Di malam merayakan hari pernikahannya dengan wanita yang sangat Dia cintai, Zean jatuh pinsan membuat seluruh keluarganya baru tau kalau Zean selama ini mengidap kanker stadium akhir yang sudah tidak bisa di tolong lagi.
Zean menghempuskan napas terakhirnya.
Olivia yang sudah sah menjadi istrinya sangat terpukul atas kepergian Zean.Dia pernah menyangka suaminya akan meninggalkan dirinya selamanya.
Karena Cintanya yang sangat besar kepada suaminya Olivia memilih tidak mau menikah lagi dan memilih hidup dengan status jandanya selama bertahun tahun,namun tidak sadar nanti hidupnya akan berurusan dengan Adik iparnya yaitu Zein,setelah kematian kakaknya,dia sering pulang menemui Mommynya.
Bagaimana Kisahnya,yuk simak,menarik sekali ya...==>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.10
Zein masih menatap Olivia yang tengah menciumi bunga di tangannya.
"Ayo kita makan malamnya.." Ucap Mommy membuat Zein menoleh kearah Mommy'nya.
"Iya Mom.." Ucap mereka bersamaan.
Mereka menuju meja makan namun sebelum itu Olivia meletakan bunganya di Meja sofa ruangan keluarga.
"Zein..Kamu bilang nggak bisa pulang sama Mommy?" Tanya Mommy.
"Aku hanya berbohong Mom,maaf ya Mom.." Ucap Zein tersenyum mengusap tangan Mommy.
"Dasar kamu..Oh ya besok pembukaan klinik Olivia..,Via udah kasi tau kamu..?" Ucap Mommy. Mendengar itu Zein melirik sebentar kearah Olivia yang sibuk mengambil makanan untuk dirinya sendiri.
"Udah Mom,Aku pulang karena mau melihat opening klinik Olivia.." Ucapnya.
"Baiklah..Ayo kita makan sayang,ini masakan Olivia loh..Berdoa dulu kita.." Ucap Mommy.
"Kamu saja yang pimpin nak.." Ucap Tuan James.
"Baik Pi.."
Zein memimpin doa makan malam mereka saat itu sampai selesai.
"Mommy sama sekali nggak menyangka via memasak ini untuk menyambut kamu..Mommy malah sedih tadi nak.." Ucap Mommy.
"Maaf ya Mom,Aku nggak bilang Mommy soal kepulangan Zein..." Ucap Olivia.
"Nggak apa-apa sayang..." Ucap Mommy di angguki Olivia.Mereka berempat mulai makan malam bersama saat itu dengan wajah yang sumingrah.
Zein mulai memasukan satu suap makanan kedalam mulutnya seketika dia terdiam matanya melirik kearah Olivia.
"Kamu yang memasak makanan ini?" Tanya Zein membuat Olivia menoleh.
"Iya..kenapa,nggak enak,atau keasinan,atau keasaman atau gimana?" Ucap Olivia.
"kalau menurut Mommy Enak banget kok sayang kan Pi..?" Ucap Mommy.
"Iya..Enak kok..Masakan Via nggak pernah gagal.. Enak semua.." Ucap Tuan James.
"Ems..Masakan kamu enak banget..Kamu pintar sekali memasak.." Puji Zein membuat Olivia tersenyum.
"Kamu bisa aja Zein..Aku masih belajar ini..tapi benaran nggak Asin atau apa gitu..." mendengar itu Zein menunjukan dua jempolnya kearah Olivia.
"Benaran..Masakan kamu semuanya pas..enak kok.." Ucap Zein kembali membuat Olivia tersenyum.
"Terimakasih pujiannya.." Ucap Olivia.
"Sama-sama.."
Mereka kembali makan dengan lahapnya. Mommy sangat bahagia malam itu berkumpul dengan anak dan menantunya.
*Andai kamu disini kak,Mommy lebih bahagia kak..* Batin Mommy tidak sadar meneteskan air matanya.
"Mommy kenapa?" Tanya Papi James menghentikan Olivia dengan Zein makan saat itu.
"Mom..Mommy nangis..?" Ucap Zein.
Mommy lalu memeluk Tuan James menumpahkan air matanya.
"Mommy merindukan Kakak,Pi..Andai dia masih hidup,Mommy Akan lebih bahagia malam ini kita bisa makan bersama seperti ini.." Ucap Mommy sembari menangis.
Papi James mengelus belakang Mommy agar mommy tenang. Sedangkan Olivia saat itu ikut meneteskan air matanya namun segera dia hapus,hal itu di sadari Zein saat itu.
"Suamiku sudah tenang disana Mom,Suamiku pasti bahagia melihat kita bahagia.." Ucap Olivia tersenyum.
Mendengar itu Mommy melepaskan pelukan Papi James lalu menatap Olivia.
"Aku sudah mengiklaskan Suamiku Mom,tapi bukan berarti aku melupakannya,Aku sangat mencintainya,Aku bisa semangat sekarang karena suamiku..Aku bertahan sekarang karena suamiku.. Aku mau Mommy mengiklaskan Suamiku,seperti aku.." Ucap Olivia sekuat hatinya menahan sesak di dadanya dan air matanya agar tidak menangis.
