NovelToon NovelToon
Permaisuri Dari Kaum Kafir (Kesempatan Kedua)

Permaisuri Dari Kaum Kafir (Kesempatan Kedua)

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Harem / Romansa
Popularitas:114.8k
Nilai: 4.9
Nama Author: santi.santi

Jianying adalah seorang permaisuri dari dinasti Han yang sangat dibenci oleh suaminya sendiri, yaitu Kaisar Han.

Semua itu karena Jianying adalah putri dari kaum kafir, kaum yang dari dulu selalu menentang kedaulatan Kerajaan.

Jianying yang cinta mati pada Kaisar melajukan segala cara untuk menarik perhatian Kaisar sampai harus berbuat hal kejam dengan mencelakai selir kesayangan Kaisar yaitu Limei.

Kaisar yang marah besar lantas menghukum mati Jianying dan seluruh keluarganya.

Tapi bagaimana jika Jianying yang telah di penggal kepalanya oleh Kaisar ternyata di beri kesempatan hidup ke dua?
Apa yang akan dilakukan oleh Jianying untuk merubah nasibnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kunjungan Kaisar

"Bagitulah yang saya dengar Ibu Suri"

"Jadi nanti malam putraku memutuskan untuk mengunjunginya?"

"Benar Ibu Suri"

"Baiklah, besok pagi aku juga akan melihat keadaan menantuku sebelum perjamuan menyambut bulan purnama besok malam" Sahut wanita dengan sanggul tinggi dengan hiasan kepala yang hanya boleh dikenakan seorang Permaisuri yang telah naik tahta karena Putranya sudah menjadi penguasa monarki atau seorang Kaisar.

"Baik Ibi Suri, hamba akan menyampaikannya ke kediaman Permaisuri"

Wang Yu Wen, Ibu Suri dari Kerajaan Han adalah Ibu kandung dari Shun Yuan, dia yang berasal dari kaum bangsawan tentu saja tidak pernah menyukai Jian Ying sama seperti putranya. Dia ingin mengunjungi menantunya saat ini hanya karena ingin melihat perubahan Jian Ying yang ia dengar dari dayang-dayang di sekitarnya.

Yu Wen juga penasaran, sejauh mana Jian Ying merubah diri saat ini karena setau Yu Wen, wanita itu sudah layak di sebut gila karena cintanya pada Shun Yuan.

Sebagai seorang Ibu, harusnya dia senang karena putranya begitu di cintai oleh seorang wanita, tapi bagi Yu Wen, jika bukan dari kaumnya, maka sama saja dengan musuhnya. Jika saja keluarga Jian Ying tidak memiliki pasukan perang yang banyak dan hebat, maka Yu Wen juga tidak sudi menerima Jian Ying memiliki gelar seorang Permaisuri.

Malam hari pun tiba....

Sesuai dengan pesan dari Shun Yuan, kabar akan datangnya Kaisar ke kediaman Permaisuri malam ini tentunya sudah di sampaikan Kasim pada Shuwan.

"Sebentar lagi Kaisar pasti segera tiba, apa Permaisuri tidak ingin bersiap untuk menyambutnya?" Tanya Shuwan yang sudah menyiapkan hanfu cantik milik Jian Ying.

"Dia sendiri yang ingin ke sini, aku tidak menyuruhnya datang Shuwan, jadi untuk apa aku menyambutnya?" Jian Ying terlihat acuh sambil terus menggores tintanya ke atas kertas.

Sejak dulu Jian Ying memang pandai melukis. Namun yang ia lukis sejak dulu hanyalah wajah Kaisar saja. Tapi sekarang, dia bahkan sudah meminta Shuwan untuk membakar semua lukisan tak berguna itu.

"Kaisar yang Agung telah tibaaa!!" Suara teriakan kasim dari luar membuat Shuwan berjalan keluar, memberikan waktu bagi Permaisuri dan Kaisar untuk berdua.

Sreeekkkk...

Shuwan menggeser pintu kamar Jian Ying untuk mempersilahkan Kaisar masuk ke dalam. Dia menunduk dengan dalam sambil menekuk sedikit kakinya kedua tangan berada di atas perutnya untuk memberi hormat bagi penguasa itu.

