Sinopsis :
Viona, seorang wanita mandiri dan cerdas mendapati dirinya masuk ke tubuh siswi SMA yang manja dan sudah bersuami. Dia langsung mengetahui bahwa dirinya masuk ke tubuh Emilia Vivian. Suami Emilia orang terkaya dan berkuasa di kota bernama Agam Revandra Graha.
Awalnya kehidupan Emilia hanya berkutat pada Agam. Dirinya sering stres dan frustasi karena Agam tidak pernah mencintainya, padahal cintanya begitu besar pada Agam. Sekarang, dengan adanya jiwa Viona di tubuh Emilia, sikap Emilia berubah. Emilia sudah tidak tertarik lagi dengan suaminya. Emilia memilih mengurus kehidupan pribadinya dan berhenti mengemis cinta pada Agam. Perubahan sikap Emilia membuat Agam mulai tertarik padanya.
Emilia menjadi siswi popular yang banyak di taksir teman sekolahnya maupun pria lain, terlebih hanya orang tertentu yang tau kalau Emilia sudah bersuami. Hal itu membuat Agam semakin resah. Dengan berbagai cara, Agam akhirnya mendapatkan malam pertama Emilia yang sering kali Agam tolak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 18 : Memberikan Tiga Anak
Tokoh Pendamping :
Abimana Vivian (60 tahun)
Dia adalah Ayah Emilia, sekaligus CEO VN Group. Dia dan mendiang ibu Emilia menikah karena perjodohan, orang yang dia cintai adalah Rosiana, tapi dia tidak tau kalau Rosiana bukan wanita baik. Setelah ibu Emilia meninggal, dia tidak ragu menikah lagi dengan mantan pacarnya yang licik walau Rosiana sudah punya anak satu dengan mantan suaminya.
Saat menikah dengan ibu Emilia, dia enggan menyentuhnya. Tapi karena desakan keluarga, setelah 10 tahun pernikahan, barulah dengan terpaksa dia membuat ibu Emilia hamil. Karakter nya sama seperti Emilia, bucin sejati, sampai mata hati tertutup, tidak bisa membedakan yang mana baik dan buruk.
***
"Astaga, kenapa tanda merah ini tidak hilang juga? Padahal sudah di samarkan dengan bedak," gerutu Emilia, kesal. Dia sedang berdandan di depan cermin hias sekaligus menyamarkan tanda merah bekas cumbuan suaminya.
"Biarkan saja, tunjukan pada orangtua mu dan kakak tirimu, Aku yakin mereka akan meradang. Kalau Kau tunjukan pada Mamaku, dia pasti senang," goda Agam, yang sedang duduk berpakaian rapi di atas ranjang.
"Tidak akan, yang ada Aku malu," tolak Emilia.
Mendengar penolakan Emilia, Agam tersenyum. Kemudian dia bangkit menghampiri Emilia.
"Itu tanda bahwa Kita sudah saling memiliki, apanya yang malu?" goda Agam lagi. Dia memeluk Emilia dari belakang.
"Jelas malu lah, masalah pribadi kok di umbar-umbar."
"Emilia, walau sekarang sikap mu berubah, tapi Aku suka."
"Suka?"
"Hm, membuat hidupku tiba-tiba berwarna. Aku suka Kamu yang sekarang."
"Suka Aku yang sekarang?" tanya Emilia ulang. "Apa maksudnya? Apa artinya dia suka Viona, bukan Emilia?" tanya Emilia dalam hati.
"Kamu yang dulu selalu membuatku takut dan muak."
"Kenapa bisa begitu?"
"Mungkin naluri laki-laki, lebih suka mengejar dari pada di kejar."
"Alasan tidak masuk akal."
"Di sekolah Aku dapat laporan, katanya Kamu belajar sungguh-sungguh, nilai mu sempurna, apa benar?"
"Siapa yang melapor padamu?"
"Kamu tidak perlu tau, tinggal jawab saja pertanyaanku."
"Jelas Aku harus bersungguh-sungguh dalam belajar. Aku ingin jadi pemimpin VN Group."
"Sejak kapan istriku ini sangat ambisius?"
"Sejak sekarang."
