pada zaman dahulu kala, di semenanjung barat. terdapat sebuah kerajaan bernama kerajaan kamra, kerajaan itu di pimpin oleh bala kamra dan istrinya bernama Dwi kamra.
suatu hari, Dwi kamra melahirkan seorang anak bernama Ruy kamra, ia memiliki 3 kepribadian yang berbeda. sehingga, Ruy kamra di anggap ancaman oleh pamanya yang bernama Aden kamra. ia di buang oleh pamanya, yang di bantu istrinya ayu kamra. ia meminta bantuan penyihir kerajaan. mereka bekerja sama, untuk membuang Ruy kamra yang masih kecil itu, di sebuah hutan rimbun yang jauh dari kerajaan.
bagaimana kelanjutanya ?
apakah ruy kamra berhasil kembali ke kerajaan ?
simak novelnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ahmad Rifa'i, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertarungan Melawan Preman
Pada saat itu. Ruy kamra dan sin menikmati suasana di kerajaan timur, Dewi sanca pergi mengantarkan Tora mencari pengobatan alternatif. mereka menanyakan kepada warga, untuk di beri tahu. letak tempat pengobatan di kerajaan timur, tak lama kemudian, mereka sampai di tempat pengobatan.
tabib menanyakan kepada Dewi sanca. Apa yang terjadi kepada anaknya, Tora pada saat itu, ia menyamar menjadi anak Dewi sanca. Dewi sanca menjelaskan, jika Tora pergi kehutan dan di lilit ular yang besar. tabib itu lalu memanggil seseorang gadis cantik, ia adalah seorang karyawan tabib itu. Sontak, Tora kegirangan, ia tak sabar untuk di obati oleh gadis tersebut.
Tora menggoda gadis itu, dengan kata-kata gombal nya. "nona, dirimu bagaikan bunga yang mekar, cantik dan harum. apakah aku boleh memilikimu ?"
"kau bicara apa bodoh !" ucap Dewi sanca memukul kepala Tora, sambil tersenyum di hadapan tabib dan gadis itu.
Tora di persilahkan masuk ke ruangan, untuk di obati. "ibu, tunggu di sini sebentar ya." ucap Tora tersenyum kepada Dewi sanca.
"dasar menjijikan." gumam Dewi sanca.
Tora berbicara kepada gadis itu, dan membicarakan keluhannya." nona, semua badan ku susah di gerakan, Dengan tanganmu yang lembut, Buatlah aku terbang melayang bersamamu." ucap Tora kegirangan.
"Baiklah." ucap gadis itu tersenyum. Tiba-tiba, Tora berteriak kesakitan. Gadis itu sekuat tenaga nya memijat dan memukul badan Tora.
"agh..." teriak Tora kesakitan.
"rasakan itu bodoh !" gumam Dewi sanca.
Tak lama kemudian, tora keluar. Ia bisa sedikit berjalan dan menggerak kan seluruh tubuhnya. tabib memberikan ramuan herbal untuk Tora minum, Agar ia cepat sembuh. Tabib menjelaskan kepada Dewi sanca, Jika Tora mengalami pergeseran sendi-sendi akibat lilitan ular.
"semuanya aman Bu. yang penting, anak anda rutin meminum ramuan ini dan banyak ber olahraga." ucap tabib.
Tabib itu memberikan tongkat, agar Tora terbantu untuk berjalan. Mereka pamit dan mengucapkan terima kasih kepada tabib itu, dan mereka segera pulang.
"untung saja gratis." gumam Dewi sanca tersenyum.
Mereka berdua berjalan mengelilingi pasar kerajaan. mencari sin dan Ruy kamra, Tak lama kemudian mereka saling bertemu.
"Tora. bagaimana keadaanmu ? apakah kamu sekarang sudah baikan." ucap Ruy kamra.
"iya Ruy, aku sudah agak baikan. untungnya tulangku tak patah, hanya mengalami pergeseran sendi saja." ucap Tora tersenyum.
Tora melihat Ruy yang berbeda, ia mengenakan pakaian barunya. " Ruy. bajumu baru, kau tidak mau membelikanku." ucap Tora memelas.
Ruy kamra memberikan uang kepada tora dan Dwi sanca, untuk membeli pakaian yang mereka inginkan.
"wah Ruy, kamu baik sekali." ucap Dewi sanca mencubit pipi Ruy kamra.
"hentikan Dewi, kau mencubit ku terlalu sakit !" teriak Ruy kamra.
Tora dan Dewi sanca bergegas membeli baju yang mereka inginkan dan mengenakannya.
"haha.. kau suka warna hitam Tor, apa kamu mau menyaingi sin ?" ucap Ruy kamra tertawa.
