Li Yuan merupakan seorang pemuda keturunan Klan Li, ia berasal dari Klan Cabang Desa Bambu Kuning di Gunung Guntur.
Bakatnya terpendam, tak ada yang menyadarinya hingga ia berkenalan dengan salah seorang Tetua Sekte beladiri.
Perseteruan Klan Li dan Klan Liu menyeret dirinya sebagai target pembunuhan. Pada peristiwa percobaan pembunuhan atas dirinya ia berhasil selamat dari kematian. Bahkan dalam peristiwa tersebut ia berhasil membangkitkan kemampuan mentalnya saat ia berada di ambang kematian.
Li Yuan mendapatkan warisan tidak ternilai berupa Kitab rahasia Kaisar Kematian, kemampuan mentalis yang ia miliki mengubahnya menjadi pemuda yang multi talenta.
Dengan bakat yang gigih Li Yuan berhasil menapaki jalan bela diri secara bertahap sampai dengan ia menjadi Penguasa Alam Langit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melanjutkan Misi
Tetua Jia Fu dan Li Yuan kemudian berbicara dengan sangat akrab, di sudut Kedai Jia Hien menatap dengan sedikit kecemburuan. Ia terlalu sungkan untuk bergabung dengan mereka, "Mungkin akan ada kesempatan lain" gumamnya dalam hati.
Tetua Jia Fu sepakat mengadakan pengaturan terkait peristiwa pembantaian sepihak sarang penjahat Mawar Hitam. Hal yang perlu dilaporkan kepada Sekte adalah bahwa Li Yuan beruntung, pemimpin dan anggota penjahat Mawar Hitam dalam kondisi mabuk berat akibat minum arak.
Kondisi mereka yang sedang mabuk berat jelas membuat mereka tidak berdaya saat Li Yuan datang, dalam hal ini Li Yuan hanya dianggap beruntung saja. Tetua Jia Fu akan memastikan hal ini kepada seluruh murid yang ikut saat ini, ia juga ingin menjaga Li Yuan demi menjaga rahasia dan perkembangan seni bela dirinya di masa mendatang.
Li Yuan, apakah kamu akan pulang bersama kami?" tanya Tetua Jia Fu kepada Li Yuan
"Terimakasih paman, setelah ini aku memiliki rencana sendiri" sahut Li Yuan.
"Untuk misi kali ini selesai, kamu dan Li Tong akan mendapatkan poin kontribusi berkat penyelamatanmu yang luar biasa" ujar Tetua Jia Fu.
"Aku sudah mengambil misi untuk memburu beast di Gunung Juewu, kebetulan aku dan Li Tong ingin menjadikan kesempatan ini sebagai ajang untuk berlatih" sahut Li Yuan tanpa maksud menolak permintaan Tetua Jia Fu.
Sebetulnya Li Yuan belum memiliki teknik apapun terkait beladiri. Gurunya, Bao Zi selain teknik pernapasan Yin dan Yang tidak memberikan teknik atau jurus kepada Li Yuan. Hal ini berkenaan dengan elemen petir dan jiwa yang dimiliki oleh Li Yuan. Dua elemen tersebut merupakan elemen langka, bahkan di Sekte Laohu tidak memiliki teknik tersebut.
"Baiklah jika demikian, aku tidak memaksamu. Awalnya aku sedikit khawatir dengan keselamatanmu, namun setelah peristiwa ini semua penilaianku berubah" ucap Tetua Jia Fu sambil memandang Li Yuan.
Saat menjelang siang, Li Yuan dan Li Tong beranjak pergi meninggalkan penginapan, mereka berdua mengarah ke barat laut menuju Gunung Juewu. Li Yuan berniat menjelajahi pegunungan untuk menempa mental dan kemampuan jiwanya.
Dengan kultivasinya yang berada pada ranah Inti Qi tahap awal sebenarnya sangat berbahaya, apalagi Beast yang dihadapi setingkat dengan Pendekar Raja. Jika pada seorang kultivator, Li Yuan bisa mengandalkan kemampuan jiwanya untuk mempengaruhi mental lawannya.
Untuk kekuatan fisik sendiri, Li Yuan belum mencobanya. Perjalanannya kali ini dipenuhi dengan pertaruhan yang cukup besar namun kemauannya yang gigih telah melampaui kekuatan fisiknya.
Setelah menempuh tiga jam perjalanan, mereka menemukan sebuah Gua. Letaknya tidak jauh dari sebuah tebing batu, ada pohon pinus yang mengelilingi wilayah tersebut.
"Li Yuan, sebaiknya kita beristirahat dulu di dalam Gua ini" ucap Li Tong.
"Iya, sebaiknya begitu" sahut Li Yuan
Mereka tidak segan segera membersihkan bagian dalam Gua, rencananya mereka akan beristirahat di dalam Gua sebelum menuju kedalaman hutan kawasan Gunung Juewu.
