NovelToon NovelToon
Kembali Di Hari Sebelum Bencana AKHIR

Kembali Di Hari Sebelum Bencana AKHIR

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Hari Kiamat / Fantasi Wanita
Popularitas:52k
Nilai: 5
Nama Author: Roditya

Vivian, kelinci percobaan dari sebuah lembaga penelitian, kembali pada satu bulan sebelum terjadinya bencana akhir zaman.

selama 8 tahun berada di akhir zaman.

Vivian sudah puas melihat kebusukan sifat manusia yang terkadang lebih buas dari binatang buas itu sendiri.

setidaknya, binatang buas tidak akan memakan anak-anak mereka sendiri.
.
.

bagaimana kisah Vivian memulai perjalanan akhir zaman sambil membalaskan dendamnya?
.

jika suka yuk ikuti terus kisah ini.

terimakasih... 🙏🙏☺️😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roditya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10. Awal bencana

Suara badai petir terasa sangat mengerikan. Tampak beberapa pohon telah tercabut dari akarnya dan menghantam berbagai benda.

Angin kencang disertai hujan es juga membunuh ribuan binatang ternak yang belum sempat berlindung di dalam kandang.

DUAR...

Salah satu rumah yang tidak memiliki penangkal petir akhirnya terbakar dalam bencana badai petir kali ini.

Banyak masyarakat yang berada di luar ruangan berhamburan untuk mencari tempat berlindung. Beberapa diantaranya bahkan ada yang diterbangkan oleh angin kencang, ditimpa reruntuhan bangunan dan juga pepohonan yang tumbang, serta terserang oleh petir itu sendiri hingga meninggal di tempat.

Badai petir yang terjadi kali ini benar-benar sangat dahsyat dan menimbulkan banyak kerugian materi ataupun non materi bagi manusia. Apalagi, badai yang biasanya hanya berlangsung paling lama satu jam, justru saat ini badai tersebut telah berlangsung selama 6 jam dan hanya reda pada pukul 10.00 malam.

.

.

Dari jendela apartemen, Kris memandang kota yang kini telah kacau akibat bencana badai petir yang terjadi beberapa saat lalu.

Pria itu melihat banyak petugas yang dikerahkan untuk membersihkan sisa-sisa bencana yang terjadi.

"Apakah bencana seperti ini akan terus berlangsung?." Kris bertanya kepada Vivian tanpa menoleh ke belakang.

Vivian berjalan mendekati jendela tempat Kris berdiri.

"Ya, dan ini baru permulaan saja. Jika mimpiku tidak meleset, maka, nanti pukul 02.00 malam sebuah meteor yang besar akan menghantam bumi. Tepatnya di tengah laut lepas." Vivian meletakkan tangan kanannya di jendela.

"Bukankah itu akan menyebabkan bencana tsunami?." Kris menoleh ke arah Vivian.

"Kamu tenang saja, tsunami itu tidak akan sampai kesini. karena pusat jatuhnya meteor yang sangat jauh dari negara kita."

"Tuhan... Berapa milyar orang yang akan terkena seleksi alam kali ini?." Kris membayangkan dengan frustasi.

Vivian hanya mengangkat bahu sebagai tanggapan dari pertanyaan Kris yang sebenarnya tidak perlu dijawab. Dia juga tidak tahu seberapa banyak manusia yang akan selamat di seluruh dunia pada awal seleksi alam kali ini.

Vivian hanya berharap itu akan sedikit berkurang karena postingan yang ia sebar sebelumnya.

Kris meninggalkan sisi jendela untuk mengambil telepon genggam miliknya. Pria itu lalu mencari di internet tentang seberapa parah kerusakan yang diakibatkan badai petir yang barusan terjadi.

"Sinyal terputus." Kris memastikan sekali lagi dengan cara melepas kartu seluler dan memasangnya kembali. "Tetap tidak bisa."

Kesal, Kris melemparkan telepon genggamnya ke atas sofa dengan keras.

