Suami Misterius

Merasakan kelembutan bibir Hesty Lin yang menciumnya dengan buas, sontak Jazzy Hao seperti tersengat listrik.

Dia awalnya merasa kaget Tapi itu hanya sesaat sebelum dia membalas ciuman Hesty Lin dengan lembut.

Jazzy Hao membelai rambut dan punggung Hesty Lin dengan lembut yang membuat Hesty Lin semakin bergairah.

Setelah 15 menit Berciuman, Hesty Lin berbisik dengan suara kecil, "Ayo lakukan itu, Kita sudah menikah selama 3 tahun tapi belum pernah melakukan hubungan suami istri."

Saat mendengar Hesty Lin yang mendesah di telinganya, Jazzy Hao seolah mendapatkan rangsangan yang sangat dahsyat.

Kini Hasrat seorang pria yang sudah lama dia tahan tak bisa di bendung lagi.

Sontak dia mulai memeluk Hesty Lin dengan erat dan menciumnya hingga ke leher dan meninggalkan bekas merah yang sangat mencolok.

Tangannya juga mulai menjalar ke arah payudara Hesty Lin dan mulai meremasnya dengan lembut.

Lalu perlahan-lahan dia melepaskan kemeja yang di gunakan Hesty Lin dan berlanjut melepas Bra yang dia gunakan.

Seketika, Jazzy Hao melihat gunung indah milik Hesty Lin.

Tanpa pikir panjang Jazzy Hao menghisap payudara Hesty Lin dengan rakus, sementara tangan lainnya meremas bagian lain.

"Eemm.." Hesty Lin hanya mendesah kecil sambil menjambak kepala Jazzy Hao.

Tanpa sadar Hesty Lin mulai melepas rok yang dia gunakan dengan sendirinya.

Dibawah pengaruh alkohol, dia benar-benar tidak bisa mengendalikan keinginannya untuk berhubungan seks dengan Jazzy Hao, apalagi Jazzy Hao adalah suaminya.

Alasan sebelumnya dia tidak mengizinkan Jazzy Hao tidur di kamar bersamanya bukan karena dia membenci Jazzy Hao, tapi saat malam pertama setelah menikah, Jazzy Hao malah seperti kayu mati tanpa melakukan apapun padanya bahkan hingga seminggu berturut-turut.

Hal ini membuat Hesty Lin marah lalu dia membiarkan Jazzy Hao tidur di sofa.

"Ayo cepat lakukan" Hesty Lin meracau tak karuan, kini bahkan wajahnya kini sudah merah seperti apel.

Dia yang sebelumnya sangat anggun, kini justru bersikap sangat agresif dan mengambil inisiatif melepaskan semua pakaian yang di kenakan Jazzy Hao.

Kemudian dia mulai mengambil alih tubuh Jazzy Hao seperti seorang wanita yang sangat ahli di bidangnya.

Jazzy Hao juga tidak bisa mengendalikan diri ketika merasakan Hesty Lin terus memegang kejantanannya.

Karena tidak bisa menahan lagi, dia langsung mengangkat Hesty Lin.

Seketika...!!!

"Ahhh, sakit."

Hesty Lin meringis kesakitan.

Bahkan ada sedikit air mata yang mengalir dari sudut matanya.

Entah ini air mata Karna rasa sakit, kesedihan atau penyesalan Jazzy Hao juga tidak tau.

Otaknya saat ini hanya fokus melihat tubuh yang sangat indah milik Hesty Lin.

Saat dia mulai menggerakkan pinggangnya lagi.

Hesty Lin berteriak lagi, bahkan Tanpa di sadari kukunya yang panjang mencakar punggung Jazzy Hao hingga berdarah.

. . .

Setelah melihat Hesty Lin mulai merasa tenang akhirnya Jazzy Hao mulai melakukan gerakan lagi, hingga akhirnya mereka melakukan hubungan suami istri dengan sangat puas kali ini.

2 jam kemudian mereka akhirnya selesai lalu terbaring lemas di tempat tidur.

Hesty Lin juga langsung tidur di samping Jazzy Hao dalam keadaan yang masih telanjang.

