Love And Destiny

Tepat jam 10 pagi bel rumah Hyunshik bunyi. Terlihat ada seorang tamu didepan pintu gerbangnya. Pintu gerbangnya hanya bisa dibuka memakai sensor jari, hanya Hyunshik, Ibu Hyun dan Kim, dan juga ada 2 orang art yang bisa membukanya.

"Selamat pagi, apa bisa aku bertemu Tuan Hyunshik dan Nona Kim?" Tanya Hyeon, yaitu Bodyguard Kim yang juga sahabatnya semasa dikediaman Romanoff. Hyeon ditugaskan oleh Ainsley untuk menyusul Kim dan tinggal di negara itu

"Maaf Anda siapa? " Art pun bertanya

"Saya Hyeon !" Lanjut Hyeon

"Baik tunggu sebentar Tuan, Silahkan masuk !" Dengan agak sedikit ragu, art itu mempersilahkan Hyeon masuk dan menunggu di teras rumah.

"Tuan, ada tamu diluar ! Katanya beliau Tuan Hyeon !" Ucap Art tersebut

Saat itu mereka tidak bekerja karena hari libur, Hyunshik, ibu dan Nona Kim sedang dirumah. Sedangkan Kim masih nyenyak dikasurnya.

"Apa ?! Hyeon?! Baik.. Tolong suruh dia tunggu sebentar, aku akan turun !" Titah Hyunshik pada art

TOK TOK TOK !!! TOK TOK TOK !!!

"Kim, kau sudah bangun?! Kim... Kim... !" Hyun memanggil Kim karena dari pagi Kim belum juga bangun. Kim tidur pukul 1 malam karena dia harus mengerjakan pekerjaan kantornya, bahkan laptopnya pun masih tergeletak dikasurnya.

Kim bangun dari tidurnya dengan rasa malas yang luar biasa, lalu membuka gagang pintu kamarnya dengan rambut yang acak-acakan.

Ceklek !!! "Kenapa Kak ....Hoammmmmmm !!"

"Ini hari libur aku masih rindu kasurku !" Ucap Kim malas

"Ada seseorang yang ingin bertemu denganmu, ayo turun, cuci muka saja, ayo cepat aku tunggu !"

"Aisssshhhh... Siapa sih pagi-pagi begini, ganggu orang saja !" Kim berlalu menuju kekamar mandi dengan malasnya

Setelah selesai, Kim dan Hyun turun ke lantai bawah. Menemui Hyeon. Walaupun Kim masih memakai piyama panjang hitam dan rambut yang dicepol

"Hyeon ... Kita bicara didalam!" Hyun mengajak Hyeon masuk keruang tengah

Mereka duduk bertiga diruang keluarga, Hyeon memandang Kim. Hyeon sangat merindukan Kim, dilihatnya Kim tidak berubah, wajahnya tetap imut dan cantik meskipun baru bangun tidur.

"Bagaimana kabarmu Nona Kim ?" Tanya Hyeon

Kim mengerutkan dahinya, melirik kearah Hyunshik

"Aku baik, maaf anda siapa? Sepertinya kita tidak saling mengenal !"

"Ini Tuan Hyeon, dia adalah bodyguardmu dan juga sahabatmu Kim !" Hyunshik memperkenalkan Hyeon pada Kim

Kim melihat Hyeon dan tertunduk lemas "Aku tidak ingat apapun!! Jangan membuatku bingung, apa yang membuatmu datang menemui kami ?"

"Tuan Hyunshik, Nona Kim, aku ditugaskan oleh Tuan Ainsley untuk menjaga Nona Kim selama tinggal disini !"