"Segala puji dai Hamba untuk Kaisar" Jian Ying pun melakukan yang sama.

"Hmm" Sahut Shun Yuan dengan singkat yang membuat Jian Ying mengangkat kepalanya menatap Shun Yuan.

Untuk beberapa saat tatapan keduanya saling terkunci. Jian Ying yang seolah memancarkan ketidakpedulian dalam tatapan kosongnya serta Shun Yuan yang tetap diam karena menunggu reaksi Jian Ying yang sudah sangat ia hafal.

Wanita kaum rendahan di depannya itu tak lama lagi pasti akan berlari kearahnya, menghambur ke pelukannya dengan rengekannya yang menjijikkan.

"Silahkan duduk Kaisar" Suara datar Jian Ying membuat Shun Yuan sedikit mengerutkan keningnya.

Tapi Shun Yuan yang pada dasarnya berkepribadian dingin tak terlalu memikirkannya. Dia memilih duduk di hadapan Jian Ying yang di batasi oleh meja tempat Jian Ying meletakkan tinta dan kuasnya untuk melukis tadi.

Shun Yuan tampak melihat lukisan Jian Ying yang hampir rampung dengan sekilas. Meski hanya sekilas, tapi Shun Yuan bisa tau dengan jelas apa yang sedang di lukis Jian Ying di selembar kertas itu.

Sebuah tusuk konde yang bentuknya sangat Shun Yuan hafal. Tapi ada yang aneh dalam lukisan itu, Jian Ying menggambar bagian tusuknya sedang di bakar di atas perapian.

Namun Shun Yuan kembali tak peduli, bahkan Shun Yuan sering kali mengabaikan lukisan wajahnya yang di lukis oleh Jian Ying.

"Apa kata tabib tentang keadaanmu?" Seperti biasa, aura dingin dari pria tampan itu mengaur kemana-mana.

"Tidak ada yang perlu di khawatirkan Kaisar" Suara Jain Ying yang begitu rendah membuat Shun Yuan menatap wanita di depannya dengan dalam.

Memang benar saat ini Jian Ying yang ada di depannya terlihat berbeda. Sorot matanya yang biasanya berbinar ketika menatapnya, kini terlihat kosong dan datar. Wajah yang biasanya di rias dengan berbagai warna sekarang tampak polos, begitu pun juga dengan rambut yang di sanggul sederhana tanpa perhiasan. Shun Yuan bahkan tak melihat tusuk konde burung phoenix pemberiannya yang selalu di pakai wanita itu sejauh satu tahun pernikahan mereka.

"Baguslah kalau begitu" Kaisar beranjak dari duduknya.

"Jangan lupa besok malam kau harus menghadiri perjamuan makan malam menyambut bulan purnama!"

"Hamba tidak akan lupa Kaisar" Jian Ying ikut berdiri.

"Hemm" Kaisar berbalik meninggalkan Jian Ying.

Hanya sepatah kata yang Shun Yuan katakan untuk menanyakan keadaan Jian Ying. Itu pun pastinya hanyalah sebuah basa basi karena tak mau di anggap Kaisar yang tak mempedulikan Permaisurinya. Sungguh miris ternyata.

Langkah Shun Yuan melambat, merasa ada yang aneh. Jian Ying sama sekali tak mencegah kepergiannya. Padahal jarang sekali Kaisar datang ke kediaman Permaisuri, seharusnya wanita itu senang dan menunjukkan sisi bodoh dan murahan seperti biasa. Nampaknya rumor yang mengatakan jika Jian Ying telah berubah itu benar.

Shun Yuan menghentikan langkahnya lalu menoleh kebelakang tanpa memutar tubuhnya.

"Apa otakmu bermasalah karena benturan di kepalamu?"

"Maaf Kaisar, Hamba tidak mengerti apa yang Kaisar maksud tapi saya dalam keadaan baik-baik saja"

Shun Yuan semakin di buat bingung dengan cara bicara Jian Ying kepadanya. Wanita itu bahkan begitu formal kepadanya meski hanya beruda.

Tanpa mengatakan apapun lagi, Kaisar kembali melangkah keluar. Kembali meninggalkan Jian Ying seorang diri seperti biasanya. Tak ada kata menginap dan bermalam dengan Permaisuri, dia tidak pernah mau menyentuh Jian Ying sama sekali. Shun Yuan lebih suka bermalam di kediaman selir kesayangannya Li Mei.

