Tidak selamanya jodoh itu datang sendiri, terkadang datang satu paket dengan anaknya.
Di usinya yang sudah matang, Arjuna belum juga menemukan tambatan hatinya. Padahal Arjuna dikenal sebagai seorang playboy di masa remajanya dulu.
Namun siapa sangka, takdir malah mempertemukannya kembali dengan sang mantan kekasih yang kini telah berstatus sebagai janda beranak satu.
Akankah mereka bersatu kembali dan hidup bahagia untuk selamanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alisha Chanel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Talak
"I-iya pak RT, terima kasih atas informasinya. S-saya akan pulang kesana secepatnya"
Ucap Rinjani dengan nada bergetar.
Wanita itu tampak gelisah setelah menerima telepon dari Pak RT di lingkungan rumahnya di Jakarta. Pak RT menelpon Rinjani untuk memberi tahukan jika suaminya tertangkap basah sedang berbuat asusila dengan seorang wanita di rumahnya sendiri.
"Mas Ryan, aku benar-benar gak nyangka kamu berani berbuat mesum di rumah kita saat aku tidak ada di sana!"
Rutuk Rinjani dengan netra yang berkaca-kaca.
Rinjani memang sudah merencanakan begitu banyak cara untuk mengungkap perselingkuhan Ryan dan Laura. Tapi ternyata, tanpa Rinjani harus melakukan apapun keinginannya itu sudah terpenuhi.
Ryan dan Laura tertangkap basah sedang berbuat mesum oleh warga sekitar.
Namun bukan rasa puas yang kini Rinjani rasakan, rasa sesak malah semakin terasa seakan ingin membunuh jiwanya.
"Hiks...hiks..jahat kamu mas!"
Tangis Rinjani akhirnya pecah juga.
"Kenapa Rin?"
Tanya Maya ketika melihat sahabatnya menangis sesenggukan di tengah malam seperti ini. Maya terbangun karna mendengar suara isakan Rinjani.
Tangisan Rinjani memang cukup keras. Hingga membuat pak Sarif dan bu Dewi yang tidur di kamar sebelah juga ikut terbangun.
"Kenapa nak? jangan nangis begitu! Nanti Alena terbangun"
Ucap bu Dewi pada Rinjani sembari mengusap tubuh mungil Alena yang mulai gelisah dalam tidurnya. Tidur bayi kecil itu terganggu karna mendengar suara tangisan Rinjani yang cukup keras.
"M-mas Ryan bu!"
Ucap Rinjani terbata-bata, diiringi suara tangis pilunya.
"Ryan? Dia kenapa memangnya?" Tanya bu Dewi penasaran.
Pak Sarif yang sedari tadi berdiri di ambang pintu kamar Rinjani pun, kini berjalan mendekati Rinjani karena merasa penasaran juga akan penyebab putrinya menangis.
"Mas Ryan di grebeg warga bu, dia tertangkap basah sedang berbuat mesum dengan seorang wanita"
Rinjani menjelaskan sebisanya.
"Astagfirullah, di grebek warga?! Ko bisa?"
Tanya bu Dewi, seakan tak percaya.
***
***
Rinjani menatap kosong kearah luar jendela mobil yang sedang di kemudikan pak Sarif.
Sejauh mata memandang hanya kegelapan yang terlihat, penerangan di jalan kecil menuju kampungnya memang masih seadanya.
"Sabar nak. Ini ujian untuk kamu."
Kata pak Sarif mencoba menguatkan Rinjani yang terlihat rapuh, sembari terus fokus mengemudikan mobilnya.
Malam itu juga, Rinjani di antar oleh pak Sarif memutuskan untuk segera pulang ke Rumahnya di Jakarta.
Sedangkan bu Dewi di temani Maya, tetap tinggal dirumah mereka, untuk menjaga Alena.
Karna tak mungkin jika harus membawa seorang bayi yang belum genap berusia 1 bulan itu, ikut serta dalam perjalanan yang dilakukan ditengah malam buta seperti ini.
***
Sekitar 1 jam lamanya, akhirnya Rinjani dan pak Sarif tiba di rumah Ryan dan Rinjani.
Di rumah bergaya minimalis modern itu sudah ramai dengan kehadiran tetangga sekitar.
"EH itu mbak Rinjani sudah datang"
Teriak salah seorang warga setelah melihat kedatangan Rinjani.
"Yang sabar ya mbak Rinjani"
Kata warga lainnya ketika Rinjani dan pak Sarif berjalan melewati mereka.
Rinjani dan Pak Sarif langsung saja masuk ke dalam rumah, tanpa peduli dengan sapaan warga yang menyambut kehadiran mereka.
Bug!!!
Sebuah pukulan dari tangan renta pak Sarif mendarat sempurna di rahang sang menantu.
"Dasar brengsek! Kurang ajar! Berani kau menyakiti anakku!"
Pak Sarif yang aslinya orang yang ramah dan tak suka keributan, kini kehilangan kesabarannya begitu melihat sang menantu dan wanita selingkuhannya itu duduk berdampingan.
Ryan dan Laura duduk di sofa ruang tamu, keduanya hanya menundukkan pandangan ke lantai karna malu, tak berani menatap ke arah Rinjani ataupun pak Sarif.
"Sabar pak, sebaiknya kita jangan main hakim sendiri"
Peringati pak RT pada ayah kandung Rinjani itu.
Para warga juga tampak asik berada di rumah Rinjani. Sedikitpun mereka tak merasakan kantuk walaupun malam sudah semakin larut.
Ada hal yang lebih menarik bagi mereka daripada sekedar tidur, mungkin seperti itulah pikiran para warga disana.
