NovelToon NovelToon
Kesayangan Tuan Saga

Kesayangan Tuan Saga

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Komedi / CEO / Romansa
Popularitas:12.5M
Nilai: 5
Nama Author: LaSheira

TMTM Musim Spesial dimulai 💖

Novel ini akan bercerita tentang keseharian hidup Tuan Saga dan orang-orang yang ia sayangi.


selamat membaca ^_^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaSheira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KTS 32. Karyawan Toko Online Datang

Erina Olivia Wijaya, itulah nama Putri pertama Tuan Saga dan Nona Daniah. Nama yang lahir dari perenungan Sekretaris Han. Setelah selama beberapa hari dia berkutat dengan dokumen panduan nama-nama bayi. Dia memikirkan dan menjalankan tugas ini dengan sangat serius di ruang kerjanya. Membaca baris demi baris nama-nama bayi yang bisa menjadi alternatif.

Han membuat semacam klasifikasi, dari 20 nama, semakin mengerucut dan mengkerucut, dan akhirnya tersisalah menjadi tiga nama. Dia pun menulis makna dari setiap nama-nama itu. Dan akhirnya setelah melewati hari, berfikir lagi dan lagi, dia memutuskan nama bagi penerus pertama Antarna Group.

Nama yang sempat di protes Daniah, bukan arti namanya, karena arti nama putrinya secantik paras Erina. Tapi, yang membuat Daniah protes adalah, kenapa Sekretaris Han yang memberi nama. Kenapa bukan ayahnya.

Saga berdalih, kalau dulu paman juga yang memberinya nama. Paman di sini, merujuk pada ayah Sekretaris Han. Jadi seperti sebuah keharusan tanggung jawab pemberian nama penerus Antarna Group ada di tangan Han sebagai anaknya paman.

Dih, seenaknya saja dia membuat dalih. Pikir Daniah. Hemm, padahal itu karena kau malas memikirkannya kan. Tapi ya sudahlah, karena Han pintar memilih nama, Daniah sebagai ibu bahagia dengan nama putrinya. Dia berterimaksih juga pada Han. Seperti biasa Han merasa bangga dengan hasil kerjanya. Kepuasan Tuan Saga dan kebahagiaan Nona Daniah saat menyebutkan nama Erina, membuat ada sesuatu yang menyusup di hatinya.

Bahkan sebagai ucapan terimakasih, kalau nanti Han memiliki anak, Daniah akan ikut memikirkan nama untuk anak-anak sekretaris Han. Daniah ingat perkataan Aran yang ingin anak 4. Hihi, sepertinya dia harus bekerja keras memilihkan nama nanti.

Begitulah akhirnya, nama Erina lahir, Erin begitulah putri cantiknya dipanggil.

Erina mirip dengan ibunya, kalau dilihat dari rambut yang agak cruel. Bola mata berbinar seperti mata Daniah. Bibir mungil semerah kelopak mawar yang mengerjap basah saat selesai menyusui. Dia suka mengedipkan matanya yang cantik dan jernih.

Erina adalah sumber tawa bagi semua orang yang mengunjungi ruang VVIP tempat Daniah menginap. Mereka masih akan menginap selama beberapa hari lagi ke depan, selama Saga masih melihat darah segar keluar ditubuh istrinya, mungkin dia masih akan tinggal di RS memastikn Daniah baik-baik saja.

Para tamu masih berdatangan sesuai dengan jadwal yang sudah dibuat. Keluar masuk ruang perawatan, tentunya sesuai standar dan protokoler menjenguk bayi.

Pagi ini Saga pergi bekerja seperti biasanya. Daniah ditemani perawat Erina dan juga pelayan. Gadis itu sedang menunggu kunjungan dari teman-temannya. Para pegawai toko onlinenya.

"Mbak Niah, apa kami boleh datang menjenguk, kami ingin melihat anak Mbak Niah?" Tika mewakili semua karyawan menelepon. "Kami ingin bertemu keponakan kami. Apa kami boleh datang?"

