NovelToon NovelToon
Sistem Kekayaan Mutlak

Sistem Kekayaan Mutlak

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Balas Dendam / Sistem / Dikelilingi wanita cantik / Crazy Rich/Konglomerat / Kaya Raya
Popularitas:103.6k
Nilai: 4.6
Nama Author: RyzzNovel

Lahir dalam keluarga yang miskin, Artian Morph harus menelan pahitnya hidup ketika orang tuanya meninggalkan dirinya sendiri.

Pada saat dia berpikir bahwa dirinya sangat bahagia karena pacarnya berada di sisinya, semuanya hancur setelah dia mengerahkan sisa tabungan yang orang tuanya tinggalkan untuknya.

Ketika kehidupannya terjerumus dalam neraka kesedihan, orang orang mulai mencemoohnya, diperlakukan dengan kasar tanpa ada satupun yang menolongnya.

"Ahaha, apakah kematian benar benar sangat merindukanku?"

Ketika dia menyerah pada hidupnya, berniat untuk melompat dan bunuh diri dari sebuah jembatan yang sepi.

Suara yang tak manusiawi layaknya suara dari kecerdasan buatan terdengar di udara yang kosong.

«Sistem Di Aktifkan»

Roda takdir kini kembali berputar, mereka yang diatas harus segera terjatuh dan yang dibawah akan mulai merangkak untuk mendapatkan posisi yang diatas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RyzzNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10: Paviliun

'Ini aneh.'

Alexander meragukan dirinya sendiri. Dia selalu yakin dengan informan miliknya dan dia juga selalu percaya dengan mereka.

Namun, untuk pertama kalinya ini, entah bagaimana dia berpikir bahwa ahli informasi nya telah salah dalam pencariannya.

Saat ini dia berada di dalam Empyrean Plaza, berjalan dengan langkah yang canggung mengikuti sesosok pria muda di depannya.

Mau dilihat dari manapun, pria itu jelas hanya berasal dari kalangan rendah dan sama sekali tidak akan mampu menghabiskan uang di tempat yang mewah ini.

Setidaknya begitulah kesan mereka yang melihat penampilan nya yang biasa saja, sangat berbeda dengan kesan Alexander yang sekarang penuh dengan keraguan.

Dia mengingat kembali apa yang Artian katakan padanya sebelumnya saat dia masih diluar Empyrean Plaza.

'Pak tua, bisakah aku masuk ke dalam sebagai seorang tamu?'

'Oh, tentu saja, lagipula aku adalah anggota di di Empyrean Plaza. Memangnya apa urusanmu di dalam sana nak?'

'Hmm… aku ingin menghabiskan uangku, dan sepertinya, disini adalah tempat yang tepat.'

Ingin menghabiskan uang.

Kata kata tersebut benar benar mencerminkan seorang tertentu yang memiliki kekayaan dan kekuasaan.

Melihat Artian yang mengatakan hal tersebut dengan sepele membuatnya meragukan identitas Artian sebagai rakyat jelata.

Lagian, kenapa anak itu begitu berani dan menghajar anak yang berasal dari kalangan elit, terutama anak dari keluarga Gavis?

Jika kamu rakyat biasa, kamu harus memahami posisimu. Hanya jika kamu cukup berkuasa lah kemudian kamu bisa menindas yang lebih lemah daripada dirimu.

Jadi, melihat Artian yang begitu berani membuatnya berpikir.

'Apakah dia berasal dari kalangan elit? Yang mana? Mengapa dia merahasiakan identitasnya?'

Berbagai pertanyaan mengusiknya, namun yang pertama-tama, dia tahu untuk tidak bersikap ceroboh.

Mengingat pencari informasi nya bahkan gagal mengidentifikasi identitas dari Artian.

'Yah, cepat atau lambat aku akan segera mengetahuinya.'

Alexander meyakinkan dirinya, kemudian mengangguk dengan puas atas asumsinya sendiri yang lumayan mendasar.

Saat itu juga, suara Artian menyadarkannya dari pikirannya.

….

“Pak tua, tempat yang bagus untuk menghabiskan uang menurutmu dimana?“

Artian tidak punya waktu untuk berpikir tentang apa yang harus dia beli. Karena waktu yang tersisa benar benar singkat.

Kurang dari satu jam dan kemudian dia akan gagal dalam misinya. Pusat perbelanjaan tersebut sangat luar biasa besar bagi Artian yang belum terbiasa dengan tata letak bangunan tersebut.

'Ini seperti labirin.'

Disekitarnya begitu ramai dan penuh dengan toko toko yang menjual produk tertentu, ada banyak lorong yang akan membuatnya sampai pada suatu tempat.

Karena itulah dia bingung tentang kemana dia harus pergi. Bertanya kepada Alexander adalah jawaban paling bagus untuk saat ini.

“Memangnya, seberapa banyak yang ingin kamu habiskan?“

Artian melirik Alexander, dia terdiam sejenak, memikirkan berapa banyak yang telah dia terima dari sistem.

Setelah selesai menghitung, dia tersenyum santai dan berkata dengan nada yang tenang kepada Alexander:

“Hmm itu sekitar 500 juta mungkin?“

Angka tersebut adalah jumlah yang sangat luar biasa bagi Artian. Namun, dari misi yang sistem berikan padanya, jelas dia akan menerima imbalan yang lebih, jadi tidak ada alasan untuk ragu baginya menghabiskan jumlah tersebut.

Sementara itu Alexander hanya menatap Artian dengan kerutan dan bingung di wajahnya.

'Itu jumlah yang begitu besar… bahkan anakku dulu hanya mendapatkan kurang dari 5 juta untuk uang jajan mereka… tapi jumlah ini.. apakah dia benar benar akan menghabiskannya begitu saja?'

