NovelToon NovelToon
Alone

Alone

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga
Popularitas:12.8k
Nilai: 5
Nama Author: NurFitriAnisyah

Arkan Pratama, putra kedua dari pasangan Azel dan Renata. Dia adalah anak tengah yang keberadaannya seringkali di abaikan oleh mereka. Tidak seperti kakak dan adiknya yang mendapatkan kasih sayang dan perlakuan yang berbeda dari orang tuanya. Hingga....

Penasaran?
Akankah Arkan mendapatkan kasih sayang dari keluarganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NurFitriAnisyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alone 27

Dengan raut wajah yang serius, Rangga menunjukkan sebuah lampiran kertas pada Arkan. Arkan membaca tulisan yang tercetak dalam lembaran kertas tersebut dengan mimik wajah yang sulit di artikan.

"Jadi, sel tumor yang bersarang di otak Rafi harus segera di angkat?" Ujar Arkan setelah membaca kertas yang ia pegang.

"Iya, karena tumor itu akan sangat berpengaruh pada tumbuh kembang otak Rafi, jika tidak segera di buang." Jawab Rangga.

"Tapi... kondisi Rafi selama ini cukup bagus, dan tanpa operasi pun aku yakin Rafi bisa sembuh, Bang." Ujar Arkan.

Arkan yakin, jika kondisi Rafi mulai membaik daripada sebelumnya. Apalagi dirinya sendiri yang mengawasi proses pengobatan Rafi selama ini. Namun hasil CT scan pada otak Rafi berkata sebaliknya.

"Kamu lihat sendiri, gambar hasil CT scan itu, ukuran tumor yang ada di otaknya sama sekali tidak ada perubahan, meskipun sudah dilakukan pengobatan." Ujar Rangga.

"Baiklah... kapan operasinya akan dilakukan?" Tanya Arkan.

"2 hari lagi.... Lebih cepat lebih baik."

"Baiklah, Bang."

"Bang, apakah pihak rumah sakit sudah menemukan donor untuk bang Arief?" Tanya Arkan yang tak lupa dengan kondisi Abangnya saat ini.

Rangga menundukkan pandangan nya dan menggeleng pelan. Melihat tanggapan Rangga, Arkan bersandar pada kursi yang ia duduki sembari mengusap kasar wajahnya.

"Lalu bagaimana dengan nasib bang Arief, Bang? Sampai kapan dia harus menunggu? Bagaimana jika bang Arief tak mampu bertahan lebih lama lagi?" Tutur Arkan.

Rangga tahu arah tujuan pembicaraan Arkan, namun kata-kata yang Arkan lontarkan tak akan mempan untuk merubah pendiriannya.

"Arief sudah bertahan sampai saat ini, itu berarti Tuhan masih menginginkan nya untuk tetap hidup. Yang bisa kita lakukan saat ini hanya berdoa saja, supaya segera ada orang baik yang mau mendonorkan hatinya untuk Arief... dan Abang harap orang baik itu bukan kamu! Aamiin." Tutur Rangga, yang menegaskan keinginannya.

Arkan tersenyum kecut, menyadari jika tujuannya untuk membuat Arief bangun dengan pengorbanannya sudah di ketahui oleh Rangga.

Dengan wajah sedihnya Arkan memohon pada Rangga.

"Bang... tidak bisakah-"

Rangga seketika menyela ucapan Arkan dengan nada tinggi.

"Tidak bisa!" Sela Rangga.

Arkan memberanikan diri menatap Rangga yang memandanginya dengan sangat tajam.

"Dengarkan aku dulu, Bang-"

Rangga tak ingin mendengar lagi apa yang akan di katakan Arkan. Dirinya langsung membentak Arkan.

"KELUAR DARI SINI! Dan lanjutkan saja pekerjaanmu!" Bentak Rangga yang membuat Arkan seketika tertunduk.

"Baiklah..."

Arkan keluar dari ruangan Rangga dengan wajah murung dan tak bersemangat.

Begitu Arkan keluar dari ruangan Rangga, terlihat beberapa perawat berlarian di lorong rumah sakit. Arkan mengehentikan salah satu dari mereka dan bertanya.

"Apa ada pasien kritis?" Tanya Arkan.

"Pasien di ruang 07 mengalami kejang dan Dokter Ikhsan menghubungi kami agar segera ke sana." Jawab Perawat.

"Tidak...! Bang Arief...."

Jantung Arkan seketika berdegup kencang mendengar penuturan Perawat itu, kakinya pun gemetar. Arkan mengepalkan telapak tangannya, menarik nafas panjang kemudian berlari secepat mungkin keruangan Arief.

Namun, jantung Arkan berdetak semakin kencang yang membuatnya sesak dan tidak bisa bernafas dan akhirnya terjatuh.

Bruk!

Perawat yang berlari di belakang Arkan segera berhenti dan menghampirinya.

"Dokter David, baik-baik saja?"

Arkan terbatuk-batuk dan tidak bisa menjawab Perawat tersebut. Dirinya hanya memberikan isyarat dengan tangannya, jika ia baik-baik saja. Dan menyuruh Perawat tersebut agar segera pergi.

Arkan melihat bercak darah di telapak tangannya yang ia gunakan untuk menutup mulut saat terbatuk tadi.

"Maafkan aku ayah... bunda..., aku tidak bisa menolong bang Arief seperti janjiku." Batin Arkan.

Arkan mengurungkan langkahnya dan memutuskan untuk kembali keruang kerjanya, dengan penglihatan yang mulai kabur dan keringat dingin membasahi tubuhnya.

