NovelToon NovelToon
Tetesan Air Mata Anggrek

Tetesan Air Mata Anggrek

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Spiritual / Cerai / Mengubah Takdir / Keluarga / Persahabatan
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Sebuah Kata

Menceritakan kisah seorang gadis malang bernama Anggrek. Gadis yang tak pernah diharapkan kehadirannya oleh siapapun termasuk ibu kandungnya sendiri.

Bahkan, gadis itu tidak mengetahui dimana keberadaan ayah kandungnya karena sang ibu selalu saja mengatakan jika ayahnya telah meninggal dunia. Bukan hanya keluarganya yang hancur, Anggrek harus menerima pahitnya kehidupan setelah masa depannya direnggut paksa oleh karyawan sang paman.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sebuah Kata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Pagi ini, setelah kepergian Revan ke kantor, Anggrek memutuskan untuk mendatangi Ratu, wanita itu tidak akan membiarkan Ratu menghancurkan hidupnya setelah semuanya sudah direbut oleh orang-orang jahat.

Anggrek tidak akan membiarkan siapapun merusak hubungannya dengan Revan. Mungkin saat ini Revan masih bisa menerima semua perlakukan buruk keluarganya tapi wanita itu tidak bisa jamin kedepannya seperti apa.

Anggrek takut jika perbuatan Ratu ini didiamkan, akan berdampak buruk kepada hubungannya dengan Revan. Mungkin saja Ratu akan melakukan hal yang jauh lebih gila daripada yang kemaren.

Anggrek meraih tasnya yang terletak diatas nakas lalu berjalan cepat menuju pintu keluar, "tan, aku pergi sebentar." ucapnya sedikit berteriak karena Tuti sedang berada didapur.

"Mau kemana, Nggrek? Udah izin Revan?" balasnya sambil menghampiri Anggrek.

"Mau ketemu sama Ratu tan, aku ga bisa diamin sikap Ratu yang kemarin tan, aku takut dia makin menjadi-jadi." balas Anggrek dengan segala ketakutannya.

Tuti mengangguk, "yaudah kamu pergi gih, tapi ingat, harus pulang sebelum Revan pulang." peringatnya.

Anggrek mengangguk dan menyalami Tuti sebelum benar-benar pergi meninggalkan rumah. Wanita itu berjalan menuju jalan raya tempat biasa mengambil angkutan umum.

Tak lama, angkutan yang ditunggu datang. Jarak dari rumah Tuti ke rumah Ratu hanya menghabiskan waktu sepuluh menit jika ditempuh dengan menggunakan kendaraan.

Anggrek sampai digang rumah Ratu, wanita itu berjalan menuju rumah sederhana berwana coklat muda yang ada didepannya.

Anggrek mengetuk pintu rumah, "assalamualaikum," salamnya dan tak lama sang pemilik rumah keluar.

"Anggrek, ngapain lo kesini?" tanya Ratu panik.

Anggrek tersenyum kecil, "mau ketemu orang yang udah berani fitnah gue." semburnya berjalan mendahului Ratu.

Anggrek mendudukan badannya disofa yang ada diruang tengah dan itu tak luput dari penglihatan Ratu, "yang nyuruh lo duduk siapa?" tanyanya kesal.

"Ga ada, inisiatif doang."

"Ma, ini ada Anggrek." Ratu memanggil mamanya.

Anggrek terkekeh kecil, "kenapa lo manggil tante sih? Kan gue mau ketemunya sama lo ga sama tante." ujarnya semakin membuat Ratu kesal.

"Mau lo apa? Udah ngerebut calon suami orang dan sekarang datang kesini tanpa rasa bersalah! Lo punya malu ga sih?!"

"Calon suami? Bukannya lo yang nolak? Terus kenapa sekarang malah bilang mas Revan calon suami lo? Nyadar ga?!"

"Memang dia calon gue! Seharusnya yang jadi istri mas Revan itu gue bukan lo!"

Anggrek tersenyun licik, "dulunya iya, tapi ga untuk kenyataannya! Sekarang mas Revan adalah suami sah gue! Dan satu yang perlu lo ingat, jangan pernah ganggu mas Revan apa lagi buruk-burukin gue ke mas Revan."

"Gua akan rebut apa yang seharusnya menjadi hak gue." tantang Ratu.

"Rebut aja kalau bisa! Gue pastikan mas Revan tidak akan terpikat sama lo." tantang balik Anggrek walau dihatinya ada sedikit keraguan.

Anggrek ragu jika suatu saat Revan akan terpikat rayuan Ratu karena masa lalunya yang mungkin akan menjadi alasan kuat Revan berpaling walau pria itu tidak mempermasalahkannya.

Ratu terkekeh, "lihat aja, gua akan gantiin posisi lo dan akan bikin hidup lo hancur, tapi gue rasa hidup lo udah hancur jadi gue ga perlu cape-cape buat ngehancurin hidup lo." ledeknya semakin membuat Anggrek geram.

