NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Tuan Muda

Jerat Cinta Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Percintaan Konglomerat / Keluarga / Pembantu
Popularitas:5.8k
Nilai: 5
Nama Author: Hanswii

apa jadinya jika pewaris tunggal keluarga konglomerat terobsesi kepada anak dari pembantu dirumahnya sendiri?
terbiasa bermain bersama dari kecil membuat Alvarez Abigail William mencintai diam diam anak seorang pembantu dirumahnya sendiri.

Viola Calista gadis cantik pemilik kornea mata berwarna biru itu sebenarnya selalu menolak saat berdekatan dengan sang tuan muda, karena sikap Alva sang tuan muda yang tak segan segan memaksanya untuk melakukan apapun yang Alva mau, tapi viola tidak bisa melakukan apapun karena statusnya hanya seorang pembantu.

akankah cinta Alva terbalaskan, ataukan viola akan pergi menjauh darinya karena perbedaan status sosial yang begitu tinggi diantara mereka?

yuk ikutin cinta penuh lika liku Alva dan viola

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanswii, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21

Pagi hari, mama saras hendak membangunkan Alvarez, karena pintu kamar Alvarez yang sedikit terbuka mama Saras langsung saja masuk kedalam kamar sang anak.

Tapi beliau mengerutkan kening saat melihat Alvarez malah tidur disofa, dan siapa yang tidur diatas ranjangnya, bukankah viola pergi camping, pikir mama saras, karena hanya viola yang diizinkan Alvarez untuk masuk dan tidur diatas ranjangnya, karena kepo akhirnya mama saras mendekat dengan perlahan kearah ranjang untuk melihat siapa yang bergeming dibawah selimut sang anak itu.

"viola, itu kenapa dahinya diperban sperti itu?", ucap lirih mama saras bertanya tanya,

"ma", panggil Alvarez pelan, dia tadi terbangun dan melihat mamanya jalan mindik mindik kearah ranjang, mama saras pun langsung berbalik kearah Alvarez,

"vio kenapa rez, bukannya dia camping?", tanya mama saras penasaran,

"semalam hilang dan ketemu di jurang", ucap Alvarez membuat mama saras mendelik.

"kok bisa?", tanya mama saras makin kepo,

"Udah nanti aja ceritanya, arez mau mandi dulu, mama jangan berisik biar viola gak bangun", ucap Alvarez pelan sambil berdiri dan mama saras menirukan gerakan mengunci mulut tanda mengerti, setelahnya beliau turun menemui sang suami.

"Arez belum bangun ma?",tanya papa Thomas saat istrinya kembali sendirian,

"udah pa lagi mandi, ada vio tidur dikamar Arez", ucap mama saras,

"vio, bukannya dia camping?", tanya papa Thomas,

"kata Arez semalam dia hilang dan ditemukan di jurang", jawab mama saras,

bi titin yang kebetulan menata makanan dimeja makan menjadi berhenti saat sang nyonya menyebut nama sang anak,

"maaf nyonya, viola kenapa?", tanya bi Titin,

"kata Arez semalam vio hilang bi dan ketemu dijurang, dan sekarang tidur dikamar Arez", jawab mama saras,

"ya Allah, maaf ya nyonya anak saya merepotkan tuan muda, boleh saya kekamar tuan muda nyonya, biar saya bangunkan viola", ucap bi Titin Tidak enak.

"eeh, bi jangan nanti Arez bisa ngamuk, ini aja tadi saya gak boleh berisik biar vio gak bangun, udah bi gak apa apa vio juga pasti capek", ucap mama saras,

"tapi nyonya....",

"benar kata istri saya bi, udah biarin aja, nanti Alvarez malah ngamuk, lagian mereka juga gak ngapa ngapain bi", sahut papa Thomas,

"maaf ya nyonya, tuan anak saya merepotkan tuan muda terus", ucap bi Titin Tidak enak,

"gak ada yang perlu dimaafkan bi semua juga atas kemauan Arez, lagian itu anak kalau kemauannya gak terpenuhi bisa bahaya, bisa hancur ini rumah", ucap mama saras sambil terkekeh.

muncullah Alvarez dari arah lift, dengan baju santai, kaos hitam dan celana pendek kain selutut dengan rambut yang masih agak basah, berjalan menuju meja makan.

"pagi", sapa Alvarez,

"pagi boy", jawab papa Thomas,

mereka pun memulai Acara sarapan pagi dengan khidmat, menikmati setiap menu yang disiapkan oleh bi sari neneknya viola dan bi Titin ibunya Viola.

"vio kenapa rez?", tanya papa Thomas setelah makan pagi selesai.

"semalam hilang, dan ketemu di jurang", jawab Alvarez singkat,

"kok bisa rez, jatuh sendiri atau gimana?", tanya mama saras,

"gak tahu, vio belum cerita?", jawab Alvarez.

"tapi vio gak apa apa kan?", tanya papa Thomas,

"cuma kakinya keseleo sama lecet", jawab Alvarez,

"syukurlah rez tadi bi Titin hawatir, mau bangunin viola biar pulang kerumahnya saja, tapi mama larang, takut kamu ngamuk", ucap mama saras sambil terkekeh,

Alvarez hanya mendengus sebal mendengar mamanya mengatainya terang terangan.

"pa, ada yang ingin aku bicarakan", kata Alvarez,

"kita bicara di ruangan kerja papa", sahut papa Thomas,

"mama gak diajak nih?", tanya mama saras merajuk, Alvarez memutar matanya malas melihat sang mama yang mode manja itu.

sedang sang papa hanya terkekeh melihat sang istri. dulu mereka terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka hingga sering meninggalkan Alvarez bersama dengan keluarga viola, Alvarez bahkan sampai sekarang tidak bisa terbuka dengan orang tuanya perihal apapun yang dia alami atau dia inginkan.

