"Kamu kenal dengan saya?" tanya Kapten Zayden Khaled kepada gadis itu seraya menatapnya tajam
"Iya,kamu sepupu satu kali saya,kamu anak dari Puang Dewi Anjani,adik Bapak saya,jadi kita bersepupu kan" jawab Ayra tanpa ragu
"Kalau sudah tahu sepupu,kenapa masih mau menikah? kamu memang cinta sama saya?" tanya Zayden Khaled lagi
"Tidak ji,saya tidak cinta sama kamu,tapi Puang Dewi Anjani yang mau,jadi saya menuruti saja" jawab Gadis itu lagi
Zayden Khaled hanya menarik nafas panjang dan mengusap wajahnya dengan kasar.
Ayra Mikayla gadis yang cantik itu fakta yang tidak bisa dipungkiri,tapi jika harus membayangkan menikahi adik sepupunya sendiri,membuat Zayden Khaled pusing. dia frustasi dengan keputusan sang Mama tercinta,tapi apa daya dia, apa yang menjadi keinginan Mamanya itulah yang akan terjadi.
"Bagaimana dengan Emiliana,apa yang harus kusampaikan kepadanya" gumam Zayden Khaled
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon snow white, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 10
Setelah hasil pemeriksaan sampel darah Kapten Zayden keluar,Dokter pun mengharuskannya dirawat inap beberapa hari ini.
"Apa na bilang dokter Ayra?" tanya Zayden
"Harus ki' rawat inap beberapa hari Kak" jawab Ayra
"Ededeee... jangan mi' deh,mauka' pulang Ayra, apa dibikin tidur di rumah sakit" keluh Zayden
"Ya berobat lah,masa liburan ki'" ucap Ayra asal
Mendengar itu mata Kapten Zayden pun melotot.
Mereka pun pindah ke ruang rawat inap VIP.
Kapten Zayden segera mengabari Kesatuannya di Lanud Hasanuddin. serta mengirim pesan untuk sang Kekasih Emiliana.
Ayra pun menghubungi Ibu Dewi Anjani.
"Puang,Kak Zayden dirawat inap ya,bilang dokter hasil sampel darahnya positif enam tipes" tulis Ayra dalam pesannya
Pesan Ayra itu masih centang satu. Sedangkan Emiliana yang menerima pesan itu langsung menelpon Zayden.
"Halo sayang,jadi sama siapa ki' di rumah sakit? siapa temani ki' disitu?" tanya Emiliana dengan nada khawatir
"Ada Ayra ini,tenang mi',bukan ji' cewek lain, adikku sendiri ji'" jawab Zayden
"Hhhmmm... tapi tetap bukan saya temani ki'" ucap Emiliana dengan suara cemburu
"Iya pulang mi' pale' temani ka' " ledek Zayden
"Sayang... jangan ki' begitu,merasa bersalah ka' kurasa" ucap Emiliana lagi
"Sudah mi',santai mi',in shaa Allah aman ji' ini" ucap Zayden lagi
"Istirahat ki' Nak,dua minggu lagi pulang ka'" ucap Emiliana lagi
"Oke sayangku" jawab Zayden
Malam pun tiba,para Prajurit Lanud Hasanuddin Makassar datang menjenguk Kapten Zayden. Ayra pun sibuk dengan segala rasa malu dan groginya berusaha menjamu tamu sang Kakak
"Kapten,sakit apa mi' lagi ini?" tanya Atthar Agung
"Sakit rindu ji' mungkin" ledek Zuheir Khalis
"Ciehhh... baru ji' dua minggu ditinggal,loyo mi' " ledek Bambang
Mendengar itu Kapten Zayden pun kesal.
"Awas ko' semua na,tunggu ka' di asrama ku jemur ko' semua" ancam Kapten Zayden
Mereka hanya tertawa lebar.
"Kapten,bisakah diajak kenalan ini adik ta' eee?" bisik Atthar Agung
"Sembaranna' ini eee,bukan cewek sembarangan itu,tidak boleh,jangan ada diantara kalian mau macam-macam sama adikku,kut*mb*k kepalamu semua" sarkas Kapten Zayden
Mereka pun kembali tertawa lebar.
Setelah para Prajurit itu pulang. Ayra dan Kapten Zayden pun berdua di kamar.
