NovelToon NovelToon
My Startling Destiny

My Startling Destiny

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis
Popularitas:79.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Arsy_La13

Kesalahan satu malam membuat Lany, gadis yang berprofesi sebagai cabin steward di salah satu kapal pesiar, setiap saat dihampiri kegelisahan karena takut kejadian itu diketahui oleh atasannya, yang bisa mengakibatkan pemulangan karena melanggar peraturan.

Belum lagi, bayang-bayang Andra, pria yang telah menghabiskan malam bersamanya begitu bersikeras ingin menikahi Lany dengan dalih ingin bertanggung jawab.

Masalah terbesar bukanlah saat ia dipecat dan melabuhkan pilihan menikah dengan Andra yang sudah seperti momok mengerikan bagi Lany. Andra mampu menemukannya, meski ke lubang semut sekalipun.

Namun, menikah dengan Andra tidaklah seburuk yang dibayangkan. Dia baik dan bisa membuatnya bahagia. Andra mengubah hidup menyedihkannya menjadi lebih berwarna.

Tetapi, masalah sesungguhnya adalah saat Lany tahu siapa Andra dan bagaimana keluarganya.


__

Ikuti Kisah AndraLany dalam “Takdiku Yang Mengejutkan”

Ya, Mengejutkan! Bahagia atau sedih itu seperti kejutan. Bisa muncul kapan saja tanpa aba-aba

❤️My Startling Destiny❤️

#Arsy_La13:-*

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arsy_La13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 34 [Kucing Pebinor]

“Ini kamu beneran nggak kerja?” tanya Andra sambil mengeratkan tangan Lany ke pinggangnya.

“Udah dibilangin nggak juga, masih aja banyak nanya!" Cebik Lany sambil memukul bahu Andra. Tanpa rasa canggung ia menyenderkan kepalanya di punggung lebar suaminya itu. Setiap waktu melalui hari dengan Andra membuat ia mulai terbiasa dengan keberadaan suaminya itu. Bahkan tak ada lagi rasa sungkan untuk melakukan kontak fisik dengannya..

“Aku mau cari sesuatu.."

“Kirain mau habisin waktu sama aku..!" Andra tersenyum sambil tangannya memencet tombol lampu sein kanan, lalu berbelok setelahnya.

Dimana sekitar hampir jam 9, motor matic berbadan besar yang mereka kendari itu baru saja masuk di area pertokoan PetShop Pigeon Cat. Tempat Lany mencari kucing peliharaan. Yang katanya untuk menemani Andra di rumah kalau dia sedang sendiri.

“Biar kamu nggak kesepian kalau aku lagi kerja!” Setelah melakukan pembayaran, Lany meraih keranjang kecil yang berisi kucing jenis anggora.

Andra hampir saja terkekeh saat mendengar ucapan Lany, namun urung sebab smbegitu banyak pengunjung di PetShop.

“Tapi maunya sama kamu, neng! Nggak mau sama kucing!” Andra berbisik tepat di telinga Lany, membuat gadis itu menepisi-nepis udara di sekitar telinganya yang masih terasa berdenging akibat bisikan suaminya.

“Dih, alay banget bang!" desis Lany dengan senyuman tertahan.

“Itu kucingnya cowok apa cewek?” tanya Andra serius sambil melirik pada keranjang kucing berwarna pink.

“Jantan!" ketus Lany tang menurutnya pertanyaan Andra tak ada yang benar satu pun. Ya iyalah, mana ada kucing cewek atau cowok, yang ada ya Betina or Jantan.

Andra pun hanya terkekeh menyadari pertanyaannya yang salah. Kini merekapun sudah berada di halaman parkir dan bersiap untuk pergi dari area PetShop dengan keranjang kucing yang ditaruh di depan.

“Nanti kamu harus rajin-rajin mandiin kucingnya. Terus jangan lupa kasih makan juga!" Seloroh Lany saat motor itu sudah melaju memecah jalan raya. Cuaca pagi itu sangat cerah hingga cahaya matahari begitu terik.

