Melisa pindah ke luar pulau, Lily sedih kehilangan sahabat dan Ezra. Bertahun-tahun kemudian, saat Lily pindah ke Jakarta untuk kuliah, ia bertemu kembali dengan Melisa di tempat yang tak terduga. Pertemuan ini membangkitkan kenangan lama apakah Lily juga akan dipertemukan kembali dengan Ezra?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lucky One, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Grup Chat Misterius

Lily tertawa kecil, meskipun di dalam hatinya ia merasa bingung. Perhatian dari Radit memang cukup jelas, tapi perasaannya terhadap Ezra masih sangat kuat. Namun, Lily sadar bahwa hidup di kampus mungkin akan membawa banyak perubahan dan kejutan, termasuk orang-orang baru seperti Radit.

Kegiatan ospek terus berlanjut, dan Lily semakin sering berinteraksi dengan Radit. Setiap kali mereka berpapasan, Radit selalu menyempatkan diri untuk menyapa atau sekadar memberikan komentar santai. Lily, yang awalnya canggung, lama-kelamaan mulai terbiasa dengan kehadiran Radit.

Di sela-sela kegiatan, Melisa sering kali memberi isyarat atau senyum usil setiap kali Radit mendekati Lily. Melisa benar-benar merasa ini adalah awal cerita baru bagi sahabatnya, meskipun Lily sendiri masih ragu. Ia belum bisa melupakan perasaannya terhadap Ezra, dan perhatian yang diberikan Radit membuatnya semakin bingung.

Menjelang sore, ospek hari pertama akhirnya selesai. Para mahasiswa baru pun dibebaskan untuk pulang dan bersiap untuk hari berikutnya. Lily dan Melisa berjalan bersama menuju gerbang kampus, kelelahan namun senang dengan hari yang mereka jalani.

“Kamu gimana, Lil? Udah bisa enjoy belum sama suasana ospek?” tanya Melisa sambil tersenyum.

Lily mengangguk pelan. “Lumayan, meskipun aku masih agak canggung sama suasana baru.”

“Ya nggak apa-apa, lama-lama juga kamu bakal terbiasa. Lagipula, kamu udah dapet perhatian khusus dari kakak tingkat, loh!” goda Melisa lagi.

Lily hanya tersenyum kecil, meskipun hatinya masih bimbang. Di satu sisi, Radit adalah sosok yang menarik dan perhatian, namun di sisi lain, perasaan yang ia pendam selama bertahun-tahun untuk Ezra tidak mudah untuk dilupakan begitu saja.

Ketika mereka akhirnya tiba di gerbang kampus, Lily melihat Ezra sudah menunggu dengan mobilnya untuk menjemput mereka. Melihat sosok Ezra yang begitu akrab dan hangat, Lily kembali merasakan perasaan yang selama ini ia simpan dalam hatinya. Apakah Radit benar-benar bisa menggeser tempat Ezra di hatinya? Lily tidak tahu. Yang pasti, perasaannya semakin rumit, terutama setelah bertemu Radit.

Saat mereka memasuki mobil, Ezra tersenyum pada mereka. “Gimana ospeknya? Seru?”

Melisa langsung antusias menceritakan berbagai kegiatan yang mereka lalui, sedangkan Lily hanya duduk diam, tenggelam dalam pikirannya sendiri. Di dalam hatinya, ada dua sosok yang kini mengisi ruang: Ezra yang selalu ia kagumi, dan Radit yang mulai mendekati kehidupannya di kampus.

Hari itu, Lily merasa bahwa hidupnya mulai berubah. Ia harus menghadapi perasaan yang semakin rumit dan keputusan yang harus ia buat, tidak hanya tentang kuliah, tetapi juga tentang hatinya.

Setelah hari pertama ospek yang melelahkan, Lily akhirnya bisa beristirahat di rumah. Di kamarnya yang nyaman, ia meraih ponselnya dan melihat berbagai notifikasi yang menumpuk, termasuk dari grup chat angkatan. Grup tersebut baru saja dibuat oleh panitia ospek sebagai sarana komunikasi antara mahasiswa baru di jurusan Ilmu Komunikasi.

Lily membuka grup chat tersebut, dan dalam sekejap, ratusan pesan dari teman-teman barunya sudah memenuhi layar. Suasana grup terasa ramai, penuh dengan candaan, tanya-jawab, dan obrolan santai antar mahasiswa baru yang ingin saling mengenal lebih dekat. Beberapa dari mereka bahkan sudah saling bertukar meme dan saling goda. Lily tersenyum kecil, merasa senang bisa menjadi bagian dari lingkungan yang lebih besar.

Saat sedang membaca pesan-pesan di grup, tiba-tiba muncul seseorang dengan username yang tidak dikenalnya. Nama akun itu sederhana: @Eagle22. Tidak ada foto profil, dan orang ini tidak memperkenalkan diri. Lily mengira itu mungkin salah satu teman baru yang belum memasang foto profil atau malas memperkenalkan diri.

Obrolan di grup semakin ramai ketika @Eagle22 mulai ikut berkomentar. Meskipun mereka tidak terlalu banyak bicara, namun beberapa pertanyaan yang mereka lontarkan membuat Lily merasa sedikit aneh. Misalnya, @Eagle22 bertanya tentang kesan pertama mereka selama ospek dan siapa kakak tingkat yang paling mereka kagumi.

