NovelToon NovelToon
Dokter Obgyn Ini Suamiku

Dokter Obgyn Ini Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta setelah menikah / Konflik etika / Pernikahan Kilat / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Cici Wulandari

Bagaimana jika pengorbanan dan taruhan mengantarkan mereka bertemu?

Ya, begitulah takdir yang tertulis didalam cerita ini.

Pengorbanan hidup seorang gadis berusia 17 tahun, harus bertarung nyawa demi sang adik dan ibunya, agar bisa menyembuhkan penyakit mematikan sang ibu dan membawa pergi kedua wanita itu jauh dari sang ayah yang terbilang cukup mengesalkan.

Andrean memiliki penyakit menular serta mematikan akibat pergaulan bebas, berjudi, minuman beralkohol dan lainnya.

Penyakit itu ia limpahkan kepada anak dan istrinya sendiri. Seorang ayah, seorang orang tua, Andrean selalu menyalahkan dan bahkan memakan anaknya sendiri.

Dari situlah Bunga mati-matian mencari uang. Alhasil orang yang membelinya bukan berniat untuk melecehkannya. Namun, semua itu akibat sang teman yang kalah taruhan dan memberikan hadiah pada si pria.

Entah apa yang terjadi dibalik pertemuan mereka?

Apakah juga Bunga bisa mendapatkan jalannya?

Yuk baca dan temukan jawabannya di dalam bab👉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cici Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ch ~ {Bersyukur}

Ali membantu mendorong tempat tidur, ia membawa Bunga bersama pegawai lainnya masuk ke dalam ruang unit gawat darurat. Kedua gadis itu telah di pasang berbagai alat medis, termasuk selang oksigen.

Yang membedakan kondisi mereka berdua, Bunga masih dalam kondisi sadar saat di bawa ke rumah sakit. Sedangkan Kirana, wanita muda itu benar-benar tidak sadarkan diri sesaat ia mendapatkan hantaman keras terkahir dari Andrean.

Bunga melirik Kirana yang tak jauh darinya. Adiknya sedang terbaring di ranjang lainnya dengan kondisi yang tak sedikitpun menunjukkan ia akan sadar secepat itu. Kirana mendapatkan pertolongan khusus setelah dokter meletakkan defibrillator pada dada Kirana.

Sentakan tubuh wanita muda itu mengisyaratkan bahwa ia tidak dapat memompa jantungnya lagi. Cairan bening kembali mengalir dari sudut ujung kelopak mata Bunga. Akankah adiknya tak bisa di tolong dan meninggalkannya?

Tirai di tutup menjadi pertanda mereka harus berpisah. Kondisi Bunga berlanjut drop, sesaat ia tak rela berpisah dengan Kirana. Ia berpikiran bahwa Kirana sudah meninggalkannya. Ia mendengar suara dokter dan tenaga medis lainnya terus berhitung untuk membuat wanita itu bangun.

'Aku mohon Ki, bangunlah demi aku dan ibu.' perkataan itu menjadi terkahir ia ucapkan dengan perlahan menghilangnya kesadaran Bunga.

"Gawat, Bunga juga kritis," ucap Daniel.

Ali dan Gon membuang nafas kasar. Hal ini pasti akan terjadi dimana tubuh Bunga telah menandakan bahwa ia sudah tak sanggup lagi berjuang untuk hidup.

"Serahkan sama gue dulu, setelah itu baru kalian." ucap Nagendra, dokter kardiolog, ke Ali, Gon, dan Daniel. Ketiga insan itu keluar.

Gon membuang napas kasar kembali dengan di ikuti Daniel.

"Setelah ini kita harus apa? Mereka berdua nggak punya wali. Bapaknya dalam penjara, sedangkan ibunya harus segera di operasi." Gon bertukar pikir pada Ali dan Daniel. Mereka bertiga masuk ke dalam ruangan khusus istirahat pegawai.

"Gue yang akan tanggung jawab," ucap Ali sembari membuka lemari pendingin untuk mengambil dan meminum seteguk air putih.

"Lo mau menikahi Bunga, Li?" tanya Daniel sembari duduk di samping Gon.

"Emangnya mau tanggung jawab dan menolong harus menikah dulu?" tanya Ali santai sembari ikut duduk.

"Fix, Lo malaikat tanpa sayap." Gon menunjuk Ali penuh dengan kebanggaan.

Ali tertawa ringan. "Lo berlebihan! Gue nggak ada niat dan maksud tertentu. Hanya aja siapa lagi yang menolong mereka. Kalian mau ikut bantu, bukannya semakin baik."

"Lo bener banget." Gon terus-terusan membuang napas kasar. "Kalau bukan kita siapa lagi. Kasihan mereka berdua. Masih usia muda dan di bawah umur, sudah mendapatkan tekanan tinggi dalam hidupnya."

"Emangnya mereka selamat ya?" tanya Daniel. "Tadi aja Nagendra dan dokter umum masih sibuk menyelamatkan mereka."

