{S1} Cinta Dan Pembalasan
{S2} Terjerat Cinta Nona Gu
"aku akui dulu aku memang mencintaimu tapi sayang sekali diam mu itu memberikan jawaban yang sangat memukul hatiku,, kedepannya meski kita menjadi suami istri tapi hatiku tetep tidak akan bisa mencintai siapapun lagi selain papa dan kakak laki-laki ku"
terjerat dalam pernikahan yang rumit serta harus menjalani pahitnya kehidupan setelah di tinggalkan sang ayah Gu Annchi hanya mampu mengandalkan dirinya sendiri untuk memperkuat dan mempertahankan semua hak yang ia miliki
Tak hanya sampai di sana Gu Annchi juga harus menerima pukulan yang pahit ketika ayah yang sangat ia cintai meninggal di tangan pria yang menjadi suaminya yang juga merupakan pria yang ia cintai dalam diam
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maachan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10
"pah aku Zheng Yuan pasti akan menjalankan semua tugas yang belum kamu selesaikan aku pasti akan melindungi mama dan Annchi dengan nyawaku sendiri! pah akh sudah melihat video darimu meski begitu bagiku kamulah ayah kandungku bukan pria bajingan yang hanya menginginkan kekuasaan keluarga Zheng saja! dan mereka yang selalu mengincar Annchi aku pasti akan menyelesaikannya tapi pah satu hal yang tidak bisa aku terima ketika kamu meminta Qi Xuan menjadi pendamping hidup adik ku" meski Yuan tak meneteskan air mata tapi terlihat jelas di matanya dia sangat terpukul dan ingin sekali ikut menangis bersama dua wanita yang sangat ia sayangi tapi sebagai pria Yuan tidak bisa melakukan hal itu
"pah Annchi sangat merindukanmu... Ann...chi... sekarang... kehilangan sosok raja pelindung tuan putri..." dengan isak nya Annchi tak bisa menahan tangis dan emosi nya yang sudah lama ia bendung selama berhari hari "pah Annchi sudah berpikir keras selama beberapa jam ini karena ini keinginan papa maka Annchi akan terima pernikahan Annchi dengan Qi Xuan" bagaikan berbeda orang saat ini Annchi sama sekali tidak terlihat seperti seorang putri yang sedang berduka melainkan terlihat seperti putri yang ingin membalaskan dendam nya "Annchi!" Naixin dan Yuan memanggil Annchi dengan tegas keduanya memiliki ketakutan yang sama "jangan khawatir percaya padaku,, biarkan Qi Xuan menjalani hidup dengan di bayangi rasa bersalahnya pada papa meski kami menikah aku sama sekali tidak akan mengakui dia sebagai suamiku!" mata Annchi memerah di penuhi dengan amarah kedua tangannya mengepal menahan emosi
Li Fei melihat situasi Annchi saat ini mengingatkan Li Fei pada Naixin yang dulu yang sangat berambisi ingin membalaskan dendam untuk adik kembarnya "akankah masa lalu terulang?? tidak boleh nona muda tidak boleh mengalami hal yang sama dengan nona Zheng aku harus membantunya jika suatu hati memang terjadi" batin Li Fei
selesai dengan acara untuk menghibur dua wanita kesayangannya Yuan mengajak mama dan adiknya jalan jalan mengelilingi keindahan kota Beijing di malam hari kota yang sangat indah dan minim dengan hujan ini sangat cocok untuk berlibur
tak ingin berlarut dalam kesedihan terlalu lama akhirnya ketiganya memutuskan untuk pergi jalan jalan mengelilingi kota Beijing yang sangat indah "kota Beijing memang sangat indah cuacanya juga sangat bagus tidak seperti Shanghai yang mudah hujan" ujar Annchi "ingin tinggal di sini??" tanya Yuan "tidak kalau harus pindah kota aku ingin pindah ke kota Shenzhen" Annchi melangkah beberapa langkah menjauh dari Yuan Dan mamanya "Yuan mama akan kembali ke Swiss ada urusan urgent yang harus mama kerjakan bisakah kamu jaga adik mu??" mendengar kalimat sang mama dalam hati Yuan sangat kacau
