Perjalanan karir seorang penyanyi terkenal bernama Nabil...
Tapi kisah cintanya tidak semudah perjalanan karirnya...
Kisah Cinta Nabil dan Ritha harus mengalami kerumitan saat Nabil bertemu dengan Resa dan Nadya...
Ritha, Cinta pertama Nabil yang jauh disana karena harus melanjutkan pendidikan di pesantren.
Kemudian Nabil Bertemu Resa yang satu sekolah dengannya, Resa juga adalah anak dari sahabat ayahnya dan kedua orangtuanya berharap mereka berjodoh.
Dan Juga kehadiran Nadya wanita cantik yang sangat berjasa dalam perjalanan karir Nabil. Nabil ingin selalu ada untuk Nadya yang selalu kesepian karena kurang perhatian semenjak kedua orangtuanya berpisah..
Siapakah yang akan Nabil pilih di akhir kisah cintanya?, Perjuangan Nabil tidak mudah karena harus menjaga hati ketiga perempuan yang dia cintai..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tresna Agung Gumelar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penampilan Pertama di Kafe
Aku pun hendak pamitan kepada Nadya soalnya waktu sudah mau siang biar aku bisa pulang kerumah dan istirahat untuk mempersiapkan penampilanku nanti malam.
"Nad? Kalo begitu aku pamit pulang dulu ya, udah mau siang juga biar aku siap-siap buat nanti malam."
"Oh, yaudah kalo gitu, tunggu-tunggu sebentar ini ada uang bensin, rumahmu kan lumayan jauh dari sini."
"Aku kan belum mulai Nad kerja disini baru nanti malem."
"Nggak papa, ini ambil aja sekalian buat uang jalan nanti malam, Terima ya awas aja kalo gamau nerima!(Dengan mata cantiknya yang sedikit melotot walaupun bercanda).
Hmmm belum juga apa-apa aku udah dapet uang jalan aja, tapi nggak papa lah mungkin Nadya orangnya memang baik dan perhatian.
"Yaudah aku Terima ya, makasih banyak Nad."
"Iya Nabil sama-sama- kamu hati-hati pulangnya ya!"
"Iya Nad, kamu ga pulang juga?"
"Enggak, manti aku mau ke lantai atas dulu ke mes yang ada diatas itu tuh! aku ada sedikit keperluan sama karyawan disini."
Diatas kafe itu ada beberapa kamar dan balkon , dari bawah pun kelihatan ada sekitar 4 kamar, dan Nadya juga tadi sempat cerita, kalo aku kemalaman bisa nginep di situ bareng karyawannya.
"Hmmm, yaudah kalo gitu aku duluan ya Nad, assalamu'alaikum."
"Waalaikumussalam Bil. Dahhh."
"Dah Nad."
Aku pun menancap gas motorku ditengah cuaca yang lumayan panas menjelang siang ini. Mudah-mudahan sore dan malam ini cerah nggak hujan, sehingga suasana kafe nanti penuh dengan pengunjung. Amiiinnn.
Sesampainya dirumah, di bangku teras rumah ada Bapak & ibu yang sedang mengobrol, kadang aku suka berfikir gimana ya kalo aku sudah dewasa nanti terus menikah, terus aku harus ninggalin mereka jauh seperti kakaku karena keadaan, hmmm nggak bakalan tega kayanya aku kalo seperti kakaku, ah tapi kan lagian aku laki-laki Istriku nanti pasti ikut kemanapun aku pergi.
Hmmm apaan sih aku ini kadang suka mikir kejauhan, umur saja baru segini sudah berpikir sejauh itu.
Aku langsung masuk dan salim sama kedua orang tuaku,
"Gimana Bil jadi?" Tanya ibuku.
"Oh iya jadi Bu, pak, nanti malem aku udah bisa tampil."
"Syukur atuh Alhamdulillah nak, yaudah skrg masuk, istirahat sana cuci muka, sampe kucel gitu kamu kepanasan."
