NovelToon NovelToon
Dokter Alisha Istri Calon Pewaris

Dokter Alisha Istri Calon Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:209.1k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Semua sudah diatur kita hanya menikmati alur yang sudah ditentukan dan juga ditakdirkan untuk kita.

Alisha seorang Dokter umum yang mengambil spesialis di salah satu rumah sakit. Wanita cantik yang sehari-hari menggunakan hijab yang memiliki wajah teduh yang menenangkan semua orang yang siapa saja melihat dirinya.
Siapa sangka calon pewaris rumah sakit itu dijodohkan pada dia.
Dalam usia yang sangat muda Alisha harus menikah dengan Adrian sang calon pewaris rumah sakit. Adrian sangat terpaksa menikah dengan Alisha. Karena tidak ingin hak waris rumah sakit jatuh kepada orang lain.

Pernikahan yang indah yang pernah menjadi impian Alisha yang ternyata tidak sejalan dan semulus itu. Bagaimana tidak dia harus menikah dengan laki-laki yang tidak menginginkannya.

Alisha harus menjalani rumah tangganya yang tidak seperti rumah tangga pada umumnya. Laki-laki yang dia nikahi bersikap tidak baik.

Lalu apakah Alisha akan bertahan dalam pernikahannya atau justru akan mundur?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 10 Pertemuan Menegangkan.

Semua keluarga masih menunggu Alisha yang tidak kunjung turun juga sampai akhirnya. Jika di tanya bosan pasti iya. Apa lagi dengan Agni yang terlihat gelisah yang sudah sangat bosan berada di situasi itu.

Tuk-tak-tuk-tak-tuk.

Semua mata yang tertuju kepada anak tangga yang terdengar suaranya heels. Eyang yang tampak tersenyum melihat Alisha yang tampil sangat cantik malam ini untuk menemui calon suaminya. Eyang sangat lega melihat calon cucu menantunya itu yang begitu anggun dan sangat menyejukkan. Erlangga, Agni dan Feny yang memang sudah bertemu dengan Alisha. Jadi tidak supraise lagi.

Ternyata Adrian yang belum melihat kearah Alisha dan bahkan tidak tertarik mungkin untuk melihat siapa wanita yang akan dinikahkan pada dia. Karena sejak tadi dia hanya gelisah yang seperti ingin cepat-cepat pulang.

Posisi duduk dan kepala Adrian tetap saja lurus. Agni hanya menghela nafas dan mengalihkan tatapannya yang merasa tidak terlalu istimewa calon menantunya itu. Bahkan dia memperhatikan wajah Eyang yang begitu excited sekali.

Seperti melihat bidadari saja.

Alisha yang akhirnya sudah menghampiri ruang tamu yang juga tertunduk yang sangat gugup. Dia sangat tidak berani mengangkat kepala untuk melihat orang-orang itu.

"Assalamualaikum!" sapa Alisha dengan sopan.

"Walaikum salam," sahut semuanya serentak.

"Maafkan saya, jika saya sudah membuat kalian menunggu," sahut Alisha yang merasa tidak enak.

"Tidak apa-apa Alisha, kami juga baru datang," sahut Eyang.

Ekspresi Adrian seolah merasa tidak asing dengan suara itu. Tetapi tetap pada pertahanan yang tidak tertarik sama sekali. Walau ada sedikit rasa penasaran.

"Adrian apa kamu tidak ingin menyapa calon istri kamu?" tanya Eyang yang melihat ke arah Adrian yang sejak tadi memasang wajah dingin dan begitu cuek.

Untuk menghargai sang pemilik rumah akhirnya Adrian melihat ke arah wanita yang berdiri yang sejak tadi berbicara itu. Alisha juga melihat Adrian dengan wajah Alisha yang penuh dengan kecemasan dan sementara Adrian begitu terkejut melihat Alisha dengan menyerngitkan dahi.

Adrian yang berusaha mengingat siapa wanita itu dan yang benar saja dia masih mengingat wanita itu yang sudah bertabrakan dua kali dengannya yang bahkan membuat dia kesal. Pantas suara itu tidak asing dan ternyata memang wanita itu tidak asing.

"Kau!" pekik Adrian yang benar-benar sangat terkejut.

Alisha menelan saliva yang bisa melihat ekspresi Adrian sangat tidak menyukai dia. Tetapi Alisha yang berusaha untuk tenang dengan menundukkan kepala pada sang atasan.

"Apa-apaan ini," gumam Adrian pelan yang mungkin tidak ada yang mendengar suaranya.

"Kamu pasti sudah pernah bertemu dengan Alisha bukan. Dia ini Dokter Resident di rumah sakit Medical Center. Eyang memilihkan calon istri yang tidak sembarangan bukan. Dia sangat cantik dan juga berpendidikan. Kamu tidak akan menyesal dengan mendapatkan pendamping seperti Alisha," ucap Eyang yang merasa jika cucunya itu tidak keberatan dengan wanita yang dia pilihkan.

Tanggapan Adrian masih saja datar yang tidak memperlihatkan senyum sedikitpun dan wajah itu sangat jelas terlihat tetap tidak suka dan mungkin lebih tidak menyukai lagi.

Mata Mike yang sejak tadi memperhatikan bagaimana wajah calon adik iparnya itu. Tanpa Adrian mengatakan apa-apa Mike sudah dapat jawaban. Jika laki-laki itu memang tidak terlalu menginginkan adiknya dan hal itu membuat Mike yang pasti akan semakin khawatir.

"Alisha ayo duduk!" titah Agam.

Alisha menganggukan kepala dan duduk dengan kedua tangan yang berada di atas pahanya yang saling memencet jarinya.

