NovelToon NovelToon
TEMANKU

TEMANKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Rumahhantu / Dunia Lain / Mata Batin / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: xzava

Elsya adalah seorang anak perempuan yang bisa melihat sosok tak kasat mata, saat memasuki taman kanak-kanak ia bertemu dengan sosok perempuan yang kini menjadi temannya, karena hal itu ia kadang terlihat berbicara sendiri dan membuat orang-orang di sekitarnya menganggap ia anak aneh.

Anggapan itu lah yang membuat ia tidak memilih teman di sekolah, dan ada hal lain yang menjadikan Elsya sasaran empuk para preman di sekolah untuk melakukan kejahatan padanya.

Elsya hanya tinggal bersama kakak kandungnya, kalau bukan support dari kakaknya ia tidak akan mampu bertahan.

Hingga suatu hari Elsya harus berpisah selama-lamanya dengan teman gaibnya, itu membuat Elsya sangat sedih dan memutuskan untuk menutup mata batinnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xzava, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Sekitar jam 9 pagi, Elsya baru bangun karena semalaman ia tidak bisa tidur, ia terus mendengar suara teriakan perempuan seperti sedang berantem.

Namun Elsya tidak bisa mendengar jelas apa yang mereka ucapkan, hanya saja suaranya sangat nyaring di telinga Elsya.

"Baru bangun?" tanya Elzein yang sedang makan.

"Hmmm gue gak bisa tidur semalaman."

"Kenapa? Si Kun ribut?" Elsya menggelengkan kepalanya.

"Semalaman gue denger suara perempuan berantem, kayaknya suara perempuan yang di mimpi kemarin itu, tapi gak tau mereka ngomongin apa."

"Perempuan itu mau ketemu suaminya," ucap Elzein.

"Hah?"

Elzein pun menceritakan yang terjadi semalam, dimana sosok perempuan itu meminta bantuan ke Elzein untuk mencari suaminya yang pergi bersama selingkuhannya.

"Gak usah di bantuin, kita juga gak tau dimana suaminya," ucap Elsya.

"Gue juga kepikiran gitu, semoga aja dia gak ganggu."

"Ah iya kak Kiano kesini gak?" tanya Elsya.

"Gak, dia sibuk," jawab Elzein.

"Nanti lu latihan di sini aja dulu, kalau udah bisa baru coba turun tangga."

"Iya kak, gue mau mandi dulu."

"Oke, gue ke bawah ya, kalau butuh bantuan langsung telpon, ini si Kun gak tau lagi mana," ucap Elzein ke adiknya.

"Iyaaa."

Saat Elsya masuk ke kamar mandi, ia melihat dengan sosok perempuan sedang berjongkok di atas bathtub tapi sedang menundukkan kepalanya.

Awalnya Elsya mengira itu mbak Kun, tapi setelah Elsya pikir-pikir, bajunya mbak Kun dan sosok perempuan yang ia lihat tampak berbeda.

"Heh." Elsya menyentuh pundak sosok itu.

Sontak sosok itu melihat ke arah Elsya sambil menyeringai, "Haaaaaai hihihihihi." sosok itu menampakkan giginya yang tajam dan berwarna kuning.

"Iiih jorok, gigi lu kuning," ucap Elsya, sontak sosok perempuan itu menutup mulutnya.

Elsya menjauh dari sosok itu dan berencana untuk mandi, saat Elsya mau membuka baju sosok tadi masih berada di tempatnya dan terus melihat ke arah Elsya.

"Heh setan gigi kuning, keluar lu gue mau mandi."

"Mandi saja, toh kita sesama perempuan," jawabnya.

"Tetap aja gue malu." Sosok itu membalikkan badannya menghadap tembok dan tetap menolak untuk keluar.

"Tinggal mandi, aku menghadap tembok." Elsya yang melihat sosok itu tidak pergi, langsung saja Elsya melemparnya dengan pasta gigi.

"Good Elsya," ucapnya sambil tersenyum, karena pasta gigi yang dilemparkan tepat mengenai kepala sosok perempuan itu.

Seketika sosok itu langsung menghilang, "Gila, ini rumah banyak bener sosok perempuan," ucap Elsya kesal.

Elsya langsung bersih-bersih, dan segera keluar setelah selesai.

Elsya di buat bertanya-tanya, kenapa banyak sosok perempuan di rumah ini, bahkan Elsya berpikir kalau rumahnya ini di bangun di atas kuburan.

Elsya memikirkan hal itu sambil melatih kakinya, agar ia bisa segera lepas dari tongkat.

"I'm back," mbak Kun lngsung merebahkan badannya dia atas kasur.

"Dari mana lu?" tanya Elsya, "Keluyuran mulu lu Kun."

"Terserah gue lah, gue jalan gak ngerepotin lu juga," jawab mbak Kun.

"Terserah lu, eh cari tau dong rumah ini ko banyak sosok perempuan."

"Itu tuh karena rumah ini sempat kosong lama, makannya mereka pada pindah kesini, cuman yng paling kuat itu sosok perempuan yang baju merah yang di bilang sama Elzein itu," jelas mbak Kun.

"Tapi kenapa gue gak pernah lihat?"

"Mana gue tau," ucap mbak Kun.

Setelah Elsya merasa lelah ia pun istirahat sebentar, kakinya juga sudah lebih baik dari sebelumnya.

Elsya ambil mengecek pesan-pesan yang masuk di grup kelasnya, di saat bersamaan Elzein memanggilnya.

"Elsyaaa?" panggil kakaknya yang sedang berjalan dari bawah.

"Kenapa?"

"You okay?"

"Hmmm lagi istirahat," jawab Elsya tapi masih tidak memalingkan wajahnya tidak ponselnya.

"Lu lihat apa, serius banget."

"Ah ini, besok ada rapat di sekolah, mau bicarain soal liburan setelah ujian," ucap Elsya.

"Lu pergi?" Elsya langsung menggelengkan kepalanya.

"Pergi aja lah Sya, nanti kita bicarakan." Elzein kembali turun ke bawah sambil membawa beberapa botol minuman.

"Pasti akan melelahkan, mana kaki gue belum sembuh total," pikir Elsya, "Kenapa juga mereka ngadain rapat, bukannya fokus belajar buat ujian."

Elsya kembali latihan jalan tanpa menggunakan tongkat, karena merasa sudah lebih baik, Elsya pun memutuskan turun tangga tanpa menggunakan tongkat.

Pelan namun pasti, Elsya pun berhasil menuruni tangga.

Sesampainya di anak tangga terakhir, ia melihat-lihat sekeliling tapi tidak melihat kakaknya, ia pun kembali naik ke atas.

"Capeknya," ucap Elsya lalu merebahkan badannya di sofa sambil mendengarkan musik.

"Kun," panggil Elsya ke teman gaibnya itu.

"Apaan?" jawab mbak Kun tapi tidak memunculkan wujudnya.

"Elzein mana?"

"Di depan, lagi ngobrol sama orang."

"Oke." Elsya memejamkan matanya dan gak terasa ia pun ketiduran.

1
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓 Ig@Fanie_liem09
Hai ka gabung yu gc Bcm
jika bersedia km bs follow ak dan ak bs undang kamu mksh.
Leviathan
semangat, mampir juga d chatt story ane
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!