"Heheh iya Bu, Pak."
Aku pun masuk, Cuci muka & langsung rebahan dikamar.
Aku membuka HP dan ku cek e-mail yang masih belum ada kotak masuk didalamnya.
Tapi aku tetap mengabari Ritha, dan aku Ceritakan yang aku alami sekarang.
Tha, Assalamu'alaikum, mudah-mudahan kabarmu sehat terus ya, aku tulis email ini sambil memegang sobekan kertas tulisanmu ini Tha, tulisanmu ini selalu kubawa kemanapun aku pergi biar selalu terus menemaniku, aku kangeeeeeennnn banget sama kamu, oh iya, hari ini aku dapat kabar baik, aku sudah mulai dapat job nyanyi di kafe sepupu temenku di daerah Cibadak, seminggu sih 3 kali.
Aku yakin apa yang kamu bilang dulu aku pasti bisa kalo aku terus belajar dan semangat, semuanya pasti bisa aku capai.
Makasih ya Tha selama ini kamu selalu jadi inspirasi dan semangat buat aku, walaupun aku nggak tahu kamu dimana dan lagi ngapain, aku yakin kamu pun disana inget sama aku, aku sayaaaaaangggg banget sama kamu Tha.
Cepat balas ya sayang email ku ini, aku selalu setia menunggu semua ini
Assalamu'alaikum Tha."
Mataku selalu berkaca-kaca bila menulis pesan kepada Ritha. Aku selalu bertanya-tanya kapan, kapan, kapan,dan kapan dapat kabar darinya, walaupun hanya sekedar kabar itu pasti akan sangat membuatku tenang dan menjadi obat buat rinduku ini.
Sore pun tiba, sehabis tidur siang aku mempersiapkan beberapa barang yang aku perlukan seperti baju, sepatu dan lain-lain. agar penampilanku nanti rapi dan disukai banyak orang.
Jam sudah menunjuk ke arah 18:15. Setelah shalat magrib di mesjid, aku langsung cepat pulang dan makan malam , jam 18:30 aku berangkat izin bapak dan ibu, dan tepat jam 18:55 aku sampai di lokasi.
Saat sampai di lokasi, aku di sambut Nadya Yang sudah menungguku di meja kafe paling depan sendirian, kafe juga sudah sedikit ramai, mungkin karena malam minggu banyak anak muda datang kesini.
"Assalamu'alaikum."
"Waalaikum salam. Hai Bil, kamu langsung siap-siap gih sana, acaranya sih biasanya jam 19:30, tapi sebelum itu kita suka check sound dulu Bil, ayo aku antar keatas yuk, biar kamu simpen tas terus ganti baju ya."
"Oh iya ayo, makasih Nad, tapi aku mau izin shalat isya dulu ya nanti sebentar, kayanya sebentar lg juga adzan. Gapapa kan?"
"Ohh bagus itu, hebat kamu apa-apa harus tepat waktu ya."
"Heheh ya gitu deh Nad."
Sesampainya diatas aku dikenalkan dengan beberapa karyawan yang ada di situ dan disuruh gabung.
"Oh iya Bil, aku lupa ya kasih kamu list lagu yang biasa dinyanyiin disini, maaf ya, tapi lagu disini lagu biasa ko Bil, kalo kamu update musik pasti kamu hapal, tapi aku yakin kamu tau ko, ini aku kirim ya ke hpmu list nya."
"Iya Nad aku juga waktu itu lupa nanya maaf, yaudah coba aku lihat sebentar."
Dan setelah aku lihat memang lagu-lagu biasa yang sering aku nyanyiin sih. Ada lagu pop lokal, luar, dan ada lagu-lagu lawas juga yang suka dinyanyiin bapak sama ibu dirumah.
