Gairah Liar Sang CEO Gembel

Jessy terkejut dengan apa yang di katakan oleh Raka.

"kenapa anda terkejut seperti itu nyonya Jessy, coba anda katakan sekali apa yang baru saja anda katakan itu."

"anda ini siapa, kenapa melindungi wanita yang yang terlihat cantik karena operasi plastik itu."

"anda ingin tau siapa saya,"

"kenapa, apa saya salah jika saya ingin tau siapa anda."

"tapi Satya takut, saat anda tau siapa saya. Maka anda tidak akan bisa ada di ruangan ini lagi."

"oh jadi anda adalah pria kaya yang membiayai semua kebutuhan dia, karena dia adalah simpanan anda."

"bibi, kenapa bibi bilang seperti itu tentang mamiku, dia benar-benar wanita cantik, dan dia tidak operasi plastik seperti yang bibi katakan itu."

"hai bocah nakal, kamu panggil aku apa tadi."

"bibi, memang salah panggilan itu, atau bibi mau aku di panggil nenek, atau Oma."

"Kamu ini, dasar anak haram, anak tidak tau diri."

plakkkk. Sekali lagi pipi Jessy di tampar lagi.

"Zoya...."

"kamu boleh menghinaku sepuas hatimu, tapi tidak akan aku izinkan siapa pun untuk menghina putraku."

"kamu...."kata Jessy sambil menunjuk Zoya yang wajahnya sudah merah karena amarah.

"apa, coba kamu lanjutkan kata-kata kamu itu sekali lagi, maka akan aku seret kamu ke kantor polisi atas tuduhan pencemaran nama baik dan juga perampokan serta penipuan."

"perampokan, apa yang harus aku rampok dari orang miskin seperti kamu, dan untuk apa aku menipu kanu."

"benarkah, apa kamu lupa restoran yang saat ini kamu ambil alih itu adalah milikku. Dan juga sertifikat asli dari restoran itu masih ada padaku. Coba saja kamu lawan aku sekarang, kalau tidak kalian berdua akan tamat."

"wah wah ternyata kamu semakin berani ya Zi, apa karena sekarang ini ada pria yang berkuasa yang mendukung kamu, sampai kamu berani berkata seperti itu."

"aku tidak butuh dukungan dari siapa pun untuk menjatuhkan kamu Jess. Karena semua bukti kepemilikan restoran itu aman aku simpan di suatu tempat, jadi ayo kita berhadapan di pengadaan, bagaimana."

"kamu..."

"yang di katakan istriku itu benar, bahkan tanpa bantuanku, dia bisa menghancurkan bisnis kalian dengan mudah."

"tuan, kenapa anda mengaku sebagai suami saya"kata Zoya berbisik di telinga Raka.

"sudan ikuti saja, yang jelas sekarang kamu istriku, tidak ada tawar menawar. Dan panggil aku Raka."

"apa..."jawab Zoya lirih.

"apa kamu bilang tadi, istri. Wanita ini istri anda."kara Zack terkejut

"benar sekali tuan Zack, apa ada yang salah dengan kata-kata yang aku ucapkan."

"tuan, kenapa anda berani mengaku-ngaku kalau mantan istri saya itu adalah istri anda."

"saya tidak mengaku-ngaku, tapi itu benar, Zoya Orlando adalah istri sah saya, memangnya tidak boleh.."

"bohong, kamu berbohong Zack."teriak seorang wanita yang hadir di pesta itu.

"Juliana, ternyata di datang juga di sini ya."kata lirih Raka.

"sekarang bagaimana tuan, mantan istri anda datang juga kesini."bisik Zoya.

"itu bagus, karena kita bisa membuatnya menyerah sekarang juga."

"tapi..."

"tapi jangan panggil aku James, atau tuan tapi Raka, ingat itu."

"James, sejak kita bercerai tujuh tahun yang lalu, kamu tidak pernah dekat dengan wanita mana pun."

"itu memang benar, tapi aku melakukan itu karena aku menjaga cintaku pada istriku ini."

"istri, lucu sekali, sejak kapan kamu menikah James. Saat di Prancis, atau dimana, kenapa tidak ada informasi tentang hal itu."

"aku memang tidak berkoar-koar tentang pernikahanku, karena itu adalah area pribadiku, dan bahkan mata-mata kamu itu, tidak akan mendapatkan informasi apa pun tentang kehidupan pribadiku."

"kalau kamu benar sudah menikah, kapan pernikahan itu terjadi, dan di mana."

Raka diam sejenak sambil menatap Zoya yang bingung harus bicara apa.

"kenapa kamu diam James, apa kamu sedang mengarang cerita kebohongan lagi."

"aku menikahi wanita ini enam tahun yang lalu."

"oh jadi wanita ini adalah penyebab perceraian kita James, kamu sangat kejam padaku, berani berselingkuh di belakangku."

