Salwa ara bella atau biasa di panggil ara dia seorang gadis yang sering di siksa oleh ibu tiri dan adik kakak tirinya, sedangkan ayah nya tak pernah memperdulikan dirinya.
suatu hari ara di kejutkan kalau dirinya telah di jodohkan dengan anak dari bos ayah nya, yang katanya lumpuh karena kecelakaan, ara sebenarnya ingin menolak nya, namun sang ayah terus mendesak dan mengancam dirinya agar menerima perjodohan itu, dengan terpaksa ara menerima perjodohan itu
Dewa Alaska adalah pria yang akan di jodohkan dengan ara, dia adalah pria yang sangat kejam dan dingin, ia sebenarnya tidak mau menerima perjodohan yang ayah nya ajukan ,menurutnya perempuan yang mau dengan nya hanya mengicar harta nya saja, namun ia tak bisa menolak kalau ia menolak nya maka seluruh kekayaan keluarga Alaska akan di berikan kepada sepupu tirinya,hal itu membuatnya terpaksa menerima permintaan ayah nya.
apakah ara bisa menaklukkan Dewa yang sangat kejam dan dingin itu?....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
dewa sampai di depan mansion keluarga nya bertepatan dengan para anak buah nya yang juga baru sampai
" selamat malam tuan" sapa anak buah dewa menunduk hormat
" malam , cepat masuk cari sean dan diki , tangkap mereka hidup hidup " perintah dewa
" baik tuan " jawab semua anak buah dewa yang langsung berlarian masuk kedalam mension , di ikutin oleh dewa
dewa melihat para penjaga yang ia tugaskan untuk menjaga mension keluarga nya sudah terbaring tak berdaya, sudah di pastikan mereka semua telah meninggal dunia
" taun" panggil satria yang berlari mendekat ke arah nya, ya satria datang terlambat karena aparteman nya terletak cukup jauh dari mension keluara Alaska
dewa tak menjawab panggilan satria ia langsung segera masuk kedalam mension keluaga nya , karena ia sangat mencemaskan keadaan oma, papa dan tante nya
" tuan , kami menemukan ada dua wanita yang terluka parah dan satu laki laki dalam keadaan sekarat" triak anak buah dewa yang berlari ke arah nya
Seketiak lutut dewa mendadak lemas saat mendengar laporan dari anak buah nya , dewa langsung terduduk di lantai begitu saja , mata nya mulai berkaca kaca , bayangan buruk selalu melintas di pikiran nya
" tuan " panggil satria yang terkejut saat tuan nya langsung terduduk lemas
" anda tidak apa apa?" tanya satria yang kini berjongkok di hadapan dewa
" selamatkan keluarga ku" ucap dewa lirih , seakan tak punya tenaga lagi
" baik tuan " jawab satria yang mendengar ucapan bos nya
" cepat bawa mereka semua ke markas , dan terlusuri setiap sudut mension ini" ucap satria memberi perintah
" baik tuan " jawab anak buah dewa yang langsung udur diri
tak lama ada beberapa anak buah dewa mengangkat oma Retno, mela dan Bram
" oma!, papa! Tante!" panggil dewa saat melihat anak buah nya mengkat keluarga yang yang bersimbah darah
" tuan! Biarkan mereka membawa ke markas terlebih dahulu, mereka butuh penanganan segera " ucap satria yang menahan dewa untuk mendekat ke arah oma Retno, mela, dan bram
dewa pun langsung menuruti apa kata satria , karena ada benar nya juga kata satria, oma , tante dan papa nya harus cepat cepat mendapat pertolongan , para anak buah dewa pun langsung gergegas membawa oma Retni, mela dan Bram menuju ke markas di sana sudah ada peralatan yang lebih canggih dari rumah sakit besar sekali pun
" cepat cari sean dan diki berada , aku mau malam ini juga kalian semua menangkap dua manusia biadap itu" perintah dewa dengan tengas dan penuh emosi , terlihat dari dewa yang mengepalka tangan nya dengan kuat sampai memperlihatkan urat urat di tangan nya pada keluar semua
" baik tuan " jawab anak buah dewa serentak
tak lama ada anak buah dewa yang melapor kepada dewa