Mendengar itu mereka bertiga diam.
"Aku percaya Tuhan cepat mengambil suamiku pasti Tuhan ada rencana yang lebih baik dan indah yang akan dia berikan untuk kita semua." Ucap Olivia lagi lalu di makan lagi mengunyah makanannya. Mommy, Papi dan Zein melihat Olivia yang sangat kuat dan tegar saat itu.tidak seperti 3 tahun lalu sebelumnya kalau mengingat Zean pasti dia lansung menangis.
Zein kembali makan saat itu lalu di ikuti Mommy sama Papi makan kembali tampa bicara. Mereka makan dengan kesenyapan dan hanya suara sendok yang terdengar.
"Jam berapa opening besok?" Ucap Zein memecah keheningan.
"Jam 8.." Jawab Olivia.
Deringan ponsel Olivia mengalihkan Olivia yang baru saja selesai makan.Olivia melihat nomor yang saat itu menghubungi dirinya.
"Hallo...Dengan siapa?" ucapnya membuat mereka bertiga menatap Olivia.
"Emm hay..Maaf saya menganggu Kamu,saya Bastian,kakaknya Anas.." Ucapnya disana.
"Owh....Nggak apa-apa,Ada perlu apa ya?" Ucapnya.
"Hanya ingin memberitahu saja ini nomor saya, Emm kamu sedang apa?" Ucapnya.
"Baiklah..Baru selesai makan dengan keluargaku.." Ucap Olivia.
"Baiklah..Maaf menganggu,aku tutup kalau begitu bye.." Ucapnya mematikan teleponnya.
"Siapa sayang?" Mommy lansung bertanya.
"Itu Mom,Kakaknya Dokter Anas..Ngasi tau kalau itu nomornya.." Ucap Olivia.
Zein yang mendengar mengerut keningnya dan entah kenapa dia tidak menyukai Apa yang Olivia katakan saat itu.
"Jangan dekat dengannya..!" Zein menatap Olivia lalu di bangun dan pergi sedangkan Mommy dengan Papi James saling pandang lalu menatap Olivia yang juga kebingungan.
"Zein kenapa Mom?.." Ucap Olivia.
"Papi rasa Zein mengetahui bagaimana Bastian nak..karena itu dia berkata seperti itu.." Ucap Papu James.
"Iya pi..Aku juga nggak pernah kepikiran ingin menjalin hubungan dengan laki-laki mana pun, Aku sangat mencintai putra kalian.. Mommy tenang aja..." Ucap Olivia tersenyum.
Mommy mengusap tangan Olivia sembari menatap menantunya.
"Kami tidak pernah melarang kamu nak dekat dengan siapa pun,Karena kamu juga masih muda, kamu berhak memilih hidup kamu kedepan bahkan mencari pasangan lagi.." Ucap Mommy
"Itu tidak akan aku lakukan Mom,Aku sangat mencintai Kak Zean,Aku tidak akan mengubah hidupku,statusku..Aku nggak perduli kata orang mengenai status Jandaku.." Mendengar itu Mommy lansung memeluk Olivia.
"Terimakasih begitu mencintai putra kami nak.." Ucap Mommy kembali meneteskan Air matanya. Tuan James ikut meneteskan Air matanya mendengar itu.
"Aku hanya punya kalian saat ini Mom,itu sudah cukup buat aku bahagia..terimakasih mendukungku selama ini..." Ucap Olivia.
"Iya sayang..." Ucap Mommy lalu menguraikan pelukan lalu mereka tersenyum.
"Papi mau bicara dengan Zein.." Ucap Papi James bangun lalu berjalan menuju taman belakang.
Papi melihat Zein tengah mengisap rokoknya sembari menatap langit yang cerah berbintang malam itu.
"Bagaimana pekerjaanmu disana?" Ucap Papi.
"Semua baik pi.." Jawabnya.
"Zein...Kau mengenal Bastian?" Tanya Papi.
"Tidak.." Jawabnya.
"Kenapa kau berkata begitu dengan Olivia..?" Papi ingin tau.
"Bukannya dia sangat mencintai Kak Zean?" Zein menatap Papinya.
"Jangan kamu tanyakan itu,tentu saja dia sangat mencintai kakakmu.Olivia masih muda kalau dia suatu saat mau menikah lagi dengan pria pilihannya tentu kita harus mendukungnya.."Ucap Papi membuat Zein tersenyum.
"Jika dia menikah lagi artinya dia membohongi kita kalau dia mencintai kak Zean.Papi ingat apa yang kak Zean pesan kan dulu pi,Dia menitipkan kalian padaku begitu juga Istrinya untukku.."
"Zein...Kau salah berpikir seperti itu..Olivia tidak seperti itu..Barusan Mommy menanyakan Olivia mengenai,kalau dia ingin memiliki kehidupan baru lagi, kami tidak melarangnya tapi apa jawaban dia,dia selalu menjawab kami,kalau dia tidak akan pernah mau menikah lagi.. Kami juga menerima keputusan Olivia,Zein.." Ucap Papi membuat Zein terdiam.