King Jayden Wiratama, seorang mafia berdarah dingin yang memiliki wajah tampan bak malaikat. Namun, di balik ketampanan nya itu tersimpan sesuatu yang tak di ketahui orang.
Ayyara Marshka Anggita, seorang gadis yang tak sengaja masuk dan terjebak dalam kehidupan seorang Jayden, membuat nyawa nya terancam bahaya karena musuh menjadikan Ayyara sebagai target untuk membalaskan dendam pada Jayden.
Bisakah Jayden melindungi gadis yang dia cintai itu dengan aman?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3 - Melarikan Diri
"Kau belum mabuk, Nona?"
"Tidak, memang nya kenapa? Kau pikir aku sepayah itu? Ckk, jangan memancing ku." Jawab Ayyara, dia tersenyum lalu kembali menenggak minuman beralkohol itu hingga tandas.
"Hmm.."
"Kenapa?"
"Kau masih virgin?" Tanya Jay dengan suara berat nya, seperti nya dia mulai bernafsuu pada Ayyara. Gadis itu tersenyum manis, dia menarik kursi nya agar lebih dekat dengan om-om yang sedang dia goda.
Tangan lentik Ayyara menyentuh tengkuk belakang Jay dengan lembut, lalu turun ke arah dada bidang pria tampan nan dewasa itu. Dia menggerakan jemari lentik nya disana, mengukir pola-pola abstrak yang membuat sekujur tubuh Jay menegang seketika.
"Kalau iya kenapa? Kalau tidak kenapa?" Tanya Ayyara dengan nada menggoda, membuat Jay tersenyum smirk.
"Aku hanya bertanya, girl.."
"Dari perilaku ku, kamu mungkin bisa menyimpulkan nya sendiri." Jawab Ayyara, kali ini dia dengan nakal duduk di pangkuan Jayden. Gadis itu juga mengalungkan kedua tangan nya di leher kokoh Jay, sesekali tangan nya bergerak-gerak manja membuat Jay geli.
"Kau mau menemani ku malam ini?"
"Aahh ya, tentu saja. Tapi, aku mematok tarif yang mahal untuk tubuh dan pelayanan ku, kamu sanggup?" Tanya Ayyara, suara nya benar-benar menggoda di telinga Jay.
Sedangkan Jack, dia memilih menjauh dari pada kepanasan sendiri. Dia sama sekali tidak tertarik dengan wanita, meskipun sedari tadi para wanita itu hilir mudik kesana kemari untuk menggoda nya, tapi dia tidak tergoda sama sekali. Bagi nya, itu adalah barang-barang yang sudah terlanjur di jajakan. Dan dia tidak menyukai barang bekas.
"Berapa pun aku akan membayar nya asal kau memuaskan, girl." Jawab Jay berbisik sensual di telinga Ayyara. Wajah gadis itu memerah, sungguh demi apapun suara serak dan berat Jay sangat menggoda bagi nya.
'Sial, bagaimana ini? Tidur dengan pria ini tidak ada dalam taruhan, Ayya.' Batin Ayyara, meskipun dia terlihat sangat liar tapi Ayyara benar-benar masih utuh. Ya, dia masih virgin. Dia bisa menjaga mahkota nya selama ini, meskipun dia sering mabuk-mabukan tapi untuk hal yang satu itu dia tidak berani melakukan nya. Tapi, bagaimana nasib nya kali ini? Akankah keperawaanan nya bertahan?
"Kenapa kau diam, girl? Berapa harga yang kau tawarkan agar aku bisa menikmati tubuh mu?" Tanya Jay, dengan sengaja dia meniup telinga Ayyara, membuat tubuh gadis itu menegang seketika. Tubuh nya seperti tersengat listrik, apalagi saat tangan besar Jay meraup pinggang nya.
"Satu milyar." Jawab Ayyara asal, dia tidak bisa lagi berpikir jernih. Tapi, dia yakin kalau pria ini takkan mau membayar nya semahal ini. Apalagi, mungkin saja dia menyangka kalau Ayyara sudah tidak perawaan, pasti dia takkan mau mengeluarkan uang sebanyak itu untuk barang yang sudah tidak original bukan?
"Deal.." Jawab Jay tanpa ragu, membuat kedua mata Ayyara membeliak kaget. Astaga, apa ini? Bagaimana, dia benar-benar belum siap kehilangan keperawanaan nya secepat ini.
'Sialan, ini gara-gara ide gila Marina untuk taruhan. Aku mempertaruhkan keperawaanan ku demi uang seratus juta?' Batin Ayyara lagi.
"Aaahhh.." Ayyara mendesaah tertahan saat Jay tiba-tiba menyesap leher nya dengan kuat hingga meninggalkan bekas kemerahan.
"Ya, aku menyukai desaahan mu, girl. Ayo, kita pergi."
"Ke-kemana?" Tanya Ayyara terbata.
"Ke hotel, malam ini kau milik ku." Jawab Jay, dia pun bersiap untuk menggendong Ayyara ala bridal style, secepat mungkin dia berpikir bagaimana cara nya agar bisa kabur dari pria ini?
