Bagi sebagian orang pernikahan adalah awal kebahagiaan. Tapi tidak dengan pernikahan Aisyah Saraswati dan Dimas Anggara.
Pernikahan mereka berawal dari perjodohan kedua orang tua mereka atas dasar persahabatan. Sehingga Aisyah dan Dimas menjalankan pernikahan tanpa cinta.
Pernikahan tanpa cinta itu menyakitkan. Tapi Aisyah berusaha menjadi istri yang baik untuk suaminya rela dengan ikhlas menerima perjodohan ini. Namun Aisyah harus menerima kenyataan pahit kalau suami nya memiliki wanita idaman lain Maira jasmine, sahabat aisyah sendiri.
Bahkan mereka sudah berhubungan sebelum Dimas dan Aisyah menikah.
Tidak hanya itu dirinya hanya dijadikan ATM berjalan saja untuk keluarganya.
Sanggupkah Aisyah menjalani kehidupan rumah tangga seperti ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim Yuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
[10] Menghadiri acara kantor
Aisyah memasuki rumah dan langsung ke kamar. Hari ini sangat melelahkan fisik dan batin nya terkuras habis. Setelah bersih-bersih dan beres-beres sebentar ia akan langsung istirahat saja.
...----------------...
...----------------...
Aisyah keluar kamar untuk menyiapkan makan malam untuk dirinya sendiri, di lirik nya di ruang TV sudah ada mas Dimas yang sedang menonton siaran berita.
"Aisyah malam ini ada acara kantor, kamu ikut aku" Perintah Dimas kepada Aisyah. Tanpa mengalihkan perhatian nya dari televisi.
"Haruskah aku ikut?" tanya Aisyah
"Tentu, kamu pewaris perusahaan SK. Group. kamu wajib hadir" jelas Dimas.
'Haruskah aku datang?' pikir Aisyah dalam hati. Mungkin aku harus kembali mengurus perusahaan ayah.
"Baiklah, aku siap-siap dulu" Jawab aisyah memasuki kamar nya.
......................
Pukul 7 malam aisyah keluar kamar. Ia sudah siap untuk menghadiri acara kantor. Pakaian nya tertutup berwarna merah muda menjadi pilihannya, Hijab panjang hingga menutupi dada dan punggung dengan sedikit ornamen-ornamen Mewah. Aisyah tampil Elegant.
Aisyah berdiri di teras, menunggu dimas yang masih mengambil kunci mobil.
Saat suami nya keluar, tatapannya langsung mengarah pada Aisyah. Dilihat wanita yang sudah jadi istrinya itu berdiri menunggunya. Dimas menatap tanpa berkedip. Tampak helaan nafasnya yang panjang.
Aisyah yang merasakan ada yang janggal dari tatapannya itu. Apa ada yang salah dari penampilannya.
"Kenapa? Apa ada yang salah dengan pakaian ku?" Aisyah bertanya dengan nada ketus.
Dimas heran dengan nada bicara Aisyah, tapi ia menganggap tidak peduli dan tidak penting.
"Nggak Ada. Yuk kita berangkat. Nanti keburu telat".
Dimas melangkah lebih dulu, melewati Aisyah.
Mobil yang di kendaraan Dimas melaju keluar dari halaman, mengikuti arus lalu lintas yang ramai. Dimas memilih jalur alternatif, melewati sedikit jalan berlubang tapi dengan jarak yang lebih dekat. Lima belas menit sampai di tempat tujuan.
Aisyah dan Dimas keluar dari mobil, melangkah menuju sebuah Hotel Mewah. Gamis dan Hijab panjang milik aisyah mengiringi langkah sang suami.
Beberapa pasang menatap keduanya. Mereka adalah para bawahan Dimas. Lalu berbisik-bisik begitu Aisyah dan Dimas melewati mereka. Sepertinya mereka karyawan baru karena mereka tidak mengenal sosok aisyah.
Selama ini aisyah tidak pernah menghadiri acara kantor perusahaan ayahnya. Ia sibuk dengan butik fashion nya. Untuk itu ketika mas Dimas menerima perjodohan ini, semua kendali perusahaan mendiang Ayahnya di urus oleh sang suami. Namun sertifikat nama masih atas nama Aisyah sebagai sang pewaris Perusahaan S.k Group.
Tampak Pak Hakim datang menyambut kehadiran aisyah dan mas Dimas.
"Halo, Selamat malam Tuan Dimas dan Nyonya. Aisyah. Apa kabar?" Tanya Pak Hakim orang kepercayaan ayah nya untuk menyimpan dan mengurus semua aset-aset keluarganya.