"Tidur mi' Kak,jangan mi' panggil teman ta' datang terus,kapan ki' istirahat kalau begitu,na tujuan ta' masuk rumah sakit kan untuk istirahat biar cepat ki' pulih" sarkas Ayra
"Iye' Puang Ayra,tidur ka' ini eee" ucap Zayden seraya menutup kepalanya dengan selimut
Ibu Dewi Anjani dan Bapak Malik Maulana yang sedang transit di Bandara Brunei Darussalam menuju ke Turki setelah menyelesaikan ibadah umrohnya pun menerima kabar dari Ayra tentang Zayden yang harus dirawat di rumah sakit.
"Alhamdulillah ada Ayra yang urus ki' Zayden ya Etta' " ucap Ibu Dewi Anjani sambil melihat foto Ayra yang sedang menyiapkan makan malam untuk Zayden
Zayden diam-diam memotret adik sepupunya itu dan mengirimkan kepada Ibu Dewi Anjani
"Iya,jadi bisa ki' tenang jalan-jalan,tapi tumben mau Zayden ke rumah sakit na biasa malas apalagi takut sama jarum suntik" ucap sang Etta' sambil tertawa kecil
"Bagaimana kalau kita jodohkan saja Zayden sama Ayra ya Etta'" ucap Ibu Dewi Anjani tiba-tiba
Mendengar itu,Bapak Malik Maulana pun terkejut
"Dari mana lagi itu ide ta' Mama eee?" ucap sang Etta'
"Daripada sama orang lain,mending sama keluarga sendiri to'" ucap Ibu Dewi Anjani lagi
"Ma,anak-anak kita itu sudah besar,sudah lah tidak usah mi' juga diatur terus,biarkan mi' mereka yang tentukan jalan hidupnya mereka,jangan ki' campuri terlalu jauh,belum tentu Ayra mau,pun sebaliknya belum tentu Zayden mau,sudah mi', nikmati saja libur ta' ini eee,dibelakang persoalan itu,do'akan saja yang terbaik untuk anak-anak ta'" ucap Bapak Malik Maulana lagi
Ibu Dewi Anjani hanya tersenyum penuh arti.
Keesokan harinya
Seorang Perawat jaga pun masuk memeriksa kondisi Zayden.
"Maaf Kak,tabe' mau diperiksa suami ta', kita kasi bangun dulu di'" ucap Perawat jaga itu
Mendengar kata suami,membuat Ayra terkejut
"Ohh... anu... bukan..." ucapan Ayra terputus
Zayden sudah bangun terlebih dahulu
"Saya sudah bangun Suster" ucap Zayden menyingkap selimutnya
Perawat itu pun mendekati Zayden
"Tabe' di' saya tensi ki' dulu,abis itu ambil sampel darah lagi nanti ya" ucap Perawat Jaga itu
"Ayra... kesini ki' dulu sayang..." ucap Zayden meledek Ayra
Ayra pun melotot
"Betul-betul ini orang" batin Ayra kesal
"Pegang dulu tangan ku,takut ka' disuntik" ucap Zayden dengan nada sengaja dibikin manja
Dengan enggan Ayra pun mengulurkan tangannya dan digenggam oleh Zayden.,membuat Perawat jaga itu tersenyum kecil.
Setelah Perawat itu pergi,Ayra pun buru-buru menarik tangannya.
"Apa maksud ta' Kak,nanti salah paham itu Perawat,na kira betul ki' suami ku deh" ucap Ayra jengkel
"Yaaa... tidak apa-apa ji'... daripada na minta nanti nomor ponselku" sarkas Zayden
"Dehhh... geer sekali ki' Kak,sudah mi',mau ka' berangkat ke Sekolah,banyak tugas ku, sudah ma' ijin kemarin,disini mi' dulu,ada ji' Perawat jaga ki" ucap Ayra seraya beranjak meraih tas nya
"Tega ta' tinggal ka' sendiri Ayra sayang..." ledek Zayden lagu seraya tertawa kecil melihat wajah cemberut Ayra
"Terserah Kak Zayden aja... malas ka' deh, mau ka' pergi dulu,baik-baik ki' na sama Perawat jaga, jangan ki' cerewet sekali,na suntik m*t* ki' nanti" ucap Ayra lagi seraya membuka pintu
"Jangan lama yaaa sayang..." seru Zayden lagi meledek Ayra
Ayra pun membanting pintu itu, Zayden kembali tertawa lebar.
"Tambah manis ki' kalau cemberut dehhh" gumam Zayden seraya beranjak ke kamar mandi