@Melisa:

“Eh, seru juga ospek hari pertama tadi. Aku ketawa terus ngeliat tingkah laku teman-teman!”

@Lily:

“Iya, aku juga, Mel. Tapi capek banget!”

Tiba-tiba, @Eagle22 muncul dalam percakapan.

@Eagle22:

"Kalau soal kakak tingkat, siapa nih yang paling kalian suka pas ospek?"

Beberapa mahasiswa baru mulai menyebutkan nama-nama kakak tingkat yang mereka anggap menarik, termasuk beberapa yang tampak cukup terkenal di kalangan mereka. Namun, Lily merasa ada yang aneh dengan pertanyaan itu. Seperti, kenapa ada yang penasaran banget soal kakak tingkat?

@Lily:

“Kenapa nanya soal kakak tingkat, Kak? Kamu siapa?”

Namun, @Eagle22 hanya menjawab dengan emoji senyum tanpa menjelaskan identitasnya. Melisa yang membaca percakapan itu mulai merasa ada sesuatu yang aneh.

“Lil, aku curiga deh. Jangan-jangan dia kakak tingkat yang menyamar,” bisik Melisa saat mereka berdua sedang duduk di ruang tamu. "Aku pernah denger kalau kadang ada kakak tingkat yang diam-diam masuk ke grup chat anak baru buat tahu-tahu info tentang kita."

Lily tertawa kecil. “Ah, masa sih? Tapi kalau bener, aneh juga ya, ngapain mereka mau repot-repot nyamar?”

Melisa mengangkat bahunya. "Mungkin biar bisa tahu siapa aja yang banyak ngomongin mereka? Atau cuma pengen tahu gimana kita sebenarnya tanpa kelihatan."

Kecurigaan Melisa mulai menular ke Lily. Ia teringat tentang Radit dan interaksinya dengan beberapa kakak tingkat lain selama ospek. Mungkinkah salah satu dari mereka yang menyamar? Atau ada motif lain di balik kehadiran misterius @Eagle22?

Beberapa hari setelah percakapan itu, @Eagle22 semakin aktif di grup. Kadang ia melontarkan pertanyaan tentang kegiatan kampus atau memberikan tips-tips soal kehidupan di universitas, namun tidak pernah sekalipun mengungkapkan siapa dirinya. Melisa yang semakin penasaran akhirnya mengirimkan pesan pribadi kepada Lily.

@Melisa (DM):

“Lil, gimana kalau kita coba cari tahu siapa @Eagle22 ini? Kayaknya dia kakak tingkat deh!”

@Lily (DM):

“Gimana cara kita tahu? Kayaknya dia bener-bener nggak mau kelihatan.”

@Melisa (DM):

“Aku ada ide! Gimana kalau kita pancing dia? Coba kita pura-pura ngomongin sesuatu yang bisa bikin kakak tingkat tertarik.”

Lily awalnya merasa ragu, tapi rasa penasaran akhirnya membuatnya setuju. Mereka memutuskan untuk memancing dengan cara membicarakan hal-hal yang sensitif di grup chat, berharap bisa memancing reaksi dari @Eagle22.

@Melisa (di grup):

“Eh, denger-denger ada kakak tingkat yang diem-diem suka ikutan ospek buat cari gebetan. Ada yang tahu nggak sih? Hahaha.”

Lily yang membaca chat Melisa langsung tertawa geli. Taktik ini mungkin agak konyol, tapi mereka ingin melihat apakah @Eagle22 akan tergoda untuk menanggapi. Benar saja, tidak lama kemudian, @Eagle22 memberikan respons yang cukup cepat.

@Eagle22:

“Haha, ya nggak segitunya juga kali. Tapi emang beberapa kakak tingkat suka iseng ikut ospek. Biar bisa lebih dekat sama anak-anak baru.”

Melisa dan Lily saling bertukar pandang. Jawaban ini tampak mencurigakan, seolah-olah @Eagle22 tahu lebih banyak dari sekadar rumor biasa. Keduanya semakin yakin bahwa orang ini memang kakak tingkat yang menyamar.

Tidak lama kemudian, salah satu teman mereka di grup, @Reza, tiba-tiba ikut menimpali.

@Reza:

“Kak @Eagle22, kok nggak pernah ngomong identitas? Kakak beneran nyamar ya?”

Tiba-tiba grup chat menjadi ramai dengan pertanyaan serupa, semuanya ingin tahu siapa sebenarnya @Eagle22. Namun, alih-alih menjawab langsung, @Eagle22 justru mengirimkan pesan yang membuat semua orang penasaran.

@Eagle22:

“Siapa aku? Mungkin nanti kalian bakal tahu sendiri.”

1
Iind
mampir ya kak,udah banyak karyanya 😍😍
Lenty Fallo
apa kata melisa itu benar lily, kmu jgn trbwa perasan dgn Ezra,dia perhtian dn peduli dgn kmu slma ini krna kmu temn adiknya melisa, dn blm tntu suka sama kmu, lgian Ezra sdh ada nadia. lbih baik kmu fokus dgn kuliamu lily.jgn smpai kmu menglami sakit hti yg ke 2x nya. up lgi thor 💪🥰
Lenty Fallo
lepskn si radit lily, sakit skrg lbih baik drpda nnti. ayok up lgi thor 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!