Revenge Of Lady Aryana

Hingga suatu ketika ternyata Isabella mengandung anak dari Nicholas. Suamiku itu sungguh bahagia mendengar nya. Semakin hari Isabella semakin berkuasa di kediaman Ruasent, padahal wanita itu bukan istri sah suamiku, dia hanya selingkuhan yang beruntung memiliki wajah dan tubuh yang indah sehingga Nicholas begitu mencintai nya dan selalu menuruti permintaan wanita licik itu. Aku tak bisa berbuat apa-apa ketika aku hanya sebatang kara yang kumiliki hanya Maya yang selalu setia menemani ku. Dan saat Nicholas menghukum ku aku selalu saja menerima nya tanpa ada perlawanan.

hingga satu ketika Isabella dengan sengaja mengundang ku duduk di danau belakang mansion dengan alasan ingin berdamai dengan ku. Aku yang tak menaruh curiga apa pun dengan senang hati menerima ajakan nya tersebut dengan di temani Maya. Dan kulihat Isabella telah menunggu ku di tepi danau, saat melihat kedatangan ku dia tersenyum dengan wajah ramah.

"lady Ary, senang bisa mengundang mu kesini. Kemarilah sedikit mendekat ke arah ku." dengan senyuman yang ku tak tau tulus apa hanya kepalsuan aku mendekat dan menyuruh Maya untuk tetap menjaga jarak dengan kami. Aku tidak ingin Maya terkena masalah lagi seperti sebelumnya karena mencampuri urusan ku dengan Isabella. Tanpa curiga aku mendekat dan hanya menyisakan jarak beberapa meter saja. Setelah aku mendekat Isabella tersenyum licik ke arah ku.

"kau tau lady gendut. Aku sangat jijik melihat mu masih berada di kediaman ini. Aku heran pada mu, kenapa kau masih saja bertahan dengan orang yang sama sekali tidak mencintai mu. Dan kau tau aku sedang hamil anak dari suami mu, ini buah dari kami selalu bercinta dengan liar setiap malam. Aku sangat beruntung di cintai oleh Nicholas. Dan aku yakin dengan tubuh mu yang seperti itu tidak ada laki-laki yang ingin bercinta dengan mu. Bercinta dengan seekor babi seperti mu" Isabella mengeluarkan semua hinaannya kepada ku aku sangat geram mendengar nya. Rasanya kepala ku seperti berapi mendengar kata-kata dari wanita licik di depan ku ini. hingga perkataan terakhir nya membuat ku ingin menjambak rambut panjang milik nya.

"kau tau setelah bayi ini lahir maka Nicholas akan membuang mu bahkan jika aku mau kau bisa mati dengan sangat tersiksa. Kau sungguh jelek dengan ekspresi seperti itu." Isabel tertawa melihat diriku yang tidak bisa berbuat apa-apa. Aku mengepalkan tangan ku untuk berusaha tetap tenang.

"hentikan ucapan mu itu lady Isabella, sebelum aku...."

"sebelum apa? Kau tidak memiliki kekuasaan apa-apa di sini. Berlagak sekali, kau tau lady Ary. Suami ku itu saat pertama kali kami bertemu dia selalu mengeluh tentang istri nya yang jelek dan gendut, dia juga mengatakan kalau melihat mu saja dia sudah jijik apalagi menyentuh mu dia bisa-bisa tidak makan selama berminggu-minggu." Isabella tidak menggubris perkataan ku untuk berhenti wanita ini terus saja memancing emosi ku.

"jika kau terus mengatakan hal itu aku akan pergi..!" kesal ku yang ingin beranjak dari tempat ku berdiri namun sayang nya Isabella menahan ku sambil menangis.

"Tidak lady Ary,, jangan membenci anak dalam kandungan ku. Kau boleh membenci ku tapi jangan kutuk anak ku Lady." aku tak mengerti apa yang akan di lakukan wanita ini hingga dia menarik tangan ku dan membawa nya ke tepian danau. Aku tak tahu apa yang sedang dia rencanakan.