"Hmmm. Kalo ini sih kayanya aku bisa Nad hafal semua insyaallah, soalnya sering aku nyanyiin juga."
"Hmmm syukur deh kalo gitu. Aku jadi tenang, yaudah aku tunggu kamu di bawah ya nanti kalo semuanya udah selesai dan kamu udah siap, kamu langsung ke panggung aja, jangan sungkan ya Bil."
"Iya Nad, siap, nanti aku nyusul ya."
"Ok Bil."
Aku pun pergi ke kamar mandi untuk wudhu & sholat disini, soalnya adzan pun sudah berkumandang,
Setelah itu aku ganti baju, disini aku pakai blazer biru dongker dengan daleman kaos hitam, celana chino hitam dan sepatu Adidas classic warna putih. Ku semprot minyak wangi & olesan pomade di rambutku.
Setelah selesai dan sudah siap, aku langsung menuju ke arah panggung menemui Nadya yang kulihat sedang duduk dibelakang panggung, sedangkan personil lainnya sedang check sound.
Nadya juga sudah melihatku dari kejauhan dan aku langsung menghampirinya.
Disini aku merasa sedikit aneh, kenapa Nadya memandangku seperti memandang orang yang tidak kenal dan seperti melamun, aku mencoba menegurnya sambil melambai-lambaikan tanganku di depan wajahnya.
"Hei Nad, Nad"
Dia pun sedikit kaget, dan mencoba seperti biasa.
"Eh iya iya Bil maaf, ya ampun pangling banget aku sama kamu, keren banget, ganteng."
"Ah kamu, perasaan aku sama aja kaya tadi pas dateng kesini."
"Enggak Bil, beda lah aku kan baru liat kamu rapi kaya gini."
"Hmmm dasar."
Kemudian Nadya langsung mengenalkanku dengan personil lainnya.
Singkat cerita acara pun dimulai dengan sedikit kata-kata pembukaan dari Nadya.
Di sini Nadya nyanyi duluan sekitar tiga lagu, katanya biar aku tau keadaan disini dan biar aku ga terlalu tegang nanti.
Disaat dia sedang nyanyi ternyata suaranya bagus sekali, suara rendah dan suara tingginya membuat bulu kuduk merinding. Gak nyangka aku sebelumnya, aku yakin dia bakal terkenal kalo punya lagu sendiri.
Tapi di saat dia bernyanyi aku selalu merasa aneh kenapa dia sering menengok ke arahku, dan sering kasih senyuman yang rasanya beda dan aneh buatku, dia pun kadang menatapku bengong seperti tadi, jujur aku sedikit bingung.
Tapi aku nggak mau mikir ke jauhan dan kepedean, aku di sini niat kerja da cari pengalaman, bukan untuk yang lain-lain.
Aku pun dapat giliran nyanyi, aku menyanyi 3 lagu juga bergiliran sama Nadya, dan tanpa disangka banyak pengunjung yang Applause atas penampilanku, mungkin karena suaraku tinggi dan merdu, kafe juga terlihat semakin ramai.
Aku dan Nadya sempat duet dan pengunjung pun semakin suka dan tepuk tangan, Kadang aku dan Nadya duet sama pengunjung juga dan dapat saweran lumayan banyak malam ini.
Tak terasa waktu sudah menunjuk jam 11 malam, acara sudah selesai dan kafe juga sebentar lagi mau tutup, tinggal tersisa beberapa pengunjung..
Aku puas banget malam ini, bisa menunjukkan penampilan terbaikku,
Selesai dari itu Nadya menghampiriku. dibelakang panggung.
"Bil, kamu nggak usah pulang ya malam ini, kamu nginep aja di sini bilang dan izin sama orang tuamu, aku khawatir kalo kamu pulang jam segini."
Rumahku dari kafe itu memang lumayan jauh, terus juga aku harus melewati perkebunan sawit dan karet yang sangat sepi dan gelap.
