Rere Anita, sungguh tidak menyangka kalau sang suami yang selama ini mengaku lemah syahwat ternyata memiliki selingkuhan dan anak yang sudah besar.
Mendapati fakta itu membuat Rere sakit hati karna uangnya telah banyak habis untuk menyembuhkan Sang suami yang mengaku lemah syahwat itu.
Hingga Rere mencari sosok pria bayaran yang harus bisa membantu dirinya balas dendam, dengan kekayaan Rere sebagai pancingan.
"Aku hanya membutuhkan pria m0k0nd0 saja, karna hanya untuk memuaskan aku dalam hal ranjang dan haus dahaga akan pengkhianatan suamiku." ucap Rere dengan sangat angkuh.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Madumanis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 26
“Kamu lihat sendirikan kalau wanita itu sudah tahu apa yang terjadi sebenarnya. Dia mengetahui hubungan kita, Zoya!” Ujar Saka dengan sangat tegas kepada Zoya yang tetap santai dan tidak takut apapun.
Pasangan suami istri itu sedang berada di gudang kamar atas, tempat titik temu yang telah mereka putuskan. Zoya mengikat rambut panjangnya sambil berjalan menuju Saka yang terus saja berjalan mondar-mandir memikirkan semuanya. Semenjak Rere membongkar semua yang ia ketahui telah membuat kehidupan Saka menjadi uring-uringan seperti ini.
“Mas.. Rere tetaplah Rere, dia wanita polos yang sudah berhasil kita tipu bertahun-tahun. Aku yakin.. Dia akan kembali ke genggamanmu mu lagi.” Zoya menyakinkan.
Terlihat Saka menghela napas panjang. “Kau tahu sekali jika sempat Renata percaya dengan kata-kata Rere maka semua uang dan kedudukan yang aku miliki akan hangus sudah.” Kata Saka dengan raut wajah yang sangat serius.
Saka terduduk di lantai dengan tangan yang terus mengusap usap wajahnya, ia terlihat linglung harus apa lagi. “Ini semua karena kau sendiri yang sangat egois, Zoya!” Malah Saka menyalahkan Zoya, tentu saja wanita yang memiliki sifat arogan itu langsung menatap kearah Saka.
Ya Zoya menyusul duduk berhadapan dengan suami diam-diamnya itu, ia menatap tidak percaya. “Karna aku? Mas nyalahin aku?” Zoya tidak akan terima Saka menumpahkan kesalahan ini padanya. “Mas yang tidak bisa menjaga semua ini dengan baik, Mas yang selalu saja gagal. Dari lima tahun selalu saja mendapatkan kegagalan, kalau bukan karena aku…”
Zoya menghentikan ucapannya sebentar, ia saling tatap tajam dengan Saka. “Kalau tidak ada aku mungkin Mas masih ada orang-orangan sawah di Perusahaan Anita!” Sambungnya dengan berteriak kencang tepat diwajah Saka.
PLAK
Saka memberikan tamparan keras diwajah Zoya, ia menatap sangat tajam pada istri keduanya itu. Sampai tubuh Zoya sedikit tersungkur karena tamparan dari Saka, tangan Zoya memegang pipinya dengan air mata yang mengalir merasakan sakit.
“Diam kau!” Teriak Saka, ia bangkit berjalan menuju jendela membelakangi Zoya.
Terus ya Zoya terus menatap Saka dengan tangan yang masih memegang pipinya. Ia menatap nanar tangan Saka yang sudah bisa melakukan tindakan kasar padanya.
“Aku benci padamu, Mas!” Sentak Zoya, ia berlalu pergi meninggalkan Saka seorang diri.
Disaat kepergian Zoya disaat itulah Saka langsung menghela napas lega. Zoya seolah sebagai tekanan dalam hidupnya, ntah mengapa bisa ia mempertahankan wanita bentukan seperti itu. Tapi, Saka sadar ia sangat mencintai Zoya.
“Ahhhhhh! Sialan!” Umpat Saka, ia terus memaki benda-benda disekitarnya yang tidak bersalah.
Sementara itu Zoya terus berjalan menuju halaman belakang, ia terus mengumpat Saka yang sudah berani melakukan tindakan kasar padanya. “Dia lelaki tidak berguna!” Umpat Zoya, ia duduk dibawah pohon sambil memikirkan semuanya.
