PEWARIS DEWA NAGA

Ketua pembunuh bayaran itu membuat kode tangan layaknya seorang ninja. Jarum-jarum yang menyerang Liang Fei seketika bertambah jumlahnya dan sekarang menghujaninya dari berbagai sisi.

"Kita lihat sejauh mana kau bisa bertahan dengan pelindung Qi itu," ucap ketua kelompok pembunuh bayaran. Ia tahu bahwa mempertahankan pelindung Qi menguras banyak energi spiritual.

Dan benar saja, tak lama kemudian pelindung buatan Liang Fei hancur berkeping-keping.

"Sekarang serang!"

Mendengar perintah sang ketua, para bawahannya langsung menyerbu Liang Fei secepat bayangan.

Namun, Liang Fei tidak menunjukkan tanda-tanda panik. Justru, senyuman samar terukir di sudut bibirnya. Ia mengangkat tangannya yang bersinar cahaya putih keemasan, menciptakan bentuk naga kecil yang menari-nari di sekelilingnya.

"Naga Putih, bangkitlah dan lindungi aku!" seru Liang Fei dengan suara tenang namun penuh kekuatan.

Naga Qi itu dengan cepat menggerayangi tubuhnya, menciptakan perisai yang lebih kuat dari sebelumnya.

Para penyerang yang sudah melompat dengan penuh nafsu terkejut ketika energi naga itu menabrak mereka dengan kekuatan dahsyat, memantulkan mereka kembali dengan kekuatan yang jauh lebih besar.

Ketua kelompok pembunuh yang menyaksikan kejadian itu tersentak kaget. Dia menyadari bahwa mereka telah meremehkan kemampuan pemuda di depannya.

Liang Fei bahkan tidak bergeser dari tempatnya semula. Ia masih bersila sambil menutup matanya.

"Mundur! Kita tak bisa menghadapi mereka dalam keadaan ini."

Sang ketua memberikan perintah untuk mundur. Namun, sebelum mereka bisa menarik diri, Seo Yun tiba-tiba muncul di ambang pintu kamar Liang Fei.

Dengan kibasan kipasnya yang anggun, ia mengirimkan gelombang angin yang begitu kuat, membuat para pembunuh terlempar mundur dan terbanting keras ke dinding koridor penginapan.

"Aku sudah mengatakan bahwa menyerang di malam hari itu tidak sopan," katanya dengan tenang, matanya bersinar dengan determinasi yang kuat.

Ketua pembunuh bayaran yang awalnya sombong dan percaya diri menjadi kicep seketika.

"Tolong ampuni nyawaku, aku hanya menjalankan perintah dari seorang klien. Aku akan memberi tahu kalian siapa yang menyewaku."

"Tidak perlu kau mengatakannya, aku sudah tahu siapa yang menyewamu. Hanya orang bodoh yang tidak tahu dalang di balik penyerangan ini."

"Jadi kalah begitu, maka saya tidak ada hubungannya lagi dengan ini."

Seo Yun memandang para pembunuh bayaran yang berniat untuk pergi dengan tajam, "Siapa yang mengizinkanmu pergi?"

"And-anda sudah tahu siapa dalang di balik semua ini, jadi saya seharusnya tidak terlibat lagi."

"Kau dan kelompok bulan sabit merah adalah buronan kekaisaran, itu saja sudah cukup untuk menghabisi kalian semua," balas Seo Yun, nada suaranya lembut namun penuh kekejaman.

Ia membuka kipasnya, menggunakan kekuatan Qi miliknya dan menyerang para pembunuh bayaran yang tidak berdaya. Kini mereka tidak terhempas akibat angin, melainkan terbakar menjadi abu dalam sekejap mata.

Kejadian itu tidak luput dari penglihatan Liang Fei walaupun matanya masih tertutup rapat. Energi berwarna biru yang menyelimuti sosok Seo Yun kini berubah menjadi merah pekat.

"Kau mampu menggunakan lebih dari satu elemen. Jelas sekali identitasmu jauh dari kata gadis kultivator biasa."

Seo Yun menatap Liang Fei dengan senyuman manis yang dibuat-buat, "Apa sekarang kau mulai penasaran dengan identitas asliku?"

"Tidak, aku tidak ingin terlibat masalah lebih jauh setelah aku mengetahui identitas aslimu," balas Liang Fei. Jika Seo Yun menyembunyikan identitasnya, mungkin saja dia sedang menghindari seseorang.

Seo Yun menaikkan satu alisnya, "Oh? Apa kau tidak takut jika aku ternyata adalah seorang kriminal yang dikejar oleh kekaisaran?"

"Seorang kriminal tidak akan memberikan ramuan tingkat tinggi kepada orang yang tidak dia kenal."

