metta seorang mahasiswa yang hobby naik motor sehingga gaya berpakaiannya menyesuaikan dengan hobbyny. hingga suatu hari ia dipertemukan dengan seorang sepupu tampan yang sebelum pernah ia temui.
akankah metta bisa menaklukkan hati dingin seorang galaxy yang selama 28 tahun tak pernah merasakan cinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
dua belas
Berbeda dengan metta, saat ini gala malah masih duduk menatap laptopnya mengerjakan pekerjaannya. Menelusuri setiap angka-angka mencurigakan dan mencari dalang dari masalah ini.
gala memijat pelipisnya, sesaat ia membuka galeri ponselnya dan melihat 1 foto candid yang tak sengaja ia dapatkan. Ya.. Gala sedang memandangi wajah metta yang sedang bermain gitar. Gala yang sedang selfi untuk koleksi pribadinya malah tak sengaja menangkap gambar metta dibelakangnya dan sedang bermain gitar. Diam-diam gala menzoom dan memfoto kembali wajah metta hingga tergambarlah wajah cantik metta yang asik menyanyikan lagunya.
Gala beralih ke aplikasi pesan berwarna hijau miliknya berharap ada balasan dari metta namun nihil. Gala merebahkan kepalanya diatas meja dengan bertumpu pada 1 tangannya yang dijadikan bantal. Tangan 1 lagi membuka kamera, gala berniat untuk selfi dan mengirimkannya pada metta
●mett... Mas cape....● pesan gala di sertai dengan foto lelahnya. Berharap mendapatkan simpati dari sang gadis.
Alih-alih mendapatkan simpati, metta malah tersenyum melihat foto yang dikirim gala tanpa berniat membalasnya padahal tangannya sudah gatal ingin kembali mengirim foto nya.
"ach... Lupakan dulu mas gala, masalah mommy juga daddy lebih urgent. sekarang gw istirahat dulu biar besok bisa nemenin daddy menghadapi ulet bulu yang berani ganggu keluarga harmonis gw, sebelum gw khilaf dan nelpon mas gala." gerutu metta yang geram ketika ingat saat tadi mendengar kisah daddy nya.
Metta pun tertidur setelah membuka kembali galeri yang menampilkan beberapa foto gala yang dia ambil terakhir dia bertemu dan sangat berbeda dengan foto yang barusan gala kirim sebagai pengantar tidurnya..
"maaf ya mas, buat sekarang mas gala bukan prioritas metta dulu, tapi setelah masalah daddy selesai metta janji akan bales semua pesan mas gala juga angkat telpon mas gala. Bahkan nerima lamaran mas gala kalo mas gala dateng ngelamar metta, good night my future husband"
***
Keesokan harinya
"mommy dirumah aja ya, biar metta yang nemenin daddy dikantor" ucap metta saat sedang sarapan
"ngga apa-apa mett..?" tanya mommy khawatir
"justru bagus mom, biar banyak yang liat dan berfikir kalau daddy juga mommy lagi bertengkar. Dan dia bisa lengah sedikit baru setelahnya kita serang balik" jelas metta mengatakan rencananya
"baik kali ini daddy juga mendukung metta mom, bukan karena apa-apa, selain mommy tidak harus bertemu dengan dia, mommy juga harus percaya sama daddy apalagi ada metta yang nemenin daddy. Daddy yakin metta bisa bantu kita kali ini" ungkap daddy dengan percaya diri menatap istri juga anaknya bergantian
"ah.. Kalian mah punya masalah kaya gini aja masih bisa mesra-mesraan... Abis ini metta mau nyari calon suami yang siap ngelamar metta aja lah biar bisa mesra-mesraan juga kaya mommy daddy..."
"loh.. Kabar gala gimana? Apa udah menyerah? Pindah haluan.?" tanya mommy penasaran
"mas gala balik ke singapur mom, ada masalah disana."
"ow pantas, mama iren hari ini pulang ke singapur cuma bertiga sama langit, ternyata gala sama anta udah duluan balik".
"mama udah nelpon mama iren?" tanya metta lagi
"iya.. Oh iya mama lupa. Mamamu itu titip salam buat kamu, katanya kalo ada waktu kamu telpon mama. Mama kangen sama anak gadisnya"
"iya mom... Jangan cemburu ya" ledek metta
"mana mungkin mommy cemburu. Mommy malah senang kalo mama iren juga sayang sama kamu dan anggap kamu anaknya, paling ngga bisa ngobatin kekosongan mama iren yang sangat berharap punya anak perempuan: jelas mommy
"ya udah... Udah siang nih, ayo mett kita berangkat" ajak daddy
"ok dad.. Metta udah siap" metta bangun dari duduknya dan merapikan bajunya dan memakai blazer yang ia letakkan di kursi sebelahnya."