"Mau lo apa sih?! Lo yang udah lepasin mas Revan dan sekarang lo yang merasa kehilangan, merasa tersakiti padahal lo yang ngelakuin." tanya Anggrek tak habis pikir.

"Gue gak mau apa-apa selain mas Revan. Kenapa semua yang gue mau harus lo yang dapatin?!"

"Harusnya ucapan itu gue yang katakan! Kenapa setiap yang gue punya lo ingin juga?! Gue dekat dengan Frans dan lo juga mau sampe lo jadiin dia pacar, dan sekarang? Lo malah mau suami gue! Lo emang jahat Tu."

"Lo yang jahat! Pokoknya gue mau mas Revan! Dan lo, mending lo pulang! Gue muak liat wajah lo." usir Ratu.

Anggrek menggeleng, "kembalikan dulu uang mas Revan yang lo minta kemaren! Gue gak akan biarin lo meras mas Revan pake nama gue."

"Gak akan! Lagian uangnya juga udah habis, mau apa lo?!"

Anggrek menggeram kesal, "balikin!" tegasnya.

"Mending lo pergi dari sini!" usir Ratu sambil menarik paksa Anggrek keluar rumahnya.

"Keluar lo! Muak gue lihat wajah lo yang sok kecantikan itu." lanjutnya menghempas tangan Anggrek kasar.

Ratu menutup pintu rumahnya sedangkan Anggrek mengerang marah karena kekesalannya pada Ratu.

Mau tak mau Anggrek memutuskan untuk pulang dan sesampai di rumah Anggrek memasuki kamar dengan wajah yang ditekuk.

"Dari mana?" suara seorang pria menyapa telinganya.

Anggrek menatap kaget Revan yang sedang mencari sesuatu dalam lemari, "mas, mas kapan pulang?" tanyanya gugup.

"Biasakan jawab kalau orang lagi bertanya, dari mana kamu?!" tanyanya tegas.

"Dari rumah Ratu mas." jawab Anggrek jujur.

Revan membuang nafasnya lelah, "ngapain?"

Anggrek mendekati suaminya, "aku cuman mau ngasih tau Ratu aja mas, aku gak mau Ratu terus-terusan hubungin kamu."

"Bukannya aku sudah bilang, jangan perpanjang masalah ini dan aku tidak pernah mengizinkan kamu keluar rumah tanpa izin dari aku, kenapa kamu melanggar? Apa ucapanku tidak berarti untukmu?"

Anggrek menggeleng, "maaf mas, aku tidak berniat melanggar perintahmu, aku hanya tidak ingin rumah tangga kita diganggu sama Ratu." jawabnya takut jika Revan marah.

Revan menutup pintu lemari dan berjalan menuju ranjang. Pria itu duduk diujung ranjang diikuti Anggrek disebelahnya, "mau sampai kapan kamu seperti ini? Kenapa kamu selalu menyembunyikan sesuatu dariku? Kenapa harus aku yang mengetahuinya sendiri? Kamu anggap aku sebagai suami kamu ga sih?" tanya Revan merasa jika Anggrek selalu menyembunyikan semuanya dan akan memberi tahu Revan jika pria itu yang bertanya jika Revan tidak bertanya maka Anggrek akan diam saja.

Anggrek memegang bahu suaminya, "maaf mas, aku salah aku janji aku tidak akan membantah semua perintahmu dan aku janji aku akan ceritakan semuanya tanpa ada yang ditutup-tutupi. Maafin aku mas."

Revan menengadah keatas mengatur amarahnya, "aku maafin kamu dan satu yang kamu harus tahu tentang aku. Aku tidak suka dibantah dan aku lebih suka orang yang jujur! Jika terjadi sesuatu maka katakan sebelum aku tau sendiri atau diberitahu orang lain. Aku benci hal itu maka jangan ulangi lagi perbuatan itu, Nggrek." jelas Revan.

Anggrek mengangguk dan merasa sangat bersalah terhadap suaminya. Baru beberapa minggu pernikahan dirinya sudah menjadi istri yang pembangkang dan gagal dalam menjaga marwahnya sebagai perempuan.

Anggrek merasa telah gagal menjadi istri yang baik bagi Revan dan kali ini hatinya semakin hancur ketika melihat raut marah dari suaminya. sungguh, Anggrek tak bisa jika harus menyakiti hati Revan lagi.

Walaupun mereka menikah atas perjodohan, yakinlah jika Anggrek sudah memberikan semua cintanya kepada Revan, pria yang akan mendampinginya dalam menyempurnakan agama.

1
Inayah Riyadi
jadi males baca
Inayah Riyadi
banyak cramahnya di timbang cerita nya
Sebuah Kata: haloo kak, makasih atas kritikannya
total 1 replies
Arsène Lupin III
Terus terang, aku harus tahu kelanjutan cerita ini sekarang juga.
Phedra
Aksinya keren banget, semangat terus author!
Sebuah Kata: terimakasih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!