NovelToon NovelToon
Astoria Adventure

Astoria Adventure

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: MRG pratama

seorang profesor Penelitian, diburu oleh sekelompok tentara bayaran dan ia tewas secara mengenaskan, akan tetapi dewa Yama memberikan nya kesempatan sekali lagi, dengan memindahkan jiwa nya ke tubuh tubuh seorang raja idiot ,yang hanya bisa bersenang senang yang tidak memikirkan rakyatnya,Pergilah! kami tidak akan mempercayai raja yang bodoh seperti dirimu!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MRG pratama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Desa Tebbs

*𝘎𝘦𝘭𝘢𝘳 𝘥𝘢𝘯 𝘫𝘢𝘣𝘢𝘵𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘳𝘪𝘯𝘨𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘮𝘦𝘮𝘦𝘤𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘪𝘴𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘢𝘬𝘳𝘢𝘣𝘢𝘯,𝘴𝘪𝘬𝘢𝘱 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘶𝘯𝘢𝘧𝘪𝘬."𝐂𝐚𝐬𝐬𝐢𝐮𝐬 𝐕𝐢𝐧𝐜𝐞𝐧𝐭.

"Duduklah di sini, ini adalah perintah," ujar Vincent sambil menarik tangan David lembut untuk kembali duduk.

Dengan rasa malu, David mematuhi perintah Vincent dan mulai menyantap makanannya dengan penuh perhatian.

“Tuan-tuan, apakah makanan kami telah memuaskan selera Anda?” tanya seorang pelayan wanita yang mendekati meja mereka dengan ramah.

Caspian, yang agak kesal, hampir meminta pelayan itu untuk pergi, namun tindakannya dicegah oleh Vincent yang meminta agar pelayan itu tetap berada di tempat.

"Makanan ini sungguh lezat, Nyonya. Anda benar-benar mahir dalam seni memasak," senyum ramah terpancar di wajah Vincent.

Pelayan wanita itu merasa bahagia mendengar pujian itu, wajahnya berseri-seri karena kebanggaan.

"Di Desa Tebbs, jarang sekali orang memesan roti gandum dan daging ayam panggang seperti ini, karena harganya yang cukup tinggi. Kalian pasti pedagang yang akan berdagang di Kerajaan Everwood," ujar wanita itu dengan penuh semangat.

"Memang nya berapa harga makanan ini?" tanya Vincent dengan suara lembut.

"Oh, sepotong roti dihargai 50 keping koin perak dan ayamnya dihargai 70 keping koin perak," jelas pelayan perempuan itu sambil tersenyum ramah.

"Informasi mata uang: 1 koin emas \= 50 koin perak, dan 1 koin perak \= 50 koin tembaga."

“Biasanya, penduduk desa membeli makanan yang lebih terjangkau, seperti bubur gandum dan kue kering,” tambah pelayan itu sambil berpikir.

“Oh, baiklah. Siapa nama Anda, nona? Dan di mana rumah Kepala Desa berada?” tanya Vincent dengan rasa ingin tahu.

“Nama saya Susan, Tuan. Rumah Kepala Desa tidak jauh dari sini, dari kedai ini Anda cukup melewati 10 rumah untuk sampai di rumahnya,” jawab Susan.

“Terima kasih, Susan. Anda boleh kembali ke tugas Anda,” ucap Vincent dengan ramah.

Karena Desa Tebbs adalah bagian dari Kerajaan Astoria, sebagai Raja, Vincent memiliki hak untuk mengunjungi Kepala Desa. Setelah makanan mereka habis, mereka beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan menuju rumah Kepala Desa.

Mereka bertiga pun melangkah keluar dari kedai dengan langkah mantap, menuju rumah Kepala desa.

"Paman.. paman" terlihat seorang anak kecil berumur 6 tahun menarik jubah Vincent dari belakang.

Ia menampung tangan seperti meminta sesuatu,lantas Vincent langsung menoleh kebelakang dan melihat anak itu,kemudian ia berjongkok untuk bicara pada anak itu.

"hmm? ada apa sobat kecil? " tanya Vincent kepada bocah yang berkaca-kaca matanya.

"Paman.. bisakah anda memberi saya beberapa keping uang?saya membutuhkan uang untuk berobat ibu saya yang sedang sakit parah,sudah 5 hari dia belum bangkit dari tidur nya" ucap bocah polos itu dengan penuh pengharapan.