“Aku yang ngasih makan?”

“Ya siapa lagi, masa aku? Kan kamu yang di rumah..”

“Siip, Tuan Putri!.” Andra mengacungkan jempol ke arah wajah Lany yang bersandar di bahunya. Menelusupkan wajah bersembunyi di belakang punggung Andra, agar terhindar dari sengatan matahari.

Kini mereka tengah berada di persimpangan jalan sambil menunggu lampu merah berganti menjadi hijau.

“Mau langsung pulang atau mau mampir kemana dulu nih?” Kini lampu lalulintas itu sudah berubah. Para kendaraan pun kembali melanjutkan perjalanannya, termasuk Andra dan Lany. Motor itu terus melaju dengan kecepatan sedang. Bersiap menjelajahi kota kecil itu sesuai arahan dari Tuan Putri Lany.

“Ke taman kota aja, yuk! Cari jajanan, di sana adem kalau jam segini!”

“Taman kota yang di jalan Flamboyan ya?" Tanya Andra sambil membaca petunjuk arah di gugel maps. Ya, semenjak kejadian Lany menemukan Hp nya tadi pagi, dia jadi kelihatan lebih sering memegang hp. Tak seperti sebelumnya, dimana ia sama sekali tak pernah memegang benda tersebut. Entahlah, Lany pun dibuat bingung sendiri. Sejujurnya Lany begitu penasaran dan ingin tahu alasan di balik itu semua, namun ia pun terlalu enggan untuk mengajukan pertanyaan.

Motor itu pun melaju menuju titik biru yang ada pada layar Hp. Setelah beberapa menit kemudian, akhirya merekapun sampai di taman kota yang di tengahnya terletak bangunan dengan tulisan LibraryPark.

Pohon-pohon yang asri dan bunga-bunga tumbuh subur disekitaran taman yang di dalamnya cukup banyak wahana bermain.

“Beli makanan dulu yuk!" Lany melangkah menuju jejeran pedagang kaki lima “Jangan lupa bawa kucingnya!" teriak Lany pada Andra yang masi mencari tempat parkir.

“Beli apa neng?" tanya Andra saat Lany tengah antri, menunggu sampai ibu-ibu mengemas jajanan, sedangkan di tangan Lany sudah ada dua kantong kresek yang berisi dua mika rujak buah dan dua gelas minuman.

“Beli jalangkote!" Andra mengernyit heran melihat jajanan yang Lany sebut sebagai jalangkote itu.

“Itu Pastel, neng!” ucap Andra dengan setengah mengejek.

"Iya tahu, kue ini ada nama lainnya. Kan setiap daerah sebutannya lain-lain. Kalau di tempat kamu nyebutnya pastel, ya di sini jalangkote..! Indonesia tuh luas!"

Tak ingin berdebat, Andra pun hanya mengangguk sambil mengusap punggung Lany, seolah mengisyaratkan 'Sabar- sabar, jangan emosyoong!'

Setelah semua selesai mereka pun pergi mencari tempat untuk berteduh. Sesudah membeli sebuah tikar plastik. Keduanya memilih tempat tepat di bawah pepohonan yang menghadap langsung ke kolam ikan yang ada di tengah taman.

“Pelan-pelan, nanti kucing barunya mati!” Lany memukul Andra pelan saat dia tak sengaja meletakkan kucing dalam keranjang itu dengan kencang.

“Ya maaf, neng! Nggak sengaja." Andra menggaruk tengkuknya yang tidak gatal

“Ih, nyebelin banget! Itu kan baru di beli, kalau mati gimana?” Lany melirik kucing barunya yang menampakkan wajah sedih karena mungkin kaget terhentak di tanah. Oh, kucing yang banyak drama.

“Ya ampun Lan, nggak langsung mati juga kali. kucing nggak selemah itu, neng!”

“Bisa aja.."