"Iya Nad aku juga nggak berani sih kayanya kalo pulang sendiri, yaudah aku telfon orang dirumah dulu ya."
"Ok Bil, silakan!"
Aku langsung menelfon orang tuaku dan mereka mengizinkanku untuk bermalam disini. tapi besok jangan siang-siang katanya kalo pulang.
Hmm nggak papa lah. Segini juga aku udah tenang jadinya.
Waktu pun menunjukkan pukul 23:30 aku sudah selesai bersih-bersih ganti baju untuk tidur, aku hanya memakai kaos polos dan celana training.
Aku hendak melihat ke bawah tapi nampaknya kafe sudah sepi dan tutup, karyawan juga sudah di mes semua.
Tapi tiba-tiba terlihat dari arah gerbang masuk Nadya datang kembali. dia sudah ganti pakaian juga memakai baju tidur piyama berwarna pink, dia menengok ke arah atas dan melihatku, kemudian dia melambaikan tangan dan menyuruhku untuk ke bawah menemuinya.
Akupun langsung menghampirinya.
"Kamu belum pulang Nad?"
"Udah tadi, tapi sengaja kesini lagi aku mau ketemu kamu, sekalian kasih bagian kamu Bil buat malam ini. Terima ya!"
"Hmm padahal besok juga gapapa Nad. Tapi Yaudah deh aku Terima ya makasih sebelumnya."
Nadya menyerahkan amplop kecil berwarna coklat yang isinya uang tapi aku nggak tau berapa, aku langsung memasukkan ke dalam kantong celana training ku.
"Iya Bil sama-sama, oh iya kamu sudah ngantuk belum Bil?"
"Belum Nad habis cuci muka malah jadi seger mukaku."
"Kalo gitu mau ga temenin aku di sini ngobrol-ngobrol gitu, soalnya di rumah juga aku bingung mau ngapain dan belum ngantuk juga."
"Memang kamu ga dicariin nanti?"
"Ah orang tuaku mana peduli, papaku lagi di luar kota, papa sama mamaku udah cerai pas aku masih SMP. Aku ikut papaku dari waktu itu, soalnya aku lebih nyaman sama papa, Jadi aku dirumah hanya sendiri, hanya ada bibi dirumah. Hmmm maaf ya jadi curhat."
"Hmmm gitu ya maaf deh nggak tahu soalnya, iya gapapa Nad santai aja sama aku."
"Iya Bil nggak papa ko, mama ku juga sudah nikah lagi, jadi aku benci banget sama mamaku, ketemu aja aku udah males."
"Hmm sabar ya Nad."
Aku bingung harus gimana, kenapa dia jadi tiba-tiba curhat kaya gini tentang keluarganya,? aku takut salah ngomong kalo jawab kepanjangan.
"Hmm udahlah Bil, nanti aku curhat kemana-mana, kita bahas yg lain aja ya."
"Hehe iya, tapi Padahal gapapa Nad, aku juga ga kenapa-kenapa ko."
"Ah kapan-kapan aja deh Bil, kita juga baru kenal, nanti kamu nggak nyaman kalo ngobrol sama aku lagi."
"Ahh aku nggak kaya gitu ko, tenang aja kalo kamu mau curhat sok aja, kapan pun aku pasti dengerin."
"Ah bener nih, berarti aku boleh dong sering-sering hubungin kamu buat curhat?"
Kenapa ya perasaanku jadi nggak enak gini, kayanya Nadya punya maksud lain deh, memangnya dia nggak punya temen gitu masa harus ke aku yang baru dia kenal. Hmmmm.
Aku pun coba mengalihkan pembicaraan ini.
"Terserah kamu Nad ah. Eh, Btw tadi suara kamu bagus banget loh, aku baru dengerin suara cewek nyanyi langsung di depanku sebagus itu, bulu kuduk ku aja merinding tadi dengernya."
"Ah masaa sih? lebay ah kamu."