"emangnya salah, aku suka warna hitam ?" ucap Tora memasang wajah datar.
Ketika mereka sedang berbincang-bincang, badut itu mengawasi mereka dari kejauhan.
"apa-apaan bocah itu, aku hampir mati dengan pukulannya." ucap badut itu kesal.
Badut itu pergi. Ia menemui El pemimpin kelompok preman di kerajaan, yang menguasai pasar kerajaan timur.
"tuan el, di kerajaan ini. kita kedatangan bocah yang memiliki kekuatan monster. Mereka menghajarku dan mencuri pekerjaanku." ucap badut itu ketakutan.
"beri tau aku, ciri-ciri bocah itu dan di mana mereka sekarang ?" tanya el
"mereka ber 3 bersama ibunya, bocah itu memakai baju hitam berambut ikal." ucap badut.
"ini tidak bisa di biarkan ! Ayo kita bergegas pergi ke sana." ucap El ketua preman itu dengan tegas.
Ruy kamra dan yang lainya, pergi melihat pertandingan tarung pendekar. dimana, semua pendekar berkumpul dan beradu kekuatan mereka masing-masing.
Ruy kamra melihat pertarungan itu. Seketika, Tora di tarik oleh seseorang yang tak di kenal.
Ternyata ia adalah el pemimpin preman pasar di kerajaan timur. Ia memanfaatkan Tora sebagai ladang penghasil uang mereka.
"tuan el, itu bukan boc." ucap badut itu gugup.
"diamlah." teriak preman itu.
"hey bocah, kau akan ku daftarkan menjadi peserta petarung itu. kau harus menang, jika tidak kau akan ku cincang." ucap preman itu mengancam.
"apa salah ku, apa apaan ini !" teriak Tora ketakutan.
Ruy kamra dan yang lainya, di kagetkan dengan Tora yang berada di dalam ring pertarungan. " woy. Tora apa yang kau lakukan, Kau masih belum sembuh ! " teriak Ruy kamra.
Dewi sanca terperangah, melihat Tora berada di dalam ring." dasar bocah idiot !" teriaknya.
Ruy kamra berbicara kepada sin, ia meminta bantuan sin." sin, bagaimana ? Tolong bantu dia."
sin merengutkan pandanganya ia tertuju kepada seorang laki-laki yang tertawa bertepuk tangan." haha.. ayo lah kau pasti menang bocah sakti. Kau akan menjadi sumber uang ku."
"siapa dia ? Apakah dia yang memaksa Tora mengikuti pertandingan ini ?" gumam sin.
Tora terperangah. melihat lawanya bertubuh tinggi dan berbadan tegap. Wasit meniupkan trompet, menandakan pertandingan akan di mulai.
Sin bergegas membeli benang di sebuah toko, ia dengan cepat melompat di atas atap. Sin melemparkan benang-benang itu dan melilitkan nya ke seluruh tubuh tora, tanpa sepengetahuan orang lain.
"tubuhku, apa apaan ini ? aku tak bisa menggerakkan nya. Mati aku !" teriak Tora.
"Tenang aku membantumu." ucap sin yang berada di atas loteng.
pria berbadan besar itu memukul Tora. dengan cepat, sin menggerakan Tora dari benang-benang itu, Tora melompat ke belakang dan menangkis seranganya.
Semua bersorak akan kehebatan Tora. El yang menyaksikan itu, ia merasa takjub dengan kehebatan bela diri tora. "tak salah lagi, bocah itu. Aku akan menjadi orang kaya.." teriak El kegirangan.
pria berbadan besar itu berteriak." mati kau bocah !"
ia menyerang Tora dengan tendangan nya. Dengan cepat, sin menarik tubuh Tora, ia melompat dan membalikan serangan pria itu dengan pukulan. Pria berbadan besar itu tergeser ke belakang menahan sakit. " kuat sekali tenaganya ?" gumam pria itu.
Tora bagaikan boneka di kendalikan sin. ia membuat gerakan pemanasan untuk menghadapi pria besar itu, semua orang bertanya-tanya." gerakan apa itu ?"
Gerakan Tora. bagaikan banci, ia melambai- lambai kepada pria badan besar itu. Sontak, semua orang terperangah dan tertawa melihat tingkah dan gerakan Tora.
"aku baru tau ? Apakah di negri ini ada bela diri jurus banci ?" ucap warga kerajaan bertanya-tanya.
"apa-apaan gerakan itu, ia mengejeku." ucap pria berbadan besar itu kesal.
"sin.. Akan ku patahkan tulangmu. jika nanti aku sudah sembuh !" teriak Tora merasa malu.
Ruy dan yang lainya Menahan tawa, Melihat gerakan Tora.
"cepat sin, akhiri pertarungan ini !" teriak Dewi sanca