Saat Daniah mengatakan tentu saja, para karyawan senangnya tidak terkira. Bahkan sudah lama sekali mereka tidak saling bertemu langsung. Bertemu Mbak Niah sebagai pemilik toko sekarang sudah menjadi hal yang sangat mahal bagi para pegawainya.

Tika dan semua bingung memilih hadiah apa yang pantas mereka bawa. Karena bagaimana pun, mereka tahu, kalau Mbak Niah sudah bisa memiliki semuanya. Walaupun begitu, mereka tetap patungan, dan membeli hadiah dengan hati berdebat-debar.

Dan seperti yang sudah dijadwalkan, mereka datang berkunjung ke RS. Daniah sudah memberikan instruksi kepada Pak Mun, untuk mengizinkan karyawannya masuk. Menyiapkan camilan dan minuman juga Daniah minta.

"Baik Nona, kalau mereka sudah datang, saya akan langsung mengantarnya ke mari, sekarang Nona minum susunya terlebih dahulu." Menyodorkan nampan yang ada di tangannya.

Pak Mun sudah seperti merawat anaknya sendiri.

"Terimakasih Ya Pak."

Tidak lama dari itu Tika dan yang lainnya muncul. Membawa dua kado yang cukup besar dalam pelukan mereka. Pelayan menerimanya.

"Mbak Niah!" Tika melihat kepala pelayan di dekat mereka. "Ya Tuhan, kami kangen sekali Mbak. Apa kami boleh memeluk Mbak Niah?" Tika meminta izin Daniah terlebih dahulu.

Tika bertanya dengan mata yang berkaca-kaca karena sebenarnya dia tahu, dia tidak boleh melakukannya. Tapi, Dia kangen dalam artian sebenarnya dengan Daniah. Jadi bodo amat pikirnya dengan kepala pelayan. Saat Daniah menggangguk mereka senang sekali, dan bergantian memeluk, momen kerinduan berakhir dengan suara deheman dari Pak Mun.

Daniah langsung panik saat sadar situasi apa yang akan dia hadapi kalau sampai Tuan Saga mendapat laporan dari Pak Mun. Gadis itu tertawa sambil menarik tangan Tika mendekat ke arah Pak Mun.

"Pak Mun, kenalkan ini teman-temanku, para karyawan ku yang sudah menemaniku membangun toko online." Mereka sudah seperti saudaraku, begitu yang ingin Daniah tunjukkan. Jadi jangan mengadu yang tidak-tidak nanti. "Mereka adalah teman-teman berhargaku Pak."

"Salam kenal Pak, kami sudah mengenal Mbak Niah sejak Mbak Niah merintis toko online, jauh sebelum Mbak Niah menikah dengan Tuan Saga." Tika memang selalu ramah pada siapa pun. Memperkenalkan diri duluan.

Wajah-wajah para karyawan Daniah terlihat takjub. Dari saat mereka masuk ke dalam RS, setelah menyebutkan tujuan mereka dan identitas mereka, semua yang terjadi sudah seperti hidup dalam drama. Mereka menyerahkan kartu identitas, dicatat namanya, ditanyai beberapa pertanyaan formal. Diminta menyerahkan hp.

Dan tentunya beberapa aturan yang harus mereka patuhi selama mengunjungi ruangan milik Mbak Niah. Dalam hati mereka takut, namun antusias. Benar-benar seperti sedang syuting drama.

Tika bahkan melirik pengawal tampan yang bertugas mengantar mereka menaiki lift tadi. Masih muda, walaupun tidak tersenyum dia terlihat ramah. Sayangnya dia harus turun lagi setelah lift terbuka, dan laki-laki yang dikenalkan Daniah dengan nama Pak Mun menggantikannya mengantar ke kamar.

"Selamat datang untuk teman-teman nona, terimakasih sudah menjadi teman nona muda kami. Terimakasih juga sudah menjaga nona muda kami selama ini." Pak Mun menundukkan kepala.

Ih, apa si, kepala pelayannya saja keren begini. Begitulah yang dipikirkan anak-anak yang terlihat terpesona dengan wibawa Pak Mun.

Para pelayan menghidangkan makanan dan minuman. Mereka pun ada yang langsung minum. Entah karena antusias atau mengusir ketegangan.