"Apa yang kau bawa?"

Shun Yuan tiba-tiba berhenti dan tertarik dengan apa yang Shuwan bawa. Tumpukan kertas yang sudah di lukis dan begitu tebal.

"I-ini semua lukisan dari Permaisuri Kaisar" Shuwan mendadak ketakutan mengingat perintah yang Jian Ying berikan kepadanya.

"Mau kau bawa kemana?"

"Permaisuri meminta saya untuk mem-membakarnya Kaisar"

"Apaa? Dia meminta lukisan itu untuk dibakar?" Kaisar benar-benar terkejut begitupun dengan Kasim Bao.

"B-benar Kaisar" Jawab Shuwan dengan gugup.

"Bawa itu semua!!" Perintah Kaisar pada Kasim Bao.

"Baik Kaisar" Kasim Bao merebut semua lukisan itu dari Shuwan.

Shuwan hanya bisa pasrah dan tak bisa menentang daripada kepalanya terlepas dari badannya

"Sebenarnya apa yang sedang dia rencanakan?" Batin hati Kaisar sambil berlalu di ikuti dengan Kasim Bao yang membawa seluruh lukisan dirinya.

1
ViVaVen
biarlah a-ying pura-pura kabur bersama panglima abis itu menghilang agar dia tidak dimanfaatkan siapapun bersama pelayan setianya
Djuliana Helmee
mungkin ada musang berbulu ayam, pura2 baik utk menutupi maksud jahatnya.
Lita
nah bener kan sesuatu si panglima itu....
Yuli Ana
perasaan aku udah komen panjang kali lebar... kok enggak ada....😭😭😭
santi.santi: masa sih?
total 1 replies
CaH KangKung,
👣👣
jay naomi
tuh kan bener ternyata dugaan q .
Eti Eti
nah kan bener si weisheng penghianat 😡😡....
Adiba
tuh kaaaannn kecurigaan ku bener 😡
Osie
nih si wiesheng patut di curigai sekomplotan ma li mei..tp apapun itu jian yang mending diam diam pergi dr istana tanpa bantuan siapapun..ayo thor demi keselamatan jian ying
mawar
semoga satu persatu bisa terkuak akung tega melihat kaisar n permaisuri menderita gara2 kedua iblis itu
mawar
nah kan benar tebakanku dasar teman iblis kau waisheng jgn harap.u bisa memisahkan kaisar SM permaisuri karna kekuatan.cinta pasti akn mnang....
ViVaVen
aduuuhhhh ga tega sama a-yingggg/Sob//Sob/
Ais
Nah bnr apa kt chan su kamu terlalu berprasangka buruk sm adik tiri kamu hny karena dimasa lalu ayahmu lbh mencintai ibu kandung chan su klo dia mau memberontak ngapain dia skr dtng kepdmu dgn waja tenang lihatlah jian ying aja sdh terhasut dan termakan omongan sahabat kamu weishang pdhl weishang ini sengaja menggunakan selir kesayangan kamu dan permaisuri untuk mendapatkan apa yg weishang mau
~ziaaa~
mulai yakin kalo pria misterius itu adlah wheiseng....
benar apa yg dikatakan chansu wahaiii kaisarrrr......
moerni🍉🍉
next next nextttt....
ga sabar nunggu besok..
panglima nya iri, dengki, seubellll
🌟æ⃝᷍𝖒ᵐᵉN^W^NH^Ti᭄💫
chan Su aj pinter knp Lo msh songong 😅
moerni🍉🍉
Ooooo. . Ooooo.... kamuuuu tooooo..
🌟æ⃝᷍𝖒ᵐᵉN^W^NH^Ti᭄💫
asemmmm aku tertipu dgnmu weisheng 😒
🌟æ⃝᷍𝖒ᵐᵉN^W^NH^Ti᭄💫
pergi kmn dulu nih😳.bumil jgn diracun,tar mati jd mba Kun
🌟æ⃝᷍𝖒ᵐᵉN^W^NH^Ti᭄💫
tuh kan udh keliatan busuknya😌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!