“Lagian sama kucing aja di sayang, aku nggak.. ciri-ciri kucing pebinor nih kalo begini!” Gerutu Andra yang terlihat mencoba menghibur istrinya.

“Dih, mulutnya bang tolong di filter. Mana ada kucing pebinor! ahahha” Lany ikut terkekeh mendengar ucapan Andra.

Mereka pun menggelar tikar itu lalu duduk di sana, seperti orang kemping. kemudian menyusun jajanan dan minuman yang ada.

Lany dan Andra terlihat begitu romantis. Bahkan Lany terlihat sama sekali tak menolak saat Andra meminta untuk di suap. Ya, walaupun diawali dengan omelan, namun Lany tetap melakukannya sambil tersenyum.

“Suap dong, Aaaa..” Andra membuka mulutnya lebar-lebar.

“Manja banget sih, pakai tangan sendiri kenapa!" ketus Lany namun mulai menyodorkan rujak buah ke dalam mulut Andra.

“Gimana mau suap sendiri kalau kamu nyender kayak begini!" sarkas Andra pada Lany yang memang sejak tadi menjadikan Andra tempat bersandar, membuat pria itu harus bertumpu pada tangannya untuk menahan diri dan tubuh sang istri.

“Hehe, iya juga ya!" sambil tersenyum malu, Lany beranjak dari tubuh Andra.

“Kenapa bangun, neng? Udah, kayak tadi aja.."

“Nanti kamu capek!" gumam Lany sambil menseruput minumannya.

“Nggak apa kok, kalau nyaman udah kamu sandar lagi aja..” Lany pun kembali berandar seperti tadi. Karena memang ia selalu merasa nyaman setiap kali bersama Andra. Hanya saja, ia selalu tak bisa mengontrol diri jika ingin marah pada suaminya itu. Sungguh Andra yang malang.

Mereka pun terdiam sambil terus menatap suasan sekitar dan orang-orang yang ada di taman.

“Kalau lagi di taman gini, jadi ingat suasana waktu di central park." Lany menoleh pada Andra yang menatap lurus ke depan.

“Suasannya kayak pas pertama kali kita ngobrol serius. Aku ajak kamu nikah kamu iyain, eh taunya malah kabur.." Andra tersenyum sambil menatap Lany yang mulai mencebikkan bibirnya.

“Tapi bedanya, di centrak park spesies tanamannya lebih banyak dari di sini kan ya?" sambung Andra mencoba mengalihkan, ia tak ingin merusak suasana dengan merubah mood Lany.

Namun sepertinya Lany yang terlanjur kesal langsung memukul bahu Andra.

“Ya, siapa yang mau coba. Kita nggak saling kenal, terus tiba-tiba kamu ngajak nikah..”

“Tiba-tiba gimana? orang kita udah ngelakuin sesuatu yang......” Belum Andra menyelesaikan ucapannya, Lany sudah membekap mulutnya lebih dulu.

“Udah, jangan disebut lagi!" Wajah Lany terlihat memerah. Ia begitu malu jika membahas kejadian malam itu.

“Ngomong-ngomong soal central park, aku jadi rindu berlayar..” Seketika wajah Lany berubah sendu sambil bersandar di lutut Andra.

“Nanti kita berlayar lagi ya!" Andra mengarahkan tangannya mengelus puncak kepala Lany.

“Berlayar pakai apa? pakai perahu?" Ejek Lany sembari terkekeh dan tak henti-hentinya mengunyah namun Andra enggan menanggapi, ia lebib fokus pada pembahasannya sendiri.

“Eh, ngomong-ngomong soal berlayar. Berarti kejadiam malam itu udah Udah hampir sebulan ya..?" Sambil menatap Lany, tangan Andra terulur meraih minumannya.

“Tahu!, kejadian gitu nggak harus diingat kali, bang." sunggut Lany, Namun Andra sama sekali tak menghiraukan ucapannya, dengan terus membahas hal itu.

