Kirani, bisa di katakan gadis yang malang. Hidupnya tak di inginkan oleh Ayah kandungnya sendiri bahkan saudara kembarnya pun ingin menghancurkan nya hanya demi kepentingan nya sendiri.
Bagaimana caranya Kirani melewati semua tantangan hidupnya yang sangat berat, apakah Ia mampu bangkit dan menemukan kebahagiaan nya sendiri tanpa merasa ketakutan oleh bayang-bayang masa lalu yang membuatnya trauma.
Yuk simak kelanjutan kisahnya di karya " Korban Saudara Kembar "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 💘 Nayla Ais 💘, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wajah Baru
...****************...
Di suatu tempat di luar kota sebelum nya Rani di buat semakin terkejut ketika mengetahui apa maksud Rana mengajak nya ke luar kota.
" Seharusnya aku membunuh mu, menjatuhkan mu dari ketinggian beribu-ribu meter, agar kamu jadi santapan hewan buas atau mati di lautan luas. Tapi seperti nya aku berubah pikiran, bukan kah aku sangat baik. Aku tidak akan membunuh mu sekarang, tapi kamu harus menuruti semua permintaan ku. "
Rani mendengarkan dengan seksama apa yang akan di katakan oleh Rana.
" Untuk mengantisipasi agar kamu tidak menjadi penghalang atau bahkan perusak kebahagiaan ku maka aku sudah punya rencana untuk mu. Aku rasa ini adalah salah satu cara terbaik, agar kamu tidak menjadi ancaman bagiku. Ya, karena wajah mu itu. Aku membenci mu, aku tidak mau kembaran wajah dengan mu, oleh karena itu kamu harus melakukan operasi plastik, agar wajah kita berbeda. " Ucap Rana santai seakan yang Ia katakan saat ini hal biasa.
Rani menatap tak percaya pada kembaran nya itu, Ia benar-benar tak habis pikir. Makin lama Rana benar-benar semakin berbuat semena- mena padanya. Seakan dirinya bukan manusia yang layak mendapatkan haknya hidup di dunia.
Rani menggeleng dan mengatakan kalau Ia tidak mau dan tak akan pernah mau merubah ciptaan yang maha Kuasa hanya karena alasan yang menurut nya konyol.
" Aku tidak meminta persetujuan dari mu, saat ini hanya kata iya yang ingin aku dengar, karena kalau tidak..... kamu tentu sudah tau konsekuensi nya. "
Mau tak mau karena Rani pun tau bagaimana nekat nya saudaranya itu akhirnya Ia bersedia.
Rana pun meminta beberapa orang kepercayaan nya untuk mengawasi saudara kembarnya itu karena Ia harus kembali.
Ia tak mau kalau sampai suaminya curiga dengan kepergian nya yang terlalu lama, hari ini Ia harus sudah kembali. Itu karena besok suaminya akan kembali bekerja setelah mengambil cuti menikah beberapa waktu lalu.
Sementara Rani merasa ketakutan di meja operasi, Rana ingin bersenang-senang dengan suaminya. Sekarang tidak masalah lagi walaupun Ia harus bercinta dengan suaminya, karena suaminya itu tidak akan tau.
Namun dugaan Rana ternyata salah besar, sepanjang mereka melakukan penyatuan Tedi merasa ada yang berbeda.
Ia merindukan bibir manis yang pernah Ia sentuh dulu, aroma tubuh yang selalu membuatnya rindu.
Rana begitu agresif sedangkan Tedi hanya menunggu pasrah saja, meskipun ketika menjelang akhir dari penyatuan mereka tetap saja Tedi merasa ada yang meledak namun tetap saja rasanya tak sama.
Ini adalah kedua kalinya mereka melakukan penyatuan namun Tedi sama sekali tidak merasakan kebahagiaan atau gairah yang menggebu di hatinya.
Tedi tidur di samping Rana tampa memberikan kecupan mesra, justru Rana yang melakukan nya.
" Tidurlah Sweety, ini sudah larut malam. Bukankah besok kamu juga harus kerja begitu pun dengan ku. "
Rana mengangguk dan ikut berbaring di samping suaminya sembari memeluk dada bidang yang di tumbuhi bulu- bulu halus itu.
Tidak lama kemudian Rana sudah memejamkan mata dan memasuki alam mimpi sedangkan Tedi belum bisa tidur, Ia memindahkan tangan Rana pelan dan perlahan bangun dari tempat tidur.
Berdiri tanpa menggunakan apapun untuk menutup tubuhnya, Ia memandang wajah Rani yang sudah tertidur pulas.
Kemudian Ia melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan diri, tubuhnya terasa lengket. Di kamar mandi Ia merenung seorang diri mengenai apa yang Ia rasakan.
" Ada apa dengan ku, kenapa rasanya ada yang kurang ketika melakukan penyatuan dengan Rana. Padahal dia Istriku, dia yang aku gauli ketika malam pertama. Tapi kenapa, kenapa seperti ada yang kurang. " Gumam Tedi.