"Maksudmu ?" Tanya Hyunshik heran

"Hmm maaf, maksudku, aku akan tinggal di negara ini lagi. Kalian tenang saja, aku tidak akan tinggal disini !" Lanjut Hyeon karena tahu apa yang sebenarnya Hyunshik dan Kim pikirkan

"Ainsley ?! Kenapa saat kau menyebutkan nama itu dadaku sakit ?!" Ucap Kim memegang dada kirinya

"Dia kakak kandungmu Kim. Mungkin suatu saat kau akan mengingat kakak mu lagi !" Hyunshik coba menenangkan Kim

Tiba-tiba kepala Kim sakit, ada potongan kejadian yang terlintas dikepala Kim. Kim memegang kepalanya tak kuasa menahan sakit itu. Sehingga Hynshik dan Hyeon memegangi Kim. Kim pun pingsan, Hyeon dengan sigap membopong tubuh Kim kekamarnya.

"Pelan-pelan Tuan Hyeon ! Kim lemah jika harus mengingat masa lalu ! Aku tidak ingin Kim sakit lagi, dia sudah mulai membaik beberapa bulan ini !" Khawatir Hyunshik

"Maafkan aku Tuan, aku tidak bermaksud, aku juga tadi hanya menyebutkan nama Tuan Ainsley. Mungkin ini ikatan batin antara adik-kakak. Itulah kenapa Kim merasakan sesak didadanya !"

"Sepertinya Tuan Ainsley merindukan Kim !" Hyun menatap Hyeon

Kim yang masih pingsan belum sadarkan diri. Hyunshik duduk ditepi ranjang. Mengelus kepala Kim lembut

"Selama beberapa bulan disini, aku mulai menyayangi anak ini. Dia anak yang baik dan pintar. Dia agak sedikit tertutup. Dia orang yang memendam perasaan. Aku pernah melihatnya turun dari rooftop, mata dia sudah bengkak. Saat aku bertanya, dia hanya menjawab, bahwa dia baik-baik saja!"

Hyeon berdiri di depan kasur sambil mendengarkan Hyunshik

Hatinya sakit melihat Kim seperti ini. Ingin rasanya Hyeon membawa Kim pergi jauh. Tapi dia sadar dengan posisinya.

"Tolong jangan buat dia merasa tertekan Tuan Hyeon. Biarkan mengalir seperti ini. Akan ada saatnya Kim mengingat siapa dirinya dan keluarganya !" Pinta Hyunshik

"Iya aku mengerti Tuan Hyun, aku juga akan menjaganya dari jauh, mungkin sesekali aku akan kesini, jika kau izinkan. Tuan Ainsley ingin aku bisa menjaga Nona Kim dari dekat. Dia khawatir tentang keadaan Nona Kim !"

"Aku mengerti, sebagai kakak pasti ada rasa khawatir. Kau tenang saja, kapan pun kau bisa datang kesini. Tapi tolong jangan paksa Kim untuk mengingat sesuatu. Biarkan mengalir seperti ini !"

"Baik Tuan terima kasih !" Hyeon menunduk memberi hormat

Mereka berdua terdiam sejenak lalu Hyeon pun pamit pulang pada Hyunshik

Tak berselang lama ... Ada tamu yang datang lagi kerumah Hyun. "Tuan Hyun, diluar ada tamu, katanya dari kantor !"

"Baik aku akan turun !" Hyunshik segera pergi meninggalkan Kim yang masih tertidur pingsan

Hyunshik turun kelantai bawah dan dilihatnya ada ketujuh para member dan juga Jaehwa.

"Halo bos !!! Kita ada rapat penting kau lupa ?! Jadi kita kesini boss !" Ucap Jaehwa

"Maaf aku tadi sibuk mengurus Kim, dia sakit !" Ucap Hyun

"Kak Kim sakit apa boss ?!" Tanya Kim Shik, anggota tertua dari boygropu itu. Seketika Min Yeong melirik Kim Shik.

"Dia demam semalam bergadang menyelesaikan pekerjaan yang tertunda !" Terang Hyunshik

"Kasihan kakak Kim, apa boleh kami melihatnya?!" Tanya Hwan

"Iya nanti setelah kita rapat kalian bisa melihatnya!"