"Mbak kami boleh melihat Dede bayi kan?" Tika menunjuk boks bayi.

"Hihi, boleh donk, ayo kemarilah."

Saat mereka mendekat ke tempat boks bayi, kebetulan Erina sedang terbangun. Mata jernisnya mengerjap saat melihat ibunya datang.

"Erin bangun ya, kenalkan ini teman-teman ibu."

"Ya Tuhan, cantik banget anak Mbak Niah." Semua ribut bicara mengerubungi boks Erina. Ada yang monyong-monyong mulutnya mencari perhatian Erina. Ada juga yang main cilukba.

Huaaaa! kami kan ingin ambil foto. Hiks, tersadar saat merogoh kantong baju, kalau hp mereka disita sementara. Itu yang terlihat jelas di wajah mereka.

"Matanya mirip Mas Raksa Mbak, bening banget."

"Katanya mirip aku kok." Daniah menjawab bangga.

"Ia, bentuknya mirip Mbak Niah, tapi jernih berbinarnya persis sama kayak punya Mas Raksa." Semangat menjelaskan lagi.

Lalu mereka bicara keherannya pada bola mata bening milik Raksa. Padahal sudah umur segitu, tapi mata Raksa itu berbinar seperti bola mata bayi.

"Mas Raksa sudah datang Mbak." Tika bertanya lagi, gemas ingin mencium adik bayi. Tapi tahu kalau dia tidak boleh melakukannya, jadi hanya bisa usap-usap gemas udara saja.

Keluarga Daniah sudah datang wantu itu. Semuanya tanpa terkecuali. Ayah yang terlihat sangat bahagia, ibu yang memeluk penuh cinta dan dukungan, Risya yang iri dalam artian positif dia juga ingin memiliki anak dengan suaminya, dan tentu saja Raksa yang sangat bahagia menjadi om untuk pertama kalinya.

"Adik Mbak yang judes itu juga sudah datang Mbak?" Tika memang sebal pada Risya dan tidak hendak menutupi rasa tidak sukanya

"Haha, Risya ya ia sudah, dia udah nggak nyebelin kok, sudah baik dia."

Mereka jadi bernostalgia masa-masa kala itu, saat mengingat kedatangan Risya ke ruko. Hanya untuk menghina pekerjaan Daniah, sudah menghina dengan tidak tahu malunya minta uang lagi.

Semua duduk di sofa, sambil menikmati camilan. Karpet juga tergelar, bulu lembut dan halus mereka duduki. Melingkar seperti saat di ruko.

"Mbak, kok aku nggak liat Aran? " Salah satu karyawan bicara. Sambil menyuap potongan cake.

Ah, ia mereka kan kenal Aran, gumam Daniah.

"Ia dia sudah nggak kerja lagi, sekarang dia sudah dapat pekerjaan yang dia sukai, dia sudah jadi reporter TV." Mengalirkan cerita Daniah tentang betapa kerennya Aran dengan mimpi dan cita-citanya.

"Waahhh, aku nggak nyangka. Pantes kemampuan dia mengambil foto nggak kaleng-kaleng. Keren banget si." Dia bergumam setelah memuji Aran. Gadis itu memang punya mimpi melanjutkan kuliah, dan bekerja sebagai guru.

Apa aku juga bisa mengejar mimpiku ya kalau aku bekerja keras sekarang. Mengumpulkan uang untuk biaya kuliah, lalu mengambil kuliah keguruan.

"Ia keren ya Aran, Mbak Niah juga keren, menikah dengan Tuan Saga dan hidup kayak di drama-drama!" Dia memekik girang sendiri. "Tadi Tika lirik-lirikkan sama tuan pengawal di luar Mbak. Haha."

Tika langsung menyerbu temannya dengan pukulan, wajahnya merah malu, ternyata dia ketahuan tadi lirik-lirikkan.

"Hayoo, Tika, sama siapa tadi, mau aku kirimkan salam, atau mau aku panggilkan sekarang."

"Tidak Mbak! Ngarang dia." Tapi wajahnya semakin memerah.