"Lady Ary ku mohon jangan bunuh aku, aku sedang mengandung anak Nicholas." melihat hal itu Maya menghampiri kami berdua. "Apa yang sedang kau lakukan pada nona ku!" Maya berusaha melepaskan tangan Isabella dari tangan ku. Aku tak ingin Maya terkena masalah yang akan di timbulkan oleh Isabella. "Maya ku bilang jangan mendekat nanti kau terkena masalah". sementara pelayan pribadi Isabella sudah tak ada di tempat nya. Isabella terus mundur dan berteriak menjatuhkan diri nya ke danau yang seolah olah aku dan Maya yang mendorong wanita itu. Bertepatan dengan teriakan Isabella yang menjatuhkan diri ke danau dari belakang ku terdengar juga sebuah teriakan laki-laki yang aku kenal yang selama 3 tahun ini menjadi suamiku yang kejam.

Byurrrr!!

"Isabella!!!" Nicholas segera berlari menuju danau dan masuk ke dalam danau yang dalam itu untuk menolong Isabella. Sementara aku hanya terdiam melihat kejadian yang begitu cepat di hadapan ku. Setelah Nicholas berhasil menyelamatkan Isabella dengan keadaan basah dan menggendong wanita yang di cintai nya. Suamiku itu berhenti di hadapan ku.

"kau memang seorang monster Aryana, dan kau tunggu hukuman yang akan di berikan karena mencoba membunuh wanita yang aku cintai" Nicholas menatap tajam ke arah ku dan segera memerintahkan pengawalnya untuk membawa aku dan Maya ke penjara bawah tanah. Bahkan aku tidak bisa berbuat apa-apa dengan fitnah yang di lakukan Isabella.

Saat di dalam penjara ini penampilan aku dan Maya sudah berantakan. Gaun ku yang kusam sudah terkena kotoran di mana-mana. Dan keadaan ku itu tak jau beda dengan Maya.

"Maya sudah ku katakan padamu untuk tidak mencampuri perdebatan ku dengan Isabella. Lihat sekarang kau juga ikut di kurung karena ku."

"Tidak nona, saya akan selalu bersama nona seperti janji saya kepada tuan Duke. Untuk selalu bersama dengan Nona." Maya bersikeras untuk bersama ku yang hidupnya sudah sial ini. Aku tak menyangka menikah dengan Nicholas adalah suatu petaka. Dan tak berapa lama kemudian pria yang masih menjadi suamiku itu datang ke penjara untuk bertemu dengan ku. Dengan pakaian yang sudah seperti pengemis jalanan aku mendekat ke arah nya yang terhalang teruji besi.

"kau memang seorang monster Aryana. Kau mencoba untuk membunuh Isabella. Dan sekarang wanita ku itu sedang koma bersama kandungan nya yang lemah. Dan aku tidak akan tinggal diam dengan hal itu. Kau dan pelayan mu akan di hukum mati dalam seminggu ini, seorang kriminal seperti mu tidak pantas hidup di kerajaan ini." Nicholas menatap ku dengan tajam dan penuh dengan amarah. Aku tak bisa terima ini begitu saja.

"suamiku ku mohon jangan hukum Maya biar kan aku yang menanggung semua nya. Ku mohon..! Aku tidak bersalah. kisah kah sedikit saja kau melihat ku sebagai seorang wanita. Aku mencintaimu, dari dulu hingga sekarang. Ku mohon tolong bebas kan kami. Wanita jalang itu yang memfitnah ku. dia yang dengan sendirinya nya terjun ke dalam danau. Itu semua bukan kesalahan ku! Ku mohon suamiku.!"

"Berani-beraninya kau menyebut wanita ku dengan sebutan jalang. Pengawal siksa mereka hingga sampai di hari di mana mereka akan di hukum mati. aku tidak bisa membiarkan seorang monster tinggal di kediaman ku!" Nicholas segera meninggalkan tempat ku di hukum dengan wajah marah nya. Aku berteriak meminta pengampunan namun tak ada yang menggubris nya. Sungguh menikah dengan Nicholas adalah neraka. Aku sungguh menyesal menerima pernikahan itu dulu.