Memang Zoya sadar jika Saka selalu memastikan hal-hal yang ia kerjakan berjalan dengan baik. Posisi Zoya berada di Mansion bahkan sampai rela menjadi maid hanya untuk Saka saja. Memastikan pria itu tidak berdekatan dengan Rere, tapi malah seperti ini yang Saka dapatkan.
“Rere kurang ajar!” Zoya kesal sekali, ia tidak tahu harus apa lagi agar tetap mempertahankan pernikahan Saka dengan Rere itu.
Masih banyak hal-hal mewah yang belum Zoya miliki, ia masih membutuhkan uang serta kekuasaan dari Rere.
“Hai..” Suara itu mengejutkan Zoya, ia langsung berbalik badan hingga menemukan sosok pria tampan yang berdiri dibelakangnya.
Zoya ingat sekali jika pria yang menyapa dirinya adalah seorang security di halaman belakang. Zoya langsung mengalihkan pandangannya karena merasa tidak penting berurusan dengan pria miskin seperti itu.
“Boleh aku duduk disini?” Belum Zoya menjawab pria tampan itu sudah duduk berdampingan dengan Zoya.
“Perkenalkan namaku, Azka. Aku masih sangat muda tapi sepertinya usia kita tidak terlalu berjauhan untuk berhubungan.” Kata Azka dengan sangat pedenya kepada Zoya yang sebenarnya lagi ilfil.
Zoya paling anti dengan pria miskin seperti Azka, hidup bersama Saka sudah sangat merepotkan. “Jangan dekati aku, karna kau tidak memiliki cukup uang untuk bisa memuaskan aku.” Ucap Zoya dengan sangat angkuh.
Bukannya tersinggung pria yang bernama Azka itu hanya tersenyum simpul saja. “Tapi, aku bisa memuaskan dirimu dalam hal ranjang. Milik Tuan Saka tidak sebesar milikku, kau ingin lihat?”
Tidak pernah Zoya bertemu dengan pria yang berani lancang seperti itu padanya. Zoya ingin melayangkan tamparan tapi ia tunda, ia hanya menatap tajam saja Azka lalu pergi.
“Aku takut dia mengatakan semua rahasia itu pada Renata, bisa mampus aku dibunuh oleh Saka.” Gumam Zoya sambil melangkah jauh meninggalkan Azka yang terus menatap kepergiannya.
~
Disisi lain..
Rere berjalan masuk kedalam kamar dengan tatapan mata kosong. Kakinya sudah lebih baik karena diobati oleh para pelayan tadi, saat ini Rere ingin beristirahat menenangkan pikirannya yang sangat runyam. Mungkin karena fokus dengan pikirannya sendiri hingga membuat Rere tidak sadar dengan suatu hal. Yaitu kamar yang sudah terhias rapi selayaknya pengantin baru, Rere menyadari itu disaat menginjak bouquet bunga mawar merah.
Seketika pandangan mata Rere mengelilingi kamarnya yang sudah terhias selayaknya malam pertama. Rere berbalik badan dengan tangan yang memegang bouquet bunga tersebut, ia melihat Saka yang berdiri diambang pintu kamar.
“Selamat hari pernikahan yang ke lima..” Ucapnya dengan senyuman yang sangat bahagia.
Rere tidak tahu harus berekspresi seperti apa dengan semua ini, apakah ia harus bahagia atau justru memaki Saka dengan semua ini. “Mas.. Aku tidak pernah menemukan pria setidak tahu diri seperti mu..” Ujar Rere, ia melemparkan bouquet bunga tersebut hingga jatuh tepat dikaki Saka.
Setiap kelopak bunga mawar tersebut hancur tidak terbentuk karena ulah Rere. Tidak hanya itu tapi perlahan Rere berjalan menuju Saka yang terus saja menatapnya. Hingga langkah Rere terhenti tepat di bouquet bunga mawar yang sudah hancur itu. Kaki Rere terus menginjak bunga tersebut tepat di hadapan Saka.
“Pernikahan kita sudah berhenti pagi tadi, Mas. Sudah berhenti!” Teriak Rere dengan penuh dramatis.
“Bagaimana bisa kau sanggup mengucapkan selamat hari pernikahan padaku, padahal dihari pertama kita menikah kau sudah mengkhianati aku!” Rere menatap tajam Saka yang tetap tenang.