ICE LOTUS SAINT

Shen Jiewen langsung masuk ke kamarnya, setelah kedua orang adik angkatnya itu pergi. Dia berniat untuk membersihkan diri sekaligus berganti pakaian, sebelum bertemu dengan Xu Jun dan juga istrinya.

Kemunculan binatang iblis tingkat tinggi, membuat murid-murid dari sekte surga suci langsung tercengang, apalagi kedua makhluk berbulu itu terlihat sangat jinak dan begitu tunduk di hadapan Xu Tianling dan Xu Xiaofeng.

Xu Jun baru saja akan keluar dari halamannya, langkah pria itu langsung terhenti, melihat kedua orang anaknya kembali dengan ceria. Mereka bahkan membawa dua hewan peliharaan yang tentu saja akan membuat orang lain menjadi ketakutan.

"Tianling, Xiaofeng, dari mana kalian mendapatkan binatang itu?" tanya Xu Jun, kedua orang anak itu langsung mendekat.

"Tentu saja gege yang memberikannya untuk kami," ucapku Xu Xiaofeng dengan sangat bangga.

"Jiewen kembali?" tanya Xu Jun sambil mengerutkan dahinya, kedua orang anak itu langsung menganggukkan kepala tanpa ragu.

Liu Fei Fei baru saja keluar, namun dia tercengang melihat dua binatang iblis di belakang tubuh kedua orang anaknya, wanita itu hampir saja terjatuh karena kaget, beruntung Xu Jun berbalik dan segera menangkap tubuh istrinya.

"Kau harus memiliki jantung yang lebih kuat lagi mulai saat ini, karena apa yang kau lihat masih belum seberapa, Shen Jiewen kami adalah anak yang sangat unik, dia bahkan bisa memberikan hadiah-hadiah tertentu yang terkadang terlihat seperti benda yang biasa-biasa saja, namun memiliki arti yang sangat dalam." ucap Xu Jun, Liu Fei Fei hanya menganggukan kepala.

Keduanya kembali menegakkan badan, kemudian segera berjalan menuju halaman yang ditempati oleh Shen Jiewen, namun di tengah perjalanan, tiba-tiba saja tertua Lu bergerak, pria tua itu langsung menendang pintu kediaman dengan sangat kencang.

"Shen Jiewen!" tubuh tetua Lu bergetar hebat, dia hampir saja pingsan akibat kedua binatang iblis yang dibawa oleh Shen Jiewen sebelumnya.

Pada saat kedua anak Xu Jun memamerkan binatang itu di hadapan murid-murid sekte surga suci, tetua Lu hampir saja tertabrak olehnya, sehingga saat ini dia datang untuk meminta kompensasi dari Shen Jiewen, karena kedua binatang itu dibawa olehnya.

Seorang pemuda berambut perak langsung muncul, dia menggosok rambut basahnya mempergunakan handuk dan menatap ke arah pria tua itu, sambil mengangkat kedua bahunya dengan acuh tak acuh.

Tetua Lu duduk di kursi, dia menunggu pemuda itu menyelesaikan pekerjaannya. Sementara Xu Jun hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala dengan tak berdaya, sejak lama kedua orang itu seperti kucing dan anjing, mereka jarang sekali terlihat akur dan lebih sering bertengkar.

"Kenapa? Apakah anda tidak bahagia? Lalu kenapa anda tidak berlari ke gunung dan mengelilinginya?" tanya Shen Jiewen, membuat mata tetua Lu langsung melotot.

"Bocah sialan! Bagaimana bisa kau memberikan binatang iblis tingkat 9 pada kedua adikmu?" tanya pria tua itu.

Shen Jiewen terdiam, namun tak lama kemudian kembali menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pria tua itu, "Hanya untuk mainan!"

"Apaaa? Mainan? Itu binatang iblis, bukan boneka! Apa kau tidak bisa membedakan keduanya?" mata tetua Lu semakin merah, kulit kepalanya seolah terbakar mendengar jawaban dari pemuda itu.

Shen Jiewen memiringkan kepalanya, seringaian kecil terbentuk di bibir pemuda itu. "Tidak masalah, jika mereka menyakiti kedua adikku, cukup patahkan saja keempat kakinya!"

Tetua Lu menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia terlihat sangat frustrasi setelah mendengar jawaban dari pemuda itu. "Dasar bocah sialan!"