"Aku bisa membantumu. Graha Group pemegang saham terbesar kedua di VN group. Jika sebagai suami Aku mendukungmu, pemegang saham yang lain otomatis akan mendukungmu. Aku dengar sebulan lagi ada pemilihan CEO baru karena ayahmu ingin pensiun, Alex mencalonkan diri."
"Apa? VN Group tidak boleh jatuh ke tangan Alex. Aku tau pasti dia dan ibunya punya niat tersembunyi. Sayang, bantu Aku merebut hak ku," pinta Emilia.
"Bantu? Mudah saja. Walau Kamu belum lulus SMA, Aku pasti bisa meyakinkan jajaran komisaris."
"Suamiku adalah pria terbaik di dunia ini," puji Emilia.
"Dengan satu syarat."
"Apa syaratnya?"
"Berikan Aku tiga anak yang lucu, bagaimana?"
"Anak? Tapi Aku masih SMA?" Emilia terkejut.
"Tidak masalah. Bukankah dulu Kamu yang sangat ingin punya anak dariku? Kamu bahkan pernah menjebak ku dengan obat perangsang, walau akhirnya Aku berhasil menghindar. Kalau Kamu tidak setuju syaratku, jangan bermimpi jadi CEO VN group, walau Kamu belajar dengan giat."
"Dasar kejam," umpat Emilia dalam hati. "Ya sudah lah, Aku setujui saja syaratnya, siapa tau sebelum melahirkan Aku sudah keluar dari tubuh ini. Anggaplah ini tanda terima kasihku pada Emilia asli, Aku membuat dia hamil anak suaminya," batin Emilia lagi.
"Semua keputusan ada di tanganmu."
"Aku setuju, akan ku lahirkan 3 anak untukmu."
"Istriku cerdas sekali, pilihan yang bagus," puji Agam, puas.
Cup
Cium Agam di pipi kanan Emilia. Jawaban Emilia membuat dia puas dan senang.
***
"Silahkan masuk, Tuan, Nyonya," ucap Bi Maya, kepala pelayan di rumah Agam dan Emilia.
Mereka masuk dan di bawa ke ruang tamu. Di atas meja sudah tertata rapi berbagai jenis makanan dan minuman enak serta mewah.
"Tuan Agam dan Nyonya Emilia akan segera turun," kata kepala pelayan lagi.
Orangtua Emilia dan Alex duduk.
Tidak lama kemudian, Agam dan Emilia datang dengan bergandengan tangan.
"Presdir, Tante, Alex, lama tidak bertemu," sambut Agam.
"Kita sudah tiga bulan lebih berkeluarga, kenapa masih memanggil Kami dengan sebutan asing?" ucap Alex.
"Alex, jangan kasar pada adik iparmu. Agam bukan sekedar suami Emilia, dia pimpinan Graha Group," sahut Abimana Vivian.
"Emilia, Mama dengar Kamu baru sembuh karena percobaan bunuh diri, maafkan Kami karena baru menjenguk mu sekarang," kata Rosiana dengan manis, hanya berpura-pura baik.
"Maaf sudah membuat kalian khawatir," jawab Emilia.
"Lain kali jangan lakukan itu lagi. Jangan buat suamimu cemas. Dia sudah sibuk dengan urusan Graha Group, jangan Kamu buat sibuk lagi dengan urusan Kamu," ucap Abimana Group.
"Presdir, jangan bicara begitu pada istriku. Semua salahku karena kurang perhatian padanya selama ini. Tapi Anda tenang saja, mulai sekarang Aku akan memprioritaskan istriku. Dalam waktu dekat Anda pasti menimang cucu, yang nanti akan menjadi pewaris Graha Group dan VN Group," ucap Agam.
"Apa pewaris? Tidak akan ku biarkan! Jadi benar kata anakku, hubungan mereka sudah membaik. Aku harus memikirkan cara untuk menghadapi Agam, jika dia mendukung istrinya mewarisi VN Group. Sialan," umpat Rosiana dalam hati.
"Cucu? Saya sangat menantikan anak kalian lahir. Semoga Emilia cepat hamil," jawab Abimana.
"Tenang saja Presdir, kabar kehamilan Emilia akan segera terdengar," jawab Agam.