"Serius Nadya beneran."
"Hmmm. Dari kecil aku emang suka nyanyi Bil, mungkin kalo bagus turunan dari mamaku. Soalnya mamaku juga suaranya bagus, tapi dia hobinya lagu daerah, kaya nyinden gitu, dia juga guru kesenian Di beberapa SMA."
"Oh gitu ya, pantesan aja bagus banget. Oh iya Nad, kayanya kamu kalo punya lagu sendiri pasti terkenal deh, soalnya aku liat suaramu unik sih beda sendiri."
"Pengen sih Bil aku juga sempet kepikiran kesitu, mungkin suatu hari nanti. Usiaku juga masih 17, masih harus banyak pengalaman"
"Hmm gitu ya."
"Tapi kan bikin lagu juga susah Bil, aku mana bisa, main musik aja aku nggak terlalu mahir, aku juga belum pernah kenal sama orang yang bisa bikin lagu gitu."
"Kalo aku coba bikinin lagu buat kamu boleh ga kira-kira?. Aku ada sih lagu beberapa, soalnya aku hobi ngarang lagu sejak SMP, tapi nggak tahu enak nggak tahu enggak kalo di denger sama orang lain"
"Wah serius nih, mana coba mana aku lihat, kamu ada rekamannya gitu ga? Penasaran aku."
"Ada nih ada sebentar, aku rekam pake gitar doang sih ini, tapi jangan di ketawain ya!"
Nadya pun mendengarkan beberapa laguku, dia mendengarkan sambil ngangguk-ngangguk, di situ ada sekitar 6 lagu, aku juga nggak tahu dia bakal suka atau enggak, soalnya kata Dendra sih lagu-laguku enak, tapi nggak tahu kalo Nadya yang denger.
Dan setelah itu.
"Bil Bil, ini bener lagu-lagu kamu yang bikin?"
"Iya lah Nad bener, nggak enak ya?"
"Sumpah, enak loh Bil semuanya, gak nyangka aku sama kamu."
"Masa sih Nad serius?"
"Iya Bil masa aku bohong."
"Aku bikin lagu-lagu itu sengaja buat Bandku nanti, tapi aku juga punya cita-cita jadi pencipta lagu gitu Nad, aku pengen bisa bikin penyanyi biasa jadi terkenal karena laguku. Nah pas denger suaramu tadi, aku suka banget terus pengen gitu bikinin lagu buat kamu."
"Yang bener Bil? Kamu sampe se excited itu sama aku? Aku sih mau banget,, yuk kita coba yuk. Kapan nih kapan?"
"Beneran Nad aku serius, ya kapan-kapannya sih terserah kamu, kita juga harus latihan dulu kan."
"Yaudah minggu depan aja gimana? kamu kan libur tuh hari minggu."
"Hmmm bisa aja sih, nanti aku kabarin lagi deh ya."
"Oke Bil tapi aku suka lagu yang ini deh yang bentar, bentar, nah yang ini yang judulnya dilema, aku boleh minta ya rekamannya biar aku hafalin jadi minggu depan enak deh latihannya."
"Yang mana aja terserah Nad, tapi emang cocok sih kayanya yang itu, yaudah sini aku kirimin."
Setelah mengirimkan lagu, kami pun terus mengobrol, sangat cair suasana malam itu walaupun aku baru kenal dengan Nadya.
Dan aku pikir dia orangnya baik, asik, perhatian, sampai tak sadar akupun jadi betah ngobrol sama dia sampai aku lupa yang namanya ngantuk, waktu pun sudah menunjukkan pukul 01.00.
Tak terasa memang waktu malam ini.
"Lah udah jam satu aja Bil udah pagi, ga kerasa yaa."
"Oh iya ya gak kerasa banget."
"Kamu tidur sana besok kesiangan coba bangunnya, maaf ya kamu jadi begadang gini, padahal kamu pasti capek banget."