Ia baru berhenti ketika tubuhnya menggigil karena terlalu lama berendam.
***
Azka merasa acara tahun ini ada yang kurang, sebenarnya acaranya sama seperti tahun- tahun sebelumnya. Tidak ada yang berbeda, yang berbeda hanyalah harapan Pria itu yang terlalu, namun harapan itu pupus dan itu yang membuatnya tidak bahagia.
Tiga bulan kemudian.
Rani kembali ke tanah air dengan susah payah, selain menjalani pemulihan paska operasi Ia sudah berkali-kali berusaha kabur dari pantauan orang suruhan Rana, namun baru kali ini berhasil.
Dengan kacamata yang bertengger di hidung mancung nya, wajah baru bak gadis- gadis Korea membuat kehadiran nya menjadi pusat perhatian.
Rani melirik ke kiri dan kanan berharap tidak ada satu orang pun yang mengenalinya, namun sayang sungguh sayang. Dari jauh Ia melihat orang yang tentu sangat Ia kenal.
" Ah sial, rupanya mereka orang kepercayaan kak Rana sudah menyadari kalau aku pergi dan pasti sudah mengabari kak Rana. Bukti nya kak Rana memerintahkan orang-oranya untuk menangkap ku. Tidak. " Rani menggeleng ketika beberapa Pria mulai menyadari keberadaan nya.
Dengan langkah cepat Rani berusaha menghindar, Ia berlari menghindari kejaran tiga orang Pria berpakaian hitam dan kacamata hitam pula.
" Rani, kamu harus bisa. Jangan sampai tertangkap oleh mereka, kalau bukan sekarang kapan lagi kamu bisa kabur dan mempertahankan diri. " Gumam Rani berbicara pada dirinya sendiri.
Rani akhirnya bisa melarikan diri dengan cara mengelabui ketiga Pria yang entah mengapa saat ini mereka terlihat bodoh, hingga Rani bisa melarikan diri.
Dalam kepanikan Rani mencoba untuk tenang, saat ini Ia bingung harus kemana. Tidak mungkin Ia kembali ke rumah lamanya, sama saja dengan menyerah kan diri.
Rani mulai mencari beberapa kontak orang yang bisa Ia percaya saat ini dan akhirnya Ia berhenti pada nomor sahabatnya.
Dering pertama dan kedua tidak ada jawaban, akhirnya terdengar kata hallo dari seberang pada panggilan ketiga.
" Hallo, maaf ini dengan siapa. " Tanya Mega di ujung telpon.
Sebenarnya Mega sudah melihat ada panggilan masuk sejak awal namun karena nomor baru jadi Ia enggan menerima panggilan itu.
Karena panggilan yang terus berulang, mau tak mau Mega pun menerima nya. Mungkin ada sesuatu yang penting menurut nya.
Mega terkejut mendengar suara yang begitu Ia kenal dan sudah lama Ia cari- cari keberadaan nya.
" Iya Mega, ceritanya panjang. Aku tidak bisa cerita di telpon namun saat ini aku butuh bantuan, aku di kejar oleh beberapa orang dan aku bingung harus kemana. "
Setelah beberapa saat panggilan pun berakhir, Rani pun melirik kiri dan kanan hanya untuk memastikan kalau saat ini Ia sudah aman.
Benar saja, para Pria yang tadi mengejarnya sudah tidak terlihat. Rani menuju sebuah pangkalan ojek yang kebetulan berada tidak jauh darinya.
Rani tiba di rumah Mega, memberikan upah yang sesuai pada pengemudi ojek itu.
Ia melangkah terburu-buru ke rumah sahabatnya itu, baru akan mengetuk ternyata Mega sudah lebih dulu membukakan pintu untuk nya.
Mega menatap heran pada wanita yang saat ini berada di depan pintu rumahnya, baru setelah Rani buka suara dan Mega mengenali suara itu. Ia langsung memeluk tubuh sahabatnya.
" Ya Allah, kamu Rani. Apa yang terjadi padamu, kejadian buruk apa yang sudah kamu lalui selama tiga bulan ini. "
Mega menggandeng tangan Rani masuk ke dalam rumahnya dan mengunci pintu, takut ada orang yang melihat kedatangan Rani.
Mega sangat penasaran dengan cerita sahabatnya itu, ingin bertanya namun Ia urungkan. Lebih dulu Ia meminta Rani untuk mengisi perutnya, pasti sahabatnya itu lelah dan juga lapar.
...****************...
duh cinta lama bertemu kembali....apa akan jadi rintangan buat Rani dan Azka nih
moga kamu bisa kuat hadapi hidupmu
takutnya kamu hamil
iya pikiran kamu juga ntah kemana2 .... kasian
sungguh alur cerita yg indah, semangat author semoga rezeki nya lancar disini, bisa masuk bab terbaik, agar bisa berbagi ke sesama yg membutuhkan, Aamiin🤲