Dengan pakaian yang compang-camping,baju yang sangat tidak layak di kenakan,anak itu mengharapkan bantuan orang-orang sekitar nya,namun miris warga desa juga mengalami krisis dan tidak sempat membantu ibu dari bocah itu.

"Hmm... bagaimana jika aku datang ke rumahmu dan membantu mengobati ibumu?" ucap Vincent sambil mengelus kepala bocah tersebut dengan lembut.

"Apakah Paman adalah seorang tabib?" tanya anak itu dengan ekspresi polos di wajahnya.

"Tuan, kami tidak memiliki banyak waktu untuk perjalanan ini. Anda akan pergi ke rumah Kepala Desa saja, itu sudah cukup untuk memperlambat kita," sela Caspian.

Mendengar kata-kata Caspian, tiba-tiba mata Vincent menatap tajam kerah Caspian.

"Apa yang kamu bicarakan? Mereka adalah rakyatku. Apakah kamu akan menghargai nyawa seorang manusia seperti yang kau lakukan terhadap nyawa seekor anjing jalanan?" tegur Vincent dengan sedikit amarah.

"Maafkan saya, Tuan. Saya siap menerima hukuman," jawab Caspian dengan rasa penyesalan yang jelas terlihat di wajahnya.

Mereka kemudian melanjutkan perjalanan menuju rumah bocah tersebut. Namun, di tengah perjalanan, bocah itu melihat seekor kucing sedang membawa sepotong ikan di mulutnya. Tanpa ragu, bocah itu dengan cepat menangkap kucing tersebut dan berhasil merebut ikan tersebut meskipun tubuhnya dipenuhi dengan luka bekas cakaran.

Dengan heran Vincent bertanya pada anak itu. "Hei..untuk apa kamu ikan yang sudah di makan oleh binatang?" pertanyaan heran terlontar dari mulut nya yang sedang menarik seekor kuda.

Bocah itu menjawab sambil membersihkan bekas-bekas pertempuran untuk merebut sepotong ikan tersebut. "Ehm, Paman... di rumahku tidak ada makanan hari ini. Aku sibuk meminta seseorang untuk membantu ibuku yang sakit, jadi aku tidak mencari makanan hari ini. Ibuku pasti lapar di rumah, tapi tidak apa-apa, aku sudah mendapatkan rezeki hari ini," ucap bocah itu dengan riang, menunjukkan hasil tangkapan dari kucing jalanan.

Hati Vincent terasa seperti diiris oleh ribuan pedang, menyadari bahwa kemewahan istana menyimpan penderitaan yang mendalam di baliknya. Mereka melanjutkan perjalanan mereka, mengikuti bocah yang membawa sepotong ikan di tangannya.

Akhirnya, mereka tiba di depan sebuah gubuk yang terbuat sebagian besar dari anyaman rami dengan kayu lapuk yang menopang struktur rumah kecil itu.

Dalam pikiran Caspian, ia mencibir, "Apakah ini rumah? Ini lebih mirip kandang kuda. Bahkan, kandang kuda pun terlihat lebih besar daripada ini."

Di tengah bangunan yang memprihatinkan itu, terdapat seorang wanita paruh baya yang sedang menggigil di atas tumpukan jerami yang digunakan oleh anak dan ibunya untuk tidur.

"Ibu, Ibu,Ethan membawa sepotong ikan untuk Ibu makan! Dan juga Ethan membawakan seorang tabib untukmu, Ibu," ujar bocah lucu itu dengan riang. Karena ruangan itu kecil, David hanya berjaga di luar sambil menjaga kudanya agar tidak terlepas.

"Oh, ya, tapi ibu hanya butuh istirahat," jawab ibu Ethan yang menggigil hebat akibat rasa sakit yang dialaminya.

Vincent pun mulai melepaskan penutup kepalanya dan mendekati ibu dari anak yang bernama Ethan itu. "Permisi, Nyonya. Saya akan memeriksa keadaanmu dulu," tutur Vincent dengan lembut.

"Tidak, apa-apa, saya hanya butuh istirahat," ucap ibu Ethan yang masih menggigil.

Vincent mulai meletakkan tangannya di kening perempuan itu dan memeriksa penyakitnya. "Kamu terkena demam tinggi, Nyonya," ucap Vincent.