Lima juta sendiri adalah angka yang besar untuk satu hari bagi anak anak Alexander, tentunya mereka masih terkadang meminta uang jajan lebih jika mereka boros.

Namun, untuk mencapai angka lima ratus juta dan membelanjakannya begitu saja, jelas membuat Alexander bingung dengan bagaimana dia harus beraksi.

Pada akhirnya dia tersenyum canggung kemudian menyarankan beberapa tempat yang cocok untuk menghabiskan uang.

“Kalau begitu, bagaimana dengan paviliun perhiasan?“

Paviliun perhiasan, dari namanya saja Artian langsung tahu bahwa produk apa yang di jual di tempat tersebut.

Namun untuk apa perhiasan itu?

Dia memandang Alexander kemudian menghela nafas dan menggelengkan kepalanya.

“Begini ya pak tua, aku ini pria sejati dan sama sekali bukan tipe pria yang suka dengan perhiasan yang mencolok untuk tubuhku.“

Tanpa sadar, Artian membanggakan dirinya sendiri. Alexander hanya menatap Artian dengan aneh, terdiam beberapa saat sebelum berbicara.

“…Aku tidak menyuruhmu menggunakan perhiasan… tapi, jika kamu menghabiskan uang di tempat itu, bukannya akan cepat selesai?“

“….Benar juga.“

Pada akhirnya, Artian setuju untuk mengikuti Alexander membawanya ke sebuah paviliun perhiasan yang jaraknya benar benar jauh dan membuatnya lelah.

Waktu kembali berlalu dan semakin menipis bagi Artian. Namun, pada akhirnya dia sampai di paviliun tersebut.

“Woah… serakah sekali… juga.. begitu boros.“

Dengan kagum, Artian memandang bangunan boros di depannya, sebuah paviliun serakah yang mengambil tempat yang sangat banyak di dalam pusat perbelanjaan itu dan juga memiliki tampilan bangunan yang sangat mewah dan boros, dimana segalanya terlihat berkilau dengan berbagai keindahan dan kemegahan yang bersinar.

“Yasudahlah, ayo masuk pak tua.“

Keduanya kemudian masuk di dalam bangunan paviliun itu, disambut oleh pelayan profesional yang menyambut mereka dengan segala bentuk hormat yang luar biasa.

“Selamat datang tuan Alexander..“

Berbeda dengan Alexander, Artian hanya diperlakukan hormat dan tidak disapa mengingat sosoknya sendiri sama sekali tidak dikenal. Artian juga tidak terlalu memiliki masalah dengan hal tersebut, dia tidak ingin kerepotan karena sikap mereka yang terlalu sopan.

Alexander kemudian menganggukkan kepalanya kemudian melirik sekitar sambil berbicara.

“Aku ingin bertemu dengan ahli gemologi.“

“Baik tuan.“

Para pelayan itu kemudian menundukkan kepalanya dengan hormat kemudian pergi untuk mempersiapkan apa yang Alexander inginkan.

Setelah itu, Alexander kemudian mengatakan pada Artian agar Artian bisa melihat-lihat perhiasan yang ada di sekitar.

Mengikuti apa yang Alexander katakan. Artian mulai berjalan disekitar, melihat-lihat tiap perhiasan mahal yang dipajang di dalam kotak kaca.

'Semuanya mahal dan luar biasa.'

Tidak ada yang murah di dalam paviliun perhiasan itu, tiap perhiasan masing masing memperlihatkan kemewahan dan kemegahan, berkilau dengan indah dan menarik.

Dibandingkan dengan apa yang dia dapatkan melalui warisan orang tuanya, perhiasan tersebut tidak berarti di hadapan kemewahan yang berada di hadapannya saat ini.

Saat itu juga, Artian mendengarkan beberapa ucapan yang menarik perhatiannya.

“Oh! Aku dengar tuan muda Adam Galvis akan membeli kalung berlian aurora untuk kekasihnya?! Romantis sekali!“

“Ya! Ya! Kamu benar! Katanya dia menabung cukup lama agar bisa membeli perhiasan yang mahal untuk kekasihnya! Beruntung sekali kekasihnya itu.“

“Benar kan? Aku iri!“

“….Berlian.. Aurora.“

Artian menggumamkan nama dari kalung itu, kemudian melirik ke sekitar untuk menemukan kalung yang Adam ingin beli.

Melihat harga dari kalung itu, senyuman muncul di wajah Artian.

***

1
Anonymous
Luar biasa
M Rizky
semangat terus berkarya/Drool//Drool//Drool/
M Rizky
semangat thoor/Drool//Drool//Drool/
coco
mo hiatus kah kaya novel novel sebelah???
Weaver's: enggak, ini otak saya lagi kosong, kalau nulis narasi sekarang bakal aneh, jdi istirahat bntr sambil lanjutin yang baru
total 1 replies
Mas Jono
12 km 10 menit,,,tubuh masih lemah,,,🤔🤔🤔🤔🤔
Deni Saputra
cukup penasaran..lanjut
Deni Saputra
senang y byk uank
Deni Saputra
lanjut
Deni Saputra
ayo bangkit
Dimas Setiawan
nice
coco
banyakin up nya thorr hheheheh
Tama Go
upp lagi Thor
ardikyezt
Luar biasa
X Rei
Lnjutt trus thorr
Hapid228 Hapid
jgn lupa cerita lanjutanya
Hapid228 Hapid
lebih banyak buat cerita sistem di usia 23/25 kaya gini tor seru
Dimas Setiawan
nice
mas maman
lanjut trus tor
Elok Fauziah
Semangat thorrr🔥🔥🔥
Didi Wahyudi
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!