Ariana,seorang gadis muda yang sebenarnya sangat cantik.tapi karna dirinya tidak memiliki waktu untuk merawat tubuhnya sendiri,sehingga membuat ia tampak menyedihkan dan sangat tidak sedap di pandang.itu karna hanya dirinya seorang yang bekerja keras untuk menghidupi ibu tiri dan kakak tirinya,sementara sang ayah sudah lama menderita kelumpuhan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
"Ibu saya mana bi?"tanya Arya kepada bibi yang bekerja dirumahnya,saat ia baru saja membukakan pintu untuk Arya.
"Ibu ada diruang keluarga,lagi nonton televisi den Arya."jawab bibi tersebut.
Arya pun berjalan meninggal kan sang bibi menuju ruang keluarga.
"Bu..."Sapa Arya memegang pundak sang ibu dari belakang.
"Lohh,Ar...kamu udah pulang?"Ucap sang ibu
"Iya aku udah sampe dari tadi,tapi aku mampir kerumah duka dulu."jawab Arya sambil duduk di samping ibunya.
"Rumah duka?..."tanya sang ibu dengan raut wajah penasaran.
"Iya,salah satu karyawan aku yang bekerja di restaurant.Ayahnya meninggal dan tadi aku baru aja pergi ke acara pemakaman nya."jawab Arya
"Sepertinya ada yang ibu lewatin nih,kamu gak pernah mau pergi ke acara-acara seperti itu sebelumnya Ar.Apa ada hal yang mau kamu sampaikan ke ibu?"tanya ibu Arya,seolah ia sudah tau maksud dari kedatangan Arya.
"Aku mau menikah bu."ucap Arya tanpa berbasa-basi terlebih dahulu.
"Alhamdulillah,berarti ibu bakalan punya menantu dong,ibu gak sendirian lagi,terus ibu bisa gendong cucu.Ibu penasaran perempuan seperti apa yang udah berhasil meruntuhkan tembok pertahanan anak ibu ini."ucap ibu Arya sambil mengusap-usap kepala Arya,seperti kebiasaan nya dulu ketika Arya masih kecil.
"ibuuu kebiasaan deh,Arya bukan anak kecil lagi bu"ucap Arya sambil menyingkirkan tangan ibu nya dengan lembut dari atas kepalanya.
"Aku harap ibu mau nerima dia nanti,saat aku bawa dia kesini.Karna status sosial dia tidak sama seperti kita bu.Tapi Arya benar-benar terusik saat pertama kali melihat dia.Arya juga jadi sering gelisah dan kepikiran dia terus bu" ucap Arya.
"Anak ibu kayanya jatuh cinta pada pandangan pertama deh."ucap sang ibu menggoda Arya.
"Ibu bisa aja,yaudah aku ke kamar dulu ya bu." Arya pun berdiri dari duduknya dan beranjak untuk pergi ke kamarnya.
"Perempuan itu pasti punya daya tarik tersendiri,sampe bisa bikin anak itu berubah 180 derajat kaya gitu."lirih ibu Arya di dalam hati sambil menatap punggung Arya yang perlahan menghilang dari pandangannya.
...****************...
Sementara itu di rumah Ariana.
"Kamu kok gak pernah cerita sih Na,punya bos yang cakep nya diatas rata-rata kaya gitu".
"Kalo bos nya se cakep itu mah aku mau kerja,meskipun jadi pelayan".
"Anak ibu mau jadi pelayan restaurant?,kamu gak cocok jadi pelayan Cla,si Ariana baru cocok.Liat aja penampilannya."Ucap ibu tiri Ariana sambil melihat Ariana dari ujung rambut hingga ujung kaki Ariana.
"Kamu itu cocoknya kerja di kantoran,nikah sama orang kaya dan jadi nyonya besar."ucap ibu tiri Ariana sambil membelai kepala sang anak,Clara.
Sementara Ariana hanya diam saja sambil memeluk bingkai foto ayahnya.
"Pokoknya besok kamu harus kerja,kamu gak boleh ambil cuti lama-lama.Nanti gaji kamu di potong lagi!,lagian buat apa bersedih lama-lama.Toh ayah kamu yang gak berguna itu sekarang udah dikubur di dalam tanah,gakan pernah bisa dia balik lagi dan ada disini".
Ariana hanya menangis mendengar sang ibu tiri,berkata kasar tentang ayahnya.
Clara dan ibu nya pun beranjak dari ruang tamu dan masuk ke dalam kamar mereka masing-masing.
Sementara Ariana masih duduk disitu sambil memeluk bingkai foto ayahnya,hati nya terasa sangat sesak.
"Ayah,Ariana rindu sama ayah.Dulu walau pun ayah gak bisa balas setiap Ariana cerita.Tapi Ariana masih punya tempat bercerita.Sekarang ayah udah gak ada,Ariana ceritanya sama siapa yah?.Apa ayah udah ketemu sama ibu di sana?" lirih Ariana di dalam hatinya sambil memandangi bingkai foto ayahnya,air mata nya kembali menetes teringat semua kenangan-kenangan nya bersama sang ayah dan ibu.
Kini hari-hari nya terasa semakin berat,karna Ariana tidak memiliki siapapun lagi untuk tempat ia bersandar....