Mendengar diagnosis tersebut, Caspian diperintahkan oleh Vincent untuk pergi ke rumah kepala desa guna memanggil seorang tabib untuk merawat perempuan itu.

"Caspian, pergilah ke rumah kepala desa. Minta dia memanggil seorang tabib," perintah tegas dari Vincent.

"Tapi Yang Mulia, siapa yang akan menjagamu?" tanya Caspian dengan khawatir.

"Tenang, ada David di sini. Dia cukup bisa diandalkan," jawab Vincent meyakinkan.

"Dengan hormat, sesuai perintahmu," jawab Caspian dengan suara tegas yang menggema di dalam gubuk itu.

Jenderal yang dikenal sebagai Elang Hitam itu meninggalkan gubuk dengan langkah mantap, menuju kediaman Kepala Desa Tebbs. Dengan gagah, ia naik kuda hitam yang setia menemaninya.

Perjalanan panjang pun ditempuh oleh Caspian, melintasi hamparan tanah yang terbentang luas.

Setelah perjalanan yang melelahkan, Caspian akhirnya tiba di rumah Kepala Desa seperti yang telah disebutkan oleh pelayan di kedai tadi. Dengan langkah mantap, ia mulai mengetuk pintu. Suara serak yang terdengar dari dalam menyambut ketukan itu, "Siapa?"

Kepala Desa pun muncul di balik pintu, wajahnya penuh dengan keraguan. "Apa yang kau inginkan?" desisnya dengan suara serak yang menggema di ruangan.

Caspian menjelaskan dengan tegas niatnya untuk mendatangi Kepala Desa tersebut.

"Aku tidak akan membantu perempuan terkutuk itu," ujar Kepala Desa dengan suara yang penuh dengan ketegasan, "Dia adalah malapetaka bagi desa! "

*𝘍𝘢𝘯𝘢𝘵𝘪𝘬 𝘵𝘶𝘮𝘣𝘶𝘩 𝘥𝘪 𝘭𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘪𝘭𝘢𝘯*

1
Caca Caa
sensei ku paling sangat hebat😎
Caca Caa
udah sensei😎
Xiao Elhalim
specles sih aku,ada pengetahuan kayak gtu,pantes menyandang gelar profesor penelitian /Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined//Determined/
ǫᴇɪᴛʜ ᴇʟ ᴠᴏɪᴢ
Vincent amimir
Cassius Felix
/NosePick/
Adi Saputra
cpettt woyy sensei cpettt
Queen Naya
lanjut min
Queen Naya
buset penjelasan kimia/Facepalm/
Sabrina Aya
bau-bau adegan... nih/Chuckle/
Sabrina Aya
gimana kalau bab kedepan nya nanti kasih sedikit narasi pengetahuan kyak sains dan teknologi 😁
Sabrina Aya
keren sih klo diskriminasi di jatuhin kek gtu/Proud/
Gehrman
Saran dariku di chapter ini, perbaiki terlebih dahulu struktur alur ceritanya.

Untuk tulisan sudah rapih cuman hapus kutip dua yg ada di narasi.

Fokus ke membangun atmosfer atw feelnya terlebih dahulu jangan buru dan cepet bnget gtu.
Xiang Yuan: ya aku juga setuju pendapat mu.
total 1 replies
Gehrman
Kembali, jangan langsung mendeskripsikan keadaan negerinya.

Fokus dlu terhadap kondisi MC mnurutku
Gehrman
Lebih baik jangan dijelaskan langsung seperti ini menurutku.

Misal jelasin dlu kesan Maidnya melihat si MC ini terlihat kebingungan atau kok tiba-tiba nanyain pertanyaan aneh.

Ini Pendapatku aja sih
Gehrman
Sama kaya bayangan tadi, menurutku sebaiknya di deskripsikan terlebih dahulu siapa wanita dan bayangan tadi sebelum pakai dialog tag seperti ini.

Misal.

"Tuan, apakah kamu ingin makan sesuatu pagi ini?" tanya seorang perempuan berpakaian maid.
Gehrman
kutip duanya hilangkan
Gehrman
Ini bayangan mana tiba2 muncul dan berbicara 🤔
Gehrman
Kutip duanya ilangin thor
Aththar
hrus harus di bnuh smua yang keparat itu hahaha/Proud/
Aththar
keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!