NovelToon NovelToon
Dosenku Suamiku

Dosenku Suamiku

Status: tamat
Genre:Tamat / Dosen / Nikahmuda / Romansa
Popularitas:5.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Andreane

Jihan, harus memulai kehidupannya dari awal setelah calon kakak iparnya justru meminta untuk menggantikan sang kakak menikahinya.

Hingga berbulan-bulan kemudian, ketika dia memutuskan untuk menerima pernikahannya, pria di masa lalu justru hadir, menyeretnya ke dalam scandal baru yang membuat hidupnya kian berantakan.

Bahkan, ia nyaris kehilangan sang suami karena ulah dari orang-orang terdekatnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andreane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10

Jam kuliahku selesai sekitar pukul 13.00. Saat aku tengah mengemasi buku mata kuliah, ponselku berdering tanda telfon masuk yang ternyata dari mas Sagara. Sebelum mengangkat, aku melirik dua sahabatku yang duduk di sebelah kanan dan depanku.

Dengan malas aku mengangkatnya dan langsung menempelkan benda tipis ini di salah satu telingaku.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam. Dimana kamu? Kamu sudah selesai kelas kan?" Tanyanya datar. Dalam hati aku sempat berfikir kok dia bisa tahu jam akhir kuliahku.

"Jihan"

"Iya"

"Aku sudah di depan kampusmu, cepat keluar kita pergi membeli peralatan dapur"

"Kita?"

"Apa kamu pikir aku akan beli sendiri, menggunakan alat itu sendiri? Ini tugas wanita, enak saja minta beresnya doang"

"Memangnya_"

"Nggak usah banyak protes, keluar sekarang juga" Potongnya dan dia langsung memutus panggilannya.

Menarik napas, seakan-akan aku merasa sesak dengan sikapnya.

"Emma, Gabby, aku pulang dulu ya"

Keduanya tampak bingung.

"Loh katanya mau makan siang dulu di kantin"

"Nggak jadi aku ada urusan. Maaf ya"

"Urusan apa, Ji?" Emma melirik Gabby yang juga sedang meliriknya.

"Ini penting, masalah toko, kita bisa makan lain kali, okay"

Tanpa menunggu jawaban sahabat-sahabatku, aku langsung beranjak dari tempat duduk.

"Bye"

"Tapi Ji!" Aku mengabaikan suara Emma dan buru-buru keluar kelas. Jangan sampai mereka mengikutiku, karena kalau tidak mereka akan bertanya-tanya mobil siapa yang menjemputku. Setelah itu, mereka pasti akan menyelidikinya seperti saat menyelidiki hubungan Bara dengan Rihana.

Begitu sampai di depan kampus, sepasang mataku langsung menemukan mobil hitam milik mas Sagara. Mobil itu terparkir di bawah pohon besar yang tak jauh dari area depan kampus.

Aku kembali melebarkan langkah menuju ke arahnya dengan sesekali menengok ke belakang.

"Assalamu'alaikum" Sapaku ketika membuka pintu mobil.

"Kenapa seperti pencopet yang sedang di kejar masa?"

"Maksud mas apa?" Aku bertanya tanpa melihatnya sebab tengah memasang seatbelt.

"Kenapa buru-buru sambil menengok ke belakang?" Bukannya menjawab dia malah bertanya balik.

"Takut ada yang melihat, mas kan suami rahasia, jadi aku nggak akan biarkan teman-temanku tahu tentang mas"

Pria itu malah tersenyum miring sambil menutup sebagian hidung ke bawah menggunakan tangan kanannya.

Entahlah, apa maksud dari senyumannya itu, aku benar-benar tak mengerti.

"Kenapa nggak jalan?"

"Lah kamu belum nyium punggung tanganku"

Aku meliriknya tajam dengan sudut bibir ku tarik ke kiri. Detik berikutnya aku mengulurkan tanganku.

"Tanganmu bersih kan?"

"Tenang saja, steril kok"

"Semprot itu dulu" Pria itu menunjuk hand sanitazer yang ada di dashboard dengan dagunya.

Berusaha menahan diri dari amarah, aku meraih botol mini berwarna hijau lalu ku semprotkan dengan kasar ke tanganku. Setelahnya aku kembali menjulurkan tangan dan mas Sagara menerima juluran tanganku.

Benar-benar harus mengulur sabar panjang-panjang.

Mobil mulai bergerak, dan aku kembali memilih mendengarkan musik seraya melihat ke jendela di samping kiriku untuk menikmati jalanan yang tidak padat.

"Loh katanya mau ke mall, kok ke kiri, harusnya kanan dong" Tanyaku saat ku sadari mobil justru melaju ke arah yang berlawanan untuk menuju ke mall.

"Kita ke kantor KUA dulu urus buku nikah"

"Nggak perlu di urus kan nggak apa-apa, toh pernikahan ini cuma berjalan paling lama enam bulan. Bahkan malah dua bulan seperti yang mas katakan tadi malam"

"Bisa nggak kamu diam dan nggak usah banyak omong"

"Aku punya mulut, salah satu fungsinya ya buat ngomong, apa salahnya" Sahutku sambil melipat tangan di dada.

