NovelToon NovelToon
Jadi Selingkuhan Kakak Sahabat Ku

Jadi Selingkuhan Kakak Sahabat Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Diam-Diam Cinta / Persahabatan
Popularitas:63.1k
Nilai: 5
Nama Author: Syakira edianwi

Nadira adalah anak tunggal kaya raya yang sudah tidak memiliki ibu, ia tinggal bersama ayahnya.
Hidup Nadira sangat sepi untung saja ia memiliki sahabat bernama Tania. Nadira lebih sering tinggal di rumah Tania.
Tidak ada yang menyangka kalau Nadira menyukai Kakak sahabat nya itu.
Seiiring berjalan nya waktu mereka memiliki hubungan, namun hubungan terlarang itu tidak berlangsung lama, semuanya terbongkar sehingga semua keluarga mengetahui nya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syakira edianwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 33 : Agam Kembali ke Kota

Setelah selesai bicara dengan Hani telpon pun mati. Tidak ada percakapan sama sekali Agam menatap Nadira yang fokus dengan makanan nya.

"Aku mau tidur siang, aku sangat ngantuk," ucap Nadira langsung meninggalkan meja makan.

Agam hendak berbicara namun Nadira sudah pergi.

"Aku baru saja baikan, aku tidak ingin membuat hubungan kami seperti sebelumnya. Aku tidak bisa memaksa nya untuk ikut dengan ku," batin Agam.

"Ya sudah lah sebaiknya aku pulang, kasian Gana sudah hampir dua minggu tidak bertemu," batin nya.

Di sore hari nya...

Nadira melihat mobil Agam yang tidak pernah keluar dari parkiran kini sudah di depan Vila dan sedang di panasin.

"Kakak mau kemana?" tanya Nadira menghampiri Agam yang sedang merapikan semua barang-barang nya ke bagasi mobil.

"Gana sakit, kakak harus pulang," ucap Agam.

"Apakah harus hari ini?" tanya Nadira lagi.

Agam mengangguk.

"Ya sudah kalau begitu, Kakak hati-hati," kata Nadira.

Agam terus merapikan barang-barang nya dan setelah selesai ia melihat ke arah Nadira yang terlihat murung.

Agam mendekati Nadira, memegang kedua tangan nya sambil menatap mata nya.

"Kamu yakin tidak mau ikut dengan kakak kembali ke kota? Apa kamu tidak merindukan keluarga mu? Anak dan juga Ayah mu?" tanya Agam.

Nadira melepaskan tangan nya. "Enggak kak, aku sudah memutuskan untuk di sini selama nya," jawab Nadira.

Tidak ada yang bisa di katakan oleh Agam lagi, ia mengangguk pasrah dan tidak bisa memaksa Nadira.

"Kalau begitu Kakak pamit dulu, jaga diri baik-baik," ucap Agam.

"Kak!" Nadira menahan tangan Agam. Agam melihat ke Nadira. "Apakah kakak akan datang ke sini lagi?" tanya Nadira.

Agam menghela nafas panjang. "Kakak tidak bisa janji dan tidak bisa memastikan nya, pekerjaan dan keluarga di sana juga membutuhkan kakak, perjalanan ke sini cukup jauh memakan banyak waktu dan tenaga," ucap Agam.

Mendengar jawaban Agam membuat Nadira diam.

Agam mengelus kepala Nadira mencium kening dan memeluk nya sangat erat sehingga tidak sadar air mata nya keluar namun ia langsung menghapusnya.

Agam meninggalkan halaman Vila, sementara Nadira tetap berdiri di depan Vila melihat mobil Agam.

"Ekhem-ekhem!!!" tiba-tiba Dafa datang.

"Eh Mas Dafa," kata Nadira sambil menghapus air mata nya.

"Tumben banget sore-sore ke sini?" tanya Nadira.

"Tidak ada yang penting, hanya mau bertemu dengan kamu saja," jawab Dafa.

"Humm ngomong-ngomong mas Agam mau kemana itu?" Nadira menjawab kalau Agam mau pulang ke kota.

"Oohh, bagus deh kalau begitu, tempat kita ini jadi damai lagi, dan tidak ada lagi yang ganggu kamu," kata Dokter Dafa.

"Oh iya Nadira, aku ke sini mau ngajakin kamu jalan-jalan ke air terjun," ajak Dafa.

Karena Nadira merasa kesepian, ia juga ingin mengalihkan rasa sedihnya sementara akhirnya ia mau dan naik ke motor Dafa.

Sepanjang perjalanan Dafa mencoba membuat Nadira bahagia, dan Dafa sangat pintar membuat Nadira bahagia.

Satu jam kemudian sudah sampai, bukan hanya mereka berdua yang ada di sana, banyak warga desa banyak juga anak-anak yang sedang berenang.

Bermain air sebentar, mereka berdua duduk di bebatuan yang besar.

"Sebenarnya aku mau jujur sama kamu Nadira," ucap Dafa.

"Jujur apa mas? Apa yang mas sembunyikan emang nya?" tanya Nadira.

"Kamu yakin tidak marah kalau aku jujur?" tanya Dafa. "Ya enggak lah mas," jawab Nadira.

