NovelToon NovelToon
I'M Glad You'Re Mine

I'M Glad You'Re Mine

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta setelah menikah / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: mom fien

Author menulis cerita ini karena terinspirasi dari sebuah lagu, tentang seseorang yang selalu menunggu cintanya, dan akhirnya bersama.

Pernahkah kalian merasakan dejavu? Perasaan aneh seakan mengalami kejadian yang sama, yang pernah kita alami di masa lalu.
Gita mengalami dejavu, mimpi buruknya yang terus berulang...

"Duarrr..."
Kali ini kulihat mobil hitam yang sama di mimpiku menabrak sisi Nino. Refleks Nino sama seperti di mimpiku, ia refleks memelukku untuk memberikan semacam perlindungan kepadaku.
Sebelum memejamkan mata, aku berdoa kepada Tuhan,
"Tuhan tolong aku berikan aku kesempatan lagi...".

Full of love,
from author 🤎

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mom fien, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akhir pekan

Setelah menganggur sebulan, akhirnya aku diterima kerja di salah satu perusahaan swasta. Nino mengantar jemputku hampir setiap hari. Saat jam istirahat mama Nino meneleponku.

"Gita...".

"Ya ma ada apa?".

"Apa kamu sudah memesan hotel di Bandung untuk akhir minggu ini?".

"Nino bilang dia yang akan mengurusnya, dan aku lupa belum menanyakannya".

"Ajak mama sekalian Git, kita jalan-jalan bareng".

"Baik ma, nanti coba aku tanyakan ke mama".

"Sampai nanti Git".

"Ya ma".

Akhir minggu ini adalah wisuda Marlo dari salah satu universitas di Bandung. Rencananya kami semua akan makan siang bersama setelah upacara wisuda Marlo.

"No, apa kamu sudah booking hotel untuk acara Marlo?", tanyaku melalui pesan singkat.

"Ya ampun Git, aku lupa. Nanti kita bicarakan lagi ya aku sedang meeting", jawab Nino.

Aku juga memberikan pesan singkat kepada mama,

"Ma, mama Nino mengajak mama ikut ke Bandung".

"Iya, mama Nino sudah menelepon mama dari beberapa hari yang lalu cuma mama lupa bilang sama kamu. Mama bilang mama ikut makan siang bersama saja, setelah itu mama mau menginap di rumah tante Wit".

Tante Wit adalah adik mama.

"Ooo...ok ma nanti kita bicarakan lagi di rumah ya ma".

Saat jam pulang kantor, aku menunggu Nino datang menjemput.

"Git", panggil Nino.

Aku pun segera menuju parkiran mobil Nino.

"No soal acara Marlo, kamu mau kita menginap didaerah apa, nanti aku bantu cari hotelnya No".

Ya dari awal Nino sudah mengatakan kepada keluarganya kalau kami akan pisah hotel karena sekalian ingin refreshing.

"Aku menemukan hotel yang menarik Git, cuma sepertinya baru buka, jadi dia belum ada di aplikasi kita harus menelepon langsung. Nanti aku tunjukkan saat sampai di rumah ya".

"Mama juga diajak ikut No. Tadi mama bilang ikut makan siang aja, sesudah itu mama mau menginap di rumah tante Wit".

"Ok, nanti sekalian kita ketemu tante Wit saja Git, toh sekitar situ juga kan rumahnya".

"Ya No, nanti kita bicarakan dengan mama di rumah".

Aku dan Nino sedang duduk diatas tempat tidur, sambil melihat-lihat TV.

"Git, aku pinjam remotenya, ada youtuber yang membuat konten tentang tempat yang aku maksud".

Kami menonton video tentang hotel itu, tempatnya berada di Ciwidey. Hotel itu dibuat seperti villa di Bali, tiap kamar memiliki kolam pribadi, bedanya kolam ini adalah kolam air hangat.

"Menarik juga tempatnya, coba reservasi saja No".

Sabtu pagi mama, aku dan Nino mempersiapkan kebutuhan kami untuk menginap nanti. Karena undangan wisuda hanya untuk orangtua jadi kami akan langsung ke tempat restoran yang telah Marlo booking sebelumnya. Kami tiba lebih dahulu dibandingkan mobil orangtua Nino.