Pria tua itu mengamuk, tak lama kemudian melirik ke arah Xu Jun, "Siapa pun yang mencariku hari ini, kamu harus mengatakan bahwa penyakitku tidak bisa disembuhkan dan aku harus mendapatkan perawatan dari seorang tabib. Apa kalian mengerti?"

Xu Jun tercengang mendengar ocehan pria tua itu, "Tapi tetua, anda masih hidup dan menendang pagi tadi, setelah menghabiskan 20 pangsit daun bawang. Kenapa kamu sakit sekarang? Bukankah itu sedikit aneh?"

"Tidak peduli benar ataupun salah, jika ada orang yang mencariku, katakan saja seperti itu!" ucap tetua Lu, dia segera pergi meninggalkan halaman yang ditempati oleh Shen Jiewen sambil cemberut.

Xu Jun dan Liu Fei Fei hanya bisa menghembuskan nafas berat, sedangkan Shen Jiewen masih tetap santai di kursinya, dia tidak tergerak sedikitpun oleh kata-kata yang diucapkan pria tua itu.

"Apa yang terjadi? Kenapa pergi begitu saja meninggalkan sekte?" tanya Xu Jun sambil menatap ke arah Shen Jiewen.

Pemuda itu melirik ke arahnya, "Hanya mencari hadiah untuk adik dan ibu baru,"

Sudut bibir Xu Jun berkedut, "Bukankah kau mencari masalah dengan tetua Lu?"

Shen Jiewen hanya tersenyum tipis sambil menggosok-gosokkan telapak tangannya, "Itu hal lain, hanya sedikit tambahan."

Xu Jun menepuk dahinya dengan tidak berdaya, putra angkatnya itu memang tidak akan pernah berubah, dia dan tetua Lu seperti musuh lama. "Lalu di mana hadiah untuk ibumu?"

Shen Jiewen menyerahkan sebuah batu hitam sambil menyeringai, sedangkan Xu Jun langsung memelototkan matanya. "Bocah sialan! Kau ingin menyakiti ibumu?"

Shen Jiewen tertawa melihat reaksi yang ditunjukkan oleh ayah angkatnya itu, "Bukankah ayah terlalu berlebihan? Ini hanya sebuah hadiah kecil."

"Lalu kenapa kau harus memberikan batu kekacauan sebagai hadiah?" tanya Xu Jun.

"Karena aku tahu, tidak lama lagi ibu akan mengalami masalah besar. Batu ini bisa membantu dia menyelesaikan segalanya," jawab Shen Jiewen dengan santai.

Dahi Xu Jun berkerut, "Apa maksudmu?"

"Ayah, jangan berpura-pura bodoh! Seseorang telah dengan sengaja membuat dantian ibu tersegel, sehingga dia tidak bisa berkultivasi. Aku memberikan batu kekacauan sebagai senjata yang bisa dia gunakan, jika sesekali ada seseorang yang berniat untuk menyakitinya. Dia hanya harus melemparkan batu itu kepada musuhnya dan kau akan segera mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya." jawab Shen Jiewen.

Mata Xu Jun langsung berbinar, "Kau benar, kenapa aku tidak memikirkan hal ini sejak lama dan membiarkan ibumu mengalami kesulitan?"

Shen Jiewen terkekeh, "Itu karena ayah tidak pintar!"

Wajah Xu Jun kembali berkedut, "Apa kau ingin mengatakan bahwa ayahmu bodoh?"

"Aku tidak mengatakan apa-apa, ayah sendiri yang mengucapkannya!" jawab pemuda itu.

"Sial!" Xu Jun mengacak-acak rambutnya frustrasi, sedangkan Liu Fei Fei tersenyum tipis, tingkah ayah dan anak itu terlihat sangat menggemaskan di matanya.

"Ibu, ambil dan simpan batu kekacauan ini dengan baik, kau bisa membela diri mulai saat ini. Aku juga membawakan sumber api kehidupan untuk memulihkan dantianmu dan kau bisa menjadi seorang kultivator mulai sekarang." ucap Shen Jiewen, dia segera mengeluarkan sebuah kotak yang berisi esensi api yang didapatkannya saat memasuki kawah lava.

Mata Liu Fei Fei terlihat berkaca-kaca, dia tak menyangka jika anak angkatnya itu akan memikirkan dirinya. "Terima kasih."

"Tidak perlu, karena kau adalah ibuku!" jawab Shen Jiewen, dia melirik ke arah ayahnya yang terlihat semakin tertekan.