"Kalau itu kita hanya bisa berdoa. Mudah-mudahan mereka selamat," ucap Ali.

"Sungguh kejam kebangetan Andrean. Terbuat dari apa itu hatinya. Gue aja cuma ninggalin istri dan anak di rumah kepikiran terus setiap harinya. Enggak tenang kalau mereka gue tinggal di rumah. Apalagi, na'uzubillahiminzalik." Gon memijit pelipisnya yang terasa berdenyut hebat.

"Namanya juga udah nggak waras, kayak begitulah." Daniel tertawa kesal. "Kita lihat aja nanti gimana hasil dari penyelidikannya. Mudah-mudahan dia selamat dan segera bertobat." ingatnya pada kondisi Andrean yang terlihat baik-baik saja di luar, sedangkan bagian dalamnya menunggu waktu saja untuk pria itu ambruk sendirinya.

Pintu terbuka dengan polisi datang menghampiri. "Permisi! Siapa di antara kalian yang bernama Ali?"

Gon, Daniel, sontak terperanjat sembari melihat Ali.

"Saya! Ada apa Pak?" Ali berdiri menghadap, diikuti Gon dan Daniel.

"Maaf Bapak Ali. Anda harus ikut kami ke kantor polisi sekarang juga untuk mengikuti penyelidikan," jawab polisi itu sembari menyerahkan surat panggilan. "Pak Andrean melaporkan bahwa Anda telah membeli dan melakukan tindakan asusila pada anak di bawah umur."

"Maaf Pak. Ali bukan termasuk dalam hal ini. Kami berdua yang melakukannya. Semua itu juga bukan kami melakukan demi keuntungan sendiri. Bunga yang melakukan demi urusan pribadinya. Kami hanya perantara," jelas Gon.

"Lagian juga kami melakukan itu untuk membantu Bunga." sambung Daniel.

"Dan yang paling utama Pak, saya nggak melakukan apapun dengan Bunga." Ali menyakinkan bahwa ia tidak melakukannya.

"Tenang Bapak-Bapak! Lebih baik kalian bertiga ikut saya kekantor polisi untuk melakukan pemeriksaan dulu. Setelah itu kita baru menemukan hasil apakah kalian bertiga bersalah atau tidaknya," ucap polisi itu kembali.

Daniel mengangguk mantap. "Baiklah kami akan ke sana. Tapi berikan kami waktu untuk mendapatkan hasil dari wanita muda itu terlebih dahulu sebagai tanda bukti lainnya," pintanya.

"Akan panjang dan butuh waktu lama urusannya nunggu Bunga sadar Nil. Lo mau kita tidur di sel?" Gon mengingatkan Daniel.

"Ada!" Ali ingat bahwa Bunga mengatakan ia masih belum berhubungan dengan Andrean. "Melakukan pemeriksaan keperawan," ucap Ali lantang.

"Lo gila! Oke kalau Lo nggak tidur sama Bunga. Bukannya Lo lihat sendiri bahwa dia tadi aja, nggak pakek baju lagi Li," umpat Gon.

"Bunga sempat ngomong kalau dia belum diapa-apakan sama bapaknya. Kita coba dulu—bagaimana Pak?" ini adalah salah satu cara menyelamatkan posisi mereka bertiga.

Salah! Jelas mereka bertiga memanglah bersalah. Kalau tidak mendapatkan masalah ini juga, mereka tidak mungkin bisa menemukan dan menyelamatkan kedua wanita yang masih dalam penanganan medis. Nyawa mereka saja di ujung tanduk.

"Beri kami waktu untuk memeriksa kondisi Bunga dan Kirana dulu Pak. Jika kalian nggak percaya akan hasil dari kami bertiga, kalian bisa mengikuti proses tindakannya untuk mengawasi Kami. Bukannya bukti itu harus benar-benar jelas. Bahkan ya Pak, kami bertiga juga akan melakukan pemeriksaan kesehatan untuk membuktikan bahwa kami nggak memiliki penyakit itu." Gon paling kuat membela dan membuktikan bahwa mereka tidaklah bersalah.

Anak dan istrinya menunggu di rumah. Ia malahan akan di masukkan ke dalam bui. Oh tentu Gon tidak mau. Lagian ia masih menyimpan bukti dan rekaman video di kala Bunga sendiri yang meminta untuk tidur bersama seorang pria. Jumlah uang serah terima saja Gon memiliki semuanya.

"Baiklah jika itu yang kalian inginkan. Tapi kalian harus mengikuti kami dulu ke kantor polisi untuk melakukan pemeriksaan." polisi itu masih tetap ingin membawa Ali, Gon, dan Daniel.

Bertepatan hal itu seorang perawatan masuk. "Dok, pasien kedua-duanya selamat. Tinggal," pria itu berhenti berbicara setelah ia sadar ada polisi di dalam sana.

"Maaf Pak. Sepertinya untuk sementara waktu kami belum bisa datang. Izinkan kami menyelamatkan nyawa Bunga dan Kirana dulu. Sekalian melakukan pemeriksaan fisik untuk di jadikan sebagai tanda bukti," ucap Ali.

