Istri Kontrak Brondong Kaya

STOP !!!

Mendadak, tubuh Ayu yang ramping muncul tiba-tiba menghalangi pandangan Acha yang selangkah lagi, nyaris memeluk Varent suami nya.

Dengan tampang nya yang sangar, Ayu langsung melotot ke arah Acha yang kaget melihat Ayu berada di depan mata nya.

"Hebat sekali kamu ya , mau meluk suami orang di depan umum !"

Bentak Ayu lantang mengejutkan semua mata yang ada di lobi hotel.

Varent yang belum hilang rasa terkejut nya dengan kehadiran Acha, makin terkejut melihat Ayu yang tiba-tiba datang memunggungi nya dan langsung menghalangi Acha dengan bentakan keras.

"Ayunda. Jaga sikap mu, ini lobi hotel bukan di kamar." Bisik Varent merasa cemas.

Ia khawatir, tindakan brutal Ayu akan jadi sorotan publik yang ada di lobi hotel.

"Karna ini depan umum maka nya aku bertanya pada gadis genit ini, kenapa ia mau meluk kamu sembarangan. Apa ia belum sadar, kalau kamu sudah punya istri ?"

Tukas Ayu dengan sorot mata yang nyalang menatap Varent marah.

Varent jadi mati kutu.

Roaarrr !!!

Macan galak di lawan. Pemuda tampan itu jadi malu saat para resepsionis hotel dan beberapa orang tamu hotel terlihat berbisik-bisik melihat ke arah mereka.

"Seperti nya istri palsu mu, kurang punya etika dan sopan santun !"

Ucap Acha dengan nada bicara yang terdengar angkuh.

Ia memandang Ayu dengan tatapan sinis dan penuh kebencian.

"Eh, gadis ingusan. Kamu tuh yang kurang didikan. Kecil-kecil udah jadi pelakor !"

Hardik Ayu jengkel setengah mati.

"Apa ? Pelakor ? Kamu tuh yang pelakor, merebut pacar ku !"

Teriak Acha tak mau kalah.

Gadis itu tak terima di katakan pelakor oleh orang yang sebenarnya secara tak langsung telah merebut kekasih nya itu.

"Acha, sudah lah."

Varent mencoba menengahi pertengkaran kedua perempuan yang sedang memperebutkan nya itu agar tidak memancing keributan yang lebih parah.

"Tapi sayang, istri mu itu,,,"

"Apa ? Sayang ?"

Jerit Ayu keras, memotong kalimat mesra yang di lontarkan Acha pada Varent.

Wajah Varent seketika merah padam. Ia tak tahu harus bersikap bagaimana. Malu ? Ia sangat malu saat ini. Kedua perempuan yang ia sukai itu, saat ini benar-benar membuat nya malu.

Ia harus bersikap tegas sebelum suasana makin parah.

"Lebih baik kita kembali ke kamar."

Ujar Varent menyambar tangan Ayu cepat dalam genggaman nya.

Ayu terperanjat kaget, ia menatap pemuda tampan itu tajam.

"Bukan nya kita mau ke pantai ?"

Tanya Ayu heran.

"Tidak jadi, sudah terlalu malam. Lebih baik kita segera tidur dan melakukan program bayi-bayi mungil secepat nya malam ini !"

Ucap Varent dengan nada lumayan keras pada Ayu dengan mengedipkan sebelah mata nya.

Ia memang sengaja bersikap demikian untuk memanas-manasi Acha.

"Oh, hm, baiklah. Aku mau bayi perempuan !"

Respon Ayu cepat.

Ia segera sadar, jika Varent sedang mengajak nya bersandiwara.

"Tidak, aku mau bayi lelaki !"

Tukas Varent sembari melingkar kan tangan nya di pinggang Ayu yang ramping dengan mesra.

"Kalau begitu kita bikin kembar, laki-laki perempuan."

Ayu melemparkan senyuman menggoda dengan kedipan genit pada Varent.

Varent membalas kedipan mata Ayu.

"Oke, mari kita rancang di kamar !"

Ajak Varent cepat seraya menarik tangan Ayu.

"Oh ya dith, kamu temani Acha. Kasihan, dia di sini sendirian."

Varent berpesan pada Radith sebelum pergi kembali ke kamar nya dengan menggandeng lengan Ayu mesra.

Radith dan Acha yang berada di dekat situ, hanya melongo memandangi kemesraan kedua pengantin baru itu dengan dada yang terasa sesak.