"Sekarang?"
"Ya, tentu saja. Aku sudah tidak tahan ingin mendengar jeritan nikmat mu, jadi apa yang harus di tunda lagi, sayang?" Tanya Jay, membuat wajah Ayyara kembali memerah Semerah tomat.
"Baiklah, tapi sebelum itu izinkan aku ke toilet sebentar ya? Kebelet."
"Ya, jangan lama, girl." Jawab Jay, Ayyara menganggukan kepala nya, dia turun dari pangkuan Jay dan langsung berjalan ke kamar mandi. Begitu posisi nya sudah sedikit jauh, Ayyara langsung pergi dari club itu. Meskipun uang nya sangat menggiurkan, satu milyar untuk satu malam tapi dia belum ingin melepas keperawaanan nya, apalagi dengan pria misterius yang nama nya saja Ayyara tidak tahu.
"Pokoknya, gue harus pergi dari sini secepat nya. Gila aja, masa dia sanggup sih bayar satu milyar cuma buat semalam doang? Kira-kira sekaya apa dia ya?" Gumam Ayyara.
"Astaga Ayya, disaat seperti ini kau masih sempat-sempatnya memikirkan hal semacam ini. Harusnya kau cepat-cepat pergi sebelum pria itu sadar." Gumam gadis itu lagi sambil menepuk pelan kepala nya. Dia pun langsung keluar dari club itu dan naik taksi.
"Hufftt, aman.." Gumam Ayyara, dia mengusap dada nya dengan lega. Dia merasa lega karena dia bisa lolos dari pria yang kapan saja siap menerkam nya. Tanpa dia sadari, kalau bahaya tengah mengintai diri nya. Dia belum tahu saja kalau pria yang sudah berani dia goda adalah King Jayden, seorang mafia kejam yang siap membunuh siapapun.
Sedangkan di club, Jay masih menunggu di meja nya. Apakah dia terlalu bodoh dan mempercayai gadis itu? Sudah hampir setengah jam berlalu, tapi gadis itu belum juga kembali dari toilet.
"Jack.." Panggil Jay. Dengan cepat, Jack langsung mendekat ke arah pria itu.
"Ya, apa?"
"Cek ke kamar mandi sekarang."
"Kenapa?" Tanya Jack, dia belum menyadari ekspresi yang di tunjukkan oleh Jay. Tapi Jack, masih mempertahankan wajah bodooh nya.
"Cari Ayyara, kenapa sudah setengah jam dia belum juga kembali." Jawab Jay, seketika itu juga Jack paham. Dia pun langsung pergi ke kamar mandi yang ada di club itu. Tentu nya, dia harus menebalkan telinga nya karena di area ini banyak sekali orang-orang tidak tahu diri dan tidak bermodal. Bercintaa di kamar mandi? Shiitt! Sialan sekali.
Kamar mandi yang biasa nya hening, tapi berbeda disini. Kamar mandi nya sangat ramai oleh suara-suara erotis yang mengundang nafssu, tapi Jack tidak bernafssu sama sekali. Bahkan tak jarang, Jay mengatai dirinya tidak normal karena selama ini dia tidak pernah terlihat dekat dengan wanita mana pun.
Jack harus menerobos kumpulan orang-orang mabuk dengan susah payah, namun nihil. Ayyara tidak ada disini, itu membuat Jack yakin kalau gadis itu telah melarikan diri.
Jack keluar dari kamar mandi, dia mendekat kembali ke arah Jay yang tengah menatap tajam ke arah gelas kosong di depan nya. Padahal, gelas itu tidak bersalah sama sekali. Tapi, kenapa harus di tatap setajam itu? Andai saja gelas nya bisa bicara, pasti dia akan meminta maaf pada Jay, meskipun dia tidak mengetahui apa kesalahan nya.
"Jay, gadis itu tidak ada di kamar mandi. Aku pikir dia sudah pergi melarikan diri." Ucap Jack yang membuat Jay mendongak, dia mengepalkan kedua tangan nya. Jay marah, benar-benar marah.
Baru kali ini ada seorang gadis yang mempermainkan dirinya. Setelah dia datang untuk menggoda nya, bahkan membuat nya bernafssu, lalu seenaknya dia pergi melarikan diri?
"Cari gadis itu, bahkan sampai ke lubang semut sekali pun. Aku tidak mau tahu, gadis itu harus berada di ranjang ku malam ini, Jack." Tegas Jay. Membuat Jack mengangguk, dia pun menghubungi beberapa anak buah nya untuk mencari identitas Ayyara dan di mana gadis itu tinggal.
"Baik, Jay."
"Jangan kembali sebelum kau menemukan gadis itu, ini perintah!" Tegas Jay. Jack pun menganggukan kepala nya, dia pun langsung pergi meninggalkan Jay sendirian, sudah bisa di pastikan kalau pria itu akan mabuk-mabukan.
......
🌻🌻🌻🌻