Dendam Sang Putri

“Duke Leon Latvan bersama Putri Iris Valentino memasuki ruangan!” Teriak seorang penjaga, semua orang terperanjat dan kian berbisik.

“Benarkah itu Duke Latvan? Namun, menurut rumor yang beredar Duke Latvan memiliki wajah mengerikan hingga ditutupi oleh topeng.” Bisik salah seorang bangsawan yang terkejut.

“Rumor hanya rumor saja, belum ada bukti kebenarannya. Namun, berbicara mengenai rumor. Bukankah saat ini tengah sangat panas mengenai rumor tentang Tuan Putri.” Bisik seorang Count yang berada di bawah kekuasaan Duke Latvan.

“Memang, saya juga telah mendengar mengenai rumor tersebut.” Ucap yang lainnya, Black mendengar percakapan itu dan tersenyum ke arah Putri Iris. 

“Salam kepada Tuan Putri Valentino dan Duke Latvan.” Seorang wanita muda nampak menunduk di hadapan Black dan Iris.

“Anda ini?" Black yang tidak tahu nampak bingung, Iris menyenggol tangan Black.

“Dia adalah putri dari Duke Kaiter, Lilia Kaiter.” Bisik Putri Iris, meski dia tidak pernah bergaul dengan para bangsawan namun pengetahuannya cukup banyak. Selian karena pengalamannya di kehidupan sebelumnya, Iris juga belajar mengenal orang-orang di luar istana dari lukisan.

“Oh, anda tahu banyak ya Yang Mulia?” Puji Black, Iris terkekeh dan mengabaikan Lilia begitu saja.

‘Berani sekali mereka mengabaikan ku!’ Gertak Lilia dalam hati.

.

.

.

Lilia Kaiter adalah seorang Putri dari salah satu Duke yang memiliki kemampuan sihir, dalam kerajaan Kejora memang terdapat 3 Duke utama dengan kemampuan mereka masing-masing.

Duke Latvan yang saat ini di pimpin oleh Black memiliki kelebihan dari ilmu pedang yang mereka miliki, selian pedang, mereka juga dapat menyatukan kemampuan sihir bersama pedang dan menjadi kekuatan terkuat saat ini di kekaisaran, yang di sebut niat pedang.

Duke Kaiter dipimpin oleh Kaiter ke-5 saat ini yang merupakan Kakak Lilia, mereka memiliki kemampuan sihir berupa mampu menurunkan hujan dan juga memilki kemampuan dalam pembuatan obat dan kuasa untuk mengolahnya.

Sedangkan yang terakhir adalah Duke Taiyas, mereka di percaya memiliki kemampuan penyembuh dan berkat dewa yang tak terbatas, memiliki koneksi berupa strategi dan kebanyakan dari mereka adalah para jenius, salah satunya adalah sang Ratu dan Ratu terdahulu yang merupakan Putri dari Duke Taiyas. Meski nyatanya kini kemampuan mereka mulai hilang di akibatkan keturunan mereka yang sedikit, alhasil mereka saat ini hanya memiliki Aslan, Iris dan Theodore saja sebagai penerus mereka.

Sebagai Putra Mahkota, Aslan tak dapat mememban tugas yang di miliki sang Kakek. Alhasil Theodore si bungsu menjadi sosok yang memiliki dua gelar sekaligus serta penerus resmi Duke Taiyas.

Dari ketiga Duke tersebut mereka akan sangat ketakutan dengan kuasa yang dimiliki oleh Duke Latvan, karena kekuatan mengerikan mereka mampu meluluh lantahkan apapun di hadapan mereka.

Meski demikian, Kerajaan tak pernah merasa takut dengan kuasa para Latvan. Karena kenyataannya, mereka adalah sosok paling setia di antara para Duke lainnya. 

Meski Taiyas juga sangat kuat, namun mereka seperti ular yang licik dan mengerikan. Meski demikian, mereka selalu dapat melihat peluang dan selalu melindungi apa yang mereka inginkan.

Sedangkan Duke Kaiter sendiri terkesan sangat ramah meski kenyataan tak seindah kelihatannya, di balik sikap ramah dan senyuman mereka. Kaiter nyatanya adalah sosok yang paling di waspadai oleh Kerajaan.

Para Kaiter selalu bersembunyi dengan baik, mereka juga akan memangsa banyak hal yang dapat menguntungkan mereka. Bahkan saat ini, Raja telah menemukan banyak keganjilan yang ada pada keluarga mereka. Termasuk Raja telah menemukan bilamana Kaiter telah menggunakan sihir hitam.

