NovelToon NovelToon
Dia Milikku!

Dia Milikku!

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Pelakor / Mata-mata/Agen
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nur Anis

Karena pekerjaannya, Alin terpaksa menghilang, meninggalkan sebentar pria yang dicintai.

Anjar, cukup stres memikirkan kemana perginya sang pujaan hati, ditambah seorang wanita terus mengejarnya akibat rencana perjodohan keluarga.

Apakah keduanya bisa bersatu kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Anis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Happy Wedding

Hari ini pernikahan Anjar dan Alin dilaksanakan. Hari bahagia bagi keluarga besar kedua belah pihak. Kemarin sore kedua orang tua Alin tiba dari China bersama orang tua Fircila, istri sepupu Anjar. Kedatangan merak disambut langsung oleh Mama Hesti.

Tamu undangan sudah mulai berdatangan, merak berasal dari kalangan pembisnis. Rata-rata mereka tamu dari keluarga besar Anjar, mengingat mereka memiliki perusahaan masing-masing.

Lokasi pernikahan diadakan di hotel berbintang lima yang letaknya juga pinggir pantai, ini masih salah satu usaha Anjar. Pemandangan disekitar sangat menakjubkan sehingga tamu undangan tidak hanya berkumpul di dalam hotel saja.

Dekorasi pada acara ini juga berkelas dengan warna palet berwarna emas juga putih. Dekorasi bunga segar tersusun indah, lampu kristal ikut menghiasi ruangan dan aksesoris tambahan yang memberikan kesan mewah namun tidak berlebihan.

Suasana tampak sangat menyenangkan karena penuh kehangatan. Tamu yang datang merasa disambut dengan baik dan interaksi dari tuan rumah sangat ramah.

Anjar menggenggam erat tangan Alin yang kini sudah resmi menjadi istrinya. Wajah bahagia terus terpancar dari raut pasangan pengantin itu.

"Kau terlihat lebih cantik dari biasanya." bisik Anjar pada Alin.

Bagaimanapun tidak cantik jika wanita itu memakai gaun siluet a-line dengan renda halus. Gaun klasik yang terbuat dari satin berkualitas tinggi. Alin menetapkan warna Ivory untuk gaun pernikahan yang dia pakai. Ini di desain khusus oleh Mami Ara, ibu dari Alfian yang merupakan sepupu Anjar juga suami Fricila.

Tamu tidak hentinya antri untuk bersalaman dengan pengantin, menunjukkan kehangatan, dukungan serta do'a untuk mereka menjalani pernikahan dengan bahagia.

Acara ini terus berlanjut hingga malam hari. Beberapa tamu dari luar negeri mulai menampakan diri seperti teman-teman Alin yang baru hadir tepat pukul 8 malam. Mereka para pria kompak memakai stelah jas berwarna putih sedangkan para wanita memakai gaun dengan pundak terbuka dan tentunya senada dengan warna jas pria.

Alin sendiri untuk acara malam hari memilih memakai gaun berwarna navy dengan payet kristal, tubuhnya terlihat ramping dan terkesan elegan. Lampu-lampu malam yang lembut serta suasana romantis membuat penampilan Alin lebih memukau.

Semakin malam ternyata makin ramai hingga acara lempar bunga tiba. Ramses melihat Pablo berdiri di depan beberapa orang yang ikut bersiap menangkap bunga.

"Aku tebak setelah ini kau yang akan menyusul Alin menikah. Benar bukan?" tanya Ramses dengan nada menggoda.

"Kau sok tahu sekali, Ramses. Aku iseng saja ingin tahu rasanya masuk dalam barisan dan berusaha menangkap bunga." jawab Pablo dengan wajah bahagia.

Mereka semua yang ada disitu sedang menatap pengantin baru yang bersiap melempar bunga. Pembawa acara terdengar bersemangat sekali, dan mulai menghitung mundur.

"Siapapun yang mendapat bunga ini, yakin saja secepatnya kalian akan menyusul juga." katanya sambil di dukung oleh suara tamu undangan yang ikut meramaikan. "Baiklah, lima, empat, tiga, dua, satuuuu... "

Alin dan Anjar melemparkan bunga pengantin mereka secara asal. Dibawah panggung, bunga menjadi rebutan dan yang mendapatkan nya adalah Khai.

Kalian ingat gadis kecil yang pernah Alin tumpangi rumahnya? Itu adalah Khai. Setelah selesai dengan janji nya untuk mengurus Alex, Alin langsung menemui Khai. Membawa gadis itu untuk turut bersamanya.

Alin menawarkan bantuan pendidikan gratis pada gadis itu karena melihat potensi Khai yang sangat pandai dalam membuat kue. Sayang jika keterampilan gadis itu hanya digunakan membuat kue dalam jumlah sedikit dan hanya dititipkan di toko-toko kecil. Alin sudah menyiapkan tempat untuk gadis itu belajar membuka usahanya.

"Ini salah, ini untuk kalian saja." ucap Khai yang terkejut mengapa bunga ini bisa tertuju padanya. Padahal posisi dirinya ada di paling belakang bagian pojok.

"Sudah tinggal pegang saja ribut sekali." Rezan terkekeh geli melihat Khai ketakutan mendapatkan bunga pengantin.

"Kak Rezan, aku belum mau menikah. Lebih baik untuk kakak saja, bukankah kakak sudah tua seperti om-om." ujar gadis itu meletakkan bunga pengantin ke tangan Rezan.

Wajah Rezan memerah, pria itu jengkel mendengar ucapan gadis itu. "Heh gadis kecil, aku masih muda, usia kita hanya berbeda 5 tahun. Enak saja dibilang tua seperti om-om."

Semua tertawa mendengar perkataan Rezan.

"Selamat menempuh hidup baru untuk kalian berdua. Kami sebagai rekan Alin hanya berpesan padamu Tuan Anjar, jangan sakiti Alin kami. Jika tidak kami akan bertindak tegas, mengambil Alin kami kembali." kata Pablo mewakili rekan-rekan lain.

"Alin milikku. Dia milikku!" jawab Anjar dengan tegas. "Aku berjanji akan membahagiakan wanita ini." lanjut pria itu memeluk pinggang Alin dengan erat.

Mereka memutuskan foto bersama, menempatkan diri di samping kiri dan kanan pengantin. Momen yang tidak akan mereka lupakan, menyaksikan Alin si wanita pemberani yang kini sudah resmi menjadi istri orang.

"Happy wedding, Alin dan Anjar." teriak mereka dengan kompak saat videographer meminta mereka membuat ucapan selamat dengan video.

1
Mulyana
lanjut
Ruang Rindu
lanjuttttt
Mulyana
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!