"Cieee, Tika, cieee."

Haha, mereka tertawa bersama. Daniah juga tertawa lepas meladeni lawakan para karyawannya. Ah, dulu momen seperti ini sering mereka lakukan di toko. Tertawa, bercerita, berkumpul makan siang bersama. Orang-orang yang menemaninya di masa-masa sulitnya. Membuat Daniah menyayangi mereka.

Walaupun sekarang dia bahkan tidak tahu menahu mengenai pendapatan ataupun pengeluaran toko, namun dia tidak berfikir untuk menghentikan operasional toko. Karena ke enam karyawannya yang menggantungkan hidup dari tokonya.

Saat suara tangis Erina terdengar, Daniah meninggalkan kumpulan orang-orang yang sedang ramai bercerita dan makan camilan, dia menyusui Erina di tempat tidur, dengan tirai pembatas yang di tarik oleh perawat Erina.

Tika melihat dari tempat duduknya. Tersenyum penuh bahagia dan bersyukur melihat Daniah sekarang.

Semoga Mbak Niah selalu hidup bahagia seperti ini, dicintai oleh semua orang. Dia menengadah ke langit dan tersenyum melihat kepala pelayan dan para pelayan yang tetap ada di dalam ruangan.

Tika pernah menjadi saksi, bagaimana hidup susahnya Daniah. Kalau pagi hari dia datang ke toko dan Daniah duluan datang, dia akan memeriksa lantai atas. Kalau ada selimut tipis berserak di sofa, dia tahu kalau pemilik toko ini semalam berteman sepi tidur sendirian di dalam ruko.

Melihat Mbak Niah hari ini, dia sangat bersyukur dan bahagia. Mbak Niah adalah orang yang sangat baik gumamnya.

"Cieee Tika ngelamun, mikirin tuan pengawal yang tadi ya. Cieee."

Semuanya tertawa lagi.

Bahkan bukan hanya mereka yang terlihat senang, Pak Mun juga tersenyum hangat melihat teman-teman nona mudanya.

Bersambung

Daniah senang sekali dengan kedatangan para karyawannya.

1
Eka Bundanedinar
Tuaan saga g bisa ya klo g mnyerang Daniah dimanapun siruasi apapun bisa
Eka Bundanedinar
Tuaan saga g bisa ya klo g mnyerang Daniah dimanapun siruasi apapun bisa
Eka Bundanedinar
wah bnr" jodoh erina dr orok nik kmbaran frans ini nama ank lakinya saga junior kah
Rosidah Rosidah
Hmmm novel yg aku tunggu" upnya 🤩🤩
Eka Bundanedinar
udah 2 thn tp nama blm di publis
🍒⃞⃟🦅 ⍴іsᥴᥱs👻ᴸᴷ
luar biasa certnya
Eka Bundanedinar
Mereka bahagia karna cintanya Tuan Saga dan Han
T&K
akhirnya yg ditunggu2 muncul jg. Thanks Author kesayangan../Heart//Rose/
🍉💜
Tolong kasih cermin buat sekretaris Mouhan Fernandez biar berkaca kalo dia juga sama. Sama-sama bulol😂😂
Susi Adesanti
Cinta yang gila,
Sura serem Han seperti sexi di telinga Aran
Luar biasa ini,.keren Aran
tatik soliha
aku bacanya antara senang dan sediiihh..
seperti tercium aroma2 novel nya mau tamat../Frown/
aku tidak rela thorr../Sob/
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖
sekretaris Han, masih menyeramkan yaa
tatik soliha
part ini aku menangis../Sob/
💖⃟🌹Ʃеᷟʀͥᴎᷤᴀᷤ🌹💖
kakak Frans ituh siapa ya, aq koq lupa
tatik soliha
jadi makin seru ceritanya ee../Drool/
Pintie Kutcher
akhirnya up jugaaa seneng banget
Tatia En
karya baru dong thorr, di tunggu
Safitri Fitri
meskipun jarang up.. tapi masih selalu di tunggu..
Mira Hasanah
ceritanya GK pernah gagal
mardiana sari
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!