" lapor tuan , seperti nya diki dan sean telah melarikan diri , mereka tidak ada di mansion ini" ucap salah satu anak buah dewa
" kurang ajar! Aku tidak akan membiarkan kalian hidup dengan tenang atas apa yang kalian perbuat kepada keluarga ku" ucap dewa semakin emosi saat mengetahui kalau sean dan diki telah melarikan diri
satria dan para anak buah dewa yang melihat raut wajah dewa yang terlihat sangat marah dan pemuh emosi membuat mereka takut
" cepat bersiap , malam ini kita akan menyerang marakas Black dragon, dan kerahkan anak buah kita sebanyak banyak nya, aku mau malam ini juga markas black dragon harus rata dengan tanah " ucap dewa memrintah kan anak buah nya
" baik tuan " jawab serentak anak buah dewa termasuk satria
' sungguh mengerikan kalau tuan sedang marah seperti ini' gumam satria dalam hati
mereka semua langsung pergi meninggalkan mansion milik keluarga Alaska , ada beberapa anak buah dewa yang menjaga mension milik keluarga nya itu
Tanpa menyusun rencana atau taktik terlebih dahulu , dewa langsung mengajak para anak buah nya menuju ke markas Black Dragon
tanpa babibu lagi dewa langsung melayanglan ribuan peluru dan bom kecil ke arah markas Black Dragon
sean dan diki yang tengah menyusun rencana untuk membunuh dewa pun terkejut saat mendengar suara tembakan dan bom
" sean, apa markas kita di serang? " tanya diki dengan sedikit panik saat mendengar suara tembakan dan bom
" sepertinya begitu pa, tapi siapa yang telah menyarang markas kita? " ucap sean bertanya tanya
" lapor tuan, kita di serang oleh Black horses" ucap salah satu anak buah sean yang bertugas melaporkan
" Black Horses! kenapa meraka menyerang kita? " ucap sean semakin bertanya tanya, kenapa Black horses menyerang markas nya, setau nya ia tak membuat masalah dengan mereka
" sean sebaik nya kita melarikan diri saja, aku yakin kali ini kita pasti akan kalah, mengingat anak buah mu belum ada persiapan untuk bertempur" ujar diki yang ingin mengajak sean pergi
" baik lah pa, ayo kita lewat jalan rahasia saja" ajak sean yang langsung menunjuk kan ruang rahasia untuk mereka kabur
mereka pun keluar dari ruangan mereka saat ini dan menuju ke tempat di mana ruang rahasia itu berada, namun belum sampai meraka ke ruangan rahasia itu tiba tiba
dor... dor... dor...
Tiga tembakan mengenai pinggung diki yang posisi diki ada di belakang sean
" ahh sstt" rintah diki menahan rasa sakit di punggung nya , kerena tiga peluru menancap sempurna di punggung nya
" papa"ucap sean yang berbalik melihat ke arah papa nya yang sudah terduduk lemah
" pergi sean , jangan hiraukan papa, selamatkan nyawa mu" ucap diki yang mengisyaratkan agar sean segera pergi dan tak usah menghiraukan dirinya
" tapi pa-"
" pergi cepat sean " ucap diki memotong ucapan sean
sean melihat ke arah belakang papa nya , ia melihat dewa yang tengah berjalan ke arah nya dan menodongkan pistol ke arah nya dan
" dewa" gumam sean seolah tak percaya dengan orang yang menodongkan pistol ke arah nya
" pergi sean" diki menyuruh sean pergi
sean langsung beralih melihat ke arah papa nya yang terus menyuruh nya pergi
Dor
satu tembakan mengenai lengan sean , sehingga membuat sean merintih kesakitan sambil menatap dewa yang berjalan mendekat
tanpa pikir panjang lagi sean langsung masuk ke ruangan rahasia nya , lalu memasuki pintu rahasia yang di sana ada sebuah kereta luncur bawah tanah yang akan membuat sean pergi menjauh dari markas nya
' aku tadi tak salah lihat, itu benar benar dewa, tapi apa hubungan nya dengan Black horses' gumam sean dalam hati sambil bertanya tanya
Sean sempat berpikir kalau dewa pemimpin Black horses, namun pemikiran itu langsung ia tepis , karena tidak mungkin seorang dewa yang terlihat lugu itu pemimpin seorang mafia pikir nya
jangan lupa like , komen dan vote nya ya termakasih🥰🥰