"melihat kamu kaya gini ngga ada yang nyangka kalo kamu biasanya pake pakaian compang camping met. Hehe"
"jaga image daddy mom, masa nemenin daddy yang ceo pake baju kebanggaan metta, sesekali lah metta juga mau ngerasain pakaian resmi kaya gini"
"kalo udah gini udah cocok gantiin daddy ya mom.." ledek daddy sambil mereka berjalan ke pintu utama
"aduh... Aduh... Kalo buat itu metta angkat bendera putih dad..." tolak metta.
"soalnya metta ada rencana mau buka bengkel sama temen-temen dad, kalo bisa daddy kasih perusahaan sama suami metta nanti atau nunggu anak metta lahir" jelas metta
"apapun sayang, daddy akan selalu dukung kamu selama kamu senang dan tidak berbuat aneh-aneh"
"aaa... Cinta pertama aku kenapa so sweet ini sih... Kan jadi susah nyari saingannya buat dijadiin suami. " keluh metta
"mangkanya kamu harus hati-hati cari pasangan jangan asal suka tapi ngga liat bibit bobot sama bebetnya" ingat mommy
"iya mommy... Btw, dad hari ini metta yang bawa mobil ya, mang dadang suruh libur aja sehari, sekali-kali dia santai di hari kerja"
"bilang sana sama mang dadang" perintah daddy lalu metta berlari ke arah supir pribadi daddynya itu
"mom, daddy harap mommy percaya sama daddy ya. Apapun yang terjadi daddy ngga akan pernah bisa pisah dari mommy dan membuat metta kehilangan kasih sayang salah satu dari kita"
"iya dad... Maafin mommy yang sempat curiga sama daddy. " mommy mengucapkan rasa penyesalannya
"iya daddy maafin karena daddy ngerti posisi mommy. Daddy pergi dulu ya. Mommy tau kan kalo anak mommy paling ngga suka pengkhianatan jadi mommy bisa percayakan daddy sama anak mommy yang ngga ada duanya itu. Mommy santai saja dirumah jangan pernah berfikir yang macam-macam"
"iya dad... Mommy tunggu kalian dirumah ya. Kalau ada apa-apa kabarin mommy" ucap mommy sambil mencium tangan suaminya
Tin... Tin...
Suara klakson berbunyi
"Pak boz.. Ayo.. Udah siang ini.." teriak metta
"anak kamu mom..." ucap daddy sambil geleng-geleng dam berjalan mendekati mobilnya.
"iya.. Iya... "
Merekapun siap menuju perusahaan, setelah berpamitan dengan mommy.
sesampai di lobby perusahaan, sedikit orang yang mengenal metta hanya membungkukan badannya tanda hormat.
"ini yang metta ngga suka dad, kaya metta gila hormat aja. Padahal manggil nama aja metta santai" bisik metta dan dibalas senyum oleh daddynya
"hey.. Kamu siapa" teriak seorang pria yang baru saja dari ruang tunggu dibelakangnya terlihat wanita paruh baya mengukutinya.
Metta melihat ke arah daddynya dan hanya mengangguk, metta langsung sadar kalau mereka adalah orang yang berpotensi menghancurkan keluarganya. Ok..metta akan mulai beraksi.
"maaf tuan sendiri siapa ya..? Saya tidak pernah melihat tuan sebelumnya" ucap metta sopan
"gw ini pewaris perusahaan ini, jadi lo bisa gw pecat kapan aja" ucapnya angkuh tanpa tau siapa metta
"maaf tuan setau saya pemilik perusahaan ini bapak disebelah saya dan kalau tidak salah ingat pak boz cuma punya 1 anak dan itu perempuan, apa tuan tidak salah tempat."
"heh.. lo ngga tau apa-apa..lebih baik minggir sana kerja yang bener jangan makan gaji buta" teriaknya lagi
"maaf sepertinya kita seumuran... Apa anda tidak terlalu tidak sopan untuk usia anda tuan"
"enak aja.. Lo itu pasti lebih muda dari gw... Gw yakin kalo umur lo udah 20an.. Umur gw aja baru 22" mendengar usia pria itu metta menyunggingkan senyumnya"
"ow... umur 22..." jawab metra menggantung sambil menyunggingkan sebelah bibirnya
"mas.. Bisa kita bicara..." potong wanita bernama naura
"maaf pak.. Sebentar lagi anda akan ada pertemuan penting, jika berkenan kalian bisa bicara di ruangan meeting lantai 1" usul metta yang tak ingin mereka berdua masuk ke ruangan daddynya.
Tanpa berkata daddy berjalan keruangan yang disarankan metta. Daddy yakin kalau ini adalah salah satu cara dia.
#Jangan jadi pembaca gelap ya tsay... Ditunggu absen jempolnya See U tomorrow