"Nggak ko Nad, lagian besok juga aku libur ini."
"Tapi aku mau minta tolong, anterin aku pulang dulu ya Bil ke belakang. Soalnya walaupun deket, di belakang agak gelap dan sepi juga pasti, mau kan Bil? Deket kok."
"Iya ayo aku anterin biar aku tau juga Nad rumah kamu dimana."
"Emangnya kalo tau rumah aku mau apa? Mau ngapelin aku ya? Hehe becanda piss"
Sambil mengangkat dua jari
"Salah ngomong deh aku, maksudnya kalo aku ada perlu terus kamu ga ada di sini, aku kan bisa samperin ke rumah kamu, gitu maksudnya."
"Tenang tenang bil becanda ko udah gausah tegang gitu. Ayo Bil jalan sekarang yuk, nanti aku minta tolong kunci ya gerbang kafenya ya terus kamu tidur. Oke."
"Hmmm oke deh."
Memang Nadya ini sering memancing obrolan ke arah situ, tapi aku selalu cuekin dan alihin ke yang lain, karena aku nggak mau terjadi hal yang aneh-aneh kalau aku ladenin, walau sekalipun itu beneran bercanda.
Aku pun mengantar Nadya sampai depan rumahnya, rumahnya sangat besar walaupun lokasinya berada di dalam, ada tiga lantai aku lihat dari luar ada dua mobil juga dirumahnya, maklum sih aku denger Bapaknya ini punya usaha kafe dan restoran dimana-mana, bahkan diluar kota.
"Oke Bil ini rumahku, jadi kalo mau ngapel kesini ya! hehe."
"Ah kamu Nad, bercanda terus, udah sana masuk ah!"
Pas Nadya mau masuk, Tiba-tiba saja tanganku tak sengaja menyentuh tangannya Nadya, tapi dia malah memegang tanganku oleh kedua tangannya, padahal aku ga bermaksud kaya gitu.
"Bil, makasih ya buat malam ini, kamu sudah sangat menghiburku, aku happy banget malem ini."
"Hmmm. Iya Nad sama-sama aku juga makasih buat semuanya."
Aku pun segera melepaskan tangannya karena benar-benar aku nggak bermaksud sama sekali.
"Yaudah Nad aku balik ya, Assalamu'alaikum"
"Iya Bil, dah waalaikum salam "
Aku langsung lari karena memang gelap jalan disitu dan sangat sepi sekali, aku langsung kunci gerbang dan masuk ke kamar mess, kulihat semuanya sudah pada tidur mungkin karena capek juga mereka, soalnya hari ini kafe penuh sekali sama pengunjung.
Di sini aku langsung mengambil sobekan kertas tulisan Ritha yang aku simpan di kantong bersama amplop yang tadi dikasih Nadya, karena aku merasa bersalah sudah sampai sedekat itu dengan Nadya, yang buat aku kepikiran pas memegang tangannya Nadya, soalnya aku nggak pernah seperti itu, hanya sekali pas waktu perpisahan sama Ritha dulu.
Makanya yang aku rasakan tadi degdegan, terus seperti ada yang aneh sama hatiku tadi.
Aku nggak boleh terjebak nggak boleh, disini cuma karirku yang aku pikirin, nggak boleh ada yang lain.
Saat aku mau tidur tiba-tiba ada notif WA dari Nadya
"Bil, sekali lagi makasih ya buat semuanya, selamat tidur Bil, semoga mimpi indah ya."
Aku nggak tahu harus bagaimana, kalau aku cuekin pun aku nggak mungkin soalnya aku kerja sama dia.
Jadi sempet nyesel tadi aku nawarin lagu sama dia, nanti pasti bakalan lebih jauh lagi, aku harus gimana? Aku merasa bersalah banget sama Ritha.
mampir di ceritaku judulnya "Istri Rahasia Tuan Muda" semoga suka❤️