Dan sejak Alvarez menginjak remaja mama saras memutuskan untuk menjadi ibu rumah tangga saja agar bisa memantau dan memiliki waktu yang cukup untuk Alvarez.

kini mereka semua sudah berada di ruang kerja papa thomas, ada mama Andin juga yang tak mau ketinggalan.

"ada apa rez?", tanya papa thomas

"papa kenal sama om Rio papanya Kenzie sejak kapan?", tanya Alvarez yang membuat papa Thomas mengerutkan keningnya,

"Rio Aldebaran, suaminya kinanti?", tanya mama Andin,

"hemmmm", jawab Alvarez datar,

"papa kenal sejak dia baru merintis perusahaannya yang dulu sempat gulung tikar, karena dulu perusahaannya di pimpin kakaknya?" ucap papa Thomas,

"papa tahu latar belakang keluarganya?", tanya Alvarez lagi, membuat papa Thomas menghela nafas dalam,

"papa Tidak begitu tahu latar belakang keluarga Aldebaran, seperti yang papa tadi bilang, dulu Rio Tidak tinggal disini, dia diluar negeri bersama isterinya, dia kembali saat anaknya sudah lahir ya si Kenzie itu, saat itu perusahaan keluarga Aldebaran bangkrut karena kakak dari Rio yang memimpin perusahaan itu tidak becus hingga banyak terjadi kecurangan di dalam perusahaannya, dan Rio datang membangkitkan kembali perusahaan, dan itulah awal papa kenal dengan rio yang tidak tahunya malah anaknya jadi sahabat kamu", jelas papa Thomas,

"dia punya beberapa istri pa?", tanya Alvarez lagi yang semakin membuat papa dan mamanya semakin bertanya tanya,

"kenapa sih rez kok pertanyaan kamu jadi kesana?", tanya mama Andin,

"papa gak tahu rez karena menurut informasi Rio tinggal di Perancis saat kuliah hingga menikah dan punya anak, gak ada informasi lain, bahkan saat menikah pun dia melakukannya di Paris", jawab pap Thomas membuat Alvarez membuang nafas kasar,

"ada apa sih rez, jangan bikin kami bingung", kata mama Andin,

"dari awal saat ketemu dengan Kenzie, Arez merasa wajah Kenzie dan viola itu mirip, makin mereka dewasa kemiripan itu semakin nyata, bahkan viola bisa dibilang Kenzie versi cewek begitu pun sebaliknya, Selama ini teman teman Alvarez Tidak ada yang menyadari itu karena memang Arez melarang mereka tetap viola tak lebih dari 5 detik, tapi tadi saat dirumah sakit, mereka mengatakan hal sama seperti Arez, wajah Kenzie dan viola itu mirip", jelas Alvarez,

Mama saras dan papa Thomas menyimak penjelasan sang anak dengan seksama, mereka memang Selama ini tidak terlalu memperhatikan detail wajah teman teman alvarez, hanya sekilas saja.

"Alvarez sudah menyelidiki semua tentang keluarga Kenzie tapi tidak ada informasi yang bisa diakses, awalnya Alvarez berpikir kalau mungkin saja om Rio mengalami hal yang sama seperti papa dan mama yang dijodohkan tapi saat itu om Rio punya pacar atau malah sudah menikah dan mungkin dari sanalah vio ada, tapi makin kesini wajah Kenzie juga ada blasteran luar, sedangkan kita tahu kau om Rio dan Tante kinanti sama sama asli Indonesia pa, kakek nenek Kenzie dari masing masing orang tuanya bahkan asli Jawa gak ada luarnya sama sekali", kelas Alvarez lagi,

Kini mama saras dan papa Thomas mengerti akan arah pembicaraan anaknya itu, memang benar kalau rio Aldebaran memang asli indonesia, bahkan kedua orang tuanya pun asli indonesia, dan seingat mereka memang keempat teman Alvarez semuanya memliki wajah campuran, seperti Alvarez yang turunan indo dari mamanya dan Jerman dari papanya.

"terus apa rencana kamu?",tanya papa Thomas,

"Arez masih bingung pa, karena ini juga menyangkut hidup viola dan kedua orang tuanya, sedangkan Arez tahu banget kalau viola Memang menyadari perbedaannya dengan kedua orang tuanya sejak dulu, tapi dia memilih pura pura tidak tahu, baginya punya ayah, ibu kakek dan neneknya saja sudah cukup baginya",kata Alvarez,

"papa yakin kamu tahu apa yang seharusnya kamu lakukan rez", ucap papa Thomas menepuk bahu sang anak,

"jangan gegabah, selidiki lebih teliti lagi agar tidak ada yang tersakiti", lanjut mama saras.

Alvarez terdiam, sebenarnya dia tidak pernah mempermasalahkan asal viola dari mana, baginya cukup viola disisinya sudah cukup untuknya, tapi entahlah dia juga penasaran siapa keluarga kandung viola, dan bagaimana bisa viola diasuh oleh kedua orang tuanya sekarang?

Aaaaaarghhhhhh

jadi pusing kepala Alvarez memikirkan semuanya.

1
nyonya
alvs bener³ bucin akut ke vio
LISA
Menarik nih ceritanya..bagus jg salut deh sama 5 sahabat ini..meskipun mereka anak orang kaya tetapi tetap rendah hati bahkan membuka usaha utk mereka yg membutuhkan
Hans Leil: makasih udah mau mampir kak
total 1 replies
LISA
Aq mampir Kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!