Kesalahan satu malam membuat Meisya harus menanggung akibatnya seorang diri. Kekasih yang seharusnya bertanggung jawab atas kehamilannya, malah mengabaikan dan mengira kehamilan Meisya sebagai lelucon.
Meisya yang ketahuan hamil, justru diusir oleh keluarganya dan terpaksa membesarkan anaknya seorang diri. Dia dituntut untuk hidup mandiri dan kuat demi anaknya.
Sampai akhirnya, takdir mempertemukan Meisya dan Ello, mantan kekasih sekaligus ayah dari anaknya. Akankah Meisya bersedia mengungkapkan kebenaran tentang anak mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itta Haruka07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesalahan Semalam Bab 33
Meisya tersenyum getir mengingat pertemuan dengan Ello yang membuatnya berpura-pura menjadi pasangan Fabio. Meski sebenarnya dia tidak menaruh harapan pada pria itu.
“Jangan deh! Nanti keluargamu mikir yang nggak baik soal kita! Aku itu cuma mau fokus sama karier aja Fabio, aku nggak mau menjalani hubungan dekat sama siapa pun. Kalau berteman, aku nggak masalah,” ucap Meisya, semakin meyakinkan Fabio untuk mundur dan tidak mengharapkannya lagi.
Fabio hanya menampilkan senyum hingga deretan giginya yang rapi pun terlihat. “Nggak masalah, teman aja dulu, nanti tiba-tiba kita nikah,” balas Fabio terus berusaha.
Meisya geleng-geleng kepala. “Kamu masih muda, karier masih bagus. Ya kali nikahnya sama aku nanti dapat bonus dua anak udah gede. Anak-anakku itu susah didekatin, apalagi yang cowok! Mending nikah sama yang masih sama-sama single, jadi sama-sama ngerasain antusias yang sama saat punya anak pertama kali.”
“Emang kenapa kalau sama kamu? Bukannya kamu juga ibu yang baik, jadi aku nggak akan ragu lagi untuk melangkah. Masalah anak, yang namanya orang asing masuk dalam kehidupan seorang anak itu pasti susah, dan aku akan berjuang untuk itu!”
Fabio mengatakan semuanya dengan senyum mengembang seolah tidak memiliki beban keraguan sama sekali. Dia belum memikirkan juga tentang keluarganya yang entah bisa menerima Meisya dan anak-anaknya atau tidak.
**
**
Setelah melalui pertimbangan yang sangat matang, Meisya akhirnya menyetujui permintaan Fabio untuk menghadiri pernikahan kerabatnya. Saat ini, Meisya dan Fabio menempuh perjalanan sekitar tiga jam untuk bisa sampai di tempat pernikahan itu.
Saat tiba di sana, sebuah pemandangan aneh muncul di benak Meisya. Tak seperti pernikahan biasa di negaranya yang diwarnai ketegangan, acara pernikahan ini justru terlihat santai. Kaum pria sedang bermain sepak bola dan beberapa wanita sedang bersantai di taman.
Fabio mengajak Meisya untuk menghampiri mereka. Wanita itu mengangguk dengan senang hati untuk bergabung dengan para tamu undangan yang masih bersantai.
“Pernikahan di sini sangat berbeda dengan yang pernah aku lihat!” ucap Meisya sambil menatap sekeliling gedung yang dipenuhi tanaman dan pohon rindang. Benar-benar pernikahan outdoor yang sesuai dengan bayangan Meisya.
“Apa kamu suka?” tanya Fabio sembari menatap mata Meisya.
Meisya yang tadinya ditatap Fabio pun memalingkan wajah dan menjawab, “Sangat suka! Di sini sangat nyaman dan sejuk! Pernikahannya juga terkesan sangat santai!”
“Acaranya masih nanti sore sih, kita bisa santai dulu.”
Hampir saja Fabio merangkul pundak Meisya, tiba-tiba ada yang memanggil nama Fabio dengan berteriak, “Fabio!”
Sontak saja hal itu membuat Fabio dan Meisya menoleh pada sekelompok laki-laki yang tengah bermain bola, begitu juga dengan para laki-laki yang memperhatikan kedatangan Meisya dan Fabio.
Satu di antara para laki-laki itu terpaku melihat kemunculan Meisya di pernikahan ini. “Meisya!” gumamnya dengan tatapan lurus ke arah wanita yang baru datang bersama seorang laki-laki itu.
Mata Meisya juga menangkap sesuatu yang ganjal. Kelopak matanya membuka sempurna dan jantung berdetak lebih cepat dari biasanya. “Ello!”
Tak hanya Ello yang terkejut dengan kedatangan Meisya, wanita itu pun juga sama sekali tak menyangka akan sama-sama menjadi tamu di acara yang sama dengan sang mantan kekasih.
Ello berusaha menelan ludah. Kakinya secara tidak sadar melangkah mendekati wanita yang dicintainya. Namun, wanita itu justru berusaha berbalik badan untuk melarikan diri.
“Aku sepertinya nggak enak badan!” ungkap Meisya setelah berbalik badan.
Namun, Fabio mencekal pergelangan tangannya dan bersuara, “Aku akan membuatmu terhindar darinya!”
Ello masih berjalan pelan menghampiri Meisya, tapi wanita itu sudah siap dibawa menjauh oleh Fabio. “Meisya kamu ke sini juga!” teriak Ello sambil terus berjalan mengikuti langkah Meisya dan Fabio.
Mau tidak mau, Meisya pun menahan langkahnya. Dia tidak mau membuat keributan di acara pernikahan orang lain yang bahkan tidak dikenalnya. “Iya!” jawab Meisya pada akhirnya.
Pertemuan Ello, Meisya, dan Fabio yang berada di tengah lapangan membuat sepasang mata menatap mereka dengan keterkejutan. “Gadis itu … kenapa dia muncul di sini?”
***
Kembang kopinya jangan lupa 💋💋💋
tapi untuk kebodohannya luar biasa dan sangat luar biasa.
jempol terbalik buat Ello.