Jazzy Hao juga tidak mengganggu Hesty Lin yang sedang tidur, dia hanya menutupinya dengan selimut lalu berjalan ke kamar mandi membersihkan diri.

Untungnya Ibu mertuanya dan ayah mertuanya belum datang, jika tidak entah apa yang akan mereka lakukan padanya.

Jangankan berhubungan Seks dengan Hesty Lin, bahkan mereka saja melarangnya untuk mencium Hesty Lin.

Di dalam kamar mandi, Jazzy Hao masih merasa tidak percaya apa yang baru saja di alaminya barusan.

Hesty Lin adalah wanita yang sangat cantik yang di impikan banyak orang. Bahkan setelah menikahinya selama 3 tahun mereka tidak pernah melakukan apapun.

Kini siapa yang menduga Hesty Lin akan mengambil inisiatif padanya.

Membayangkan payudara besar dan lembut itu, Jazzy Hao merasa bergairah kembali. Tapi dia harus menahan itu karena sebentar lagi orang tua Hesty Lin akan pulang.

Dan benar saja, 30 menit kemudian Terry Lin datang terlebih dahulu dengan wajah yang sangat kusut.

Dengan suara keras dia berteriak pada Jazzy Hao, "Jazzy ambilkan air hangat untuk mencuci kakiku."

"Baik." Jazzy Hao Menjawab dengan patuh.

15 menit kemudian Robert juga datang dengan ekspresi yang terlihat sangat lelah.

Hanya saja dia tidak Berkata apapun dan langsung duduk di meja makan.

Rumah yang di tinggali oleh keluarga Hesty Lin tidak besar. Hanya ada 2 kamar tidur, ruangan tamu dengan sofa kecil lalu di sisi lain ada meja makan, sementara dapur satu area dengan kamar mandi dan Dapur rumah ini juga tidak terlalu besar.

Biasanya keluarga ini akan berdiskusi soal apapun di meja makan, Sementara Sofa itu hanya muat untuk 2 orang, dan di depan Sofa ada TV yang tidak terlalu besar.

. . .

Setelah mengambilkan Air hangat untuk Terry Lin, Jazzy Hao kembali ke dapur menyiapkan makan malam.

Sebelumnya Jazzy Hao membeli banyak jenis sayuran dan daging, jadi dia memasak lebih banyak menu kali ini.

Dia tau setelah bangun Hesty Lin pasti akan sangat lapar.

Satu persatu menu yang sudah dia masak di letakan di atas meja makan.

Ada daging sapi tumis, rebusan daging ayam, tumis jamur, kuah sup ikan, dan beberapa sayuran lain yang di masak bermacam-macam.

Tak lama berselang Hesty Lin juga bangun dengan tubuh yang tampak sangat kelelahan.

Lalu dia langsung berjalan ke kamar mandi dan mulai membersihkan tubuhnya. Dia merasa tubuhnya sangat lengket dan banyak lendir hingga membuatnya sedikit tidak nyaman.

Setelah melepas semua pakaiannya, Hesty Lin mengguyur tubuhnya dengan perasaan sedikit campur aduk. Dia merasa sedikit menyesal karena kehilangan keperawanan nya, juga merasa sedikit marah pada orang yang mengambil keperawanan nya adalah pria tidak berguna.

Tapi di sisi lain Dia juga menginginkan itu dari dalam hatinya, hanya saja dia selalu berusaha menahan keinginan itu.

Hesty Lin mencoba meraih ke arah selangkangannya yang ternyata masih memiliki bercak-bercak darah dan terasa sangat sakit.

Melihat Hesty Lin yang sangat lama di kamar mandi, Terry Lin Dan Robert juga sudah terbiasa.

Biasanya perempuan mandi akan memerlukan waktu yang lebih lama di bandingkan laki-laki, jadi mereka menunggu Hesty Lin di meja makan.

Setelah beberapa saat menunggu,akhirnya Hesty Lin keluar dari kamar mandi dengan kondisi sudah mengganti baju dan handuk yang melilit kepalanya.

"Ayo makan." Jazzy Hao berkata.

Hesty Lin hanya memperhatikan ekspresi datar tanpa menjawab kata-kata Jazzy Hao lalu dia duduk di meja makan.