“Eh iya, udah sebulan aja nih. Nggak kerasa.." ujar Andra setelah melirik lock screen Hp nya

9:47

Tuesday, December 18

27°C : Sunny cloudy

“Ih apaan sih, pakai segala diingat tanggalnya. Ngak penting banget!" Cebik Lany saat tahu Andra benar-benar memastikan tanggalnya.

“Pentinglah Neng, itu tuh hari bersejarah buat kita. Awal mula kita dipertemukan takdir..”

“Takdir apanya? Aku aja nggak ingat sama sekali.” ujar lany sewot, sungguh ia dibuat kesal dengan Andra yang selalu mengingat sesuatu dengan sedetail itu.

“Aku ingat, soalnya aku catat..” Ujar Andra terkekeh sambil menampakkan layar memo dengan tulisan.

18 November 202X, Di Shympony Of The Seas. Pelayaran dari New Orleans ke New York.

Kena Virgin Effectnya cewek aneh.

^^^ABE (Alandra Bhakty Ervano)^^^

“Dih kurang kerjaan banget..” Wajah Lany bersemu merah, sudah seperti kepiting rebus melihat kenyataan ternyata Andra mencatat kejadian malam itu.

Sedangkan Andra, Ia justru menepuk-nepuk bahu Lany, entah kode macam apa itu.

“Kan udah sebulan nih, gimana? Ada tanda tanda nggak?" Lany menyerngit heran mendengar pertanyaan Andra

“Tanda apa?"

“Itu.." Andra menunjuk perut Lany, membuat Lany langsung menunduk sambil mengusap perutnya “Dia udah ada nggak? Kan udah sebulan, harusnya udah ada dong ya..,"

Plakk.. Bukannya menjawab, Lany langsung melayangkan pukulan ke bahu Andra “Ngaco!! Orang aku lagi halangan juga. Mana bisa ada dia, yang ada tuh be*rakk!" Lany terkekeh geli. merasa ucapannya terlalu jorok. Namun beruntungnya Andra sama sekali tidak ilfeel padanya. Pria itu justru masih membahas hal tadi.

“Loh kok bisa?”

“Ya, bisa lah.. emang kenapa? Kamu harap aku hamil?” tatap Lany nyalang, ia tahu betul apa yang diharapkan suaminya itu. Sungguh Andra si -cowok nyebelin-.

“Iya lah, bibit ku kan bibit unggul, harusnya sekali cetak udah bisa jadi dong!"

Tentu ucapan Andra itu berhasil membuat Lany geram setengah mati, Entah kenapa suaminya ini malah jadi orang yang super Percaya diri begini

“Unggul apanya?” Lany mendelik kesal "Buktinya aku masih aman, blleee” Ia menjulurkan lidahnya seperti anak kecil hanya untuk mengejek Andra.

“Itu sih akal-akalan kamu aja.. Pakai ngomong 'aku subur, kita harus nikah! Aku nggak mau anak ku tumbuh tanpa bapak, gimana kalau keluarga kamu tahu!' And blablabla..”

Andra tertawa terbahak bahak melihat Lany yang menirukan dirinya saat mengatakan semua bujukan saat mengajaknya menikah. Sungguh ia dibuat gemas dengan istrinya itu, ia selalu punya sisi lain yang bisa membuatnya terhibur.

“Gaya-gaya mau punya anak, kerja aja nggak. nanti dibiayainnya Pakai apa?” Lany mulai mengomel seperti ibu-ibu kang julid.

“Kan anak punya rejeki sendiri neng.."

“Ih, ngomong sama kamu memang nggak ada ujungnya, jawab mulu!" Cebik Lany sambil menyodorkan makanan ke mulut Andra, agar suaminya itu diam “Udah ah, bahas yang lain aja.."

“Eh ngomong-ngomong soal kerjaan, apa bos kamu nggak nyariin? kan kata kamu ambil cruise nowhere sebulaan dan Ini udah sebulan lebih. Kalau bos kamu marah gimana?"

“Nggak kok, Dia baik! Nggak mungkin marah."

