Ṁẏ Ṗȯṡėṡi̇ḟ Ḃi̇ġ.Ḃȯṡṡ

Ibu mertuaku tak mau berdiam diri,ia dengan cepat menelfon Edgar dan Ayah mertuaku untuk melaporkan keadaan kami,dan beruntung nya Edgar sedang tidak ada jadwal meeting,jadi dia langsung mengendarai mobil dengan tergesa-gesa menyusul kami,dan mobil van yang tadi mengikuti kami menghilang begitu saja setelah melihat kehadiran Edgar....

Blammm

Edgar menghentikan mobil dan membanting pintu mobil dengan kasar,lalu melangkah dengan cepat menghampiri mobil kami,aku yang melihat itu ikut turun dari mobil dan menyambut Edgar dengan wajah terharu,dan langsung berhambur memeluk Edgar....

"Ssttsss sayang,jangan takut aku disini."Bisik Edgar membalas pelukan ku dengan erat.

"Aku tidak takut apa-apa sayang,aku hanya takut tidak bisa bertemu lagi dengan mu...."Lirihku menangis di pelukan Edgar.

"Ehem...sepertinya kalian butuh bulan madu."Dehem Ibu mertuaku menyadarkan aku dan Edgar.

Dengan cepat aku melepaskan pelukan,lalu mengusap air mata dengan cepat,dan kalian bisa tebak wajah ku saat ini,iya wajah ku sangat merah bak kepiting rebus karna terciduk mertuaku sendiri....

"Ehem...Ma-mama bicara apa sih? I-istriku kan sedang sibuk dengan kasus ku."Kata Edgar ikut berdehem dengan gugup,karna dia juga tak kala malu dariku.

"Hah sudahlah,dasar Menantu dan anak yang keras kepala."Selah Ibu mertua kembali masuk ke dalam mobil.

"A-aku dan Mama pergi dulu,karna masih ada sesuatu yang kami selesaikan."Pamitku dengan gugup.

"Pergilah,aku akan menyuruh orang-orang mengawal kalian,ingat jaga dirimu sayang,karna aku tidak mau sesuatu buruk terjadi kepadamu,cup."Ucap Edgar mencium kening ku dengan lembut.

Deg...jatungku berdetak dengan sangat kencang tak karuan,dengan wajah memerah malu,aku langsung berbalik dan melangka dengan cepat masuk ke dalam mobil,lalu pergi meningalkan tempat itu....

"Duh...Siera,ini bukan pertama kali nya suami mu mencium mu."batinku menggerutu dengan kesal sambil mengendarai mobil.

"Nak,kamu baik-baik saja?"Tanya Ibu mertuaku menatapku dengan bingun.

"I-iya,aku baik saja,hanya-"

"Nak,Mama tau kamu pasti kecewa dengan putra Mama karna kasus ini,tapi percayalah bahwa Edgar tidak akan melakukan sesuatu yang melanggar prinsip nya."Potong Ibu mertuaku mencoba menasehatiku.

Karna tak mau berbohong aku pun menjawab."Iya Ma,aku memang sedikit kecewa karna kejadian ini,setiap kali aku menatap Edgar pikiranku langsung membayangkan bagaimana dia menghabiskan malam dengan wanita itu."

"Kamu tau Nak,dulu Mama juga begitu,Papa mu sering di jebak dan akhirnya memilih melakukan vasektomi,maka dari itu kami hanya memiliki Edgar,karna Papa mu sudah tidak tahan dan tidak mau bercerai dengan Mama."Jelas Ibu mertuaku sambil tersenyum kecut menatap ke arah depan mobil.

"Maafkan aku Ma."Ucapku merasa bersalah.

"Tidak apa-apa Nak,Mama mengerti,ini juga berat untuk mu,Mama tidak memaksa mu untuk melakukan apa yang kamu tidak mau,tapi Mama hanya harap akan muncul seoeang cucu yang bisa meramaikan mansion,karna jujur saja,Mama sangat merindukan tangisan bayi."Ujar Ibu mertuaku dengan mata berkaca-kaca.

"Apakah aku terlalu egois,sehinga melupakan apa keinginan kedua Mertua ku."Batinku mempertimbangkan perkataan Ibu mertuaku.

Dengan ragu-ragu,aku pun memberanikan diri untuk bertanya,"Hhhmm...Mama,ini pertama kali nya bagiku untuk melakukan semua ini,bisakah aku meminta sedikit saran dari Mama."

"Tentu saja Nak."

"A-aku ingin bertanya,bagaimana caranya melakukan malam pertama yang romantis?"Tanya gugup malu.

Ibu Mertuaku pun melotot tak percaya dan bertanya,"Kamu serius ingin melukan nya Nak?"

"I-iya Ma."Jawabku malu-malu.

"Yes! Eh maksudku,iya Mama akan mempersiapkan semuanya,dan setelah ini,kita berangkat ke butik langganan Mama."

Aku bisa melihat kebahagiaan yang memancar dari wajah Ibu mertuaku,dan aku hanya berharap semoga jalan yang kupilih ini adalah jalan yang tepat....

Dan kami pun tiba di sekitaran hotel,dan lagi-lagi kami diijinkan untuk mengecek cctv,dan sekarang dua bukti kuat yang sudah ku kantongi,dan sekarang waktunya menuju ke butik,dan kami pun di sambut hangat oleh pemilik butik langganan Ibu mertuaku....

"Jen,mau pesan apa?"Tanya pemilik butik yang usia nya tak jauh beda dari Ibu mertuaku.

"Aku mau memesan sesuatu yang romantis untuk menantuku,karna malam ini adalah malam pertama nya."Jelas ibu mertuaku yang membuatku malu setenga mati.

"Hhmm...kebetulan sekali,kami mempunyai stok baru jen,dan yang satu ini sangat cocok untuk menantumu."Jelas pemilik tersebut sambil mengeluarkan 1 kotak berwana pink muda,lalu menyerahkan nya kepadaku.

Aku yang penasaran mencoba mengecek apa yang ada di dalam kotak tersebut,dan kedua mataku langsung membulat sempurna setelah melihat isi nya....