"Memangnya apa yang kamu harapkan dengan jaringan telepon setelah menghadapi bencana seperti itu?" Vivian mengambil telepon milik Kris yang tadi dilempar dan meletakkannya kembali di meja. Tiba-tiba Dia teringat sesuatu yang penting.

"Kris, sepertinya kita harus segera menampung air bersih. Bagaimana jika pasokan air bersih juga terhenti?." Vivian mengingatkan Kris tentang pasokan air bersih. Meskipun Vivian memiliki pasokan air yang tidak terputus, ia masih belum mau membuka kartunya tersebut kepada orang lain.

Vivian dan Kris lalu bekerja sama untuk menampung air bersih sebanyak-banyaknya. Semua wadah yang sekiranya bisa untuk menampung air bersih mereka keluarkan dan gunakan.

"Ternyata pekerjaan menampung air bersih cukup melelahkan ya hehehe." Kris terkapar di atas sofa karena kelelahan.

Melihat Vivian yang masih sangat segar tanpa jejak kelelahan sedikitpun Kris merasa sedikit iri.

"Bagaimana bisa kamu tidak kelelahan setelah mengangkut air sebanyak itu?. Bahkan air yang kamu angkut lebih banyak daripada yang aku miliki."

"Sebenarnya ada satu hal yang belum aku beritahukan kepadamu. Ketika kemarin aku bangun di pagi hari, tiba-tiba saja aku memiliki sebuah kekuatan yang aneh." Vivian lalu menunjukkan sebuah kerucut es yang keluar dari telapak tangannya kepada Kris.

"G*LA." Kris terkejut melihat kemampuan aneh yang baru pertama kali ia lihat seumur hidupnya.

"Apakah ini benar-benar nyata?." Kris mencoba memegang kerucut yang dibentuk oleh Vivian.

"Bagaiman menurutmu?."

"Sepertinya akhir zaman yang kamu bicarakan benar adanya. Kalau tidak, bagaimana bisa kita menjelaskan fenomena yang aneh ini. Bukankah hal ini mirip dengan yang ada di dalam novel yang bercerita tentang zombie dan manusia super?."

"Kamu benar, di dalam mimpiku zombie dan manusia super memang benar-benar ada. Tapi, kiamat tidak hanya bercerita tentang zombie dan manusia super saja."

"Kalau begitu, apakah aku juga bisa memiliki kekuatan super?. Sepertinya akan hebat jika aku memiliki salah satu kekuatan utama. Pasti akan tampak sangat keren hehe."

.

.

Pada malam hari, Vivian dikejutkan dengan perubahan suhu di dalam kamar ketika dia sedang tertidur.

Vivian pun melihat sekeliling dan akhirnya pandangan itu jatuh kepada sosok pria yang tengah terbaring di atas sofa.

"Kris, apa yang terjadi denganmu?." Vivian panik mendapati tubuh Kris yang sangat panas dan kulitnya memerah seperti udang rebus.

Gadis itu berusaha untuk membangunkan Kris yang hanya menyia-nyiakan usahanya karena Kris tidak juga kunjung bangun.

Tadi malam, ketika mereka berdua ingin beristirahat. Kris menyarankan agar mereka tidur di kamar yang sama.

Vivian tidur di atas kasur dan Kris tidur di atas sofa.

Pemuda itu beralasan, bahwa dia ingin menjaga Vivian karena takut bencana yang terjadi akan mempengaruhi istirahat gadis itu.

"Ayolah Kris, bangun, jangan menakut-nakuti ku..."

Setelah berusaha membangunkan selama 15 menit dan tidak ada perubahan. Vivian akhirnya memutuskan untuk tidak membangunkan Kris dan hanya menjaganya dari samping.

Setelah memberi obat turun panas, Vivian akan selalu mengelap tubuh Kris dengan air dingin dan juga memberinya minum sesendok demi sesendok karena takut kris akan dehidrasi dengan suhu tubuhnya yang sangat tinggi.