Yuan tahu ketika mamanya mengatakan akan kembali ke Swiss artinya dia akan berurusan dengan para tetua keluarga Gu yang selalu menentang kehadiran mamanya "baiklah jangan khawatir dengan Annchi aku akan menjaganya,, mama harus menjaga diri mama di sana" Yuan tersenyum hangat menyembunyikan kekhawatiran dalam hatinya "jangan khawatir kakek dan nenek kalian juga tinggal di sana oh iya bibi kecil kalian akan menemani kalian selama mama tidak ada" meski Yuan sudah menyembunyikan kekhawatiran nya namun tidak ada yang bisa di sembunyikan seorang anak dari mamanya Naixin mengelus kepala Yuan dengan belayan lembut penuh kasih sayang
dua hari kemudian Annchi dan Yuan mengantarkan Naixin ke bandara "mama jangan lupa untuk jaga kesehatan" tak rela berpisah dengan sang Mama Annchi langsung cemberut seperti anak kecil yang menginginkan permen tapi tak di izinkan oleh mamanya "baiklah mama akan selalu ingat nasehat Annchi" Naixin tersenyum manis "mama harus segera kembali" ujar Yuan Naixin hanya mengangguk "nyonya mari pesawat akan segera terbang" Lu Yun membawakan koper milik Naixin "mama pergi ya kalian harus rukun ingat harus saling menjaga satu sama lain kalau ada masalah kalian harus bisa bekerja sama untuk menyelesaikan masalah yang kalian hadapi,, harus berbagi suka dan duka kalian jangan sembunyikan apapun ingat di kota sebesar ini kalian hanya bisa mengandalkan diri kalian sendiri jangan pernah bergantung pada orang lain dan jangan pernah mudah percaya dengan orang lain karena mereka yang kita anggap baik sebenarnya merekalah penjahat utamanya" Naixin membelai kepala kedua anaknya dengan penuh kasih sayang "kami mengerti mah" balas Yuan "mama hati hati di jalan ya" Annchi tersenyum manis
Naixin langsung pergi bersama Lu Yun meski berat hati meninggalkan anak anak nya tapi cepat atau lambat situasi saat ini memang harus di hadapi
di kota Shanghai kediaman Xiao
Qi Xuan baru saja pulang dari rumah sakit "Qi Xuan" panggil sang mama Qi Xuan berhenti dan menoleh "kakak Xuan kamu baru pulang??" seorang gadis duduk si sebelah mama Qi Xuan membenarkan rambut yang menghalangi wajahnya sambil tersenyum malu malu menyapa Qi Xuan "Qi Xuan lihatlah Yichun sengaja datang ke Shanghai biar bisa berkumpul lagi dengan kita dia juga kuliah di kampus yang sama denganmu" sang mama memeluk Yichun seolah memberikan kode agar mereka bisa menjalani hubungan lebih dati sekedar teman "mah aku lelah semalam aku belum tidur bisakah mama biarkan aku istirahat??" nada dingin yang tak pernah di dengar sang mama dari putranya langsung mematahkan hati sang mama
"Qi Xuan apa mama membuat kesalahan padamu??"
"kakak Xuan mengapa bicara dengan nada tinggi pada bibi??"
"aku lelah!"
Qi Xuan langsung pergi tanpa berkata apa apa lagi meninggalkan dua wanita di depannya melihat perubahan sikap dalam diri putranya tentu saja sang mama merasa curiga "bibi ada apa dengan kakak Xuan??" lagi lagi Yichun memasang wajah menyedihkan di depan orang yang bersama nya "tidak masalah mungkin dia lelah,, ehh bagaimana dengan kuliahmu apakah menyenangkan kuliah di Shanghai??"
sedangkan Qi Xuan diam diam memperhatikan dua wanita tersebut "aku tahu apa yang kalian inginkan tapi maaf aku bukan boneka mu lagi mama" batin Qi Xuan
