Aura tiba-tiba harus menikah dengan laki-laki yang selama ini dia cintai dalam diam. Namun sayangnya pernikahan itu hanya dianggap sebagai ajang pembalasan dendam oleh Arga lelaki yang terpaksa menjadikan Aura sebagai pengantin pengganti, karena kepergian Sheila calon istrinya sekaligus sahabat Aura yang memilih pergi bersama cinta pertamanya dan meninggalkan Arga tepat dihari pernikahannya, sehingga Arga terpaksa memilih Aura untuk menggantikannya.
Penasaran dengan ceritanya langsung aja kita baca ...
Yuk ramaikan....
Update setiap hari...
Sebelum lanjut membaca jangan lupa follow, subscribe, like, gift ,vote and komen ya...
Buat yang sudah baca , lanjut terus. Jangan nunggu tamat dulu baru lanjut, dan buat yang belum ayo buruan merapat dan langsung aja ke cerita nya, bacanya yang beruntun ya, jangan loncat atau skip bab....
Selamat membaca ....
Semoga kalian suka dengan cerita nya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak Ainun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10
Sebenarnya, Aura masih menyimpan tanda tanya besar tentang pertengkaran kakak beradik tersebut. Dia merasa ada yang aneh dengan persaudaraan antara Arga dan Reza yang menurut penilaian banyak orang, tidak pernah akur dan selalu berselisih paham . Bukan hanya itu, dua saudara yang sama-sama berpenampilan menawan tersebut memiliki sifat dan kepribadian yang jauh berbeda 360 derajat.
Namun dia tidak berani menanyakan karena bukan menjadi kewenangan nya untuk ikut campur dalam urusan pribadi antara Arga dan Reza, termasuk masalah keluarga mereka. Dia hanya lah orang luar yang tiba-tiba dipaksa untuk masuk dan menjadi bagian dari keluarga mereka yang terpandang tersebut.
Beberapa saat kemudian mobil yang dikendarai Arga sudah berhenti di halaman sebuah rumah mewah di kawasan perumahan elit. Jumlah bangunan kelas atas yang didirikan di sana hanya baru beberapa saja, karena mengedepankan privasi dan keamanan pemilik yang semuanya merupakan orang terpandang.
"Turun! "
Aura baru berani membuka pintu dan keluar setelah diperintah oleh suami nya. setelah menutup pintu mobil , dia mengedarkan pandangan nya pada keseluruhan bangunan berantai 4 tersebut . Dalam hati dia mengagumi konsep rumah yang terbilang mewah dan elegan itu tapi tidak terkesan berlebihan.
Halamannya terbuka, karena di bagian depan sudah dijaga oleh seorang penjaga keamanan .Jarak antara satu rumah dengan rumah yang lain juga sangat jauh dan dipisahkan oleh tanah kosong yang ditanami rerumputan hijau.
Hanya satu yang kurang bagi orang biasa seperti dirinya. Lingkungannya yang sunyi dan sepi mempertegas bahwa kawasan tersebut adalah tempat tinggal orang berada dan kesibukan yang tidak mau diganggu dan bersosialisasi dengan sekitar.
Aura yang masih berdiri di samping mobil pun, segera berjalan mendekat saat Arga memanggil nama nya dengan suara lantang . Sampai di beranda yang sejuk suaminya membuka pintu utama lebar-lebar dan meminta dia mengikuti langkahnya yang sudah lebih dulu masuk dan menuju ke bagian dalam.
Di salah satu sudut, wanita itu di buat takjub dengan adanya lift tunggal untuk sarana naik turun antar lantai. Meski sudah sering melihat nya dalam berita tv yang menampilkan rumah mewah para artis dan selebritis yang berlomba-lomba memamerkan pencapaian karir mereka. Baru kali ini dia berada di dalam nya dan melihat sendiri kemewahan tersebut.
"Kamar utama ada di lantai paling atas!"
Aura berjalan mengikuti suami nya memasuki lift dan menuju ke lantai yang dimaksud. Pikiran buruk masih membayangi nya karena dia tidak melihat siapa pun di rumah itu. Jika Arga bertindak semena-mena kepada nya maka tidak akan ada yang bisa menolong nya.
Tanpa suara denting yang seperti pada umum nya, kaca aktif yang terkesan mewah yang ada di hadapan mereka telah terbuka pintu nya. Arga keluar dengan Aura yang terus mengikuti di belakang nya. Sepenglihatannya, hanya ada dua ruangan di lantai tersebut.