Dafa langsung mengutarakan perasaan nya kepada Nadira, tiba-tiba Nadira terdiam.

Dafa mengatakan kalau ia menyukai Nadira dan ingin serius dengan Nadira.

"Kok aku tidak senang yah dengan pengungkapan Mas Dafa, padahal kemarin aku berharap ia suka sama ku," batin Nadira.

"Kok kamu diam sih?" tanya Dafa.

"Hmm aku sudah nganggap mas seperti kakak laki-laki ku, dan aku tidak mau menghancurkan hubungan kita yang baik," jawab Nadira.

Dafa tersenyum sambil mengangguk. "Aku tau kok sebelumnya kamu akan menolak ku, kamu sudah punya orang lain kan di hati kamu?" tanya Dafa.

"Kakak ngomong apa sih? Aku cuma mau menikmati masa muda ku, bergaul dengan siapa pun itu," jawab Nadira.

"Kamu tidak bisa berbohong Nadira, di mata kamu bisa aku lihat kalau kamu memiliki orang lain," kata Dafa.

Nadira terdiam. Ia tidak mungkin berbohong terus-menerus.

"Katakan saja siapa yang sudah berhasil membuat kamu jatuh cinta kepada nya, kamu harus mengejarnya agar kamu bahagia," kata Dafa.

"Kak Agam," jawab Nadira.

"Mas Agam? Bukan nya dia sudah punya istri, kamu juga bilang kalau dia adalah kakak dari teman kamu, mana mungkin kamu menyukai pria yang jauh lebih tua dari mu," ucap Dafa.

"Jangan kuat-kuat kak, aku takut kalau ada yang dengar," kata Nadira karena Dafa kaget.

"Cerita nya panjang, aku sudah punya anak dengan kak Agam," ucap Nadira.

Dafa semakin kaget, ia terdiam cukup lama. "Jadi sebenarnya kamu adalah istri dari Mas Agam? Tapi semua orang tau kalau istri mas Agam bukan lah kamu," kata Dafa.

Nadira menceritakan semuanya. Walaupun hati Dafa sangat hancur namun ia berusaha mendengarkan semua nya agar tidak salah paham.

Setelah panjang lebar cerita, hari semakin malam mereka memutuskan untuk kembali ke Vila.

"Terimakasih yah Mas Dafa sudah mau dengar cerita ku, tapi aku mohon hanya mas yang tau," kata Nadira.

"Iyah, kamu tidak perlu khawatir kok..Ya sudah kamu pergi istirahat gih," suruh Dafa.

Dafa kembali ke Rumah nya. Adik nya Lesi sudah menunggu dari tadi mau makan malam.

"Kamu makan duluan saja yah dek, Mas sangat lelah," ucap Dafa langsung masuk ke kamar nya.

"Ada apa dengan Mas Dafa, tidak biasa nya dia seperti itu, harus nya dia bahagia abis jalan-jalan bersama Mbak Nadira," ucap Lesi.

Sementara di kamar Nadira ia sedang mengkhawatirkan Agam. "Kok Kak Agam gak ada ngabarin sama sekali sih, apa dia baik-baik saja? Ini sudah malam namun tidak ada kabar," batin Nadira.

"Kalau aku yang nelpon duluan, ya aku malu lah, nanti dia kepedean lagi," ucap Nadira. Namun ia berusaha untuk tidur tapi tetap saja tidak bisa.

Hari semakin malam, akhirnya Nadira mulai ngantuk, ia ketiduran sambil memegang handphone di tangan nya.

Keesokan paginya..

Ia membuka handphone nya berharap ada kabar dari Agam namun sama sekali tidak ada, ia sangat kesal dan memutuskan untuk menelpon Agam langsung.

Tidak beberapa lama panggilan terhubung. "Halo?"

"Kak Agam! Kenapa kakak sama sekali tidak memberikan kabar, apa aku tidak penting lagi bagi kakak?" tanya Nadira kesal sekali.

1
Neng geulis
Luar biasa
Jamayah Tambi
kedekut punya laki
Jamayah Tambi
Tau takut
Jamayah Tambi
Lelaki
Jamayah Tambi
Dafa main curang
Jamayah Tambi
kau x layan.
Jamayah Tambi
keras kepala.kuliahnya x habis.Tak pa orang kaua
Jamayah Tambi
ke mana menghilang.Spa ayah Nadira tidak khuatir tentang anaknya
Jamayah Tambi
Teruskan hidup
Jamayah Tambi
Teganya Nadira tidak merawat anaknya sendiri
Jamayah Tambi
karma.kenapa dari dulu tidak cerai saja.
Jamayah Tambi
Nadira.Seronok2; mau.Tp anak x mau terima.Sispa yg nk merawat bayi itu
Jamayah Tambi
Dah cakap jgn bermain api Nad
Jamayah Tambi
Kantoi
Jamayah Tambi
hamil ke Nad
Jamayah Tambi
sudah.Bagaimana dgn Nadira.Pandai2lah klu selingkuh
Jamayah Tambi
Lelaki klu bohong no 1.
Jamayah Tambi
murah sangat
Jamayah Tambi
suami org tu
Jamayah Tambi
Ini salah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!