Kedua polisi itu saling menatap dan setuju. Kondisi ini sepertinya lebih di utamakan. Sedangkan ketiga pria itu masih bersyukur bisa di berikan pertolongan dan keringan. Semoga hasilnya bisa menyelamatkan mereka juga.

1
Yunia Afida
semangat Bun, 💪💪💪💪💪💪
Tutik Sriwahyuni
weh pak dokter muna ternyata.... awas tuh nanti ada setan yg ganggu bunga, ntar nyalahin lg.
kaylla salsabella
Nining itu klu gak salah istrinya si Gus ... Gus itu thor
Cici Wulandari: Iya kak, adiknya Ali.
total 1 replies
Nar Sih
bljarlah mencitai bungga ali ,dan jadikan lah bungga istri mu yg sesungguh nya
Eva Karmita
ya ampun kang Ali kalau menurut ku lebih baik kang Ali penuhi aja nafkah batin untuk bunga biar Bunga ngak kepikiran sama bapak laknatnya karena bunga udah jadi milik kang Ali seutuhnya kan , kasihan Kiran Hamidun anak bapaknya sendiri ya Allah malang nasibmu Kiki 😭💔 semoga aja tu janin ngk lahir soalnya bisa" bingung nanti nyebutnya mau di panggil adek apa anak soalnya yg bikin si Andre bapak sayton 😩😭😠👊

lanjut lagi dong makin 🔥🔥🔥💪💪💪
Cici Wulandari: Besok ya mak. Ane ada kerjaan di duta(dua nyata) 😁💋
total 1 replies
Eva Karmita
ya ampun kalau niat nya cuma melindungi untuk apa dinikahi kasihan lah sama Bunga kalau dicerai nanti berstatus janda tapi perawan , Ali ayolah jgn menutupi perasaan gitu dong kasihan Bunga 🥺 , tu adikmu Nining aja mau melayani Gus Ilham yg lebih tua dari Nining dan udah punya buntut malah di Maryam Beby cute 🥰🥰
Eva Karmita
otor kenapa Bunga masih nyebut om sih sama suaminya kenapa enggak kakak aja , pertemukan Bunga dgn Nining dong otor biar Nining sama Bunga bisa ngomong ini dan itu biar bunga dapat pencerahan kan sama" perempuan , kalau hanya seperti itu mana ada kemajuan untuk hubungan kang Ali sama Bunga ..,,lagian aku rindu dgn ketengilan Nining 😍😁
Cici Wulandari: Seng sabar doro ratu, entar juga ketemu🤣
total 1 replies
Yunia Afida
semangat bunga,💪💪💪💪💪
Nar Sih
sabarr bunga ,ngk usah mikirin msa lalu mu dan terima sja takdir mu yg sekarang ini ,mog bnr,,ali jadi jodoh mu yg sbnr nya walau untuk saat ini blm ada rsa cinta untuk mu
Ekha, S
peluk jauh bunga😭😭
Eva Karmita
kasian Bunga perlakuan bapaknya yang buruk membuat Bunga jadi trauma 😭
kaylla salsabella
kamu masih kecil Bun ,jadi fokus sekolah dulu
Eva Karmita
semangat kang Ali jgn jgn melempem kayak kerupuk dong harus semangat Bunga masih perlu banyak bimbingan kang pelan" aja ngasih taunya entar Bunga bisa mengerti apa tugasnya jadi istri dan seorang pelajar cemangaaaattt kang 😍🥰

Kopi meluncur untuk hadiah ultah nya neng Bunga ❤️
Nar Sih
semawa buat ali dan bungga ,walau nikah nya karena demi melindugi moga suatu saat akan hadir cinta dlm diri mu ya ali buat bungga
Ekha, S
ayo Ali jgn anggap bunga adik pasang hidupmu aja,,,dari pada jomblo ngenes trus Li😂
kaylla salsabella
sabar dan semangat dokter Ali ....pasti kamu bisa tuh contoh teh Sabrina bin Manto 🥰🥰
Tutik Sriwahyuni
ayo pal dokter kasih pengertian bunga secara perlahan, kalau kamu sudah ada hati ya 😄😄😄 kalau belum ya harus di adakan kan ama istri sendiri
Eva Karmita
pak Andrean ku doakan semoga bapak cepat mati biar arwah bapak cepat masuk neraka Aamiiiin 😭🤣

terimakasih otor sudah up semoga otor selalu diberikan kesehatan biar bisa up-nya lancar 😍 kopi meluncur otor buat teman begadang 🔥💪😁
Eva Karmita: sama" 😍
Cici Wulandari: Terimakasih emak yg cantik💋
total 2 replies
Ekha, S
pleas kak buat mati aja tuh Andrean biar rumah tangga Ali sama bunga langgeng,,,jangan ada kata pisah di antara mereka. happy anding pokoknya kak
Ekha, S
Lancar luncur pernikahan kalian
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!