Kalimat demi kalimat yang barusan di ucapkan Varent dan Ayu, terdengar sangat awam di telinga para jomblo seperti mereka berdua.

Wajah Acha seketika berubah geram. Hati nya sangat terbakar api cemburu. Panas, melebihi panas mentari di siang hari. Usaha nya untuk merusak honey moon Varent dan Ayu telah gagal. Ia tak menyangka, perasaan Varent telah berubah dalam waktu singkat.

Begitu juga dengan Radith, ia terlihat bingung dengan kemesraan yang ditampilkan Ayu dan Varent barusan. Bukan kah mereka berdua selalu seperti tom dan Jerry ? Mengapa sekarang malah jadi sebalik nya ? Malah bikin program bayi-bayi.

"Apa mereka saling jatuh cinta ?" Radith merasa curiga dalam hati.

"Ini tak bisa di biarkan !" gumam Acha dalam hati.

Kebencian nya pada Ayu makin menjadi.

"Aku harus lapor Om Brian." Pikir Radith kemudian.

Radith dan Acha pun saling memandang satu sama lain. Pikiran mereka berdua pun melayang dengan pikiran masing-masing.

DIDALAM KAMAR HOTEL.

Huffh !!!

Varent menarik nafas lega.

"Aman sudah !" pikir nya dalam hati.

"Dasar cewek ganjen !"

Umpat Ayu kesal.

Perempuan cantik itu terlihat sangat kesal pada Acha. Gara-gara gadis itu, ia gagal menikmati suasana pantai Kuta yang sudah lama menjadi impian nya.

Varent menoleh ke arah Ayu yang berjalan ke arah ranjang dan duduk di pinggir ranjang dengan raut wajah masam. Ia pun mengikuti langkah Ayu dan duduk di samping nya.

"Jangan marah terus ntar cepat tua."

Hibur Varent membujuk Ayu agar tetap tenang.

Ayu menoleh ke arah Varent dengan cepat. Dahi nya berkerut heran.

"Tumben, nih bocah jadi kalem." Ayu tercenung.

"Hmm, mengenai program bayi kembar, kapan bisa kita mulai ?"

Kelakar Varent mendinginkan suasana yang terasa gersang dan panas di antara mereka.

Sepasang bola mata Ayu yang indah membulat besar. Ia mendelik menatap suami kontrak nya dengan perasaan dag dig dug.

"Apa dia serius, dengan ucapan nya ?" Pikir Ayu penasaran.

"Apa kamu serius ?"

Tanya Ayu bingung.

Varent tercekat, mimik wajah Ayu tampak tegang tak bisa di ajak bercanda. Ia mengusap wajah nya kasar.

"Di ajak bercanda malah serius. Perempuan emang rumit." Kata Varent dalam hati menyesali ucapan nya.

"Kalau aku serius, emang nya kamu mau ?"

Tanya Varent pelan.

Ia rada khawatir, jika kuda liar itu akan mengamuk lagi karna ucapan nya.

Ayu menatap Varent salah tingkah.

"Ternyata semua pria itu sama. Dimana-mana otak nya mesum melulu. Gak lihat-lihat siapa perempuan yang mau di goda." Maki Ayu dalam hati.

"Apa jangan-jangan, ini gara-gara mama Nadya yang memaksa pengen cucu secepatnya. Nih bocah otak nya jadi error' begini !" Pikir Ayu lagi merenungkan dalam hati.

"Apa kamu gak suka, anak-anak mu punya papa seganteng aku ?" Rayu Varent lagi.

Mendadak tubuh suami kontrak nya itu merapat dan menatap nya dengan tatapan mesra.

DEG !

DEG !

DEG !

Jantung ayu bagai di pompa kencang dan getaran itu makin hebat tatkala Varent menyentuh dagu nya lembut.

Wajah pemuda tampan itu kian mendekat dengan deru nafas yang mulai memburu tak teratur. Ayu tercekat, ia menelan air ludah nya saat bibir tipis Varent makin mendekat ke wajah nya.

"Apa dia mulai tak waras ? Dia berani sekali ingin mencium ku." Ayu mulai di dera rasa cemas dan takut.

Bagaimana jika Varent benar-benar berniat meniduri nya ? Ia bisa hamil. Dan jika ia hamil ? Apa yang terjadi dengan diri nya dan anak nya kelak setelah nikah kontrak itu berakhir ?

.

.

.

BERSAMBUNG