Tidak berapa lama keluarga Nino datang, aku juga melihat sosok perempuan muda yang Marlo gandeng, mungkin akhirnya Marlo mengenalkan pacarnya kepada kami. Dia manis, dan terlihat lebih muda beberapa tahun dari Marlo.

Keluarga kami melebur dengan hangat, perkenalan dengan pacar Marlo juga berjalan dengan lancar. Mama, aku dan Nino pamit terlebih dahulu, kemudian aku mengantar mama ke rumah tante Wit dan mengobrol sebentar dengan keluarga tante Wit.

Kami melanjutkan perjalanan ke Ciwidey, kurang lebih 1 jam dari pusat kota Bandung. Setibanya disana tempatnya sangat asri, jalan menuju kamar dihiasi dengan pohon, tanaman hias dan lampu. Sesampainya di kamar, tempatnya sama persis seperti apa yang aku lihat di konten YouTube. Ukuran kolam nya pun cukup besar, dan sangat hangat, sehingga tidak masalah jika ingin berendam saat malam hari.

"No aku mau langsung berendam", kataku sambil mengambil baju renang di koper.

Senang rasanya bisa duduk berendam di kolam air hangat, rasanya aku ingin tidur sambil berendam saja. Aku bisa merasakan Nino juga duduk berendam disampingku sambil memegang tanganku.

"Git..".

"Mmm...", aku malas membuka mataku.

"Kita tidak pernah bulan madu loh Git. Tapi kamu juga baru masuk kerja, jatah cutiku juga tinggal sedikit, mungkin kita baru bisa bulan madu akhir tahun ini".

"Mmmm.... yaa....", kataku malas, aku sungguh hanya ingin memejamkan mataku saja.

Nino memcium leherku dalam, kurasa akan membuat tanda merah setelah ini.

"No...", kataku setengah mengeluh.

"Habisnya kamu cuekin aku sih".

Aku hanya tersenyum menanggapinya.

Kami saling terdiam menikmati air hangat.

"Sudah mulai gelap No, nanti malam bisa lihat bintang ga ya No".

"Mungkin Git, disini tidak banyak polusi".

"Aku menyukai bintang No".

"Ya aku tau, kamu pernah cerita kalau bintang paling indah yang kamu lihat itu waktu kamu camping di salah satu gunung di Bandung kan?".

"Kok kamu tau, memangnya aku pernah cerita sama kamu ya?".

"Pernah dulu banget, kamunya aja yang emang ga pernah perhatiin aku".

Lucu melihat Nino pura-pura kesal begini. Aku mulai merayu Nino yang pura-pura merajuk dengan pindah duduk ke pangkuannya. Aku mengalungkan kedua tanganku si leher Nino.

"Tapi kan sekarang aku perhatiin kamu terus", kataku sambil tersenyum.

Nino memeluk pinggangku dan kami berciuman. Ciuman Nino mulai turun ke leherku, dan tangannya membuka ikatan tali baju renangku dileher.

"No...", protesku.

"Cuma ada kita saja disini Git, tempat ini juga cukup tertutup".

Kini bagian atas tubuhku sudah tidak tertutup baju renang lagi, Nino mulai menciumi bahuku dan buah dadaku. Lalu ia membuka sisa pakaian renangku yang masih menempel di tubuhku, dan ia sendiri membuka celana renangnya. Kami bermesraan di kolam tanpa setelah benang yang menempel pada tubuh kami.

Lalu Nino mengajakku keluar dari kolam, dan menutup tubuhku dengan handuk ia juga mengelap tubuhnya dengan handuk, dan menarikku ke atas tempat tidur.

Aku bisa melihat mata Nino yang berkabut dipenuhi oleh nafsu. Decakan ciuman dan desahan memenuhi tiap sudut kamar ini. Tidak hanya Nino yang menikmati permainan ini, aku juga secara bergantian memimpin permainan, bereksplorasi dengan berbagai gaya. Ini akan menjadi malam yang panjang bagi kami. Aku tidak memerlukan bulan madu, bisa menikmati malam seperti ini saja aku sudah sangat bersyukur. Bersyukur jodohku adalah Nino.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!