Satu ruangan yang tertutup dinding dengan luas 2/3 bagian serta satu ruangan lain dengan luas seperempat bagian sisanya yang dikelilingi dengan dinding Kaca tembus pandang , di dalamnya terlihat beragam alat kebugaran untuk berolahraga sendiri tanpa perlu pergi keluar rumah.
Arga pun membuka pintu besar dari ruangan yang merupakan kamar utama sekaligus ruangan pribadi pemilik rumah. Karena Arga itu hanya diam dan melanjutkan langkah nya, memberanikan diri untuk masuk juga , dia dibuat semakin kagum dengan desain kamar yang sangat luas serta dipenuhi fasilitas lengkap dan berkelas mewah .
"Mulai hari ini kita akan tinggal di sini!"
Jantung Aura semakin berdegup kencang saat melihat tempat tidur yang berukuran besar yang ada di sana .Bayangan perlakuan kasar dan semena-mena Arga semalam membuat sekujur tubuhnya merinding tanpa bisa dilihat oleh suaminya.
"Aku memang tidak menyukaimu, demi kepentingan pribadiku, tapi jangan pernah berpikir aku akan melepaskanmu suatu saat nanti ." Ucap Arga yang ingin menegaskan sesuatu.
"Dengan alasan apapun pernikahan adalah satu hal yang sakral bagiku . Aku tidak berani bermain-main dengan menganggapnya sebatas sementara , akan tetapi aku juga tidak akan memberimu harapan apa pun dalam pernikahan ini."
"Anggap saja hubungan ini sebagai pekerjaan mu , aku memberi perintah dan kamu harus mematuhinya. Jika aku membutuhkanmu maka kamu harus melayaniku, hanya itu!"
Ada rasa sakit di sudut hati Aura. Pernyataan Arga serupa penolakan bagi diri nya yang menyimpan cinta untuk suami nya itu . Walau sejak awal memang sudah sadar diri dan memilih untuk mencintai dalam diam, rasanya tetap sakit saat lelaki itu yang mengatakan nya secara langsung.
"Jangan pernah berharap lebih padaku apalagi menanti cinta ku menjadi milik mu! itu tidak akan pernah terjadi!"
"Cintaku sudah mati karena penghianatan, namun tidak akan pernah tumbuh lagi untuk siapa pun juga!"
Penegasan itu membuat Aura kembali merasa sakit di ulu hati . Hanya kata-kata saja sudah sesakit itu. Bagaimana dengan sikap dan perlakuan yang akan diterima nya seumur hidup karena menjadi istri lelaki yang tidak percaya lagi pada yang nama nya cinta?
"Karena ketika aku yang memilihmu untuk ku nikahi ,maka aku lah yang berhak mengatur kamu dan segala hal tentang dirimu! jangan pernah melewati batasan mu, karena aku tidak menerima bantahan apalagi penolakan."
" Seperti yang sudah aku katakan tadi tugas kamu hanya lah patuh dan melayani ku saja. Kamu paham!"
Dengan berat hati Aura pun mengangguk kan kepala nya. Dia bukan tidak mau berbakti dan mengabdi untuk menjadi istri yang baik. Hanya saja ketegasan yang baru saja disampaikan suami nya itu menunjuk kan bahwa dirinya tidak punya kuasa dan kewenangan apa pun dalam pernikahan mereka itu.
" Mas , boleh kah aku bertanya satu hal kepadamu?" Aura pun memberanikan diri untuk mengajukan pertanyaan yang berhubungan dengan diri nya sebelum menjadi istri Arga.
Arga pun tidak menjawab dengan suara, tapi menatap nya tajam dengan sekali anggukan samar untuk mendengarkan . Aura lekas menyampaikan sebelum keberaniannya menciut lagi.
" Apakah aku masih boleh bekerja di tempat aku bekerja? " Dia tidak tahu apakah pekerjaannya selama ini akan mempermalukan Arga sebagai pemilik perusahaan atau tidak , daripada berpra sangka lebih baik diperjelas dari awal.
Aura pun memang tidak memiliki jabatan apapun , statusnya hanya sebagai karyawan biasa .Namun, dia selalu bertanggung jawab dan memastikan seluruh tugas dan pekerjaannya tidak pernah salah apalagi gagal.
Arga tidak langsung menjawab pertanyaannya itu , dia pun berjalan menuju meja kerjanya, yang ada di salah satu sudut ruangan yang seperti nya masih baru dan belum pernah digunakan , termasuk rumah tersebut seperti belum pernah di huni sebelum nya.
****************