"Kan sudah ku bilang, hanya aku yang bisa menentukan pernikahan ini mau berjalan sampai kapan. Jika kamu terus bicara soal usia pernikahan, aku akan membuat pernikahan ini berjalan hingga tiga tahun atau bahkan lebih, aku bahkan tak segan-segan memberikan pengumuman bahwa kamu adalah istriku. Tidak hanya di depan teman-temanmu, tapi seluruh kampuspun akan tahu kalau kamu bukan lagi gadis"

Karena aku terkejut dengan ucapannya, reflek kepalaku menoleh ke kanan.

"Tiga tahun?" bibirku tersungging tipis. "Memangnya bisa, bertahan dengan gadis bar-bar sepertiku selama tiga tahun? Dan satu lagi, nggak usah ngancam deh!"

"Bisa dong, kan jadi hemat uang. Nggak perlu cari pembantu buat mengurusku. Karena kamu yang akan mengurusku nanti"

"Memangnya aku pembantunya mas Sagara?"

"Loh memang itu tugas istri kan?" Mobil tiba-tiba berhenti mendadak, sebab di hadang oleh palang pintu rell kereta api. "Kalau masih kurang jelas, coba tanya ke bunda apa saja tugas istri untuk mengurus rumah dan suaminya. Dan satu lagi, aku nggak mengancammu, memang itu yang akan ku lakukan, memberi tahu mereka kalau kita suami istri"

"Ternyata gagal nikah dengan wanita impiannya bisa menjadikan orang hilang kewarasan" gumamku dengan agak kesal.

"Gagal menikah dengan wanita impiannya, tapi justru berhasil menikahi adiknya, untung banyak aku, bisa dapatin gadis belia yang jauh lebih muda, bisa di manfaatkan kapan saja"

Bukannya tak lagi bisa menjawab, hanya saja aku tak mau berdebat. Jika aku terus meresponnya, bisa jadi nanti malah ribut. Seperti yang sering ku lakukan dengan mas Ryu. Awalnya mengobrol biasa, lama-lama beda pendapat, terus saling adu argumen, berdebat, dan akhirnya berantem yang justru membuat bunda harus berkacak pinggang dengan wajah masam dan mata membulat sempurna.

"Besok kita akan menginap di rumah mamah, sebelum pindah ke rumahku" Tukasnya sambil melihat kereta yang lewat di depan kami.

"K-ke rumah mamah? M-maksud mas, tante Rahma?"

"Ya memangnya aku punya mamah lain selain Rahma?"

"Tapi kenapa harus nginep?"

"Kenapa? Keberatan?" ucapnya dingin, lalu melepas rem tangan dan kembali melajukan mobilnya.

Ku telan ludahku sendiri sambil membayangkan tentang mertua yang ada di sinetron. Hal baru juga bagiku tinggal bersama mama mertua, apalagi ada adiknya mas Sagara yang sok glowing. Mentang-mentang owner skincare yang sedang booming saat ini, juga memiliki brand ambassador seorang artis dia begitu sombong dan angkuh.

Ini seperti mimpi, tapi sayangnya bukan. Ini nyata.

1
Galih Pratama Zhaqi
teman ranjang dong jdnya ji 🤣🤣🤣
there
Luar biasa
Moertini
mantap asyik sudah tamat terimakasih thor berakhir bahagia keluarga Jihan dilanjutin terus berkarya semangat
Moertini
mantap seru asyik terimakasih thor sudah tamat Sagara bersama Jihan hidup bahagia bersama putrinya juga dan keluarga besarnya dilanjutin terus berkarya thor semangat
Sriutari
lama2 eneg juga lihat sifat Jihan.. terlalu lebayyyyyyyyy
Anne: stop baca aja ya bu.. dari pd makin eneg di next episode 😃
total 1 replies
Ra Ra
ceritanya keren sekali
Anie Pailing
Luar biasa
Enita Nuraini Albina
ini ada lanjutannya ga ka
Anik Hidayat
Luar biasa
Arsen Arsenio
drama banget yg ini makin kesini makin kurang suka alur ny
Dian Ningsih
pak suami mulai yg ngerasain ngidam kali aja
Vivi Noviawati
yahhhhhhh ini sinetron banget dah
sri wahyuni
Kecewa
sri wahyuni
Buruk
Anne: jangan di baca lah
total 1 replies
Aida Maulidina Ariansyah
Kecewa
Aida Maulidina Ariansyah
Buruk
Anne: langsung skip saja nggak usah ninggalin bintang 1.
total 1 replies
Ayu Bidzar
Kecewa
Ayu Bidzar
Buruk
Ita Sylvia
🤞
Ita Sylvia
Lanjuutt sy suka baca ceritanya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!