"Juliana, ini peringatan terakhirku, kalau tidak berhenti kamu akan menyesal."

"kenapa aku harus menyesal, karena mengungkapkan kebusukan kamu James. pantas saja kamu tiba-tiba menceraikan aku, ternyata kamu berselingkuh dengan dia ya."

"mamiku bukan selingkuhan papi, tapi mami adalah istri papi."

"jadi anak ini adalah anak hasil selingkuhan kalian kan."

"aku..."

"dia bukan hasil dari selingkuhan, tapi dari rasa cinta kami dalam semalam."

"mana bukti kalau di istri kamu, bukan selingkuhan kamu."

"kamu ingin buktikan, baiklah."kata Raka yang dengan tangan kekarnya merahi pinggang Zoya dan tanpa aba-aba mencium bibir Zoya.

Zoya hanya pasrah dengan apa yang di lakukan oleh Raka.

"apa kamu kira aku percaya dengan ciuman yang bisa di lakukan oleh siapa saja."

"kamu ingin bukti, sudah aku buktikan, tapi menurut kamu itu salah. Tapi tidak adil jika hanya aku yang harus memberi bukti, tapi aku juga punya sesuatu untuk kamu lihat."

"apa yang akan kamu lakukan janes.-

"Alex, lakukan sekarang."kata Raka sambil duduk Santi memangku Calvin.

"baik boss."

"duduklah kalian semua, karena kita akan melihat sebuah pertunjukan yang bagus sekarang."kata Raka pada semua tamu yang ada di ruangan pesta.

"Zo, kamu tidak apa-apa."kata Rara yang duduk di dekat Zoya.

"tidak apa-apa Ra,"jawab Zoya lirih.

"tapi aneh dengan Alvin Zo."

"kamu benar, sejak tadi dia bertingkah aneh, bahkan dia bisa langsung dekat dengan pria aneh itu."

"aku bukan pria aneh, aku pria norma Zo."

"oh,..."kata Rara dan Zoya bersamaan.

"Vin, tutup pakai earphone ini, dan peluk papi sekarang."

"baik pi.-kata Calvin yang langsung memakai earphone dan mendengarkan musik sambil memeluk Raka.

"apa, kenapa putraku bisa separuh itu sama dia."

"sepertinya dua sudah memilih siapa yang akan menjadi papinya Zo.."

"apa..."kata Zoya terkejut.

"Alex putar sekarang."

"baik boss."kata Alex yang langsung menekat sebuah remot

"lihatlah siapa yang ada di layar itu, apa kamu mengenalinya Juliana."

"itu...."kata Juliana terkejut dengan apa yang muncul di layar monitor.

"ah ayo tuan terus ini nikmat sekali, terus tuan ayo,"

"apa suami kamu tidak pernah menyentuh kamu Julia."

"tidak tuan, dia tidak mau menyentuhku. Bahkan saat aku memberinya obat perangsang pun dia memilih berendam di kamar mandi, dari pada menyentuhku. Oh ini nikmat tuan."

"benarkah, lalu kenapa kamu bisa menikah dengan dia."

"aku menjebaknya tuan, oh terus tuan nikmat sekali ini."

"menyebabkan, kenapa."

"Karena aku hanya ingin memanfaatkan ketampanan dan hartanya saja. iya itu, itu nikmat sekali nikmat ahhh."kata Juliana yang ada di layar itu.

"matikan layar ini, cepat matikan."kata Juliana sambil berusaha mematikan layar itu.

"bagaimana Juliana, masih lanjut."kata Raka yang menyuruh menghentikan tayangan di layar monitor.

"kamu, kenapa kamu bisa mendapatkan rekaman itu."

"kenapa kamu penasaran, apa untungnya untuk kamu, tidak adakan, ini lah akibat kamu terus menggangu Julia. Sekarang rasakan akibat perbuatan kamu itu."

"apa maksud kamu."

"maksudku, tayangan itu sudah tersebar di seluruh media di negara ini Julia."

"apa, itu tidak mungkin."

"kenapa tidak mungkin, kalau kamu tidak percaya keluarlah dan lihat sendiri,"

"kamu benar-benar jahat James."

"kalau kamu tau aku jahat, kenapa kamu mengganggu kehidupan pribadiku. Inilah akibat Kanu tidak mendengarkan peringatan yang aku berikan."

"kamu..."kata Juliana yang langsung melangkah keluar dari ruangan pesta.

"dan untuk kalian berdua, apa masih penasaran bukti apa saja yang aku punya."

"tidak, itu tidak perlu."kata Zack dan Jessy yang ketakutan dengan kata-kata Raka.

"kalau begitu pergi dari sini dan jangan pernah bertemu denganku lagi, kalau tidak kalian akan menyesal.

"apaa..."