Zilla Story

Tiba tiba ayah bicara dan mengagetkan lamunanku.

Ayah : " sabar ikhlas soal anak perempuan memang hak ayahnya tapi kalau laki laki itu hak ibunya.suatu saat kalau sudah besar pasti dia akan mengerti ngikutin aja alur nya seperti air mengalir .paham nak.

Zilla :" paham ayah tapi susah yah 🥺." aku jawab dengan mata berkaca-kaca.

Ayah " yang memang susah tapi nanti juga terbiasa nak ikhlas kan saja semua urusan dunia kepada tuhan..jadilah lebih baik dari yang kemarin siap nak?"

Zilla : " siap ayah. insyaallah saya usahakan".

Ayah :" harus dong buktikan pada mereka semua kamu itu lebih baik dan lebih segalanya."

Zilla :" ok ayah,ayo yah kita pulang".

ayah :" ayo ."

dan beranjak dari sana langsung naik motor dan berlenggang membelah motor mobil yang berlalu lalang ..memang sangat ramai dikota P ini..tak terasa kami berkendara sudah satu jam setengah akhirnya kita sampai dirumah..karna aku sudah ambil akta cerai.saat sebelum ketemu Yanto..

Aku bergegas mandi langsung pergi tidur karna saking capeknya aku tiba tiba sudah tertidur saja sampai sore hari..aku sampai gak sholat Zuhur..pas dengan waktu aku pulang sampai rumah.lalu beranjak dari tempat tidur menuju tempat wudhu untuk sholat ashar.setelah melakukan sholat ashar aku pergi keluar duduk diteras depan rumah ...karna memang aku tidak punya kerjaan.

Tiba tiba...

Mbak Mia :" Zilla mau gak kamu kerja di laundryku cuman gosok aja kalau nyuci itu aku?mau tidak?"

Zilla :" Alhamdulillah mau MBK !!".

MBK Mia : " oh ok ok besok mulai kerjanya kalau rame aku kasih bonus ."

Zilla :" siap siap MBK ."

MBK Mia " ok."

lalu MBK Mia berlalu pergi menuju rumahnya sendiri mbak Mia ini punya usaha laundry tapi,karyawannya yang kemarin ke jepang .jadi dia kalau bisa ada yang Deket sini kenapa nggak. Begitu katanya.saat aku bilang ayah aku mau kerja dilaundry MBK Mia , malah ayah marah marah.gak tau apa sebabnya. Aku juga bingung akhirnya kami bertengkar pendapat dengan ayah.karna aku tidak suka dikekang kerja pun didepan rumah bukan jauh namanya uang ya dicari tidak datang sendiri aneh Ayah ini kadang pendapat dari mana coba uang bisa datang sendiri yang penting kan kita usaha dan doa sisanya serahkan sama Allah SWT kan ..hadeh kalau begini caranya aku bingung.

Gara gara ini MBK Mia dan suaminya bertengkar dan mendengar semua apa yang ayah bicarakan tadi dan aku ngomong sama MBK Mia kalau aku tidak bisa dilarang bapak MBK begitu pergi dari rumah aku gak mau dijodohkan dengan orang seperti itu.aku menjual semua perhiasanku,dan semua baju lalu akte nikah dll aku bawa karna aku punya firasat akan menikah.gak taunya jodohku ketemu dibus dia tetangga desa sebelah..aku ikut dia memang aku kenal dengan dia saat pulang kemarin dan ja Hian berangkat hari ini.dan bener saja saat saya sampai setempat saudara ibunya dikota SP ...kartu ku semua aku buang .aku juga perlu mencari pengalaman ku diluar sana.

Aku numpang dirumah pakde nya sampai kami dinikahkan karna memang waktu pergi saat itu ada CORONA jadi susah ngurus pernikahan dan akhirnya aku resmi nikah siri.tapi saat sudah pulang ke rumah ayahku aku langsung dinikahkan ulang secara negara.

Selesai nikah bener aku diusir mbokdenya suamiku.lalu kami tinggal ditempat yang akan kita kerjakan dikebun itu tempat nya jauh sekali dan bahkan sangat jauh dari dusun apalagi pasar.perjalanannya sampai 5 jam ...akhirnya kita sampai ditempat gubuk reyot bahkan atap nya itu dari seng rusak kalau kena hujan bunyinya nyaring sekali.

Kami bahu membahu membersihkan dan memperbaiki pondok agar layak ditempat pondok nya memang ada tangga nya jadi tidurnya diatas masaknya dibawah.tidak lupa aku buat kan mereka semua kopi.setelah itu aku nyari kayu bakar..dipondok sinyal full..meskipun jauh dari jalan raya dan dusun bahkan pasar tapi kalau malam suara mobil berlalulalang. terdengar sampai pondok, Saat aku sampai pondok tinggal suamiku saja pakde sama Alif sudah tidak ada disitu katanya sudah pulang..suamiku namanya Ludfi kalau Alif itu menantu pakde.

Zilla : " mas pak de sama Alif kemana ?."

Mas lud : " pulang dek ...katanya takut kemalaman..?!".

Zilla :" oh gitu ya mas .terus kita mandi sama ngambil airnya gimana mas.? " tanyaku pada suami.

Mas Lud :" ayo disitu ada sumur perkiraan ku dalamnya 4 meter.bawa sekalian galonnya nanti buat masak rebus air dan buat cuci piring dek."

Zilla :" iya mas..tapi nanti mas yang ngangkat ya." dengan wajah memelas dan cemberut.membuat suamiku gemas."

aku tidak kaget saat aku bekerja panas panasan dikebun yang tidak ada aupannya.makannya kulitku lama kelamaan menghitam apa lagi mukaku belang banget.

Mas Lud :" iya dek nanti yang ngangkat ..kamu tenang aja yang penting isi galon air nya biar mas nanti yang ngangkat Hem." berbicara lembut sambil usap usap kepalaku dengan sayang .

Zilla :" iya mas ". jawabku dengan senyum manis andalan ku.

Mas Lud :" cantik & manis istri ku." hehe ."

Zilla :" ya dong mas tapi kulitku sudah mulai menghitam mas nanti aku jelek bagaimana.. kelihatan tua malah nanti." aku berbicara sambil cemberut.

Mas Lud :" aku mencintai dang menyayangimu apa adanya dek bukan karna kamu cantik bukan karna kamu putih..saat kamu cerita kehidupan aku merasakan bagaimana sakitmu disitulah aku memiliki timbul perasaan memiliki dan melindungimu sayang bukan karna kasihan atau apapun itu kamu segalanya bagiku meskipun kamu janda anak satu tidak masalah kamu janda tapi kamu bisa menjaga kehormatan mu baik sayang tetap lah jujur dalam segala hal sayang itulah yang aku sukai darimu.kalau kita memang sama sama orang tidak punya kita sama sama berjuang dan berproses sayang mau kan Hem??".

Aku terharu dengan suamiku.aku memandangnya dengan mata berlaku merasa dihargai disayangi..inilah yang aku inginkan ketenangan dan kenyamanan dalam dekapan suamiku.alhamdulillahnya allah memberikan kejutan yang bahagia ini dengan rasa sakit yang amat dahulu sekarang aku mengerti dan aku menikmati hasil dari kesabaran dan ketangguhan ku dalam berproses.padahal aku tidak berpikiran kalau aku mau menikah tapi tidak disangka sangka aku menikah secepat ini. Tapi aku percaya akan semua takdir aku serahkan semua hidupbdan matiku pada sang maha kuasa kehidupan aku hanya menjalani semampu dan sebisa ku."