“Ck, nah ini masalah juga nih!" Lany memutar mata malas

“Masalah apanya?" Tanya andra heran.

“Kalau kamu nggak kerja kerja, gimana balikin uang yang kamu pinjam buat nikah kemarin. Ih bikin pusing aja"

“Dia ngerti kok, kamu nggak usah pusing ya, soal itu biar aku yang pikirin..” Andra mengelus kepala Lany, berusaha meyakinkan jika semuanya akan baik-baik saja. Sungguh ia tak ingin jika Lany harus memikirkan masalah yang tak seharusnya.

Ya, meskipun begitu, pasti Lany tetap memikirkan semuanya. Suaminya seolah tak ingin berbagi kepadanya, dan tentu itu membuatnya merasa aneh dan bingung dengan sikap Andra yang seperti ini. Dia seolah menutup diri. Sebab setiap kali Lany membahasa hal yang menyangkut kehidupan Andra, maka saar itu juga ia selalu berusaha mengalihkan. Contohnya seperti ini. Ah, sungguh Andra begitu misterius. Haruskah ia memberikan julukan tambahan pada suaminya itu. Hmmnt.

1
Andariya 💖
lany kamu ini yg sabar ya, Andra ada bersama kamu 👍😘
Tuti Hayuningtyas: lanjuuuuuut teruuuuus thooooooooor
total 1 replies
Andariya 💖
rivak, tertangkap...wah rasakan itu hukuman buat kamu val😅😅
Andariya 💖
tetap setia dan menunggu kisah lany dan Andra selanjutnya ☺️🤗
Andariya 💖
lany, yg sabar ya 😂
Elisabeth Ratna Susanti
sip 👍
Ghina Novita
Alhamdulillah up juga 🤗
semoga Lany dan Andra selalu bahagia 🤗
Elisabeth Ratna Susanti
mampir lagi di karya keren ini 😍
Ghina Novita
tambah seru
Rival menikah dengan Riana aja
Ghina Novita
Alhamdulillah up lagi..
lanjut terus kak 💪🤗
Ghina Novita: kembali kasih 🤗🥰
Arsy-Khalid: Iya kak, Alhamdulillah 🥰
makasih masih mau lanjut baca🥰
total 2 replies
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Makin Seru Kk
Rival pantas mendapatkan bogam
Rival hrs menikah dgn Rihana
Ry Benci Pakpol Mampit
Adila Ardani
adu Gusti akhirnya up juga, hampir lupa sama alur ceritanya.. kasian lany udh tinggal aja di apartemen lany dari pada tinggal sama mertua yg tdk mau menerima keadaan mu
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠
Hwaiting Ya Kk
Rasa udh 1 tahun novel ini Gak Up
Ry Benci Pakpol Mampir
🌻⃟MbaK_KuNt!🌞⃠: Setiap manusia yg hidup pasti punya masalah tersendiri Kk
Jd Kk harus semangat dan melewati semuanya
Kk pasti bisa melewati semuanya
Kk Author tanpa Outline yg hilang pasti bs melanjutkan Alur novel ini
Arsy-Khalid: Makasih Ry💜
iya nih Ry, akhir² ini banyak masalah dan gak bisa up, lebih lagi outline novel ini hilang 😭
total 2 replies
Lia Aja
tetap lanjut donk
Sun_Lee
ahhh kenapa harus balik ke rumah keluarga Antara sih. aku jadi sedih😪
Adila Ardani
udh enak tinggal di apartemen malah balik lg kerumah neraka itu lg si andranya lg ni nga benar,,udh tau keluarganya nga suka sama lany yg ada nanti lany setres
Andariya 💖
Andra..Andra jadwal kamu padat banget ya 👍💖
Andariya 💖
wah.mlany jadi serba salah nih..kasihan banget neng..yg sabar ya👍👍😘
Andariya 💖
vote buat adiiku 😘😘😘😘
Ary Cantora
gimana mau betah dirumah sama orang macam situ bertiga
Rhesinta Saipul
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!