"Aku akan mencari hewan buruan untuk makanan kita" ucap Li Yuan
"Baiklah aku akan menyiapkan pembakarannya" sahut Li Tong.
Mereka sudah terbiasa dengan situasi seperti ini, memiliki peran masing-masing. Li Yuan bergerak ke arah hutan pinus, ia mencari hewan buruan untuk makan mereka. Tidak lama kemudian Li Yuan sudah kembali ke Gua, di tangannya ia membawa beberapa ekor kelinci hutan dan seekor hewan mirip Yak.
Li Tong menyambutnya dengan tangan hangat lalu membersihkan hewan buruan dengan belati yang biasa ia bawa saat berburu.Udara pegunungan yang dingin membuat mereka banyak makan, untungnya dekat Gua terdapat sumber air yang jernih.
Setelah selesai makan, mereka berdua berbincang dan bercerita tentang masa lalu, masa dimana mereka berdua berburu dan bermalam di Gunung Guntur.
"Li Tong, aku akan berkultivasi dulu" ucap Li Yuan
Li Tong segera merespon ucapan Li Yuan, "Baiklah, aku akan berjaga di mulut Gua"
Li Yuan segera memasuki Gua, lalu duduk bermeditasi menghirup udara murni yang mengandung Qi murni. Setelah satu jam, Li Yuan mengeluarkan batu kristal yang berwarna kuning dari dalam Cincin penyimpanannya.
Batu Kristal tersebut merupakan Inti Beast pemberian Tetua Jia Fu, ini merupakan pertama kalinya ia menyerap Inti Beast. Li Yuan menyerap Inti Beast tersebut sama dengan ketika ia menyerap Batu Energi, memegangnya dengan erat lalu mengalirkan energi spiritualnya. Dalam hal ini ia mengalirkan energi jiwanya, ia berharap kemampuan jiwanya akan bertambah kuat setelah menyerap Inti Beast.
Dalam pemahaman Li Yuan, seekor Beast yang terbiasa memakan tumbuhan yang mengandung zat-zat tertentu dalam waktu yang lama bisa menyimpan esensi dari tumbuhan tersebut. Apalagi Beast adalah hewan spiritual yang hidup selama ratusan bahkan ribuan tahun.
Saat ini energi dari dalam kristal inti beast terserap dengan sempurna ke dalam tubuh Li Yuan, energi yang masuk tidak berkumpul di dalam Dantiannya.
Setelah lima jam Li Yuan membuka matanya, energi jiwa berkumpul di dalam jiwanya. Ia berjalan keluar menuju mulut Gua, ia memandang langit yang sudah ditemani cahaya bulan.
"Kau sudah selesai?" tanya Li Tong yang memperhatikan kondisi Li Yuan.
"Iya sudah, sebaiknya sekarang kamu berkultivasi" sahut Li Yuan
"Baiklah" ucap Li Tong ringan.
Malam berlalu dengan tenang, Li Yuan beristirahat di sekitar perapian sisa pembakaran. Hingga pagi harinya, mereka sudah bersiap kembali melanjutkan perjalanan. Mereka tidak terburu-buru, menurut peraturan mereka memiliki waktu satu bulan untuk menjalankan misi.
Li Yuan dan Li Tong kembali melanjutkan perjalanan, mereka berjalan dengan kecepatan yang sedang. Mata mereka memperhatikan sudut dan jarak tertentu sambil mencari Beast yang akan diburu. Setelah berjalan sekitar dua jam lebih, Li Yuan dapat merasakan seekor beast dengan kekuatan Tingkat Keempat.
"Groorrr!
Sebuah raungan membuat Li Yuan dan Li Tong tersenyum ringan, target yang mereka buru mulai muncul.
"Li Tong! berhati-hatilah" ucap Li Yuan.
Li Tong merasakan detak jantungnya semakin cepat, keringat dingin mulai mengalir dari dahinya. Berburu Beast Tingkat Keempat adalah pengalaman pertamanya, ditambah hewan yang berada tidak jauh darinya adalah seekor serigala perak.
Setelah beberapa saat Li Tong mulai menstabilkan dirinya, mencoba beradaptasi dengan situasi yang tengah dihadapinya. Di sampingnya, Li Yuan telah mengeluarkan pedangnya. Pedang yang sama yang ia miliki yang didapatkan dari Tetua Bao Zi.
Keduanya sudah mulai bersiap mengambil kuda-kuda, memupuk keberanian dan untuk menyerang Beast tersebut bersamaan.
'Sekarang! teriak Li Yuan
Seperti biasa, mereka sudah mengatur posisi masing-masing dalam menyergap hewan buruan. Namun kali ini yang mereka hadapi adalah hewan buas tingkat keempat.
"Groorrr!
Tatapan serigala perak makin mengganas,
Serigala perak tersebut melompat ke arah Li Tong dan hendak menerkamnya, di sisi lainnya Li Yuan sudah bersiap dengan serangan tunggalnya.