Seo Yun terkesan dengan kecakapan Liang Fei. Semakin lama, sosok Liang Fei semakin menarik perhatiannya.

"Aku juga mulai penasaran dengan identitasmu yang sebenarnya. Apa kau tidak ingin menceritakannya?" tanya Seo Yun tanpa basa-basi. Ia yakin jika Liang Fei adalah tipe orang yang suka berterus terang.

"Kau akan segera mengetahuinya setelah kita sampai di sekte Naga Putih," balas Liang Fei tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Matahari mulai terbit ketika Liang Fei dan Seo Yun keluar dari penginapan.

Mereka memberikan uang lebih kepada pemilik penginapan untuk biaya ganti rugi dan membersihkan sisa-sisa mayat pembunuh bayaran semalam.

Pemilik penginapan menerima uang ganti rugi yang diberikan dengan keringat di dahinya. Semalaman ia tidak bisa tidur karena keributan di kamar Liang Fei dan Seo Yun, namun ia tidak ingin menanyakan kejadiannya lebih lanjut.

Setelah menyelesaikan urusan mereka di penginapan, mereka langsung keluar dari sana.

"Apa kau ingin melakukan sesuatu sebelum pergi dari kota, seperti pakaian misalnya?" tanya Seo Yun melirik ke pakaian yang dikenakan Liang Fei.

Pakaian putih yang dikenakannya sudah tidak layak untuk disebut putih lagi. Noda darah binatang buas dan robekan kecil terlihat di mana-mana, bagian bawah alas kaki yang terkelupas, dan penampilan Liang Fei yang lusuh dan kotor.

Seo Yun bertanya-tanya dalam hatinya, sudah berapa tahun Liang Fei tidak merawat dirinya?

"Sekarang setelah kau mengatakannya, aku baru sadar akan penampilanku sendiri," balas Liang Fei. Semenjak dikucilkan oleh sekte, Liang Fei belum pernah merawat dirinya sendiri. Ia bahkan tidak ingat pernah mencuci pakaiannya.

Mereka berdua pergi ke pemandian air panas, kemudian toko yang menjual berbagai pakaian mulai dari yang termurah hingga yang termahal.

"Aku akan memilihkan pakaian yang terbaik untukmu," ucap Seo Yun mengingat jika Liang Fei tidak bisa melihat.

Namun, sejatinya Liang Fei dapat melihat pakaian yang dipajang di toko dengan sangat detail, bahkan sampai serat-serat dari sutra yang membentuk pakaian secara utuh.

"Liang Fei, apakah kau punya warna kesukaan?"

"Putih saja."

Seo Yun menatap rambut putih Liang Fei. Energi yang keluar dari tubuhnya saat pertarungan semalam juga berwarna putih lembut. Warna putih sudah menjadi ciri khas dari Liang Fei.

"Bagaimana dengan pakaian ini?"

Seo Yun memilih salah satu pakaian berbahan dasar kain sutra yang halus. Pakaian tersebut tidak hanya berwarna putih melainkan memiliki hiasan biru di tiap pinggiran kainnya.

"Lebih bagus ada warna lain agar tidak terlihat monoton," ucap Seo Yun memberi penjelasan.

Liang Fei mengangguk, setuju saja dengan pilihan Seo Yun yang tidak berbeda jauh dengan seleranya.

Setelah memilih pakaian, Seo Yun mengajak Liang Fei untuk membeli sepatu yang layak digunakan untuk berjalan dan tahan untuk bertarung.

"Pilihan yang bagus, Nona dan Tuan Muda. Biarkan saya menghitung biaya totalnya."

Pemilik toko tersenyum lebar mendapat rezeki berjalan ke tokonya. Setelah menghitung sebentar, ia akhirnya kembali, "Untuk pakaian seharga 2 koin emas, sementara sepatu seharga 1 koin emas dan 20 silver. Jadi total semuanya adalah 3 koin emas dan 20 koin silver."

Liang Fei terlihat terkejut mendengar harga pakaian dan sepatu yang sangat mahal tersebut. Bagaimana tidak, dengan uang 3 koin emas, seseorang sudah bisa hidup selama 9 bulan tanpa kerja.

"Tenang saja, aku yang akan membayarnya."

Seo Yun mengeluarkan koin emas dari cincin parsial miliknya dan segera membayar jumlah yang ditentukan seolah mengeluarkan koin emas untuk seseorang sangat mudah untuknya.

"Aku berhutang padamu. Secepatnya aku akan membalas kebaikanmu ini."

Seo Yun tersenyum manis, "Dengan mengantarku ke sekte Naga Putih sudah cukup untuk membalas semua ini."