"Jadi ini wanita selingkuhan kamu mas?"
Umpat Rinjani sembari menatap kearah Laura dengan tatapan tajamnya.
Rinjani akui wanita itu memang terlihat sangat cantik. Walaupun penampilan gadis itu sedikit berantakan karna pakaian yang melekat di tubuhnya memang dipakai secara tergesa-gesa.
"Pantas saja kamu sampai tergoda mas, ternyata wanita selingkuhan kamu memang secantik ini!"
Ucap Rinjani lagi penuh penekanan karna menahan emosi.
Sedangkan Laura masih tertunduk malu, tak berani menatap Rinjani yang sedang berbicara kepadanya.
Apalagi untuk menjawab perkataan Rinjani, Laura tak memiliki nyali sebesar itu.
Rinjani tersenyum getir ketika melihat tanda merah di leher putih nan jenjang wanita itu. Tanda merah itu menjadi bukti betapa panasnya pergumulan Ryan dan Laura semalam.
"Aku tidak melarang jika kamu ingin memiliki hubungan dengan wanita lain mas. Tapi! Selesaikan dulu hubungan kamu denganku!"
Tegas Rinjani dengan tatapan tajamnya.
"M-maafkan aku Rin.."
Akhirnya Ryan bangkit dari tempat duduknya, dan bersimpuh di kaki sang istri sembari meminta maaf. Namun Rinjani segera menepis tangan Ryan yang hendak menyentuh kakinya.
Rinjani tidak sudi jika tubuhnya di sentuh oleh tangan kotor lelaki itu.
"Jadi bagaimana ini mbak Rinjani? Kasus ini mau di proses secara hukum atau kita bawa mereka ke balai desa saja"
Tanya pak RT kepada Rinjani.
"Bawa ke balai desa saja pak RT"
Jawab Rinjani, Walaupun dalam hatinya begitu ingin menghukum perbuatan Ryan dan Laura seberat-beratnya, namun ia tidak mau jika Alena harus memiliki ayah seorang narapidana nantinya.
***
***
Hasil sidang di balai Desa memutuskan, Ryan harus membayar denda sekitar 50jt. Karna tertangkap basah sedang berzina dengan seorang wanita, padahal dia masih memiliki istri.
"Sekarang juga saya minta kamu ceraikan Rinjani anak saya!!"
Sentak pak Sarif, yang sudah hilang rasa sungkannya pada sosok menantu yang selama ini ia banggakan itu.
"Tolong beri saya kesempatan pak, saya masih mencintai Rinjani, saya tidak mau menceraikan dia"
Kata Ryan sembari berlutut di depan ayah mertuanya itu, sudut matanya bahkan mulai meneteskan cairan bening.
"Aku sudah tidak sudi jadi istri kamu lagi mas, aku ingin kita berpisah sekarang juga!"
Ucapan Rinjani lantang.
Bagai tersambar petir di siang bolong, Ryan tidak pernah menduga jika hidupnya akan berubah hanya dalam satu malam saja.
"Ini semua gara-gara kamu Laura!"
Umpat Ryan dalam hatinya sembari menatap tajam ke arah wanita yang biasa menjadi partnernya diatas ranjang selama beberapa bulan terakhir ini.
Sedangkan Laura hanya diam, wanita itu tak banyak bicara. Hanya suara tangisnya saja yang sesekali terdengar dari bibir sensualnya.
"Tolong beri mas kesempatan Rin, mas berjanji tidak akan mengulanginya lagi"
Ryan mencoba meraih tangan Rinjani, namun lagi-lagi Rinjani menepisnya dengan kasar.
"Aku sudah memberi kamu banyak kesempatan mas. Sebenarnya aku sudah tau hubungan kalian sejak lama. Aku pikir setelah Alena lahir kamu akan berubah, tapi ternyata kamu malah semakin gila!!"
Ungkap Rinjani dengan nada penuh amarah dan kekecewaan.
Ryan hanya bisa terdiam, menyesali tindakan bodohnya. Selama ini Ryan mengira telah sukses mengelabui istrinya itu. Tapi ternyata Rinjani sudah tahu segalanya.
"Cepat ceraikan anak saya sekarang juga! atau saya bawa kamu ke jalur hukum!!"
Ancam pak Sarif. Akhirnya Ryan terpaksa menyetujui permintaan sang mertua karna memang ia sudah tak mempunyai pilihan lain.
Dengan berat hati Ryan menjatuhkan talak cerai pada Rinjani.
"Saya Adryan Pratama dengan ini menjatuhkan talak pada istri saya Rinjani Aulya"
Suara pria itu bergetar diiringi dengan tangis pilunya, tangis itu begitu menyayat hati orang yang mengucapkan talak dan juga bagi yang mendengarnya.
Dalam satu kalimat saja, kini terputuslah hubungan suami istri yang telah mereka jalin selama kurang lebih 1 tahun lamanya.
Ryan dan Rinjani sudah resmi berpisah, Walaupun baru secara agama. Karna membutuhkan proses, waktu dan biaya untuk memutuskan ikatan pernikahan itu di mata hukum.
***
"Rasain kamu Ryan, siapa suruh main-main dengan Laura!"
Laura tersenyum penuh kemenangan.
Meskipun harus menanggung malu atas kejadian penggrebekan tadi malam, tapi ia berhasil membuat Ryan dan Rinjani berpisah.
***
Selamat membaca 🥰 Jangan lupa kasih like and komentnya ya 🙏
sakit nih ryan
kelakuan astaghfirullah.
healjng ke gunung bs2 hilang.. bnr jg 😀
jika suami setia seribu pelakor dtg aman RT