Di sisi lain.

Di dalam ruangan Arief. Terlihat Ikhsan yang di bantu oleh Ara, berusaha untuk memberikan pertolongan pada Arief.

"Sayang, bagaimana jika terjadi hal buruk pada Arief?" Tanya Renata pada Azel yang menunggu di luar ruangan Arief.

"Ikhlaskan saja sayang... mungkin itu yang terbaik untuk Arief kita, daripada dia harus merasakan sakit setiap saat..."

"Tidak! Tidak boleh... Arkan sudah berjanji akan menolong Abangnya.... Sekarang di mana dia? Setiap Arief dalam kritis dia selalu menghilang.... " Ujar Renata terisak.

"Apa yang kita harapkan darinya, Sayang? Dari awal juga sepertinya dia sudah tidak peduli pada keluarganya sendiri...." Ujar Azel.

Azel dan Renata berbicara seolah-olah Arkan tidak peduli lagi pada keluarganya sendri. Namun mereka tidak tahu bahwa orang yang mereka bicarakan saat ini sedang berjuang dengan rasa sakitnya, seorang diri. Tanpa ada yang menemaninya.

Ikhsan dan Ara sudah berada cukup lama di dalam ruangan Arief, mereka sudah berusaha sebaik mungkin, namun Ikhsan dan Ara masih mengalami kesulitan untuk menangani Arief.

"Bagaimana ini, Dokter Ara?"

"Kita butuh bantuan."

Ara segera menghubungi Arkan, namun tidak ada jawaban. Lalu dirinya memutuskan untuk menelpon Rangga untungnya Rangga menerima panggilan dari Ara.

"Ya, saya akan segera ke sana." Jawab Rangga dan mematikan panggilannya.

Saat ini Rangga berada di ruang ICU, Rangga menatap ke arah Arkan yang sedang terbaring di depannya dengan wajah yang pucat pasih.

Sebelumnya, Rangga pergi mencari Arkan untuk membicarakan hal lebih lanjut soal operasi yang akan dilakukan pada Rafi, namun yang dirinya dapati adalah Arkan yang terbaring lemah di lantai dalam ruangannya.

Rangga segera membawa Arkan ke ruang ICU untuk memberikan pertolongan.

"Arkan... apakah Abang harus menyelamatkan Arief, dan menuruti kemauan mu? Apakah sudah waktunya untuk Bang Rangga merelakan mu pergi, Arkan...?"

...ℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱ...

1
Vny
Arkan, km keren bgt sumpah, km kuat bgt meskipun hidup kita itu hampir sama tp gw akui lo kuat. Peluk jauh buat Arkan🤗🤗
IR WANTO
taiiii
IR WANTO
kok dokter pada tolol
IR WANTO
tolol lc goblog...
Nunu Hasan
orang tua y kaya iblis.egois tida tau malu
Nunu Hasan
biarturasa kelurga itu
Nunu Hasan
mudah bapa y jatoh dari kapal terbang.tapi bapa y ajah jangan sama orang lain...
❤️⃟Wᵃf🥑⃟Apri_Zyan🦀🐧
happy ending...😁😁
❤️⃟Wᵃf🥑⃟Apri_Zyan🦀🐧
kenapa harus meninggal thor..duh kapan bahagianya arkan
🍁Alena❣️💋🅰️🅸🅳🅴🅽👻ᴸᴷ
alhamdulillah sudah ada perubahan dalam diri Arkan, Cita-cita dan harapan dia sudah terwujud, tinggal menyambut kebahagiaan bersama keluarga nya
🍁Alena❣️💋🅰️🅸🅳🅴🅽👻ᴸᴷ
syukur deh mimpi membawa perubahan, tinggal Arif aja nih yang masih sinis terhadap Arkan
🍁Alena❣️💋🅰️🅸🅳🅴🅽👻ᴸᴷ
ampuunnn thoorr ternyata ini cuma mimpi, air mata udah menetes 🚶🏻‍♀️🚶🏻‍♀️
tapi syukur deh, semoga dengan mimpi itu sang ayah bisa merubah sikap nya sama Arkan
🍁Alena❣️💋🅰️🅸🅳🅴🅽👻ᴸᴷ
menyesal kah sekarang ketika melihat Arkan sudah tak berdaya
dan buat bunda jangan hanya bisa menyalahkan saja kau juga sama 🤧
🍁Alena❣️💋🅰️🅸🅳🅴🅽👻ᴸᴷ
ternyata Arkan donorin ginjal nya buat Arif dan lagi dia koma, itu pula yang menyebabkan Arkan tidak menjenguk atau memberikan semangat buat Arif.
duh kalau Arif tau pasti nyesel banget itu, Arkan udah berkorban buat dia
❤️⃟Wᵃf🥑⃟Apri_Zyan🦀🐧
alone alone alone...
arkan selalu sendiri padahal memiliki keluarga yang lengkap
❤️⃟Wᵃf🥑⃟Apri_Zyan🦀🐧
bisa aja nih Arkan, kalau memang suka bilang dong jangan diam bae
bbip20
Banyakkk banyak banget yg kamu dan keluarga g tau tentang Arkan
bbip20
Tapi emng selalu menjadi pertanyaan buat aku, kenapa? kenapa anak tengah/kedua tuh di gituin? di beda2in. rasanya tuh kit heart bangettt, punya keluarga tpi kyk sendirian 😭
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Arkan jangan meninggal dulu, kamu harus kuat ayo bangun lah Arkan ada Rafi yang menunggu mu😭😭😭
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Tidak mungkin.... ini hanya mimpi kan😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!