"Selamat Malam Pak Hakim, Kabar saya Alhamdulillah Baik" Jawab Aisyah ramah.
"Senang bertemu denganmu, Nyonya. Oh iyah Pak Dimas mohon maaf barusan ada yang ingin bertemu dengan bapak di ruangan Vip.." Sahut Pak Hakim kepada Mas Dimas.
" Baiklah kalau begitu saya ke sana dulu. Sayang ga pa pa kan aku tinggal?" tanya Dimas pada Aisyah.
Aisyah mengeyitkan dahi nya, mendengar apa yang di katakan dimas pada dirinya. Apa ia tak salah dengar ? Dimas menyebutnya *Sayang* Kata tabu yang tidak pernah ia dengar sepanjang menjadi istri Dimas.
'Oh mungkin karena ada pak Hakim' pikir Aisyah.
Aisyah tak memjawab pertanyaan dimas, Namun dimas sudah berlalu meninggalkan aisyah dan pak Hakim.
" Nyonya, Apakah nyonya tidak berniat kembali ke perusahaan?" tanya Pak Hakim
Aisyah memandang bingung pertanyaan pak Hakim.
"Ada apa pak? Apa telah terjadi sesuatu pada perusahaan ayah?" tanya Aisyah balik.
"Tidak Nyonya, Namun semenjak perusahaan di pegang oleh Bapak Dimas, pedapatan mengalami penurunan, pengeluaran yang tak terkendali, dan banyak lagi mengenai sikap karakter pak Dimas yang tidak di sukai klien kita". Jelas pak Hakim
"Hhmmm begitu, tenang pak Hakim. Aisyah tidak akan membiarkan ini terus terjadi. Perusahaan S.K Group tidak boleh bangkrut, Ayah sudah bekerja keras membangun perusahaan, tidak boleh berakhir sia-sia"
"Benar nyonya"
"Aisyah harap pak Hakim tidak memberitahu dulu kalau aisyah akan kembali mengurus perusahaan pada mas Dimas" terang Aisyah. Dia harus menyelidiki dulu apa yang dimas lakukan pada perusahaan ayah nya.
"Baik Nyonya, kalau begitu saya permisi sebentar. Silahkan menikmati hidangan yang sudah tersedia di sini, Nyonya"
Aisyah hanya menganggukkan kepalanya.
...----------------...
Sementara itu, Dimas menuju ruangan vip dengan tergesa-gesa. Saat memasuki ruangan itu sudah ada asisten kepercayaan dimas yang sedang menunggu. Orang itu langsung berdiri setelah tahu yang datang adalah atasan nya, Dimas.
"Pak Surya maaf sudah menunggu lama" ucap Dimas sambil berjabat tangan dengan surya asisten kepercayaan nya.
"Tidak apa-apa pak Dimas, saya juga baru sampai"
"Silahkan duduk kembali pak Surya" mereka pun duduk berhadapan. "Jadi bagaimana pak, apa bapak sudah melaksanakan semua permintaan saya ?" tanya Dimas kepada surya.
"Sudah pak, Silahkan bapak periksa dulu dan tanda-tangan di sebelah sini" jawab pak Surya memberikan berkas kontrak kerja kepada dimas.
"Good Job, bapak tunggu perintah saya selanjutnya nanti"
...----------------...
Selama acara kantor berlangsung, Aisyah hanya duduk di sopa sambil memakan makanan yang tersaji di meja. Aisyah menahan nafas bosan dan memilih memainkan ponselnya.
Sejak tadi Ia sama sekali tidak melihat suaminya, Entah kemana pergi nya Dimas. apakah mas Dimas masih menemui seseorang di ruangan vip nya, batin Aisyah.
Mau menyusul ke ruangan itu tapi Aisyah malas. jadi aisyah tetap menunggu saja.
Sampai jam 10 malam, Aisyah sudah mulai mengantuk. Dan tidak nampak batang hidung suaminya itu. Akhirnya Aisyah berniat menghubungi suami nya, tapi telepon nya di alihkan.
Namun beberapa menit kemudian aisyah melihat Dimas menghampirinya sambil terus menelepon seseorang. Hingga tiba di dekat Aisyah. Ia merangkul pundak Aisyah.
"Ayo kita pulang Aisyah" seru Dimas kepada Aisyah.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
kasian bastian. sadboy.. 😢😢
manusia berkepala ular ...
licik ,ayo thor jangan lma2 kebusukan dimas disimpan...
lanjut
jangan lg ditunda ...
sudah cukup ,1.thn waktu yg
aisyah jalani ,gk ad kebaikan kedepan nya ,