Bukanya Vivian tidak ingin membawa Kris untuk menemui dokter. Tapi, Vivian ingat akan datang bencana banjir yang akan dimulai pada pagi hari. Jika mereka keluar sekarang, sudah dipastikan mereka tidak akan bisa kembali ke apartemen tepat waktu.

"Kris katanya kamu akan menjaga ku. Tapi kenapa kamu justru terlihat lemah seperti ini?." Vivian bingung karena tidak pernah menghadapi situasi yang seperti ini sebelumnya.

Baru setelah beberapa saat Vivian mengingat bahwa dia memiliki cairan hijau yang juga dapat berfungsi sebagai obat.

Vivian memukul keningnya pelan.

"Kenapa aku bisa melupakan hal penting seperti itu?." Vivian lalu memasuki ruang yang disambut dengan gembira oleh Blacky.

"Kenapa kamu lama sekali tidak mengeluarkan ku meong." Blacky kemudian merasa kesal karena dilupakan oleh Vivian.

"Maafkan aku, aku sangat sibuk di luar sehingga tidak ada waktu untuk mengurus mu. Sebagai permintaan maaf, bagaimana kalau kamu ikut keluar bersamaku sekarang?."

Vivian lalu meninggalkan ruang bersama dengan blacky sambil membawa air dari akar pohon.

Di dalam ruang, Vivian akhirnya menyadari bahwa keanehan yang dialami Kris sekarang merupakan mutasi genetik dari seorang manusia super.

Oleh karena itu, Vivian mengambil takaran yang sama seperti saat pertama kali Dia meminum cairan hijau yang dihasilkan oleh akar pohon itu untuk diberikan kepada Kris.

Ia berharap Kris dapat merekonstruksi kan ulang tubuhnya lebih baik daripada mutasi genetik biasa. karena air yang dihasilkan oleh akar dapat mencuci sumsum.

"Maafkan aku karena membuatmu bertambah sakit. Tapi mungkin kamu akan berterima kasih kepadaku karena di peningkatan level selanjutnya Kamu tidak akan merasa kesakitan lagi." Vivian lalu dengan tegas meminumkan cairan tersebut kepada Kris.

Salah satu efek dari meminum cairan yang dihasilkan oleh akar pohon adalah orang yang pernah meminum cairan tersebut tidak akan merasakan sakit karena kenaikan level. Hal itu sudah dibuktikan oleh Vivian yang tidak merasakan sakit selama dua kali kenaikan level kekuatannya.

1
adie_izzati
makanya jadi perempuan jgn sembarangan berzina...klo mau anak buat dgn cara betul...tahu nga mahu di madu, kenpa pilih jln salah. paling gue nga suka dgn jalan fikiran begini, byk drama...
adie_izzati
what the hell?.. ngapa nga guna ruang angkasa?.. apakah sengaja minta ditiduri?.. for what?.. anak?..banyak ny cara lain tuk dpt anak tp memilih jadi murahan?..miriss..
adie_izzati
Luar biasa
Roditya
sama-sama.
author juga terimakasih atas dukungannya 😊
Etty Rohaeti
terima kasih Thor
Aisyah Suyuti
seru
Lina Octavianti
Luar biasa
Salsabila Arman
lanjut
NR
iya..keren kok ceritanya
Salsabila Arman
lanjut
sahabat pena
berbaik sangka sangka saja vi.. siapa tau setelah tau john anaknya peter hubungan kalian akan di halalkan 🤣😄
sahabat pena
vivian janganlah lari dari peter hadapi dan berbicara jujur lah. biar kalian bahagia selalu
sahabat pena
haish vivian yg mau ketemu ayang hatinya jedag jedug tuh🤣🤣🤣🤣
🌸nofa🌸
luar biasa
sahabat pena
ya sudah gaskeun vivian 🤣🤣🤣🤣ternyata kalian berjodoh 🤣🤣
Salsabila Arman: lanjut
total 1 replies
SugaWife
nah kan,emang Peter orangnya
CaH KangKung,
👣👣
Salsabila Arman
lanjut
Anadiana Ana
lanjut min..
Anadiana Ana
👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!