Bagaimana perbedaan sihir biasa dan sihir hitam? Sihir hitam biasanya memiliki kekuatan yang luar biasa besar. Namun pemiliknya harus memiliki ikatan dengan iblis dan harga yang harus di bayar pun tak kecil. Salah satu sihir hitam yang pernah di selidiki kerajaan dan Kuil, di temukan bila hampir 100 nyawa melayang untuk satu kali pengorbanan.

.

.

.

“Yang Mulia, saya merasa tidak nyaman bila anda berdekatan dengan wanita tadi.” Bisik Black ragu, namun dia berharap tidak di benci karena mengutarakan hatinya.

“Mengapa demikian?” Tanya Iris, meski nyatanya tanpa di minta pun Iris tak ingin berdekatan dengan Lilia.

Suatu hari Lilia akan menjadi sosok di belakang Andrew, sosok yang mendorong Andrew untuk melakukan hal keji. Lilia pula yang memberikan provokasi pada Andrew dan sosok yang memberi tahu Andrew mengenai keabadian itu.

“Maaf bila kurang nyaman bagi anda Yang Mulia, namun saya amat bersungguh-sungguh. Saya merasa sangat tidak nyaman dengan kedekatan anda dan Putri Kaiter.” Jujur Black, Black sendiri amat tahu sosok Lilia.

Meski dalam cerita aslinya Lilia adalah protagonis yang amat di segani banyak orang namun kenyataannya wanita itu sungguh menjijikan. Bagaimana bisa seorang wanita melakukan hal sekeji itu pada wanita lainnya?

“Sungguh aneh, tapi saya akan percaya pada intuisi anda kali ini Duke.” Black tersenyum lembut, semburat merah sekilas terpampang di pipinya.

‘Kenapa dengan wajah Black? Apa dia tersipu?’ Bisik Iris dalam hati, Iris terkekeh dalam diam.

Sedangkan Black mulai duduk di posisinya, tempat duduk tertinggi di ruangan itu. Raja yang awalnya hendak datang harus mengurungkan niatnya karena adanya sebuah urusan yang tak dapat ditinggalkan. Sedangkan Pangeran Aslan sendiri harus mengerjakan pekerjaannya yang telah menggunung.

"Saya sebagai kepala keluarga Latvan, mengucapkan selamat datang kepada para tamu terhormat yang telah hadir. Dengan sangat bangga, saya juga mengumumkan kemenangan kami atas para monster. Selamat untuk para kesatria yang gagah berani telah bertempur di medan perang. Pesta ini pula untuk mengenang jasa para pahlawan yang gugur demi melindungi orang-orang di belakang mereka, mereka mengorbankan nyawanya demi rumah kita. Perjuangan kita masih panjang, selamat menikmati pestanya." Ucap Black, Iris terkesima melihat Black yang berdiri di hadapan banyak orang dengan berani.

"Selamat ulang tahun Tuan Duke kami dari keluarga Kaiter telah menyiapkan sebuah hadiah istimewa." Black nampak terdiam dan tatapannya kini jatuh pada Iris.

"Apa saya kurang jelas mengumumkan apa tadi?" Tanya Black, Iris yang juga memperhatikan nampak bingung.

"Duke Kaiter yang terhormat, ini bukan acara ulang tahun saya. Melainkan hari perayaan kemenangan para kesatria." Ucap Black, jelas Black melakukan itu bukan tanpa alasan.

Berdasarkan cerita aslinya, kala itu pastilah akan di gunakan oleh Kaiter untuk menarik Black ke dalam posisi yang sulit. Black agak kewalahan bila harus repot mengurusi hal seperti itu juga.

"Mengapa anda buru-buru menolak? Sebaiknya anda melihat hadiah dari kami dulu." Ucap Kaiter ke 5 yang merupakan Kakak Lilia.

"Tidak perlu Tuan Duke Kaiter, saya tidak tertarik." Ucap Black tegas, sedangkan Lilia yang berada di samping sang Kakak nampak sedikit kesal.

"Benarkah, padahal saya sudah tidak dapat tidur beberapa malam terakhir. Saya berencana melamar anda Tuan Duke Latvan." Ucap Lilia, Black ingin tepuk jidat kala itu. Padahal sejak awal dia sudah memperlihatkan ketidak tertarikan, namun Lady Lilia nampaknya terlalu gigih, lantas Black harus apa sekarang?