"Ya Allah, aku sudah bisa menduga. Jika pak Adrian tidak menyukaiku dan dia bahkan sangat terkejut aku adalah wanita yang dinikahkan untuk beliau. Bagaimana mungkin dia bisa menyukaiku, pertemuan kami sangat tidak baik dan terlebih lagi aku juga mendengar dia dipaksakan untuk pernikahan ini," batin Alisha yang sebenarnya sangat tidak berharap apapun dari perjodohan itu dan dia justru berharap jika Adrian berterus terang tidak ingin menikah dengannya.

Jika itu didengar orang tuanya maka mungkin orang tuanya juga tidak akan merestui pernikahan itu, Jadi Alisha tidak perlu sama sekali memutuskan apa-apa. Dia hanya tidak ingin mengambil langkah yang salah.

"Alisha kamu sudah mengenal calon suami kamu?" tanya Agam. Alisha hanya mengangguk saja.

"Mereka sepertinya, tidak saling mengetahui siapa yang akan menjadi pasangan mereka. Terlihat jelas dari ekspresi mereka berdua," sahut Eyang yang justru gemas dan padahal dia tidak tahu saja. Jika Adrian muak dan Alisha cemas.

"Jadi ini wanita yang membuat Eyang terus memaksaku untuk menikahi dia," batin Adrian dengan terus menatap Alisha.

"Alisha Eyang senang sekali dengan persetujuan kamu dan juga menerima niat baik kami untuk melamar kamu. Eyang berharap rencana pernikahan kamu dan juga Adrian ke depannya akan diberikan kelancaran," ucap Eyang. Alisha bahkan tidak menanggapi apapun yang dikatakan Eyang.

"Mah, ada sebaiknya kita tanyakan ulang kepada Alisha. Apakah dia menerima lamaran ini atau tidak," sahut Agni yang berpendapat memberikan saran.

Alisha yang terlihat terdiam yang tidak memberikan jawaban apa-apa dan dia justru sangat panik jika harus memutuskan semua itu yang takut serba salah.

"Bukankah orang tua Alisha sudah memberi kabar kepada kita, bahwa Alisha menerima lamaran kita," sahut Eyang.

"Tapi yang menikahi itu adalah Alisha dan juga Adrian dan mumpung Alisha ada di sini. Jadi tidak ada yang salah untuk kita bertanya kepada yang bersangkutan," ucap Agni yang sejak tadi melihat ke arah Alisha dengan tatapan mata yang sinis.

"Ya Allah jika pertanyaan itu ditanyakan kepadaku, apa yang harus aku jawab. Ini adalah kesempatan yang diberikan kepadaku untuk membatalkan pernikahan ini karena aku sangat yakin pak Adrian tidak ingin menikah denganku. Tetapi aku sudah pernah menerima lamaran ini, aku benar-benar sangat bingung harus memberikan jawaban seperti apa. Ya Allah tolong bantu aku. Aku serahkan semua padamu," batin Alisha yang masih saja tampak sangat takut dengan penuh kegugupan.

Memiliki kesempatan. Tetapi justru takut dengan kesempatan itu yang salah pilih jawaban.

"Permisi Bu!" tiba-tiba asisten rumah tangga menghampiri ruang tamu.

"Ada apa Dian?" tanya Riana pada wanita itu.

"Makan malamnya sudah selesai," jawab Diana.

"Baiklah!" sahut Riana.

Asisten rumah tangga itu langsung pergi setelah menyampaikan apa yang ingin dia sampaikan.

"Bu Ambar, mbak Agni dan semuanya, alangkah baiknya sekarang kita makan malam saja, kami sudah menyiapkan beberapa menu untuk kalian semua dan semoga kalian bisa suka," ucap Riana dengan sangat lembut.

"Memang harus makan malam lagi, bukankah kita hanya sebentar saja di sini," sahut Agni pelan yang seperti ingin cepat-cepat pulang.

"Agni!" tegur Ambar.

"Kami sudah menyiapkan makan malam dan memang itu tradisi di rumah kami jika ada tamu harus diberi makan," sahut Agam

"Tidak ada yang salah sama sekali, kami juga belum makan," sahut Erlangga.

"Ya sudah kalau begitu sekarang sebaiknya kita langsung makan malam saja," sahut Agam.

"Baiklah!" sahut Eyang.

Mereka semua mulai berdiri dari tempat duduk masing-masing.

Alisha yang merasa lega karena tidak langsung memberikan jawaban, Alisha menoleh ke arah Adrian dan ternyata sejak tadi dia dilihat dengan tatapan sangat tajam seperti tersirat sesuatu, hal itu jujur saja membuat Alisha begitu takut.

Bersambung

1
Kasih Bonda
next thor semangat
ainuncepenis
Namanya juga belum cinta kak?
enungdedy
ini kpn ya mreks mngatakan saling cinta...knp semua kaku ya😄
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Kasih Bonda
next thor semangat
ErNawati
lanjutttt, smngat trus buat author 👍
Kasih Bonda
next thor semangat
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Kasih Bonda
next thor semangat
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Nyoman Sumertini
lanjut thor
Reni Anjarwani
doubel up thor yg banyak
Kasih Bonda
next thor semangat.
Kasih Bonda
next thor semangat
ainuncepenis
bukan lama kak sebenarnya. Sistemnya yang bermasalah kak. Saya up dari tadi pagi.
Kasih Bonda
next thor semangat
Reni Anjarwani
lama upnya sekali up beberapa bab keten thor
Anonymous
Kak ini emang error yah ? Episode terbarunya gak bisa kebuka huhuhu
ainuncepenis: Memang eror kak semalam. bagaimana kak? apa udah kebuka kak
total 1 replies
siti sopinah
karya yg bagus
Milla
nex min
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!